Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa, yang kemudian dipasarkan secara umum. Untuk itu, produsen perlu melakukan kegiatan produksi agar dapat meningkatkan nilai guna dari sebuah produk. Dengan begitu, produk akan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Perilaku produsen adalah salah satu teori yang membahas tentang permasalahan dalam sistem ekonomi makro dan kemampuan seorang produsen, dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Hal ini tentunya agar dapat menghasilkan barang dan jasa yang bernilai bagi konsumen.
Apa Itu Teori Perilaku Produsen?
Teori perilaku produsen adalah teori yang menjelaskan tentang perilaku dan bagaimana cara produsen untuk dapat menghasilkan sebuah produk, yang bisa mencapai efisiensi saat kegiatan produksinya berjalan.
Produsen harus berupaya sebaik mungkin untuk mengatur dan menggunakan faktor produksi yang paling efisien, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dengan begitu, produsen dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih maksimal.
Yang Termasuk Kegiatan Produksi
Teori perilaku produsen dapat digunakan untuk melihat sejauh mana upaya sebuah perusahaan dalam memproduksi produk, agar dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.
Dengan demikian, pengambilan keputusan mengenai banyaknya peralatan produksi serta jumlah tenaga kerja yang diperlukan, harus disesuaikan dengan jumlah produk akan diproduksi. Apa saja yang termasuk dalam kegiatan produksi? Berikut informasinya:
- Transportation, kegiatan memindahkan sebuah barang dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
- Personal service, kegiatan layanan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain agar diakui keberadaannya.
- From changing activity, kegiatan yang dilakukan untuk mengubah bentuk sebuah produk.
- Merchandising, kegiatan memasarkan atau mendagangkan produk agar bisa sampai dan berguna bagi konsumen yang membutuhkannya.
- Storage, kegiatan menghimpun atau menyimpan produk di suatu tempat untuk digunakan pada masa yang akan datang.
Tujuan Kegiatan dalam Produksi
Kegiatan produksi dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Hal tersebut bukan hanya berkaitan dengan perusahaan saja, namun juga terhadap konsumen. Berikut beberapa tujuan yang ingin diraih:
- Meraih keuntungan sebanyak mungkin.
- Menghasilkan sebuah produk untuk dapat memenuhi kebutuhan para konsumen.
- Memaksimalkan kinerja sumber daya yang telah dimiliki.
- Berupaya untuk meminimalkan biaya produksi yang harus dikeluarkan.
- Mencari tambahan modal untuk dapat mengembangkan bisnis.
- Memaksimalkan hasil produksi sebuah produk.
- Menjaga keseimbangan perusahaan.
- Membuka lapangan kerja.
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan produk yang berkualitas.
Analisis Teori Produsen
Saat menganalisa teori produsen, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dengan baik. Beberapa hal ini dapat mempengaruhi kegiatan produsen saat ini dan juga di masa mendatang. Berikut penjelasannya:
1. Produksi Jangka Panjang
Proses produksi jangka panjang tidak memiliki batasan atau ukuran waktu tertentu karena akan terus dilakukan secara terus menerus. Kegiatan produksi bisa saja dilakukan dalam waktu 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, atau hingga kapan saja.
Lamanya kegiatan produksi berlangsung akan dipengaruhi oleh kebutuhan serta permintaan dari para konsumen. Semakin dibutuhkannya sebuah produk, maka akan semakin lama juga kegiatan produksi yang dilakukan.
Terdapat tiga aspek terpenting dalam produksi jangka panjang, simak berikut ini:
- Berapa jumlah kuantitas yang akan dihasilkan.
- Kualitas dan bentuk layanan yang akan ditawarkan
- Distribusi barang atau jasa yang dihasilkan.
2. Produksi Jangka Pendek
Perusahaan harus menentukan berapa banyak jumlah komponen yang digunakan dalam kegiatan produksi.
Agar dapat membuat keputusan yang tepat, seorang pengusaha harus mempunyai perhitungan mengenai seberapa besar dampak penambahan komponen yang dibutuhkan dengan produksi totalnya.
Dalam proses produksi, seorang pengusaha ingin meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Meskipun untuk jangka pendek, terdapat dua macam keputusan yang harus diambil sebagai berikut:
- Berapa jumlah produk yang ingin diproduksi.
- Berapa banyak kemungkinan penambahan komponen saat kegiatan produksi sedang berlangsung.
- Menentukan berapa lama jangka waktu produksi dan berapa lama produk akan dijual.
- Faktor apa saja yang bisa mempengaruhi penambahan komponen dalam produksi.
Permasalahan Produsen
Dalam menjalankan kegiatan produksi, seorang produsen tentu mengalami beberapa masalah seperti bagaimana modal yang terbatas bisa menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Selain itu, terdapat beberapa permasalahan lain yang harus dihadapi produsen sebagai berikut:
- Kelangkaan atau kekurangan sumber daya, sebagai akibat terdapat ketidakseimbangan pada kebutuhan masyarakat dengan faktor produksi yang terkait.
- Terbatasnya sumber daya yang dimiliki, sehingga produsen harus memilih jenis produk mana yang akan diproduksi atau yang lebih banyak diminati oleh para konsumen.
- Menentukan prioritas produk yang harus diproduksi lebih banyak dibandingkan dengan jenis yang lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar.
- Menentukan pengurangan produksi produk yang kurang diminati atau yang memiliki penjualan terendah.
- Mengalokasikan sumber daya alam, manusia dan modal ke dalam berbagai sektor produksi agar dapat menghasilkan sebuah produk yang unggulan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Menentukan cara produksi barang yang tepat, mulai dari metode hingga teknologi yang digunakan. Cara produksi harus dipilih yang paling efisien untuk dapat meminimalisasi biaya namun menghasilkan produk yang berkualitas.
- Menentukan target pasar yang tepat agar pendistribusian produk dapat dilakukan secara merata dan tepat sasaran.
Jenis Produk Produsen
1. Produk Fisik Marjinal
Perubahan total sebuah output yang disebabkan oleh adanya perubahan satu unit pada bagian input variabelnya.
2. Produk Fisik Rata-Rata
Total produksi dibagi menjadi beberapa jumlah unit input variabel yang akan digunakan sehingga diketahui rata-ratanya.
3. Produk Total
Jenis produk produsen ini terdiri dari faktor variabel produksi yang dapat mengidentifikasi suatu hasil. Faktor tersebut mungkin dapat digunakan untuk bisa meningkatkan input variabelnya.
Dengan mengetahui teori perilaku produsen, seseorang bisa lebih produktif dalam menghasilkan sebuah produk yang berguna bagi masyarakat secara luas. Kegiatan tersebut tentu akan sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.