Proposal Usaha

Menjalankan sebuah usaha atau bisnis hingga meraih kesuksesan dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang. Para pelaku bisnis tentu saja harus memiliki pengetahuan dasar hingga melihat adanya peluang. Salah satu perencanaan yang akan memudahkan jalannya sebuah bisnis adalah membuat proposal usaha.

Pengertian Proposal Usaha

Proposal dalam dunia bisnis jika didasarkan pada fungsinya akan terbagi menjadi 2 yakni proposal memulai usaha dan proposal menjual produk dan jasa. Kedua jenis proposal ini memiliki penyebutan yang berbeda. Proposal untuk memulai sebuah usaha disebut business plan atau rencana usaha, sedangkan untuk proposal penjualan produk disebut business proposal atau proposal bisnis.

Jika kedua istilah proposal di dunia bisnis ini dijelaskan lebih panjang, makna dari proposal usaha yaitu sebuah panduan dalam menjalankan bisnis sekaligus sebagai perencanaan pengembangannya. Adanya proposal usaha akan memudahkan para pelaku bisnis mendapatkan rekan usaha dan investasi yang menjanjikan.

Sedangkan untuk proposal bisnis adalah dokumen terkait penjualan yang isinya mengenai standarisasi proyek, biaya dan jangka waktu bisnis dan produk apa yang sedang ditawarkan. Proposal bisnis cenderung berorientasi untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang ditawarkan.

Isi yang ada didalam proposal usaha maupun proposal bisnis sudah pasti mengandung produk apa yang hendak dijual ke konsumen. Beberapa bagian yang harus ada dalam proposal usaha/ bisnis di antaranya: sampul, cover letter, executive summary, daftar isi, ringkasan produk, strategi, kualifikasi perusahaan, dan biaya/harga.

Tujuan Proposal Usaha

Proposal usaha tentu saja dibuat untuk beberapa tujuan, khususnya memudahkan para pelaku bisnis dalam meraih kesuksesan di masa depan. Tujuan dari proposal usaha ini dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Untuk Pelaku Usaha

  • Sebagai gambaran rinci mengenai beberapa hal yang harus dikerjakan agar usaha bisa berkembang dari waktu ke waktu.
  • Sebagai pembanding di antara harapan dan realita dalam menjalankan sebuah usaha.
  • Sebagai tolok ukur dalam mengembangkan strategi bisnis berdasarkan sudut pandang konsumen maupun competitor.

2. Untuk Konsumen

  • Konsumen semakin tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.
  • Sebagai pertimbangan untuk investasi atau dalam hal ini pembelian saham (perusahaan skala besar)

Cara Membuat Proposal Usaha

Pembuatan proposal usaha tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Para pelaku bisnis harus memperhatikan banyak hal, mulai dari survei pasar, poin apa saja yang harus ada di dalam proposal hingga tujuan dari pembuatan proposal tersebut. Berikut beberapa langkah dalam membuat sebuah proposal usaha yang baik dan benar:

1. Mencari dan Mengumpulkan Informasi

Pelaku bisnis harus mengumpulkan informasi sebanyak dan selengkap mungkin sesuai kebutuhan. Hal ini menjadi sangat penting, sebab banyak proposal usaha yang dibuat dan ditawarkan, tetapi tidak memenuhi kriteria.

Bagi pembuat proposal usaha harus menyertakan informasi produk/jasa dengan rincian yang detail. Selain itu, jika proposal ditujukan untuk menarik investasi ke perusahaan lain, maka pelaku bisnis harus mengetahui juga detail informasi terkait perusahaan yang dituju tersebut.

Sama halnya dengan pembuatan proposal tugas sekolah atau kuliah, proposal usaha juga memiliki panduan khusus. Beberapa kerangka pertanyaan yang akan memudahkan pelaku bisnis dalam membuat proposal di antaranya:

  • Siapa konsumen yang dituju?
  • Apa keunggulan yang ditawarkan?
  • Berapa estimasi anggaran dana yang dibutuhkan?
  • Apakah ada batas waktu?
  • Apa solusi yang tepat untuk masalah konsumen atau perusahaan?
  • Berapa besar insentif yang akan didapatkan jika proposal diterima?

2. Membuat Gambaran Ruang Lingkup Bisnis

Pelaku bisnis harus membuat garis besar dari ruang lingkup usaha yang akan dijalankannya. Ringkasan ini bisa didasarkan pada fungsi, tugas, fitur, biaya dan jadwal eksekusi. Guna memberikan kemudahan dalam pembuatan garis besar, maka cukup kembangkan prinsip 5W + 1H, di antaranya:

a.) Who – Siapa

Untuk pertanyaan ‘who’ dalam proposal bisnis yaitu siapa yang akan bertanggung jawab dalam mengelola pekerjaan. ‘Who’ harus ditulis dengan jelas agar setiap jobdesk yang diberikan kepada beberapa pihak bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

b.) What – Apa

Dalam proposal usaha, hal yang paling penting untuk dibahas adalah apa saja permintaan yang ingin disampaikan. Selain itu, ‘Apa’ juga menyangkut tindakan apa saja yang perlu dilaksanakan dan para konsumen akan mendapatkan apa saja.

c.) Where – Di mana

Sudah jelas jika ingin memulai usaha harus disertakan tempat untuk menjalankan bisnis. Pada bagian ‘di mana’, informasi yang diberikan berupa lokasi kerja berada di mana dan produk akan didistribusikan ke mana saja.

d.) When – Kapan

Beralih ke poin ‘kapan’, pelaku bisnis harus menyertakan waktu pekerjaan akan dimulai, estimasi waktu pengerjaan proyek, batas waktu penyelesaian hingga waktu pembayaran. Semua informasi ini harus dirinci secara detail yang meliputi tanggal, bulan dan tahun.

e.) Why – Mengapa

Alasan yang kuat dalam proposal usaha tentu saja akan menarik minat para investor atau konsumen dalam menggunakan dan membeli sebuah produk/jasa. Para pelaku bisnis harus mencantumkan beberapa alasan logis, misalnya ketepatan pemilihan strategi proyek yang akan dikerjakan, keunggulan produk yang ditawarkan, hingga keuntungan yang akan didapatkan.

f.) How – Bagaimana

Poin terakhir yang tidak kalah penting dengan 5W di atas adalah ‘How/Bagaimana’. Dalam proposal bisnis harus diinformasikan secara lengkap mengenai metode penyelesaian yang digunakan, cara mengembangkan usaha, pengelolaan proyek, pemenuhan kepuasan konsumen hingga meminimalisir resiko yang akan terjadi.

3. Perkiraan Biaya dan Tenaga Kerja

Setelah mengumpulkan informasi dan membuat garis besarnya, pembuatan proposal usaha akan dilanjutkan dengan perkiraan biaya dan tenaga kerja yang diperlukan.  Biaya yang dicantumkan meliputi biaya klien, biaya pokok proyek dan biaya tenaga kerja.

Perkiraan waktu yang dibuat sebaiknya dilebihkan sedikit. Sebab, kadangkala ditemukan kendala yang bisa menghambat pengerjaan proyek. Misalnya, jika estimasi pengerjaan 1 bulan atau 30 hari, maka dalam proposal usaha bisa ditulis ‘estimasi waktu: 40 atau 45 hari’.

Apabila proyek yang dikerjakan lancar, pelaku bisnis bisa menawarkan kembali proposal usaha yang lain. Pekerjaan yang selesai tepat waktu akan menumbuhkan kepercayaan bagi para klien. Selain perkiraan biaya, jumlah tenaga kerja juga harus diperhitungkan dengan seksama. Jangan sampai merekrut jumlah pekerja yang berlebihan karena tidak akan efektif dan justru merugikan.

4. Pembuatan Rancangan Proposal Usaha

Informasi yang sudah terkumpul lengkap harus segera dirancang agar bisa diproses hingga tahap pengiriman. Rancangan dalam proposal bisnis terdiri dari 6 hingga 7 bagian yang dimulai dari:

a.) Rangkuman

Menjelaskan rangkuman dari semua proyek yang akan diajukan mulai dari struktur perusahaan hingga produk apa yang ditawarkan. Rangkuman ini sifatnya wajib karena menjadi gambaran awal untuk para investor atau konsumen.

b.) Informasi Umum Perusahaan

Pada bagian awal proposal usaha, perlu dicantumkan semua hal yang terkait dengan internal perusahaan. informasi ini berupa legalitas usaha, kondisi finansial perusahaan, pengalaman perusahaan hingga struktur organisasi.

c.) Pendahuluan

Bagian pendahuluan pada proposal usaha menjelaskan mengenai deskripsi lengkap mengenai bisnis yang akan dijalankan, latar belakang pembuatan bisnis, tujuan yang ingin dicapai, potensi apa saja yang dimiliki hingga keunggulan dari produk yang ditawarkan.

d.) Pemasaran

Menjalankan suatu bisnis perlu memperhatikan segmen pasar yang akan dituju. Hal ini pula yang harus diinformasikan dalam sebuah proposal usaha. Informasi pemasaran bisa meliputi riset dan analisis pasar, skala, trend, competitor hingga perencanaan strategi pemasaran.

e.) Pelaksanaan Usaha

Untuk bagian pelaksanaan usaha, informasi yang disajikan berupa tempat pengerjaan, akses transportasi yang paling efektif, kependudukan dan fasilitas umum yang ada untuk memudahkan kinerja.

  • Surat Perizinan
  • Manajemen Perusahaan
  • Kondisi Finansial

Hal yang paling sensitif dalam dunia bisnis adalah keuangan. Maka, untuk meminimalisir kesalahpaham yang terjadi, dalam proposal usaha harus diberikan rincian biaya secara lengkap dan detail. Beberapa kondisi finansial yang perlu ditulis adalah biaya operasional, estimasi modal, analisis risiko hingga analisis laba/rugi.

f.) Aspek Teknis

Aspek teknis meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan proyek hingga realisasi pembangunannya. Tahapan pembangunan dijelaskan dengan rinci dan disertai estimasi biaya dan resiko yang mungkin terjadi.

g.) Informasi Strategi Panen

Bagian terakhir yang juga harus ada di proposal usaha adalah informasi strategi panen. Yang dimaksud disini adalah besaran aset yang akan didapatkan beserta kelanjutan bisnis.

5. Proses Edit Ulang Proposal Usaha

Setelah pembuatan proposal usaha selesai dikerjakan berdasarkan rancangan yang sudah ada, maka perlu dilakukan peninjauan kembali. Jika proposal langsung dikirim tanpa ada proses editing ulang, ada kemungkinan beberapa kesalahan ditemukan, sehingga pelaku bisnis gagal mendapatkan investasi atau gagal menjual produk.

Proposal usaha yang baik dan benar bukan berarti harus panjang dan tebal. Justru,ketika informasi yang tersaji bertele-tele, kemungkinan besar proposal usaha tidak akan diterima. Proposal usaha juga tidak boleh dibuat berlebihan tanpa ada kesesuaian fakta dengan kondisi perusahaan.

Pastikan untuk mengedit setiap bagian proposal, baik secara penulisan maupun kepadatan informasi. Sebab, semakin padat informasi dalam proposal usaha, maka para investor atau pembeli akan lebih tertarik untuk produk yang ditawarkan.

6. Pengiriman Proposal Usaha Beserta Tindak Lanjutnya

Proses yang paling menegangkan dalam pembuatan proposal usaha sebenarnya terletak ketika proses pengiriman. Hal ini tentu saja sebagai target yang ingin dicapai. Akan ada dua kemungkinan saja yakni diterima dan ditolak.

Pengiriman proposal usaha bisa diunggah melalui portal perusahaan maupun dikirim via email. Jika mengirim melalui email, Anda bisa melacak proposal Anda melalui aplikasi pelacak email. Aplikasi ini akan memberitahukan apakah email yang dikirimkan sudah terbaca atau belum.

Langkah-langkah dalam pengiriman proposal harus diikuti sesuai ketentuan yang ditetapkan perusahaan. Jika mengirimnya melalui portal resmi perusahaan, tulislah kolom subjek dengan benar dan sesuai permintaan perusahaan.

Contoh Proposal Usaha dari Berbagai Bidang Usaha

1. Contoh Proposal Usaha Makanan

a.) Judul: Dessertbox Ubi Jalar Premium

b.) Bahan dan Alat

1.) Kue
  • Ubi jalar
  • Tepung terigu
  • Telur
  • Gula
  • Mentega
  • Dark chocolate
2.)  Saus
  • Mentega cair
  • Dark chocolate/keju
  • Susu
  • Kuning telur
3.) Krim
  • Putih telur
  • Gula
  • Mentega
  • Vanili/rhum
  • air sedikit
4.) Topping
  • Coklat batang
  • Cherry kering
  • Keju
  • Bubuk matcha
  • Red velvet
  • Bubuk Kopi
  • Regal
5.)  Alat
  • Oven
  • Mixer
  • Pisau
  • Saringan
  • Box plastik ukuran kecil dan sedang

c.) Langkah Pembuatan

Dessertbox ubi ini akan dibuat dalam beberapa tahapan karena banyak bahan yang harus dipadukan. Berikut proses pembuatannya:

1.) Kue
  • Cuci bersih ubi jalar lalu kukus dengan api sedang hingga empuk. Lakukan pengecekan menggunakan tusuk sate.
  • Angkat ubi jalar yang sudah matang dan tunggu dingin beberapa saat.
  • Haluskan ubi jalar dengan cara ditumbuk, sisihkan.
  • Siapkan wadah besar, masukkan tepung terigu, gula, telur, air dan mixer hingga mengembang, selanjutnya tambahkan dark chocolate dan mentega sambil diaduk perlahan.
  • Tuang adonan ke loyang dan masukkan ke oven selama 40 menit.
2.) Saus
  • Takar mentega sesuai kebutuhan dan cairkan di atas api sedang, aduk terus agar tidak gosong. Setelah matang, sisihkan.
  • Siapkan wadah, tuangkan mentega cair, susu, dark chocolate/keju dan kuning telur ke panci dan masak hingga matang.
  • Krim
  • Pembuatan krim untuk lapisan dessertbox ubi jalar cukup dengan mencampurkan bahan-bahan sesuai keterangan di atas.
  • Kocok semua bahan menggunakan mixer hingga memiliki tekstur seperti busa. Pastikan proses ini dilakukan dengan baik.
  • Setelah semua bagian matang (kue, saus dan krim), siapkan box untuk menyusun dessertnya.
  • Sebelum itu, iris kue sesuai ukuran box yang digunakan.
  • Lapisan pertama diisi dengan kue, dilanjutkan dengan krim, lapisan kue lagi, saus, kue lagi dan seterusnya.
  • Bagian paling atas disiram dengan saus, kemudian diberikan topping sesuai jenis rasa yang dibuat. Topping bisa berupa keju, coklat, matcha, red velvet hingga regal.
  • Tutup box dengan rapat, tambahkan selotip agar lebih rapat dan aman.
  • tempelkan logo stiker usaha.
  • Simpan dessertbox ke dalam lemari es agar cita rasanya semakin enak

d.) Rencana Anggaran

1.) Modal
  • Kue: Rp10.000
  • Saus: Rp5.000
  • Krim: Rp5.000
  • Topping: Rp7.000
  • Biaya tenaga kerja: Rp10.000
  • Biaya masak: Rp10.000
  • Jumlah keseluruhan: Rp10.000 + Rp5.000 + Rp5.000 + Rp7.000 + Rp10.000 + Rp10.000 = Rp47.000 per box
2.) Penjualan

Harga jual: Rp60.000 hingga Rp70.000 per box.

3.) Pendapatan

Perkiraan laba: Penjualan – modal = Rp70.000 – Rp47.000 = Rp23.000. Estimasi laba yang akan diperoleh antara Rp13.000 (untuk dessertbox dengan harga Rp60.000) hingga Rp23.000 (untuk dessertbox harga Rp70.000)

e.) Analisis SWOT

1.) Strength
  • Rasa dijamin premium dan enak
  • Produk kekinian dalam menikmati dessert
2.) Weakness
  • Kurang bertahan lama jika disimpan dalam suhu ruang
  • Pengiriman luar kota terbatas
3.) Opportunity
  • Produk ini masih jarang di kawasan Tulungagung
  • Bisa request ukuran dan tambahan topping
  • Pembelian bisa offline dan online
  • Membuka agen reseller
4.) Threat
  • Banyak kompetitor yang menjual produk serupa dengan harga lebih murah
  • Jika tidak laku, rugi yang dialami cukup banyak

2. Contoh Proposal Usaha Kecil

a.) Judul: Pembuatan Aneka Stiker Anti Air

b.) Bahan dan Alat

  • Komputer/PC
  • Aplikasi desain
  • Kertas stiker anti air
  • Gunting dan alat pemotong
  • Printer

c.) Langkah Pembuatan

  • Mendesain stiker sesuai pesanan konsumen
  • Desain stiker dibuat dalam beberapa versi baik warnanya, jenis huruf hingga ukuran.
  • Stiker dicetak dengan printer
  • Stiker siap dipotong dan dirapikan dengan gunting

d.) Rencana Anggaran

1.) Modal
  • Kertas Stiker anti air: Rp50.000 (100 lb)
  • Biaya desain: Rp15.000
  • Biaya potong: Rp5.000
  • Jumlah keseluruhan, misalnya pemesanan 1 lb stiker: Rp500 + Rp15.000 + Rp5.000 = Rp20.500
2.) Penjualan

Harga jual: Rp25.500 per lb, Jika terjual 100 pcs dengan pembelian satu- satu, maka diperoleh 100 pcs x Rp 25.500 = Rp 250.000.

3.) Pendapatan

Perkiraan laba: Penjualan – modal = Rp25.500 – Rp20.500 = Rp4.500. Semakin banyak yang terjual, maka laba yang didapatkan juga semakin besar. Untuk 100 lb stiker yang terjual bisa mendapatkan keuntungan dari Rp20.000 hingga Rp45.000.

e.) Analisis SWOT

1.) Strength
  • Harga sangat terjangkau
  • Produk unik karena bisa digunakan dalam berbagai keperluan
  • Tidak mudah rusak dan terlepas
  • Pemasangan mudah
  • Bisa bertahan dalam jangka waktu lama
2.) Weakness
  • Kurang ramah lingkungan karena dibuat dari plastic
  • Kurang tahan terhadap panas
3.) Opportunity
  • Bentuk dan bahan stiker bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen
  • Pembelian dengan jumlah tertentu mendapatkan harga spesial.
  • Pembelian dilakukan secara offline dan online
  • Proses pengiriman produk cepat dan aman
  • Bisa dijual kembali
4.) Threat
  • Kompetitor memakai alat yang lebih canggih sehingga bisa menekan harga
  • Kompetitor banyak menjual produk serupa dengan harga lebih murah
  • Penjualan bisa fluktuatif

3. Contoh Proposal Usaha Kerajinan

a.) Judul: Dompet Uang Koin dari Botol Plastik Bekas

b.) Bahan dan Alat

  • Botol bekas
  • Cat aneka warna
  • Kuas
  • Lem
  • Gunting/cutter
  • Resleting
  • Pernak-pernik

c.) Langkah Pembuatan

  • Siapkan 2 botol bekas, potong bagian bawahnya menggunakan gunting atau cutter (jenis botol yang digunakan bebas).
  • Cat potongan botol dengan warna yang diinginkan. Pengecatan dilakukan dengan kuas (sebaiknya sediakan kuas besar dan kecil). Pengecatan ini bisa dibuat polos maupun motif sesuai kreativitas.
  • Siapkan resleting, kemudian tempelkan ke sisi bibir botol. Lakukan hal yang sama dengan botol ke-2.
  • Pemasangan resleting menggunakan lem lilin agar lebih kuat menempel. Tunggu beberapa saat hingga lem benar-benar merekat.
  • Berikan tambahan pernak-pernik agar dompet uang koin terlihat lebih cantik.

d.) Rencana Anggaran (Estimasi Jumlah Produk 50)

1.) Modal
  • Cat: Rp50.000
  • Kuas: Rp10.000
  • Lem: Rp10.000
  • Resleting: Rp20.000
  • Pernak-pernik: Rp15.000
  • Jumlah keseluruhan: Rp105.000
2.) Penjualan

Harga jual: Rp5.000, sehingga untuk 50 pcs akan memperoleh pendapatan Rp250.000.

3.) Pendapatan

Perkiraan laba: Penjualan – modal = Rp250.000 – Rp105.000 = Rp145.000.

e.) Analisis SWOT

1.) Strength
  • Harga murah
  • Produk unik
2.) Weakness
  • Tidak ramah lingkungan
3.) Opportunity
  • Produk ini masih langka di daerah Tulungagung
  • Bisa dipesan sesuai permintaan
  • Pembelian bisa dilakukan secara online
4.) Threat
  • Banyak kompetitor area sekitar kota yang menjual produk sama dengan baik kain

Pembuatan proposal usaha harus memenuhi kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan. Pelaku bisnis bisa menggunakan analisis SWOT dan 5W + 1H untuk memudahkan pembuatan proposal usaha. Proposal usaha tidak perlu dibuat panjang dan tebal, tetapi cukup berikan informasi yang relevan, padat dan singkat.