Kompensasi

Terjalinnya hubungan yang baik antara atasan dan karyawan, menjadikan tujuan perusahaan dapat dicapai secara cepat dan optimal. Sebagai bentuk penghargaan dari atasan terhadap karyawan terbaiknya, kompensasi merupakan hal yang tepat untuk diberikan.

Lantas, tahukah Anda jika kompensasi ternyata tidak dapat diberikan secara sembarangan? Hal ini dikarenakan terdapat poin-poin penting yang wajib untuk dipenuhi sebelum kompensasi tersebut diterima oleh karyawan. Berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai hal yang terkait dengan kompensasi:

Pengertian Kompensasi Secara Umum

Kompensasi merupakan timbal balik yang diterima oleh karyawan atas hasil kerja kerasnya. Biasanya, bentuk kompensasi dapat berupa barang atau uang, serta diberikan secara tatap muka atau melalui perantara.

Pengertian Kompensasi Menurut Para Ahli

1. Agus Sunyoto

Kompensasi merupakan bentuk return (imbalan) berupa jasa, finansial, dan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan supaya terjalin hubungan yang baik dengan para karyawan.

2. S Panggabean

Sebuah bentuk penghargaan kepada karyawan yang bertujuan sebagai rasa terima kasih terhadap kontribusi untuk perusahaan.

3. Yani

Pembayaran terhadap karyawan dalam bentuk insentif dan manfaat supaya menambah motivasi bekerja dan meningkatkan produktivitasnya.

4. Daft

Merupakan bentuk balas jasa terhadap para karyawan berupa uang, barang, dan komoditas sebagai apresiasi.

5. Mangkuprawira

Kompensasi adalah suatu hal yang diperoleh karyawan atas kontribusinya terhadap perusahaan. Jasa yang telah diberikan menjadikannya layak untuk mendapatkan kompensasi.

6. Marihot

Pemberian dalam bentuk uang cuti, makan, tunjangan hari raya, bonus, hingga upah kepada karyawan karena telah melaksanakan pekerjaan untuk organisasi perusahaan.

7. Veithzal Rivai

Pemberian suatu hal terhadap karyawan sebagai bentuk pergantian kontribusi atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan sebelumnya.

Arti Kompensasi Secara Istilah

1. Fasilitas

Fasilitas menjadi faktor penentu kenyamanan untuk para karyawan selama bekerja di perusahaan. Oleh karena itu, tersedianya fasilitas lengkap sebagai penunjang mulai dari kantin, tempat untuk berolahraga hingga kendaraan antar-jemput juga mampu menjadikan karyawan lebih nyaman.

Dengan tersedianya fasilitas yang memadai, menjadikan kinerja karyawan lebih meningkat karena segala kebutuhan dapat terpenuhi. Dengan demikian, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan fasilitas seperti apa yang sekiranya tepat dan dibutuhkan para karyawan nantinya.
Di beberapa perusahaan ada fasilitas yang diberikan untuk karyawan yaitu kas bon. Kas bon atau istilah lainnya adalah pinjaman karyawan merupakan sebuah layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, untuk mendapatkan sejumlah uang yang diambil dari sebagian atau seluruh gajinya di luar tanggal gaji dicairkan.

2. Upah

Tujuan seseorang dalam bekerja adalah untuk mendapatkan upah. Biasanya, durasi bekerja dalam satu hari akan diakumulasikan di setiap akhir bulan. Terlebih lagi jika karyawan bekerja di luar jam kerja, hal tersebut terdapat hitungan upah yang berbeda dan mengacu pada beberapa aturan.

Jika dalam sehari para karyawan bekerja lebih dari 8 jam dan 40 jam dalam seminggu, hal tersebut berlaku jika mereka melakukan pekerjaan selama 6 hari dalam seminggu. Sedangkan jika bekerja lebih dari 7 jam dan 40 jam dalam seminggu, waktu pekerjaan pokok mereka selama 5 hari.

3. Insentif

Insentif merupakan pembayaran tambahan dan tidak termasuk dalam gaji pokok atau upah lembur. Pemberian insentif biasanya berasal dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal tersebut tidak terlepas dari kinerja karyawan, sehingga target perusahaan mampu tercapai sesuai harapan.

4. Tunjangan

Jika dilihat sekilas, istilah tunjangan dan insentif mungkin mempunyai makna yang sama. Padahal, keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan. Tunjangan diberikan kepada seluruh karyawan dengan tujuan untuk menjadikan mereka tetap bertahan di perusahaan tersebut.

Jenis-Jenis Kompensasi

1. Kompensasi Finansial

Kompensasi jenis ini merupakan bentuk imbalan terhadap karyawan berupa uang. Pemberian kompensasi finansial mulai dari tunjangan yang bersifat tetap dan tidak tetap, upah bulanan, asuransi, uang lembur, hingga jaminan hari tua.

Jika dijabarkan lebih detail, kompensasi finansial terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni finansial secara langsung dan tidak langsung. Dalam finansial langsung, perusahaan memberikan segala macam pembayaran dalam bentuk nominal lalu diberikan langsung kepada karyawan.

Sedangkan dalam finansial tidak langsung, perusahaan akan memberikannya kepada karyawan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya saja seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, hingga program ketenagakerjaan.

2. Kompensasi Non-Finansial

Penjelasan singkatnya adalah kompensasi non-finansial tidak dalam bentuk nominal, melainkan dapat dirasakan oleh para karyawan saat bekerja di perusahaan.

Kompensasi non-finansial dapat berupa fleksibilitas waktu untuk karyawan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Perusahaan tidak menetapkan aturan baku untuk jam bekerja para karyawan, asalkan memenuhi standar yang ditetapkan.

Misalnya saja, di sebuah perusahaan, karyawan harus bekerja selama tujuh jam. Namun, perusahaan memberikan kebebasan terkait jam masuk dan jam pulang para karyawannya. Bisa mulai bekerja dari pukul 10.00 atau 13.00, asalkan dalam sehari memenuhi kerja hingga tujuh jam.

Tujuan Pemberian Kompensasi Menurut Para Ahli

1. Hani Handoko

Saat mengemukakan pendapatnya terkait tujuan pemberian kompensasi, Hani Handoko menjabarkannya ke dalam enam poin utama. Di antaranya adalah:

  • Memenuhi Kualifikasi Personalia

Dikarenakan sebuah perusahaan saling bersaing satu sama lain, tidak terkecuali dengan permintaan tenaga kerja, tingkatan upah juga harus disesuaikan guna para karyawan nantinya dapat memenuhi kualifikasi perusahaan, asalkan dengan bayaran yang setimpal.

  • Mempertahankan Karyawan

Pemberian kompensasi juga mampu menjadikan karyawan memutuskan untuk bertahan di sebuah perusahaan. Di luar dari gaji pokok, pemberian kompensasi merupakan bentuk reward perusahaan saat menghargai kerja keras yang dilakukan para karyawannya.

  • Memastikan Keadilan

Tingkat kompensasi juga harus disesuaikan berdasarkan beberapa aspek, mulai dari konsistensi internal dan eksternal, jabatan yang diduduki, hingga kontribusi terhadap perusahaan. Tujuannya adalah supaya keadilan tetap terjaga tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.

  • Menghargai Perilaku Karyawan

Kompensasi tidak hanya sekedar memberikan benefit tambah untuk para karyawannya, melainkan sebagai bentuk perusahaan dalam menghargai perilaku karyawan selama menjadi bagian dari organisasi tersebut.

  • Mengendalikan Biaya Operasional

Meskipun pemberian kompensasi merupakan hal yang wajib diberikan kepada karyawan, akan tetapi perusahaan juga harus memantau budget keseluruhan yang dialokasikan khusus untuk pemberian kompensasi. Dengan begitu, tidak menimbulkan kerugian bagi keuangan perusahaan.

  • Mematuhi Peraturan Legal

Perlu diingat jika pemberian kompensasi juga sebagai bentuk kepatuhan perusahaan terhadap peraturan hukum legal yang berlaku. Hal tersebut terkait dengan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan batasan-batasan yang terkait dengan kompensasi untuk karyawan.

2. Notoatmodjo

Notoatmodjo mengungkapkan bahwa kompensasi untuk karyawan mempunyai tujuan positif yang dapat memberikan efek jangka panjang. Berikut ini terdapat enam hal positif dari pemberian kompensasi:

  1. Menjamin keadilan upah para karyawan
  2. Bentuk penghargaan untuk karyawan
  3. Mendapatkan karyawan berkualitas
  4. Pengaturan income dan outcome perusahaan
  5. Antisipasi turnover karyawan
  6. Pemenuhan peraturan yang berlaku

3. Cardoso Gomes

Tujuan pemberian kompensasi menurut Cardoso Gomes adalah sebagai bentuk pergerakan rekognisi yang melibatkan manusia, yaitu sumber daya potensial untuk pengembangan sebuah organisasi dan berkontribusi secara maksimal hingga mencapai tujuan yang diharapkan.

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Dari sisi karyawan, mendapatkan kompensasi memberikan nilai tersendiri terhadap perusahaan tempat dirinya bekerja. Dengan kompensasi yang layak, maka secara pribadi mampu meningkatkan motivasi, kualitas, hingga prestasinya. Hal ini akan mempengaruhi masa depan perusahaan untuk kedepannya.

Stabilitas akan tercipta secara selaras dikarenakan pemberian kompensasi terhadap setiap karyawannya. Selain terciptanya hubungan yang baik antara sesama pekerja di perusahaan, kestabilan ekonomi akan berangsur-angsur membaik dan meningkatkan kualitas perusahaan itu sendiri.

Tidak hanya untuk para karyawan internal saja, pemberian kompensasi dengan nilai yang tinggi juga mampu menarik para calon karyawan yang berniat untuk melamar dan menjadi bagian dari perusahaan. Hal ini juga menjadi keuntungan karena banyak SDM berkompeten yang siap berkontribusi. Selain memberikan kompensasi, perusahaan harus memberikan reward dan punishment secara proporsional kepada karyawan.

Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

1. Regulasi Peraturan Pemerintah

Kementerian Ketenagakerjaan mempunyai peraturan mutlak yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan terhadap para karyawannya. Salah satunya adalah pemberian upah yang tidak boleh lebih rendah dari upah minimum di sebuah provinsi maupun tingkat daerah.

Hal tersebut juga mempengaruhi besaran upah yang akan diterima oleh para karyawan, sehingga perusahaan harus melakukan penyesuaian terkait minimum nominal yang dapat diberikan. Dengan demikian, perusahaan tidak akan melanggar peraturan hukum di Indonesia.

2. Daya Kemampuan Perusahaan

Pemberian kompensasi juga harus memperhatikan faktor internal dari perusahaan itu sendiri. Semakin besar dan berkompeten perusahaan tersebut, maka nominal kompensasi juga lebih besar. Namun, hal tersebut tidak berlaku jika perusahaan masih dalam proses perintisan atau mikro.

Meskipun pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan karyawan dengan kualitas terbaik, akan tetapi pemikiran realistis juga wajib diutamakan supaya meminimalisir kerugian finansial perusahaan kedepannya. Hal ini sangat penting mengingat perusahaan harus bisa bertahan dalam jangka panjang.

3. Perbedaan Biaya Kehidupan

Setiap daerah mempunyai tarif biaya kehidupan yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi kompensasi terhadap karyawannya. Perusahaan akan menyesuaikan kompensasi berdasarkan lokasi kantor dan tempat tinggal para karyawan supaya dapat memenuhi standar yang berlaku.

4. Peran Persatuan Buruh

Persatuan buruh berhak menuntut hak-hak sebagai pekerja dan dapat mendorong perusahaan untuk memenuhinya, termasuk pemberian kompensasi yang layak. Perusahaan harus rutin melakukan pengkajian bulanan untuk memastikan setiap karyawan mendapatkan hak mereka.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Perusahaan mempunyai struktur yang terarah dalam memposisikan para karyawannya sesuai dengan bidang dan kemampuannya. Besarnya kompensasi dilihat dari seberapa besar tugas dan tanggung jawab yang harus ditangani oleh karyawan, sehingga pemberian kompensasi tetap adil.

6. Acuan Perusahaan Lain

Sebuah perusahaan juga melakukan pemberian kompensasi dilihat dari perusahaan lain yang bergerak di industri serupa. Biasanya, seorang HR (Human Resource) sudah melakukan survey terlebih dahulu mengenai taraf kompensasi di berbagai macam perusahaan.

Kriteria Penentuan Kompensasi

1. Pemberian Insentif

Insentif sebagai bukti bahwa karyawan merasa dihargai atas hasil kerja kerasnya selama bergabung di sebuah perusahaan. Karyawan akan merasa lebih giat untuk menunjukkan performa kerja terbaiknya, sehingga mampu meningkatkan kualitas perusahaan dalam mencapai target penjualan optimal.

2. Mengutamakan Keadilan

Definisi keadilan dalam memberikan upah dan kompensasi terhadap karyawan bukan berarti diberikan nominal yang sama. Namun, hal tersebut dapat dikatakan keadilan apabila perusahaan dapat menentukan nominal sesuai tingkatan kemampuan para karyawannya.

3. Memenuhi Kelayakan

Kelayakan yang dimaksud dalam kompensasi berdasarkan peraturan pemerintah, perserikatan para pekerja di Indonesia, dan manajer pada instansi perusahaan.

4. Memudahkan Pemahaman Karyawan

Dalam pemberian kompensasi, perusahaan akan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu mengenai peraturan yang berlaku dalam sebuah kompensasi. Pastikan jika perusahaan mampu menjabarkan dan menjelaskannya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para karyawan.

Tujuannya adalah supaya karyawan mengetahui standar dari penentuan kompensasi yang akan diberikan kedepannya. Tidak serta merta membedakan satu karyawan dengan karyawan lainnya, melainkan perusahaan berusaha menyesuaikan kompensasi sesuai jabatan di lingkup organisasi.

5. Terjamin Keamanannya

Pastikan bila kompensasi yang diberikan mampu memberikan rasa aman kepada karyawan. Hal ini dikarenakan kualitas pekerjaan bisa terpengaruh karena kekhawatiran pribadi mengenai upah yang diberikan oleh perusahaan, apakah mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya atau tidak.

6. Memastikan Keseimbangan Kompensasi

Mulai dari upah, kompensasi, hingga tunjangan harus diberikan secara lengkap oleh perusahaan kepada karyawan. Hal ini menjadikan keseimbangan yang terstruktur dengan baik antara perusahaan dengan para karyawan, sehingga tercipta alur pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya.

7. Efektivitas Kompensasi

Pastikan kompensasi memang mampu memberikan efektivitas pada hasil kerja karyawan. Jangan sampai kompensasi telah diberikan secara lengkap kepada karyawan, akan tetapi hasil kinerjanya standar bahkan menurun. Berikan kompensasi sesuai dengan batasan yang berlaku.

Kriteria Keberhasilan Sistem Sistem Kompensasi

1. Mampu Mempertahankan Karyawan Kompeten

Kompensasi dapat dikatakan berhasil apabila para karyawan yang berkompeten tetap bertahan di sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan karyawan tersebut merasa segala kebutuhannya telah terpenuhi di perusahaan tersebut, sehingga tidak ada keinginan untuk hengkang.

Pada dasarnya, mempertahankan karyawan juga harus mengkaji aspek-aspek yang dibutuhkan selama dirinya berkontribusi dalam meningkatkan kualitas perusahaan. Misalnya saja dari segi pemenuhan kebutuhan dasar hingga fasilitas kantor sebagai alat penunjang kinerjanya selama ini.

2. Sesuai Struktur dan Strategi Perusahaan

Kompensasi ditunjukkan sebagai peningkatan kinerja karyawan. Perusahaan harus melihat, apakah pemberian kompensasi tersebut sudah sesuai dengan struktur dan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika sudah sesuai, selamat, kompensasi tersebut memberikan dampak positif.

3. Menonjolkan Ekuitas Perusahaan

Tidak hanya karyawan saja yang berhak mendapatkan hak, akan tetapi perusahaan juga patut memperolehnya dan biasa disebut dengan ekuitas. Penjelasan singkatnya, ekuitas merupakan hasil pendapatan bersih yang berasal dari aktivitas perusahaan dan para investor.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan mempunyai hutang dalam nominal tertentu dan harus segera dilunasi. Jika hutang tersebut telah dibayarkan, maka otomatis akan menaikkan nilai aset perusahaan yang mempengaruhi ekuitasnya.

Jika kompensasi pada perusahaan meningkatkan proses berjalannya income dan outcome yang seimbang, hal tersebut menjadikan keuntungan. Pasalnya, secara perlahan, perusahaan akan semakin menonjolkan ekuitasnya dan mampu menarik investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

4. Penggunaan Biaya Efektif

Biaya efektif yang dimaksud adalah seberapa efektifkah biaya yang dikeluarkan sebagai penyokong kompensasi terhadap karyawan. Jika budget yang telah dialokasikan dapat memberikan efek positif pada perkembangan perusahaan, itu berarti penggunaan biaya tersebut bersifat efektif.

Penggunaan biaya yang efektif juga secara langsung dapat menekan pengeluaran uang yang seharusnya dapat digunakan untuk keperluan perusahaan lainnya. Dengan demikian, harus diperhatikan biaya khusus untuk kompensasi karyawan supaya perusahaan tetap mempunyai kestabilan finansial.

5. Penyokong Pencapaian Tujuan Perusahaan

Apa yang saat ini perusahaan sedang butuhkan untuk mencapai tujuan? Kenaikan pemasukan atau proses pemasaran yang efektif dan mampu menciptakan brand awareness di masyarakat. Semua hal tersebut dapat diperoleh apabila mempunyai karyawan yang kompeten.

Pemberian kompensasi secara langsung menjadi penyokong pencapaian tujuan perusahaan karena karyawan tersebut nantinya akan bekerja secara optimal sesuai dengan job desk. Dengan begitu, indikator kompensasi yang berhasil dapat terlihat dari hal ini.

Pembahasan terkait kompensasi pada dasarnya terdiri dari beberapa hal, mulai dari pengertian secara umum, pengertian dari para ahli, arti kompensasi secara istilah, jenis, faktor, kriteria penentu kompensasi, hingga kriteria keberhasilan semuanya saling terkait satu sama lain.