Ada beberapa poin penting yang perlu dimiliki dan diperhatikan oleh perusahaan maupun organisasi, salah satunya adalah laporan keuangan. Laporan ini sangat bermanfaat bahkan termasuk bagi usaha kecil sekalipun. Oleh sebab itu, laporan keuangan perlu disusun dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.
Sayangnya masih banyak pelaku usaha yang menyepelekan bahkan tidak membuat laporan keuangan, dengan salah satu alasannya ialah proses penyusunannya yang sulit. Akan tetapi jika mengingat manfaatnya, sudah sewajarnya jika pemilik usaha berusaha untuk mempelajarinya. Dan salah satu upaya dalam mempelajari laporan keuangan ini ialah dengan memahami dasar-dasarnya terlebih dahulu.
Pengertian Laporan Keuangan secara Umum
Dimulai dari pengertiannya, secara umum laporan keuangan itu merupakan laporan yang memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan atau finansial suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan juga bermakna catatan yang tertulis yang memberikan informasi mengenai aktivitas bisnis serta kinerja keuangan suatu perusahaan.
Jika digambarkan secara singkat, laporan keuangan merupakan berkas yang di dalamnya terdapat informasi transaksi yang ada kaitannya dengan uang. Namun dalam laporan ini tidak hanya terdapat informasi mengenai laba dan rugi, tetapi ada juga kewajiban serta aset perusahaan. Dari laporan ini pula nantinya perusahaan dapat melihat tingkat kekuatan keuangannya.
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ahli
1. Kieso
Menurut Kieso, yang disebut dengan laporan keuangan ialah sarana yang dapat dimanfaatkan oleh entitas dalam mengkomunikasikan kondisi yang berhubungan dengan kondisi keuangannya kepada para pihak yang berkepentingan baik itu pihak yang berasal dari internal entitas ataupun eksternal.
2. Kasmir
Jika merujuk pada pendapat Kasmir, maka laporan keuangan berarti laporan yang menunjukkan keadaan atau kondisi keuangan perusahaan pada saat ini maupun pada periode berikutnya.
3. Ikatan Akuntan Indonesia
Sementara itu, Ikatan Akuntan Indonesia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan ialah rangkaian yang menunjukkan posisi keuangan dan juga kinerja keuangan dalam suatu entitas.
Tujuan Laporan Keuangan
Dari berbagai pengertian di atas, jelas bahwa tujuan dari laporan keuangan ialah untuk memberikan informasi tentang apa yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Akan tetapi tujuan ini masih bisa dijabarkan lebih jauh lagi seperti berikut ini:
- Tujuan khusus laporan keuangan ialah untuk menyajikan informasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip umum dalam akuntansi, hasil usaha, posisi keuangan serta perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
- Tujuan umum laporan keuangan terdiri atas:
- Menjelaskan informasi-informasi yang relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna laporan.
- Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan dalam kewajiban serta sumber daya ekonomi.
- Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dimanfaatkan dalam memperkirakan potensi pendapatan suatu perusahaan.
- Memberikan informasi terpercaya mengenai perubahan sumber daya yang bersih dari aktivitas usaha yang memang ditujukan untuk menciptakan keuangan supaya bisa memberikan harapan pengembangan dividen.
- Memberikan petunjuk mengenai kemampuan perusahaan dalam membayar kreditor dan pemasok, menyediakan lapangan kerja, membayar pajak serta menghasilkan dana untuk kepentingan ekspansi bisnis.
- Memberikan informasi terpercaya mengenai kewajiban bisnis serta sumber dari kekuatan ekonomi untuk mengevaluasi kerugian serta keuntungan, menunjukkan investasi dan pendanaan, evaluasi terhadap kemampuan dalam memenuhi komitmennya serta menunjukkan berbagai dasar sumber daya untuk pertumbuhannya.
- Tujuan laporan keuangan menurut Kasmir
- Menyajikan informasi seputar berbagai catatan atas laporan keuangan.
- Menyajikan informasi seputar kinerja manajemen dalam satu periode.
- Menyajikan informasi seputar berbagai perubahan yang terjadi pada modal, aktiva serta pasiva perusahaan.
- Menyajikan informasi seputar jumlah dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam periode tertentu.
- Menyajikan informasi seputar jenis dan juga jumlah pendapatan yang diterima dalam periode tertentu.
- Menyajikan informasi seputar jenis dan juga jumlah kewajiban sekaligus modal yang dimiliki perusahaan pada waktu tersebut.
- Menyajikan informasi seputar jenis dan juga jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan di masa sekarang.
Fungsi Laporan Keuangan
Secara umum pula fungsi laporan keuangan ialah sebagai alat guna membantu perusahaan menilai bagaimana kondisi keuangannya. Namun, fungsi lain dari laporan keuangan ini ialah sebagai berikut:
1. Sebagai Sarana untuk Membantu Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Laporan keuangan yang disusun dengan baik serta transparan menggambarkan bahwa perusahaan yang membuatnya menjalankan operasional dengan baik. Apabila operasionalnya baik tentu berpengaruh terhadap kredibilitas perusahaan yang bersangkutan. Kredibilitas ini nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan yang akan diterima oleh perusahaan tersebut.
Selain itu, kredibilitas juga akan mempengaruhi para calon investor yang hendak menanamkan modalnya di perusahaan terkait. Umumnya investor akan lebih mempercayai perusahaan yang kredibilitasnya bagus dibandingkan dengan perusahaan yang kredibilitasnya diragukan.
Bukan hanya itu saja, kredibilitas ini juga turut berpengaruh terhadap citra perusahaan di mata masyarakat umum. Oleh sebab itu tidak heran bila sekarang ini ada banyak perusahaan yang bersifat terbuka dengan memberikan akses pada publik agar bisa melihat laporan keuangan mereka.
2. Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan
Sesuai dengan yang telah disebutkan sebelumnya, laporan keuangan memberikan informasi mengenai kegiatan serta transaksi keuangan yang dilakukan. Ini sekaligus menunjukkan laporan keuangan menjadi bentuk pertanggungjawaban dari perusahaan kepada pihak-pihak yang terkait dengannya.
3. Sarana yang Dapat Memberikan Gambaran tentang Kondisi Perusahaan
Laporan keuangan memberikan gambaran yang nyata mengenai kondisi perusahaan walaupun bentuknya berupa angka. Namun dari laporan tersebut nantinya pihak-pihak yang berkepentingan bisa menilai apakah perusahaan tengah untung, rugi atau bagaimana sekaligus menilai kelancaran arus kas yang keluar masuk perusahaan.
Berbagai informasi dalam laporan keuangan tersebutlah yang akan memberikan petunjuk mengenai kondisi perusahaan pada satu periode. Bila ternyata perusahaan mengalami untung dan arus kasnya tidak ada masalah, maka itu berarti perusahaan ada dalam kondisi yang bagus. Begitu pula sebaliknya.
4. Sebagai Bahan untuk Evaluasi Kinerja, Pengambilan Keputusan dan Pembuatan Rencana
Karena bisa memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaan, maka pihak manajemen perusahaan bisa menggunakan laporan keuangan ini untuk mengevaluasi kinerja yang dilakukan. Misalnya, laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan sedang rugi, maka pihak manajemen akan melakukan evaluasi kira-kira apa yang menyebabkan hal tersebut sekaligus mengatasinya.
Selain itu, laporan ini juga bisa dijadikan bahan untuk membuat rencana kegiatan perusahaan. Ambil contoh bila perusahaan tengah untung karena produknya laku keras, untuk selanjutnya perusahaan bisa merencanakan untuk meningkatkan jumlah produksi atau bisa juga dengan memperluas pasar. Ini sekaligus menunjukkan bahwa laporan keuangan bisa dijadikan alat untuk mengambil keputusan.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan telah menunjukkan fungsi yang nyata sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk selanjutnya, perlu diketahui juga bahwa laporan keuangan ini bermacam-macam, yakni sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca merupakan salah satu macam laporan keuangan yang akan menyajikan informasi berupa akun aktiva, kewajiban serta modal dalam satu periode. Biasanya laporan keuangan neraca ini ada dalam dua bentuk yakni bentuk vertikal atau stafel atau report form dan bentuk horizontal atau skontro atau account form.
- Aktiva ialah harta yang dimiliki oleh perusahaan dengan future economic benefit atau nilai manfaat di masa depan.
- Kewajiban ialah akun yang terdiri atas current liabilities atau utang lancar serta long term liabilities atau utang jangka panjang.
- Modal ialah kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan tersebut.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang akan membantu seseorang mengetahui apakah perusahaan tengah mendapatkan laba atau justru rugi. Dikatakan mendapatkan laba bila perusahaan pendapatannya lebih banyak dibandingkan biaya atau beban yang dikeluarkan. Dikatakan rugi bila pendapatannya lebih sedikit dibandingkan biaya atau beban yang dikeluarkan.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas merupakan jenis laporan yang memungkinkan seseorang mengetahui bagaimana arus dana yang ada dalam perusahaan, dari mana kas masuk berasal serta ke mana kas pergi. Laporan ini akan membuat perusahaan bisa mengontrol kas yang dimilikinya selama ini.
Laporan arus kas masuk bisa dilihat dari kas yang didapatkan dari pinjaman atau pendanaan serta hasil kegiatan operasional. Sementara arus kas keluar bisa dilihat dari jumlah beban biaya yang dikeluarkan baik itu untuk investasi pada bisnis yang lain maupun kegiatan operasional.
4. Laporan Perubahan Modal
Sesuai dengan namanya, laporan perubahan modal akan menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada modal, entah itu karena digunakan untuk operasional atau justru memperoleh tambahan dari keuntungan yang didapat. Laporan jenis ini biasanya disebut juga dengan capital statement.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan yang satu ini merupakan laporan yang pembuatannya berhubungan dengan laporan yang disajikan. Dengan kata lain, tujuan dari pembuatan catatan atas laporan keuangan ialah untuk memberikan penjelasan yang lebih detail tentang berbagai hal yang tercantum dalam jenis laporan lainnya.
Contoh Laporan Keuangan
1. Contoh Neraca
APA ADANYA
Neraca
Periode 31 Desember 2015
AKTIVA
Aktiva Lancar:
Kas Rp 105.900
Wesel tagih Rp 80.000
Piutang usaha Rp 121.760
Piutang bunga Rp 400
Persediaan barang dagang Rp 124.300
Perlengkapan kantor Rp 960
Asuransi dibayar di muka Rp 5.300
Total Aktiva Lancar Rp 438.620
Properti, bangunan dan peralatan:
Tanah Rp 20.000
Peralatan toko Rp 54.200
Dikurangi akumulasi penyusutan Rp 11.400 Rp 42.800
Peralatan kantor Rp 31.140
Dikurangi akumulasi penyusutan Rp 9.440 Rp 21.700
Total properti, bangunan dan peralatan Rp 84.500
Total Aktiva Rp 523.120
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar:
Utang usaha Rp 44.840
Wesel bayar (bagian lancar) Rp 10.000
Utang gaji Rp 2.280
Sewa diterima di muka Rp 3.600
Total kewajiban lancar Rp 60.720
Kewajiban jangka panjang:
Wesel bayar (jatuh tempo tahun depan) Rp 40.000
Total kewajiban Rp 100.720
EKUITAS PEMILIK
Modal Pat King Rp 422.400
Total kewajiban dan ekuitas pemilik Rp 523.120
2. Contoh Laporan Laba Rugi
APA ADANYA
Laporan Laba Rugi
Periode 01 Februari 2015 – 30 Februari 2015
Pendapatan Jasa Rp 10.000.000
Beban-beban:
Beban gaji Rp 1.000.000
Beban sewa Rp 400.000
Beban iklan Rp 300.000
Beban perlengkapan Rp 800.000
Beban penyusutan peralatan Rp 680.000
Beban rupa-rupa Rp 400.000
Total beban Rp 3.980.000
Laba bersih Rp 6.020.000
3. Contoh Laporan Arus Kas
APA ADANYA
Laporan Arus Kas
Periode 01 Februari 2015 – 30 Februari 2015
ARUS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan Rp 25.000.000
Pembayaran Kas dari Karyawan dan Pemasok:
Beban listrik dan air Rp 1.200.000
Beban gaji karyawan Rp 18.000.000
Beban telepon Rp 800.000
Beban perjalanan dinas Rp 1.800.000
Beban iklan Rp 1.200.000
Beban sewa gedung Rp 6.000.000 +
Rp 29.000.000
Kas yang dihasilkan dari operasi (Rp 4.000.000)
Pembayaran bunga Rp –
Pembayaran pajak penghasilan Rp –
Arus kas bersih dari aktivitas bersih (Rp 4.000.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian peralatan kantor (Rp 15.000.000) +
(Rp 19.000.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Investasi awal Rp 300.000.000
Prive pemilik Rp 10.000.000 –
Arus kas bersih untuk aktivitas pendanaan Rp 290.000.000
Kenaikan bersih kas dan setara kas Rp 271.000.000
Kas dan setara kas awal periode Rp –
Kas dan setara kas akhir periode Rp 271.000.000
4. Contoh Laporan Perubahan Modal
APA ADANYA
Laporan Arus Kas
Periode 31 Desember 2015
Modal awal per 31 Desember 2014 Rp 587.120.000
Modal tambahan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 Rp 201.200.000
Saldo laba ditahan per 31 Desember 2014 Rp 1.834.595.374
Saldo laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 Rp 704.608.422
Dividen untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 Rp 0
Saldo laba Ditahan per 31 Desember 2015 Rp 2.539.203.796
Modal akhir Rp 3.327.523.796
Analisa Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menganalisa laporan keuangan. Umumnya, penghitungan rasio pada data keuangan ini ialah untuk menilai kinerja perusahaan pada periode yang telah berlalu.
Walaupun demikian, karena dalam hal ini juga didasarkan pada kondisi serta data yang ada di waktu yang telah berlalu, analisis rasio keuangan juga bisa untuk memperkirakan peluang serta risiko yang ada di waktu yang akan datang. Dengan kata lain, analisis rasio keuangan membutuhkan laporan keuangan yang telah tersedia untuk acuan penilaiannya.
1. Modal Kerja
Ini merupakan gambaran dari kondisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek yang berupa ukuran dari kelancaran operasional suatu perusahaan dalam kurun waktu satu tahun. Dalam menjalankan usaha, tentu perusahaan memerlukan modal kerja baik yang berupa kas maupun aset non-kas namun bisa dicairkan guna membiayai operasional dari perusahaan tersebut.
2. Rasio Lancar
Rasio lancar ialah salah satu cara untuk melihat bagaimana hubungan antara kewajiban lancar dengan aktiva lancar. Rasio lancar juga berarti rasio untuk mengukur bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
3. Rasio Cepat
Rasio cepat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan membayar kewajibannya dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan masalah nilai persediaan. Untuk rasio cepat ini bila hasilnya di atas 1, maka itu berarti aset lancarnya lebih besar dibandingkan kewajiban lancarnya. Sementara bila di bawah 1, ini berarti likuiditas perusahaan buruk sehingga perlu diwaspadai.
4. Perputaran Piutang Usaha
Perputaran piutang usaha dimanfaatkan untuk menilai bagaimana kemampuan manajemen piutang perusahaan. Dengan kata lain, ini digunakan untuk menilai bagaimana kemampuan perusahaan dalam menagih piutang atau penjualan kreditnya untuk diubah menjadi kas. Idealnya, semakin besar perputaran piutang, berarti kemampuan perusahaan dalam mengelola piutangnya tersebut bagus.
Begitu pula sebaliknya, jika perputaran piutang kecil, maka artinya perusahaan tidak mampu mengelola piutangnya kepada pelanggan. Walaupun demikian, perusahaan lebih baik memiliki piutang yang kecil untuk menghindari risiko piutang yang tidak tertagih yang dapat menyebabkan perusahaan tidak mempunyai banyak kas masuk dari penjualannya.
5. Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang
Jumlah hari penjualan dalam piutang juga menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, ini bisa menunjukkan baik dan buruknya manajemen piutang perusahaan. Idealnya, semakin singkat waktu yang diperlukan untuk menagih piutang, maka semakin baik manajemen piutang perusahaan tersebut.
6. Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan merupakan rasio yang akan mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaannya. Atau dengan kata lain, ini akan menunjukkan efisiensi perusahaan dalam memakai atau memutar persediaannya untuk diubah bentuknya menjadi produk.
7. Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan
Jumlah hari penjualan dalam persediaan akan menggambarkan banyaknya hari yang diperlukan untuk menjual persediaan akhir dengan asumsi tingkat penjualan tertentu. Dengan kata lain, ini merupakan ukuran lama tidaknya waktu yang diperlukan untuk menjual, membeli serta mengganti persediaan.
8. Rasio Aset Tetap terhadap Kewajiban Jangka Panjang
Rasio ini dimanfaatkan untuk menilai tingkat margin pengaman pada kreditur. Hal ini dikarenakan yang menjadi patokan para kreditur dalam memberikan pinjaman ialah jumlah aset perusahaan yang bisa dijaminkan untuk menutup kewajiban perusahaan nantinya.
9. Rasio Penjualan Bersih terhadap Aset
Rasio ini merupakan rasio yang akan memberikan gambaran mengenai efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya guna menghasilkan penjualan. Untuk ini, rasio yang tinggi berarti penggunaan aktiva perusahaan tersebut efektif.
10. Rasio Harga terhadap Laba
Rasio harga terhadap laba merupakan metode dalam menilai saham. Apabila nantinya rasio ini rendah, artinya investor tidak berkenan untuk membayar saham terlalu banyak dan para pemegang saham potensial cenderung akan berfikir bahwa perusahaan tersebut terlalu berisiko.
Laporan keuangan merupakan salah satu hal yang sangat penting mengingat manfaatnya yang bisa membantu dalam upaya pengambilan keputusan dengan tepat. Laporan ini juga berpengaruh terhadap kredibilitas di mana hal tersebut baik bagi kehidupan perusahaan ke depannya. Mengingat begitu pentingnya laporan keuangan, setiap pemilik usaha sebaiknya memang tidak mengabaikannya.