Efektivitas

Efektivitas sangat erat kaitannya dengan segala jenis bentuk pekerjaan, baik itu pekerjaan yang dilakukan secara perorangan, kelompok maupun organisasi. Efektivitas memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan suatu usaha atau program.

Pengertian Efektivitas

Efektivitas merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dicapai, baik oleh individu, sekumpulan orang atau organisasi dengan dengan cara atau metode tertentu, kemudian diukur berdasarkan kualitas, kuantitas, dan waktu, sesuai dengan tujuan dan target yang hendak dicapai.

Jadi dapat dikatakan, semakin banyak rencana atau planning yang dinilai berhasil dilakukan dan tepat sasaran, maka tingkat efektivitasnya semakin tinggi.

Dengan kata lain, jika suatu pekerjaan bisa diselesaikan sesuai dengan planning, baik dalam urusan waktu, budget atau biaya, serta menghasilkan kualitas yang baik, maka pekerjaan tersebut layak dikatakan efektif.

Aspek-Aspek Efektivitas

Muasaroh (2010:13) dalam bukunya mengatakan, efektivitas suatu program bisa dibagi menjadi:

  1. Aspek tugas dan fungsi
  2. Aspek rencana atau program
  3. Aspek ketentuan dan peraturan
  4. Aspek tujuan atau kondisi ideal

Aspek Peraturan dan Ketentuan

Efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari keberhasilan suatu aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga keberlangsungan suatu kegiatan. Dapat juga dikatakan, berhasil atau tidaknya suatu aturan yang diterapkan dalam sebuah program.

1. Aspek Fungsi Atau Tugas

Suatu program dapat dinyatakan efektif apabila tugas maupun fungsinya dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang sesuai harapan atau target yang telah direncanakan sebelumnya.

2. Aspek Program Atau Rencana

Rencana yang dimaksud di sini adalah beberapa hal yang akan dilakukan dan telah disusun secara terstruktur, atau dengan kata lain ‘terprogram’. Jika rencana yang dirancang pada tahap  awal dapat berjalan dengan baik, maka dapat dikatakan rencana atau program berjalan efektif.

3. Aspek Kondisi Ideal atau Tujuan

Kondisi ideal atau tujuan di sini dapat juga diartikan sebagai target yang hendak dicapai dari kegiatan yang ditinjau dari hasil dan proses yang direncanakan. Maka, kondisi ideal dan tujuan dikatakan efektif bila target tersebut dapat dicapai sesuai rencana.

Kriteria Efektivitas

Seperti yang  telah dijelaskan sebelumnya, suatu program atau pekerjaan disebut efektif jika sudah memenuhi kriteria khusus. Diantaranya yakni ditinjau dari tahap perencanaan yang terstruktur, upaya dan partisipasi aktif dalam mencapai target, serta ketepatan waktu.

Secara umum, efektivitas memiliki beberapa kriteria, di antaranya:

  1. Efektivitas keseluruhan, artinya sejauh mana suatu individu atau kelompok dapat melakukan tugas utamanya dalam program yang terstruktur.
  2. Produktivitas, artinya ketika suatu usaha atau pekerjaan yang telah dilakukan dapat mendatangkan hasil dan manfaat yang dapat dirasakan bersama. Atau dapat juga diartikan sebagai, seberapa tepat jumlah produk yang dihasilkan dari pengerjaan tugas suatu individu atau kelompok. Apakah mencapai target atau tidak.
  3. Efisiensi, yaitu sebuah ukuran tingkat keberhasilan suatu program yang dijalankan, yang dinilai berdasarkan jumlah sumber daya yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target yang diinginkan.
  4. Pertumbuhan, yakni merupakan perbandingan antara kondisi saat ini dengan kondisi sebelumnya dilihat dari aspek: penjualan, laba, tenaga kerja, dan lain sebagainya.
  5. Kepuasan kerja: kepuasan yang dirasakan oleh suatu individu atau kelompok, menandakan bahwa suatu program atau pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik dan target sudah tercapai.
  6. Laba: adalah keuntungan atas investasi yang digunakan untuk melakukan suatu hal yang berkaitan dengan program yang dijalankan.

Rumus Efektivitas

Untuk menghitung efektivitas suatu program dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini.

Efektivitas = (Output aktual dibagi dengan Output target) > 1

  • Apabila hasil perbandingan output aktual serta output target < 1, maka efektivitas disebut tidak tercapai
  • Apabila hasil perbandingan output aktual dan output target > 1, maka efektivitas telah tercapai

Contoh Efektivitas

  1. Seorang pedagang diharapkan dapat menjual barang dagangannya sebanyak 3 lusin dalam waktu 1 hari. Namun realitanya, pedagang tersebut dapat menjual sebanyak 4 lusin barang dagangan dalam waktu 1 hari. Ini artinya pedagang tersebut dinilai memiliki efektivitas yang cukup baik.
  2. Seorang pekerja diminta untuk memilih beberapa pegawainya dikelompokkan ke dalam 5 bagian pekerjaan, namun ia tidak mengelompokkannya berdasarkan minat dan keterampilan yang dimiliki pegawai tersebut. Akibatnya, hasil pekerjaan menjadi tidak maksimal dan membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Ini artinya efektivitas di dalamnya masih kurang baik.
  3. Seorang guru diminta untuk membuat suatu model pembelajaran yang diperuntukkan kepada siswa SD kelas 3 untuk meningkatkan minat baca mereka. Targetnya, siswa dapat membaca 1 judul buku cerita selama jam istirahat. Hasilnya, siswa dapat melaksanakan program tersebut setelah program ini diberlakukan selama 2 minggu. Maka, guru tersebut dianggap memiliki efektivitas yang baik.

Semua pengetahuan tentang efektivitas ini tentu harus dikuasai oleh para pelaku usaha, terlebih bagi para pemula yang memang masih merancang bisnisnya agar berkembang. Sebuah usaha tentu tidak akan berhasil tanpa dibarengi langkah konkrit dalam manajemen.