Aktivitas sehari-hari memang tidak bisa lepas dari ekonomi. Mulai dari lingkup keluarga sampai negara. Hal ini memang bukan sesuatu yang mengherankan, melainkan menjadi sebuah kebutuhan. Tak heran jika bidang ekonomi menjadi salah satu indikator kemakmuran suatu negara. Segala sesuatunya dapat disangkut pautkan dengan ekonomi sehingga tidak bisa dipisahkan dari kehidupan.
Mungkin ada gambaran mengenai apa yang disebut sebagai ekonomi. Begitu pula dengan lingkupnya secara nasional. Namun, apa yang dimaksud dengan ekonomi internasional? Bagaimana peranannya untuk memberikan kemakmuran di masyarakat? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah ulasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Ekonomi Internasional
Apa yang pertama kali berada dipikirkan ketika mendengar istilah ekonomi internasional? Mungkin banyak orang yang berpendapat bahwa ekonomi ini melibatkan banyak negara beserta transaksi ekonomi di dalamnya. Di antaranya adalah ekspor dan impor. Kedua hal tersebut memang tidak bisa lepas dari negara Indonesia.
Selain itu, berbagai urusan keuangan dan perdagangan juga ikut andil dalam ekonomi internasional. Baik yang dilakukan lembaga pemerintahan maupun swasta. Pada dasarnya, masing-masing negara perlu menjalin kerja sama ekonomi yang baik demi kebaikan bersama. Interaksi antar negara pun memang hampir selalu berurusan dengan ekonomi.
Ekonomi internasional telah dianggap sebagai salah satu cabang ilmu ekonomi yang dipelajari. Dengan demikian, permasalahan yang dibahas pun tidak jauh berbeda dengan ilmu ekonomi pada umumnya. Misalnya mengenai pemilihan produk yang tepat dan fenomena kelangkaan barang di suatu periode tertentu.
Hal ini memang tidak bisa dipisahkan dari permintaan masyarakat terhadap produk tersebut. Dengan demikian ekonomi internasional merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari hubungan saling ketergantungan antar negara-negara di dunia yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia.
Karakteristik Ekonomi Internasional
Bagi seseorang yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai ekonomi internasional, ada baiknya mengetahui karakteristiknya terlebih dahulu. Dengan mengenali karakteristiknya, seseorang akan lebih mudah memahami pembahasan berikutnya.
1. Pasar Terbuka
Kondisi pasar dalam ekonomi internasional cenderung terbuka atau dikenal pula dengan liberasi pasar. Artinya, akan ada banyak arus transfer uang dengan metode yang semakin inovatif dan canggih. Hal ini tentunya didukung perkembangan teknologi yang semakin canggih.
2. Banyaknya Perusahaan Multinasional
Jika diperhatikan, bukan suatu rahasia lagi bahwa di Indonesia semakin banyak bermunculan perusahaan multinasional. Pada dasarnya, jenis perusahaan ini memang berdampak ketergantungan terhadap negara asal perusahaan tersebut. Hingga akhirnya akan meningkatkan hubungan ekonomi internasional di negara tersebut.
3. Persaingan Semakin Ketat
Sadarkah bahwa persaingan ekonomi saat ini semakin ketat? Tidak hanya dalam perusahaan dalam negeri, namun juga perusahaan luar negeri. Setiap negara beserta perusahaan yang didirikan di dalamnya senantiasa meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Selain itu keefektifan dan efisiensi kerja pun semakin ditingkatkan demi mendapat hasil produksi terbaik.
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Mengenal ekonomi internasional juga perlu mendalami ruang lingkup di dalamnya. Hal ini bermanfaat untuk memberikan gambaran di mana dan bagaimana ekonomi internasional berkembang. Berikut merupakan ruang lingkup ekonomi internasional yang bisa disimak.
1. Kebijaksanaan Perdagangan Nasional
Ruang lingkup yang pertama adalah mengenai teori dan kebijaksanaan perdagangan nasional. Mengapa ada kata ‘nasional’, hal ini mengacu pada beberapa kebijaksanaan dalam negeri juga berpengaruh terhadap perekonomian internasional.
2. Kebijaksanaan Moneter Dunia
Teori dan kebijaksanaan keuangan dunia memang sudah pasti mempengaruhi ekonomi internasional. Seseorang bisa menilai sendiri bagaimana suatu kebijakan moneter memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi masyarakat di dunia,
3. Organisasi Internasional
Saat ini, semakin bermunculan organisasi-organisasi atau unit kerja yang berkembang di bidang ekonomi internasional. Maka tak heran jika sifat dan karakteristik organisasi tersebut akan sedikit banyak mempengaruhi perekonomian dunia.
4. Berdirinya Perusahaan Multinasional
Sama seperti karakteristiknya, ekonomi internasional juga melingkupi perusahaan multinasional. Oleh karena itu, perekonomian dunia juga dipengaruhi semakin banyaknya perusahaan dengan jenis multinasional. Perusahaan-perusahaan ini bergerak di berbagai sektor dan memiliki peran dalam memajukan perekonomian.
Faktor Penunjang Ekonomi Internasional
Perkembangan ekonomi internasional tentunya dapat semakin pesat karena dipengaruhi faktor tertentu. Oleh karena itu, tak heran jika masing-masing faktor memiliki perannya sebagai penunjang ekonomi internasional. Berikut beberapa faktor penunjang ekonomi jenis ini.
1. Keinginan Mendapat Keuntungan
Pada dasarnya, hal ini merupakan tujuan utama seseorang melakukan kegiatan ekonomi. Seperti yang diketahui, pendapatan negara memang semakin meningkat seiring berkembangnya ekonomi internasional secara umum.
2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Setiap negara tentunya memiliki masyarakat dengan berbagai tipe. Hal ini bisa dibedakan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikelola sedemikian rupa. Dengan demikian, semakin maju IPTEK di suatu negara, kecenderungannya terhadap ekonomi internasional pun semakin meningkat.
3. Perbedaan Sumber Daya Alam
Suatu wilayah memang memiliki kebiasaan yang beraneka ragam dan menjadi ciri khasnya tersendiri. Salah satunya adalah pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya alam, adat istiadat, iklim, dan tenaga kerja. Bagaimana iklim mempengaruhi kegiatan ekonomi? Hal ini bisa dilihat dari jenis produksi yang dihasilkan di negara-negara lain.
4. Era Globalisasi
Era globalisasi memang berkaitan erat dengan teknologi. Meski dikenal memudahkan, perkembangan ekonomi internasional tidak bisa lepas dari peran masing-masing negara. Artinya, suatu negara memang tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari negara-negara lain.
5. Keinginan Bekerja Sama
Setiap negara di dunia pada dasarnya memerlukan negara lainnya. Hal inilah yang membuat kecenderungan bekerja sama semakin meningkat. Hubungan diplomatik antar negara semakin ditingkatkan untuk memenuhi keperluan ekonomi internasional.
Tujuan Ekonomi Internasional
Seperti yang telah diketahui, ilmu ekonomi pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kemakmuran. Hal ini tidak jauh berbeda dengan lingkup ekonomi internasional, kemakmuran untuk setiap lapisan masyarakat tentunya diperlukan. Tujuan tersebut akan lebih mudah diraih dengan berbagai transaksi dalam hubungan internasional.
Misalnya dengan ekspor-impor, pengkreditan, asuransi, investasi, dan bidang lainnya. Hal ini pun terjadi di Indonesia. meski dikenal sebagai negara dengan sumber daya alam yang kaya, kegiatan impor pun tetap dilakukan. Namun, terdapat perbedaan hal khusus yang membedakan perdagangan internasional dan dalam negeri. Berikut beberapa di antaranya:
- Perbedaan kebijakan hukum dalam jual-beli, keuangan, dan bea.
- Perbedaan kebiasaan, adat istiadat, kondisi pasar, hingga iklim.
- Perbedaan tatanan status sosial, ekonomi, dan politik.
Manfaat Kegiatan Ekonomi Internasional
Negara-negara di dunia memang tidak bisa lepas dari kegiatan ekonomi internasional. Transaksi yang terjadi di dalamnya sangat mempengaruhi kemakmuran warga negara. Tak heran jika setiap negara berusaha menjalin hubungan yang baik dengan negara lainnya. Beberapa negara bahkan menggantungkan salah satu sektor perdagangannya terhadap produk impor.
Oleh karena itu, kegiatan ekonomi internasional memang memiliki peranan dan manfaat yang besar. Berikut beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan Pendapatan Suatu Negara
Di Indonesia sendiri mungkin sudah tidak asing dengan istilah pahlawan devisa. Nah, merekalah para TKI yang bekerja di luar negeri untuk mencari nafkah. Setelah bekerja, mereka akan menukarkan uang yang diperoleh menjadi rupiah. Dengan demikian, terjadi transaksi pembelian mata uang yang menjadi salah satu pemasukan besar bagi negara.
2. Menjaga Kestabilan Harga Barang di dalam Negeri
Jumlah produksi barang yang sedikit akan membuat harga produk tersebut menjadi mahal. Namun, hal ini berbeda ketika sebuah negara menerapkan ekonomi internasional. Banyak perusahaan multinasional yang akan berdiri di perusahaan tersebut. Dengan demikian, harga barang pun akan lebih stabil.
Selain itu, diperlukan banyak produksi melalui impor yang merupakan hal lumrah di setiap negara. Permintaan produk di dalam negeri pun terpenuhi dengan harga yang cenderung lebih murah dan stabil.
3. Memperluas Ketersediaan Lapangan Kerja di suatu Negara
Meningkatnya ekspor di banyak sektor perekonomian tentunya akan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak. Produksi barang dapat berkembang pesat dengan jumlah tenaga kerja yang memadai di bidangnya. Hal ini akan menyerap tenaga kerja lebih banyak sehingga mengurangi pengangguran.
Penyerapan tenaga kerja menjadi tidak hanya di perusahaan dalam negeri, melainkan juga perusahaan multinasional.
4. Mempercepat Pembangunan Nasional
Demi menunjang kegiatan ekonomi internasional, tentunya banyak upaya pembangunan yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi fasilitas yang diperlukan, misalnya dengan pembangunan pelabuhan, bandara, jalan tol, dan sebagainya.
5. Munculnya Ahli–Ahli di Bidang Teknologi
Efek globalisasi, termasuk globalisasi ekonomi, memang begitu terasa di berbagai sendi kehidupan. Salah satunya di Indonesia, sudah banyak perusahaan inovatif dengan para ahli di bidangnya. Peralihan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat industri memang tengah dirasakan masyarakat di berbagai negara.
Seseorang bisa merasakannya dengan semakin banyaknya para ahli di bidang teknologi. Para ahli ini melakukan banyak terobosan teknologi yang semakin mempermudah manusia. Oleh karena itu, ekonomi internasional memang tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi informasi.
Peran Indonesia dalam Ekonomi Internasional
1. Menjadi Anggota G-20
Tahukah bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G-20? Keberadaan organisasi ini memang cukup penting dalam perekonomian internasional. Bagaimana tidak, G-20 berisi 19 negara bersama Uni Eropa yang menguasai hingga 75% perdagangan di seluruh dunia.
2. Salah Satu Kekuatan Ekonomi Dunia
Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cenderung stabil setiap tahunnya. Hal ini tentunya memiliki dampak positif karena menempatkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia. Tidak semua negara bisa mendapatkan economy global power. Namun, negara kita telah membuktikannya dengan modal pembangunan yang mumpuni.
Apa saja yang disebut modal pembangunan? Modal pembangunan yang dimiliki Indonesia begitu beraneka ragam. Di antaranya adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas dan berlimpah. Selain itu, iklim demokrasi di tanah air relatif stabil. Letak geografis pun sangat strategis sehingga membuka peluang hubungan ekonomi internasional yang lebih luas.
3. Tujuan Investasi Asing
Berdasarkan data survei 600 CEO PWC di tahun 2014, Indonesia berada di urutan ketiga sebagai tujuan investasi setelah RRC dan Amerika Serikat. Survei ini dilakukan di antara negara-negara anggota APEC. Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan memprediksi di tahun 2030 negara Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia.
Gambaran mengenai ekonomi internasional dan ruang lingkupnya memang lebih mudah dipahami. Pada dasarnya, setiap negara memang membutuhkan keberadaan negara lain untuk mewujudkan kemakmuran di negaranya. Oleh karena itu, menjalin kerja sama yang baik sangat diperlukan demi terwujudnya kemajuan di bidang ekonomi.
Untuk mendukung kegiatan ekonomi internasional diperlukan juga lembaga ekonomi yang memfasilitasinya.