Distribusi

Bagi seseorang yang sedang mendalami dunia bisnis, mungkin pernah mendengar istilah distribusi. Singkatnya, hal ini merupakan proses penyampaian produk dari penjual ke pembeli. Seluruh kegiatan yang melingkupinya berupa penyaluran barang kepada konsumen. Oleh karena itu, distribusi berkaitan erat dengan marketing atau pemasaran.

Namun, pengertian distribusi itu sendiri perlu dipahami dengan benar. Apa yang dimaksud distribusi dan kegiatan apa saja yang dilakukan agar barang sampai ke tangan pembeli? Untuk mengetahuinya, simak ulasan tentang pengertian, tujuan, fungsi, jenis, dan contohnya berikut ini.

Pengertian Distribusi secara Umum

Distribusi adalah suatu kegiatan dalam pendistribusian sebuah produk atau jasa yang berasal dari produsen ke konsumen. Hal ini dilakukan agar produk tersebut dapat tersebar luas sesuai tujuan bisnis yang dijalankan. Pengertian distribusi lainnya adalah aktivitas memasarkan barang yang bertujuan untuk memudahkan proses pengiriman dari produsen ke konsumen.

Definisi lainnya disebutkan bahwa distribusi merupakan hubungan yang terjalin karena adanya aktivitas produksi dan konsumsi. Dalam penerapannya, distribusi menjadi bagian dari metode pemasaran yang bisa memberikan nilai lebih untuk suatu produk. Hal ini bisa dilihat melalui berbagai sisi, misalnya utilitas, tempat, waktu, dan hak kepemilikan produk.

Tidak hanya itu, terdapat pula arus pemasaran yang lebih baik, baik secara nyata maupun tak kasat mata. Misalnya arus informasi, promosi, negosiasi, pembayaran, dan lain-lain. Itulah penjelasan mengenai definisi distribusi secara umum. Berikutnya, perspektif lain dari pengertian distribusi bisa dilihat menurut para ahli berikut ini.

Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli

Konsep distribusi merupakan salah satu hal dasar yang perlu dipelajari dalam bisnis. Oleh karena itu, pengertian distribusi tidak terbatas secara umum, namun juga dikemukakan oleh para ahli. Siapa sajakah itu?

1. The American Marketing Association

Distribusi adalah sebuah struktur organisasi yang ada di dalam dan luar perusahaan. Biasanya organisasi ini terdiri dari agen, dealer, pedagang besar, dan pengecer. Aktivitas yang dijalankan berkaitan dengan suatu komoditi produk maupun jasa yang ditawarkan.

2. Kotler

Distribusi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa perusahaan, namun juga meliputi perseorangan yang melakukan pemindahan hak kepemilikan produk. Pemindahan tersebut terjadi antara produsen menuju konsumen.

3. Alex S.  Nitisemito

Distribusi merupakan berbagai organisasi yang berstatus sebagai distributor. Bisa dikatakan juga sebagai lembaga penyalur yang melakukan aktivitas penyaluran barang dari konsumen ke produsen.

4. C. Glenn Walters

Distribusi merupakan suatu agen perusahaan yang terdiri dari kelompok pedagang, mereka memadukan antara kegiatan pemindahan fisik dan nama produk. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kegunaan yang tepat untuk pasar tertentu.

5. Assauri

Distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan barang dari perusahaan. Barang atau produk tersebut dipasarkan dari produsen ke konsumen.

6. Warren J Keegan

Distribusi merupakan sebuah saluran yang digunakan oleh produsen barang untuk menyalurkan produknya sampai ke konsumen atau pengguna industri.

7.  Soekartawi

Distribusi adalah kegiatan atau aktivitas pengiriman barang dan jasa agar bisa menjangkau konsumen akhir.

8. Basu Swastha

Distribusi merupakan sebuah saluran pemasaran yang dimanfaatkan produsen untuk menyampaikan hasil produknya kepada konsumen atau industri.  Beberapa lembaga yang dapat ditemukan dalam distribusi antara lain adalah distributor, industri, produsen, dan konsumen.

Fungsi Distribusi

Setelah mengetahui pengertian distribusi dari berbagai sudut pandang, berikutnya pebisnis perlu memahami apa saja fungsi distribusi. Pada dasarnya, sebuah bisnis produk tidak bisa berjalan tanpa adanya proses distribusi yang baik. Oleh karena itu, proses distribusi ini memang memiliki beberapa fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Apa sajakah fungsi tersebut?

1. Fungsi Pokok Distribusi

a.) Penyimpanan (Storing)

Fungsi distribusi yang pertama adalah penyimpanan atau storing. Seperti yang telah diketahui, barang-barang yang dipesan konsumen nantinya harus melewati beberapa proses. Salah satunya adalah proses penyimpanan yang berkesinambungan, keselamatan, dan menjaga barang-barang secara utuh.

Proses storing ini menjadi gerbang awal apakah sebuah produk berhasil ke tangan pembeli atau tidak. Penyimpanan produk harus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan. Selain itu, perhatikan pula ISO yang berkaitan dengan penyimpanan barang agar tetap aman sampai ke pelanggan.

Jika dalam proses penyimpanan saja tidak sesuai prosedur, maka proses selanjutnya bisa mengalami hambatan. Salah satunya adalah kerusakan barang akibat proses storing yang tidak tepat.

b.) Pengangkutan (Transportasi)

Pada umumnya, tempat untuk melakukan produksi barang tidak sama dengan lokasi konsumen. Oleh karena itu, diperlukan aktivitas pengangkutan yang benar. Jumlah penduduk yang semakin banyak akan mendorong perkembangan teknologi yang maju.

Salah satunya adalah di bidang pengangkutan atau transportasi.Harga barang akan semakin naik karena adanya biaya tambahan berupa jasa pengangkutan. Oleh karena itu, seorang distributor akan sangat mempertimbangkan biaya pengangkutan yang dipilih. Sebisa mungkin mereka akan menggunakan jasa angkut yang efektif dan efisien.

Pengangkutan atau transportasi menjadi elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses distribusi. Semakin berkualitas angkutan yang dipilih, tentunya produk akan lebih cepat sampai ke tangan konsumen. Tak heran jika kecepatan transportasi juga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

c.) Penanggung Resiko

Menjadi seorang distributor memanglah tidak mudah dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini berhubungan dengan kerusakan maupun penyusutan barang yang mungkin saja terjadi. Oleh karena itu, proses distribusi harus memperhatikan prosedur keamanan yang berlaku. Sebagai penanggung resiko, hal ini akan berhubungan dengan kepuasan konsumen nantinya.

Terlebih jika barang yang hendak didistribusikan mengalami kerusakan. Oleh karena itu, setiap tahapan distribusi harus dilalui dengan baik dan benar.

d.) Klasifikasi Produk

Setelah melakukan transaksi pembelian barang, selanjutnya adalah melakukan klasifikasi barang berdasarkan fungsi dan jenisnya. Dengan demikian, proses pemasaran dan perhitungan barang pun menjadi lebih mudah dilakukan. Selain itu, klasifikasi produk juga penting untuk proses pendataan. Jika barang tidak dikelompokkan, hal tersebut bisa memakan waktu distribusi lebih lama.

Seorang distributor perlu memastikan bahwa produknya telah dikelompokkan berdasarkan pertimbangan tertentu. Dengan pengelompokkan yang tepat, tugas distributor pun akan terasa lebih ringan.

e.) Promosi Produk

Setelah membuat klasifikasi barang, proses promosi barang menjadi perhatian berikutnya. Caranya adalah dengan memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada khalayak umum. Proses promosi ini umumnya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya menggunakan etalase toko, iklan, atau jika memungkinkan bisa dengan menawarkannya langsung pada konsumen.

Proses promosi tidak selalu harus secara besar-besaran. Hal ini bergantung pada beberapa hal. Di antaranya adalah kondisi barang dan situasi pasar saat itu. Dengan teknik promosi yang tepat, proses distribusi barang akan meningkat. Meski bukan merupakan faktor utama, promosi produk memang dapat  mempengaruhi proses distribusi secara signifikan.

f.) Penjualan (Selling)

Penjualan atau selling merupakan kegiatan pemasaran barang yang dilakukan produsen. Oleh karena itu, cara penjualan ini bisa dikatakan sebagai proses pengalihan hak dari tangan produsen menuju konsumen. Selling bertujuan agar konsumen dapat menggunakan barang atau jasa tersebut sesuai pesanan.

Sebelum melakukan penjualan ke konsumen akhir, tentunya harus melewati proses distribusi terlebih dahulu. Pendistribusian barang yang lancar dapat membuat penjualan pun meningkat. Terlebih produk yang dijual merupakan barang yang tren di pasaran.

g.) Pembelian (Buying)

Jika terdapat penjualan produk, itu berarti telah terjadi transaksi pembelian. Apabila penjualan dikerjakan produsen, maka pembelian akan dilakukan oleh pihak yang membutuhkan barang tersebut. Oleh karena itu, proses distribusi juga bisa memiliki fungsi pembelian ini. Setiap konsumen tentunya harus melakukan pembelian terlebih dahulu jika menginginkan produk yang diincar.

h.) Standar Baku Kualitas

Setiap transaksi jual beli yang terjadi, pastinya selalu ada penjual dan pembeli yang menginginkan ketentuan tertentu. Di antaranya adalah ketentuan jenis, mutu, dan ukuran produk yang nantinya akan dijual. Oleh karena itu, standar baku kualitas perlu dibuat. Standar tersebut meliputi jenis , ukuran, sampai kualitas barang.

Pembakuan atau disebut juga standarisasi produk ini dilakukan agar barang yang akan dipasarkan sesuai ekspektasi. Jika mengabaikan standar baku, kualitas produk bisa menurun. Hingga akhirnya neraca penjualan dan pembelian pun akan berpengaruh. Adanya proses distribusi yang baik bisa membuat standar baku kualitas pun meningkat.

i.) Distribusi Produk

Sesuai dengan namanya, distribusi produk merupakan kegiatan utama dalam distribusi. Proses ini nantinya akan mendistribusikan barang kepada konsumen yang menjadi pemesan. Oleh karena itu, proses distribusi ini harus dilakukan secara tepat. Mengapa demikian? Hal ini semata dilakukan agar distributor mendapat manfaat dari aktivitas distribusi.

2. Fungsi Tambahan Distribusi

Setelah mengetahui fungsi pokok distribusi, selanjutnya pebisnis pemula perlu memahami fungsi tambahan distribusi. Meski disebut sebagai ‘tambahan’, namun fungsi di bawah ini tidak kalah penting diperhatikan. Apa sajakah itu? Simak ulasannya di bawah ini.

a.) Seleksi

Fungsi seleksi merupakan salah satu fungsi tambahan distribusi. Fungsi satu ini biasanya ditemukan dalam penyaluran hasil pertanian dan hasil produksi beberapa bidang usaha. Contohnya adalah sebelum petani melakukan penjualan, hasil panen harus melewati seleksi terlebih dahulu. Hal ini menyangkut kualitas produk yang nantinya akan sampai ke konsumen terakhir.

b.) Pengemasan

Pengemasan memang tidak dapat dipisahkan dari proses distribusi. Bagaimana tidak, hal ini penting dilakukan untuk menghindari adanya kerusakan maupun kehilangan. Mengingat kegiatan pendistribusian memang memerlukan proses yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan suatu produk dikemas dengan baik dan benar.

Jika pengemasan kurang baik, bukan tidak mungkin kerugian besar bisa terjadi. Belum lagi komplain dari pelanggan yang bisa menurunkan tingkat penjualan. Oleh karena itu, proses distribusi yang baik biasanya dapat membuat pengemasan produk lebih aman.

c.) Sumber Informasi

Fungsi memberi informasi ini bertujuan untuk memberikan rasa puas yang maksimal pada konsumen. Oleh karena itu, produsen juga perlu memberikan informasi yang sesuai mengenai suatu produk. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan iklan atau promosi.

Tujuan Distribusi

Distribusi memang memiliki fungsi yang beragam sehingga sangat berpengaruh dalam bisnis yang dijalankan. Selain itu, distribusi juga memiliki beberapa tujuan yang penting diperhatikan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Menyalurkan Barang dari Penjual ke Pembeli

Tujuan ini merupakan pokok yang perlu dipahami dalam proses distribusi. Seperti yang telah diketahui, roda ekonomi akan bergerak seiring dengan daya beli masyarakat yang meningkat maupun stabil. Di sinilah distribusi memegang peranan pentingnya untuk tetap menggerakkan roda perekonomian di berbagai skala, baik nasional maupun internasional.

2. Menambah Nilai Guna Produk

Apa gunanya memproduksi barang tanpa didistribusikan? Seperti yang telah diketahui, mekanisme sebuah perusahaan memang terdiri dari berbagai elemen. Tidak hanya bagian produksi saja yang memegang peranan penting. Hasil produksi akan lebih memiliki nilai guna bagi konsumen ketika telah mengalami proses distribusi.

3. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Kebutuhan masyarakat memang semakin berkembang seiring perkembangan zaman. Oleh karena itu, proses distribusi memiliki peranan penting agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Tanpa adanya distribusi, bagaimana barang dapat sampai ke tangan konsumen? Tidak hanya itu, kebutuhan akan berbagai jenis jasa pun semakin meningkat.

Oleh karena itu, distribusi yang merata merupakan salah satu cara pemerataan ekonomi. Dengan demikian, masyarakat pun dapat sejahtera dengan kebutuhan-kebutuhan mendasar yang terpenuhi dengan baik.

4. Menjamin Kontinuitas Produksi

Kebutuhan masyarakat akan suatu produk tidak hanya berlaku saat ini saja. Di masa mendatang pun, permintaan pasar terhadap suatu barang pun berpotensi meningkat. Terlebih jika produk tersebut bersifat pokok, misalnya berupa pangan. Oleh karena itu, kontinuitas produksi sangat diperlukan untuk menunjang hal ini.

Dengan adanya proses distribusi, masyarakat pun dapat terpenuhi kebutuhannya. Tidak hanya untuk saat ini, melainkan secara berkelanjutan.

5. Menyampaikan Produk ke Konsumen

Sebelum sampai ke tangan konsumen, tentunya suatu produk harus melalui proses distribusi terlebih dahulu. Distribusi tersebut terdiri dari beberapa tahapan terstruktur dalam roda ekonomi. Oleh karena itu, proses distribusi yang terhambat juga sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

6. Mempercepat Hasil Produksi ke Tangan Konsumen

Tanpa adanya distribusi, hasil produksi akan sangat lambat sampai ke konsumen. Bahkan bisa tidak sampai sama sekali. Oleh karena itu, kecepatan penyalur barang juga akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan nantinya.

7. Pemerataan Produksi

Beberapa jenis barang mungkin hanya diproduksi di daerah atau saat-saat tertentu. Hal ini menyebabkan keberadaan hasil produksi tersebut sulit didapatkan di beberapa tempat. Oleh karena itu, proses distribusi akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemerataan produksi. Jika seluruh permintaan masyarakat terhadap suatu barang terpenuhi, tentunya hal ini berdampak positif.

Selain itu, pemerataan produksi juga mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat di suatu negara. Dengan demikian, proses distribusi yang baik akan membuat hasil produksi bisa dirasakan oleh masyarakat di berbagai kalangan.

8. Meningkatkan Kualitas Produksi

Kualitas produksi menjadi salah satu pertimbangan yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini bisa tercipta dari proses produksi itu sendiri maupun dengan distribusi. Semakin bagus proses distribusi yang dijalankan, kualitas barang pun semakin mumpuni

Jenis–Jenis Distribusi

Jenis-jenis distribusi begitu beragam dalam menggerakkan laju perekonomian. Hal ini bisa dilihat berdasarkan komunikasi yang terjalin antara produsen dan konsumen. Apa saja jenis-jenis distribusi? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Distribusi Langsung

Disebut distribusi langsung karena proses yang dijalankan tanpa perantara. Pendistribusian secara langsung dikerjakan oleh produsen sampai barang sampai ke konsumen. Contohnya adalah petani buah dan sayur yang langsung menjual hasil panennya kepada para konsumen.

2. Distribusi Semi Langsung

Distribusi semi langsung umumnya masih dilakukan oleh pihak internal perusahaan. Artinya, proses ini dikerjakan lewat saluran yang memiliki tugas distribusi di suatu perusahaan. Produk akan di antar ke tangan konsumen melalui lembaga pemasaran yang dimiliki produsen.

3. Distribusi Tidak Langsung

Proses distribusi ini hanya dijalankan oleh pihak eksternal perusahaan. Artinya, produk akan didistribusikan oleh para lembaga pemasaran di luar produsen. Nantinya, pihak distributor ini akan memiliki peran penting karena memiliki tugas menyalurkan produk dari produsen ke konsumen.

Contohnya adalah berbagai produk makanan ringan yang akan menjual hasil produksinya ke berbagai agen.

Pelaku Kegiatan Distribusi

Kegiatan distribusi memang begitu penting dalam menggerakkan roda ekonomi. Oleh karena itu, keberadaan distributor tidak bisa lepas dari kebutuhan masyarakat. Terdapat beberapa pelaku dalam kegiatan distribusi, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Pedagang

Pedagang merupakan salah satu pemain dalam proses distribusi. Keberadaannya sangat penting untuk membeli produk yang berasal dari produsen. Selain itu, beberapa pedagang juga membeli produk atas kemauannya sendiri.

Produk tersebut kemudian dijual kembali hingga sampai ke konsumen akhir dalam perekonomian. Berdasarkan skala, terdapat dua jenis pedagang, yaitu pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar ini lebih dikenal sebagai pengepul dalam satu pasar. Sedangkan pedagang kecil membeli produk yang lebih sedikit sehingga disebut sebagai pengecer.

2. Makelar

Makelar menjadi salah satu lembaga pemasaran yang berpengaruh terhadap proses distribusi. Makelar akan menjual produk dengan menggunakan nama pihak lain untuk meraih keuntungan.

3. Agen

Agen mungkin akan terlihat mirip seperti pedagang. Namun, keberadaannya telah diakui oleh perusahaan atau produsen barang itu sendiri. Agen diberikan kepercayaan oleh produsen untuk mendistribusikan produknya agar sampai ke tangan konsumen.

Menjadi agen suatu produk umumnya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Untuk menjadi agen, seseorang harus mempunyai izin atas nama perusahaan dari produsen. Dengan demikian, bisa disebutkan bahwa agen merupakan lembaga distributor resmi dari suatu perusahaan.

4. Komisioner

Komisioner memiliki peran yang mirip seperti makelar dalam proses distribusi produk. Perbedaannya adalah seorang komisioner akan menjalankan transaksi jual beli dengan nama sendiri. Dengan demikian, ia memiliki tanggung jawab penuh dalam setiap kegiatannya. Nantinya, komisioner akan mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang berhasil dilakukan.

5. Eksportir

Eksportir bisa berupa individu, sekelompok orang, maupun lembaga yang bertugas membeli produk dalam negeri kemudian menjualnya ke luar negeri. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini dikenal sebagai ekspor.

Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi

Dalam pelaksanaannya, proses distribusi memang melibatkan banyak pihak. Pemindahan produk dari produsen ke tangan konsumen sebenarnya perlu disesuaikan dengan keadaan produk itu sendiri. Artinya, terdapat beberapa faktor yang menentukan keberhasilan proses penyaluran produk kepada pelanggan. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perpindahan  barang dari produsen ke konsumen.

1. Faktor Perusahaan

Faktor ini diartikan sebagai kewajiban perusahaan untuk lebih memperhatikan permintaan dari para konsumen mengenai suatu barang. Dengan demikian, sifat produk itu sendiri bisa dinilai kebenarannya. Hal ini penting diperhatikan agar produk yang dipesan sesuai dengan keinginan konsumen.

2. Jumlah Produk

Kuantitas hasil produksi ternyata berpengaruh terhadap proses distribusi. Banyaknya jumlah produk akan mempengaruhi kecepatan distributor menyalurkannya kepada pelanggan. Semakin banyak produk maka waktu yang diperlukan untuk mendistribusikan barang pun semakin lama. Tak heran jika seseorang mendapati produk yang dibutuhkan cukup lama menjangkau pasaran.

Hal ini pun berlaku sebaliknya. Jika jumlah produk minim, tentunya proses penyaluran ke konsumen cenderung lebih cepat.

3. Sarana Prasarana dan Komunikasi

Proses distribusi tentunya akan melalui lebih dari satu tempat supaya bisa mencapai konsumen. Dengan demikian, ketersediaan media atau sarana sangat penting keberadaannya dalam proses distribusi. Terutama transportasi yang baik dan efektif akan sangat membantu dalam proses penyaluran barang.

Hal yang tidak kalah penting adalah komunikasi. Setiap pihak perlu melakukan komunikasi yang baik agar barang yang hendak disalurkan ke masyarakat tersampaikan. Tentunya, hal ini senada dengan fungsi utama distribusi, yaitu untuk menyampaikan produk menuju konsumen.

4. Sifat Produk

Berbagai macam produk yang ada di pasaran, tentunya memiliki sifat yang beragam. Salah satunya adalah sifat ketahanan atau daya tahan. Sebuah barang ada yang sifatnya tahan lama dan ada pula yang rentan mengalami kerusakan. Contoh mudahnya adalah hasil pertanian yang memerlukan waktu penyaluran yang cepat.

Jika tidak demikian, hasil panen seperti buah dan sayuran akan mudah membusuk sehingga menyebabkan kerugian. Dengan demikian, mengenali sifat produk akan mempermudah distributor untuk mendistribusikan produknya.

5. Biaya

Distribusi merupakan salah satu proses penting dalam kegiatan ekonomi. Tak heran jika pelaksanaannya membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut mencakup sarana prasarana atau angkutan serta biaya perjalanan. Tak jarang pula, seorang distributor harus menanggung pajak angkutan.

Oleh karena itu, distribusi barang memerlukan biaya yang harus disiapkan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses penyaluran barang menuju konsumen.

6. Lokasi Konsumen

Konsumen suatu produk memang tersebar di berbagai daerah. Tak heran jika proses distribusi kerap kali memerlukan waktu yang cukup panjang. Jika lokasi konsumen cukup dekat dengan produsen, tentunya hal ini tidak membutuhkan waktu dan biaya yang banyak. Dengan demikian, mempertimbangkan lokasi konsumen sangat penting dalam proses distribusi.

7. Pola Pembelian

Pola pembelian produk juga harus diperhatikan dalam proses distribusi. Hal ini berhubungan dengan feedback yang akan diberikan seorang distributor nantinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan keberlanjutan proses distribusi.

8. Faktor Pasar

Respon pasar terhadap suatu produk juga akan berpengaruh terhadap proses distribusi. Oleh karena itu, memperlihatkan tren positif pasar dapat menjadi patokan utama terhadap perputaran roda ekonomi. Semakin baik respon pasar, hal tersebut akan meningkatkan kegiatan pendistribusian.

Contoh Distribusi

Memahami distribusi akan lebih efektif jika mengetahui apa saja contoh kegiatan di dalamnya. Oleh karena itu, perhatikan beberapa contoh distribusi di bawah ini:

  • Peternak sapi perah yang menjual hasil panennya berupa susu secara langsung kepada konsumen.
  • Perusahaan sepatu sport yang memiliki beberapa agen di kota-kota besar di Indonesia.
  • Pepsi yang memasarkan produknya dari agen menuju warung atau retail yang nantinya berhadapan langsung dengan konsumen.
  • Pak Herman memiliki perusahaan roti, biasanya ia juga akan menitipkan rotinya di suatu toko yang nantinya dibeli konsumen.
  • Pertamina yang sedang menyalurkan bahan bakar jenis pertalite di SPBU.
  • Sebuah perusahaan membeli lahan melalui komisioner di suatu daerah. Komisioner ini dipilih karena pengetahuannya mengenai daerah tersebut.
  • Penjual yang ada di pasar sedang membeli ikan-ikan segar yang nantinya dijual kembali pada konsumen akhir.
  • Penjual sayur sedang menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling kampung.
  • Sales properti yang sedang menawarkan produknya dari rumah ke rumah.

Distribusi yang tidak merata dapat menjadi salah satu masalah ekonomi mikro yaitu melonjaknya harga. Makin panjang proses distribusi maka harga suatu barang akan menjadi lebih tinggi. Untuk itu umumnya pemerintah turun tangan jika terjadi lonjakan harga akibat proses distribusi yang panjang. Pemerintah berupaya untuk memperpendek proses distribusi guna menekan harga agar tetap stabil.

Memahami proses distribusi yang terjadi dalam kegiatan ekonomi memang cukup penting. Terlebih bagi pebisnis pemula yang perlu memperhatikan beberapa aspek agar produk yang ditawarkan sampai ke tangan pembeli. Dengan proses pendistribusian yang baik, kebutuhan masyarakat akan suatu barang pun dapat terpenuhi.