Membuat rencana bisnis pada dasarnya memang bukanlah sesuatu yang mudah. Pebisnis harus mempersiapkan berbagai hal yang dapat mendukung berjalannya bisnis yang diinginkan. Salah satunya adalah business plan atau rencana bisnis yang bisa dijadikan pedoman agar usaha yang dilakukan bisa berjalan lancar.
Perincian yang tepat dan jelas akan membantu membuat keputusan bisnis lebih terarah. Hal ini berbeda ketika seseorang tidak memiliki acuan dalam berbisnis. Oleh karena itu, keberadaan business plan tidak boleh disepelekan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan mengenai business plan berikut ini.
Definisi Rencana Bisnis atau Business plan
Sebelum membahas mengenai rencana bisnis lebih jauh, seseorang perlu memahami pengertian business plan terlebih dahulu. Pengertian rencana bisnis adalah suatu pernyataan tertulis yang meliputi tujuan dan maksud yang ingin dicapai dari sebuah bisnis yang dijalankan. Cakupan rencana bisnis ini beragam, mulai dari target jangka pendek, menengah, hingga target jangka panjang.
Selain itu, rencana bisnis juga membahas bagaimana cara untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah dituliskan. Termasuk solusi terhadap hambatan yang akan muncul di kemudian hari. Membuat rencana bisnis diperlukan pertimbangan yang matang. Tak sedikit pebisnis pemula yang gagal total membuat susunan rencana bisnis.
Sebagian besar pebisnis masih percaya bahwa bisnis tetap bisa dijalankan tanpa perencanaan yang matang. Memang benar bahwa bisnis bisa saja berjalan tanpa perencanaan, namun bagaimana situasi kedepannya? Hal inilah yang menjadi pertanyaan, maka tak heran jika menjalankan bisnis maut tidak mau memerlukan tetek bengek berupa rencana bisnis.
Kenapa Perlu Membuat Rencana Bisnis atau Business Plan?
Setelah mengetahui pengertian rencana bisnis, bisa disimpulkan bahwa sebuah bisnis tidak akan optimal dijalankan tanpa persiapan. Tujuan berbisnis tentunya adalah memperoleh keuntungan dengan berbagai produk atau jasa berkualitas. Oleh karena itu, pebisnis tidak boleh menyepelekan business plan sebagai bagian dari bisnis.
Terdapat beberapa alasan yang menjadi pertimbangan mengapa pengusaha memerlukan sebuah business plan. Perlu diketahui bahwa setiap bisnis memang memiliki risiko. Oleh karena itu, pastikan bisnis yang hendak dijalankan benar-benar diperhitungkan. Berikut alasan-alasan pentingnya membuat business plan.
1. Untuk Mengawali sebuah Bisnis
Apa kegunaan utama dari rencana bisnis? Rancangan bisnis yang tepat bisa menjadi strategi jitu untuk mengawali bisnis baru. Tanpa sebuah rancangan dan panduan, sebuah bisnis yang baru akan sulit berkembang dan asal jalan saja. Oleh karena itu, buatlah bisnis menjadi lebih terarah dan berorientasi target.
Buatlah susunan bisnis secara detail. Semakin lengkap rencana bisnis yang dibuat, semakin membuktikan bahwa bisnis yang dijalankan memang serius. Dengan demikian, kesempatan dan peluang untuk mengembangkan bisnis pun semakin terbuka lebar.
2. Mencari Sumber Dana
Manfaat kedua dari membuat business plan adalah untuk mencari sumber dana dengan menarik investor. Investor tersebut nantinya akan memodali bisnis yang dijalankan. Maka secara tidak langsung, business plan bisa menjadi proposal untuk mendapatkan sumber dana agar bisnis berjalan. Tidak hanya dari investor, namun juga dari pihak perbankan dan modal ventura.
Untuk mencari sumber dana, Seseorang membutuhkan dokumen legal untuk memberikan gambaran seperti apa bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu, buatlah rencana bisnis yang menarik agar dapat mendatangkan investor. Sebuah rencana bisnis yang baik setidaknya perlu memenuhi beberapa pertanyaan investor.
Di antaranya adalah apakah si investor akan mendapat keuntungan jika menginvestasikan dananya di sebuah bisnis? Apakah rencana bisnis yang sekiranya mudah dimengerti investor? Bagaimana investor dapat mempercayai pengusaha ketika menjalankan bisnis? Dengan perencanaan yang baik, rinci, dan tidak terlalu ambisius, akan menarik calon investor untuk menginvestasikan dananya.
3. Membuat Bisnis Lebih Fokus dan Terarah
Sudah bukan rahasia bahwa adanya business plan akan membuat seseorang lebih fokus dan terarah ketika menjalankan bisnis. Dengan demikian, tujuan utama merintis bisnis akan lebih dekat untuk dicapai. Target yang dibuat pun perlahan akan tercapai dan bisnis yang dijalankan bisa berkembang pesat.
4. Memprediksi Masa Depan
Bagaimana cara mengetahui masa depan sebuah bisnis? Tentunya dengan business plan, hal ini karena gambaran yang dibuat berupa target-target. Baik berupa target jangka pendek, menengah, maupun target jangka panjang. Secara tidak langsung, hal ini merupakan perkiraan atau prediksi mengenai bisnis yang dijalankan di kemudian hari.
Meskipun gambaran yang dibuat bersifat subjektif, namun alur yang lengkap dan rinci bisa menjadi terealisasi dengan baik. Tidak hanya sekedar membuat rencana, prediksi bisnis pun harus didukung dengan riset. Tanpa adanya riset yang baik, rencana bisnis yang dijalankan bisa minim bobot dan mudah meleset.
5. Untuk Menaikkan Level Bisnis
Manfaat business plan yang terakhir adalah untuk menaikkan level bisnis lebih tinggi. Hal ini tentunya merupakan impian setiap pebisnis. Seseorang akan mendapat gairah bisnis ketika berhasil membuat perencanaan bisnis yang tepat. Jika sudah mendapat semangat yang tinggi, roda bisnis pun bisa dijalankan.
Bisnis baru bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat karena memiliki pedoman yang mendukung. Oleh karena itu, jangan sepelekan manfaat dari perencanaan agar bisnis bisa naik level dengan cepat.
Komponen Penting dalam Pembuatan Business plan
Bagaimana, sudah tahu bukan besarnya manfaat dari membuat business plan? Bagi pebisnis pemula, hal ini tentunya perlu menjadi pertimbangan yang matang. Merencanakan bisnis yang baik dapat membuat seseorang lebih realistis dalam menjalankan bisnis. Terlebih dengan berbagai target yang telah dibuat, tentunya bisa mendekatkan pebisnis dengan tujuan yang ingin dicapai.
Oleh karena itu, pengusaha perlu memperhatikan beberapa komponen penting dalam pembuatan business plan. Apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini.
1. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan ini berisi garis besar atau gambaran bisnis yang hendak dijalankan. Di dalamnya terdapat visi, misi, dan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Disarankan untuk membuat halaman ringkasan eksekutif yang terdiri dari 1 atau 2 halaman.
2. Pendahuluan
Pendahuluan yang dimaksud berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan. Hal ini berupa data perusahaan, misalnya pendiri perusahan, struktur, konsultan, ahli, maupun susunan pemilik saham. Seseorang juga dapat menyisipkan visi, misi, serta tujuan bisnis yang diinginkan.
3. Analisis Pasar dan Pemasaran
Menjalankan sebuah bisnis memang tidak bisa lepas dari analisis pasar dan pemasaran. Lakukanlah analisis pasar terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Jabarkan pula kelebihan produk yang dihasilkan dibanding produk serupa dari kompetitor. Hal ini merupakan strategi dalam perencanaan dan pemasaran bisnis yang akan dijalankan.
4. Analisis Produksi
Selain melakukan analisis pasar, pebisnis juga perlu melakukan analisis produksi. Proses produksi yang akan dilakukan tentunya membutuhkan sistem operasi yang jelas dan sesuai. Pengusaha perlu mengetahui bagaimana cara produksi bisnis, apakah hendak menggunakan barang baku baru atau hanya menambah daya guna barang sebelumnya.
5. Analisis Sumber Daya Manusia
Di samping sumber daya alam, tentunya menjalankan bisnis juga membutuhkan sumber daya manusia. Nah, analisis terhadap SDM yang dibutuhkan juga harus ada dalam rencana bisnis. Terlebih orang-orang tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap jalannya bisnis. Buatlah rencana bagaimana merencanakan sumber daya manusia dengan efektif dan efisien.
6. Analisis Keuangan
Bisnis juga membutuhkan analisis keuangan yang baik. Hal ini meliputi peramalan pemasukan, pengembalian atas investasi, pengembalian modal, dan perhitungan daya ungkit. Selain itu, terdapat pendanaan berupa modal yang sekarang berada di tangan pebisnis dan berapa yang akan dikeluarkan untuk menjalankan bisnis.
Buatlah rincian yang tepat, termasuk sumber dari mana mendapatkan modal yang sekarang dimiliki. Dengan analisis keuangan yang baik, bisnis yang dijalankan pun akan lebih terarah.
7. Peluang Bisnis
Komponen business plan berikutnya adalah peluang bisnis. Komponen ini berisi penjelasan dan solusi yang rinci mengenai peluang atau kesempatan bisnis. Satu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah tulislah keunggulan dari ide bisnis yang ditawarkan. Setelah itu, ungkapkan target-target apa saja yang ingin diraih dalam bisnis yang dijalankan.
8. Eksekusi Bisnis
Sesuai dengan namanya, eksekusi bisnis berarti pembahasan mengenai bagaimana bisnis yang akan berjalan. Seperti apa sistem operasional dari perusahaan Seseorang dan bagaimana menjalankannya? Selain itu, sebutkan pula kemana penyaluran produk atau jasa yang ditawarkan.
Sebelum melakukan eksekusi bisnis, seorang pelaku bisnis bisa melakukan analisa SWOT terlebih dahulu agar bisa melakukan tindakan yang lebih tepat sesuai kondisi perusahaan.
9. Lampiran
Komponen terakhir dari business plan adalah lampiran. Bagian ini meliputi surat-surat perizinan agar bisnis yang dijalankan benar-benar legal. Selain itu, dibutuhkan pula beberapa sertifikat resmi mengenai keterangan berdirinya perusahaan.
Langkah Membuat Business Plan
Setelah memahami beberapa komponen business plan di atas, apakah sudah memiliki gambaran yang jelas mengenai rencana bisnis? Tentunya pebisnis bisa menyimpulkan sendiri bahwa pembuatan rencana bisnis memang tidak bisa sembarangan. Perhatian pengusaha harus tertuju pada komponen-komponen yang melingkupi business plan.
Nah, sekarang saatnya memahami bagaimana cara membuat rencana bisnis yang baik. Hal ini bisa menjadi referensi yang tepat agar bisnis nantinya memiliki target dan pencapaian yang baik. Berikut beberapa langkah membuat business plan yang bisa diikuti.
1. Melakukan Riset
Melakukan riset merupakan dasar dari business plan yang akan dibuat. Pembuatan riset pun tidak boleh sembarangan, melainkan diperlukan detail yang sesuai dengan kondisi pasar. Apa saja hal-hal yang harus pebisnis cari ketika melakukan riset ini? Terdapat dua hal utama yang perlu ditemukan, yaitu analisis mengenai produk dan apa saja yang dilakukan kompetitor.
2. Menetapkan Tujuan Bisnis
Seperti yang telah diketahui, membuat business plan diperlukan latar belakang, jenis bisnis, sampai dengan strategi penjualan yang nantinya akan dijalankan. Oleh karena itu, seseorang perlu menuliskan tujuan bisnis yang akan dicapai agar bisa naik level. Tujuan di sini berarti apa saja yang Seseorang harapkan dan inginkan dari bisnis yang dijalankan.
Oleh karena itu, buatlah bisnis Seseorang lebih terarah dengan memiliki tujuan. Jika mengetahui tujuan pasti, pengambilan keputusan pun nantinya hanya berdasarkan hal yang diinginkan.
3. Membuat Company Profile
Membuat company profile tidak boleh diremehkan, justru hal ini merupakan salah satu kewajiban yang perlu dijalankan pebisnis. Bagaimana tidak, umumnya company profile akan ditempatkan di halaman paling depan agar masyarakat mengenal bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu, buatlah sedetail mungkin agar lebih mudah dipresentasikan.
Mengapa business profile perlu dipresentasikan? Hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan pendanaan sehingga calon investor bisa langsung melihat gambaran bisnis seperti apa yang akan jalankan. Tentunya dengan presentasi yang lengkap dan detail.
Jangan lupa juga untuk mencantumkan alasan bagaimana seseorang mendirikan bisnis sendiri, produk atau jasa seperti apa yang ingin dijual, siapa saja target pasar yang dituju, serta sumber daya yang saat ini sudah dimiliki.
4. Mencatat Seluruh Transaksi Keuangan
Business plan yang baik tentunya bisa menjadi sarana untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Jika hal tersebut tercapai, jangan abaikan arus keuangan bisnis yang sedang berjalan. Mencatat arus keluar-masuk keuangan sangat penting dilakukan. Tidak hanya mencatat transaksi keuangan yang besar, Seseorang pun perlu mencatat arus pengeluaran yang jumlahnya kecil.
Hal ini karena calon investor tentunya ingin mengetahui seluk beluk perusahaan sebelum memberikan pendanaan. Arus keuangan menjadi hal yang tidak boleh disepelekan sama sekali. Jika arus keuangan bisnis lancar, investor tidak akan segan mendanai bisnis agar lebih maju lagi.
5. Memiliki Strategi Marketing
Memiliki strategi marketing yang baik menjadi salah satu hal penting yang tidak bisa dipisahkan dalam bisnis apapun. Strategi marketing yang dipilih harus terencana dengan baik dan tidak boleh asal-asalan. Jangan sampai tidak relevan hingga akhirnya hanya membuang-buang waktu saja. Buatlah strategi marketing yang berdampak nyata dan positif untuk bisnis yang dijalankan.
Pebisnis bisa membuatnya seperti sebuah timeline agar lebih tersusun rapi. Misalnya dengan membuat catatan kapan Seseorang akan memberikan diskon dan perkenalan produk terbaru.
Contoh Rencana Bisnis atau Business Plan Usaha Rumah Makan
Berdasarkan ulasan di atas, kini saatnya memahami contoh business plan yang bisa dijadikan referensi. Contoh rencana bisnis yang akan dijelaskan adalah di bidang makanan. Apa saja yang harus ada dalam business plan usaha rumah makan? Hal ini meliputi:
- Identitas perusahaan makanan
- Tujuan, yaitu berupa visi dan misi
- Deskripsi usaha makanan yang dijalankan
- Detail produksi makanan
Setelah itu, saatnya membuat business plan makanan berdasarkan pertimbangan di atas. Di bawah ini merupakan contoh rencana bisnis makanan dari perusahaan PT Potato Snack Indopangan. Perusahaan ini memproduksi makanan ringan berupa keripik kentang beraneka rasa.
Nama Perusahaan:
PT Potato Snack Indopangan
Jenis Usaha:
Makanan ringan (snack)
Alamat Usaha:
Jl. Raya Pasar Rebo, No 16, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Visi Perusahaan:
Menyediakan sajian snack kentang beraneka rasa yang gurih, sehat, dan lezat. Tentunya dengan harga terjangkau yang bisa didapatkan bagi masyarakat Indonesia di berbagai kalangan.
Misi Perusahaan:
Menghasilkan produk snack berkualitas dengan bahan bermutu. Dibuat dari bahan baku higienis yang berasal dari supplier pertanian terpercaya serta dikemas dengan teknologi modern kedap udara.
Produk:
Snack keripik kentang aneka rasa
Deskripsi Produk:
Produk olahan berupa keripik kentang berkualitas yang diproduksi dengan mesin canggih dan higienis. Keripik menggunakan teknik pengemasan modern kedap udara sehingga membuatnya lebih tahan lama. Tidak hanya menyajikan rasa keripik kentang original, melainkan aneka rasa pedas dan asin dengan bumbu berkualitas.
Target Produk:
Anak-anak, remaja, dan usia dewasa.
Keunggulan Produk:
- Keripik kentang merupakan snack global yang disukai banyak orang di seluruh lapisan masyarakat.
- Bahan olahan mudah didapatkan dari petani lokal yang menghasilkan kentang berkualitas tidak kalah dari produksi luar negeri.
- Biaya produksi relatif murah dan berpeluang mendapat keuntungan yang besar.
Bisnis plan dan studi kelayakan bisnis membuat beberapa orang yang tidak mengetahui perbedaan di antara keduanya sulit membedakan satu dengan yang lain. Padahal keduanya merupakan sesuatu yang berbeda. Perbedaan ini muncul karena adanya sifat sumber data dan metodeloginya. Investor biasanya akan mementingkan studi kelayakan bisnis atau feasibilty study karena dinilai sangat objektif dan memberikan gambaran yang valid. Selain bisnis plan dan studi kelayakan bisnis juga ada metode lain untuk bisnis kita, yaitu bisnis model canvas yang menjadi representasi visual untuk menjelaskan suatu proses bisnis secara komprehensif. Di samping itu ada juga balanced scorecard untuk mengkomunikasikan rencana masa depan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Membuat rencana bisnis yang baik menjadi salah satu bukti keseriusan seseorang menjalankan bisnis. Rencana bisnis yang akan dijalankan harus dipikirkan dengan matang. Jangan lupa untuk memperhatikan komponen-komponen business plan seperti yang diulas di atas agar bisnis yang dijalani lebih berkembang!