Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu kewajiban yang pasti dipenuhi oleh setiap perusahaan. Umumnya, laporan ini akan mencakup arus dana yang keluar masuk dalam memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.

Penyusunannya tentu tidak boleh asal atau sembarangan. Justru harus dengan ketelitian karena nantinya laporan keuangan akan dianalisis untuk meninjau kembali setiap detail cash flow yang ada di dalamnya. Perusahaan harus mampu memahami kebutuhan dalam menganalisis laporan keuangan.

Definisi Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah sebuah teknik atau metode yang dipakai dalam memeriksa laporan keuangan secara detail dan menyeluruh. Sebuah perusahaan atau organisasi melakukan analisis ini secara berkala.

Pentingnya aktivitas analisis laporan keuangan bisa dilihat dari stabilitas arus keuangan sekaligus penghitungan keuntungan maupun kerugian yang ada. Informasi dan data terlengkap pada laporan bisa berguna sebagai acuan tertentu dalam menindak dan mengambil keputusan.

Beberapa ahli juga memiliki pemikiran sendiri seputar pengertian analisis laporan keuangan:

  • Prastowo berpendapat bahwa analisis laporan keuangan adalah sebuah proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu evaluasi dari posisi keuangan, serta hasil operasi perusahaan di masa kini dan masa lalu

Hal ini dilakukan dalam mencapai tujuan utama berupa prediksi dan estimasi memungkinkan soal kondisi perusahaan serta kinerjanya di masa depan.

  • Najmudin menyatakan analisis laporan keuangan merupakan suatu proses penguraian informasi atau data yang ada di dalam laporan keuangan menjadi komponen-komponen tersendiri, menelaahnya, serta mempelajari hubungan setiap komponen lewat teknik analisis tertentu.

Tujuannya supaya diperoleh pemahaman tepat dan gambarang komprehensif mengenai informasi yang ada.

  • Munawir mengatakan jika analisis laporan keuangan adalah sebuah proses menelaah atau mempelajari hubungan-hubungan, tendensi atau kecenderungan, dalam menentukan posisi keuangan, hasil operasi, dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
  • Bernstein mengartikannya sebagai proses penerapan dari teknik dan metode analitis terhadap laporan keuangan beserta data atau informasi pendukung lainnya, untuk melihatnya dari sudut pandang tertentu karena bermanfaat sebagai faktor pengambilan keputusan

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Telah disebutkan bahwa analisis ini memiliki intensi untuk memperkirakan masa depan perusahaan dalam arus keuangan. Di samping itu, sebenarnya masih banyak tujuan penting yang bisa dicapai oleh sebuah usaha atau organisasi setelah analisis rutin dilakukan.

1. Menurut Bernstein

Berikut beberapa tujuan analisis laporan keuangan yang dikemukakan oleh Bernstein:

  • Screening: mengetahui situasi serta kondisi dari sebuah entitas serta laporan keuangan tanpa perlu terjun langsung ke lapangan. Biasanya termasuk dengan pertimbangan merger atau investasi.
  • Understanding: proses analisis menghasilkan informasi yang awalnya mentah menjadi semakin mendalam, detail, dan luas. Hubungan antar pos mampu menjadi tolak ukur atau indikator mengenai prestasi maupun posisi keuangan perusahaan lewat bukti kebenarannya.
  • Forecasting: memprediksi kondisi keuangan sebuah entitas atau perusahaan di masa yang akan datang.
  • Diagnosis: menggambarkan dan melihat berbagai kemungkinan masalah yang bisa terjadi, mulai dari bidang manajemen, keuangan, operasi, hingga masalah lain di perusahaan.
  • Evaluation: melakukan penilaian terhadap seluruh pencapaian prestasi operasional, manajemen, dan sebagainya yang mampu diraih oleh seluruh pihak dalam menggerakkan perusahaan.

2. Menurut Harahap

Sedangkan, terdapat sembilan tujuan analisis laporan keuangan yang disampaikan oleh Harahap, yaitu:

  • Memberikan kelengkapan informasi atau keleluasaan secara lebih dibandingkan laporan keuangan pada umumnya.
  • Mampu membantu mengetahui informasi yang tampak atau eksplisit dan yang tidak kasat mata atau implisit di dalam laporan keuangan.
  • Meninjau dan memantau kesalahan yang mungkin muncul pada laporan.
  • Mampu menyesuaikan banyak hal yang sifatnya tidak konsisten ketika dikaitkan dengan laporan keuangan, termasuk komponen eksternal dan internal perusahaan.
  • Mengetahui sifat dari hubungan yang mampu menimbulkan teori dan model pada faktanya di lapangan, seperti kenaikan rating serta prediksi.
  • Menentukan peringkat perusahaan dalam menurut kriteria tertentu dalam mendongkrak prestasi dan popularitas dalam dunia bisnis.
  • Mampu membandingkan keadaan perusahaan sendiri terhadap perusahaan lain lewat standar industri yang ideal menurut masing-masing periode.
  • Memberikan pemahaman seputar kondisi keuangan berupa posisi, hasil dari usaha, struktur, dan lain-lain.
  • Melakukan prediksi terhadap potensi dan perkiraan perkembangan usaha di masa depan.

3. Menurut Hanafi dan Halim

Beberapa tujuan lain yang diungkapkan oleh Hanafi dan Halim, antara lain:

  • Menjadi bahan pertimbangan investor dalam membeli saham perusahaan, apakah sudah memenuhi kelayakan atau belum. Hal ini akan berdampak pada tingkat keuntungan konsisten dan cenderung tinggi dari perusahaan.
  • Memberikan informasi dalam penilaian kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjaman dan bunga sebagai kewajiban yang harus dipenuhi.
  • Sebagai langkah pengecekan kesehatan supplier atau pemasok berupa profitabilitas, kondisi keuangan, kemampuan menghasilkan kas, serta kemampuan dalam melunasi kewajiban sebelum mengadakan kerja sama.
  • Mendapatkan informasi mengenai kemampuan konsumen untuk memenuhi keperluan jangka pendeknya.
  • Sarana memastikan bahwa perusahaan memiliki prospek dana atau keuangan yang bagus sebagai penentu besaran pajak atau memperkirakan keuntungannya.
  • Bahan untuk menentukan arah gerak dan langkah paling tepat demi kemajuan perusahaan. Hal tersebut biasanya diupayakan oleh pihak tertentu sebagai pengambil keputusan, perencanaan, serta evaluasi dari sebuah strategi.
  • Mampu menentukan strategi perusahaan berdasarkan kondisi keuangan kompetitor dan pesaing dalam menawarkan keunggulan lebih dari perusahaan.
  • Menilai besaran kerusakan perusahaan dalam memperbaiki kelemahan yang muncul pada masing-masing periode. Menunjukkan keberadaan informasi aspek keuangan yang berada di atas, sama dengan, maupun di bawah rata-rata.

Analisis Laporan Keuangan Horizontal

Analisis horizontal merupakan analisis yang diadakan dalam rangka membandingkan laporan keuangan selama beberapa periode untuk mengetahui arah perkembangannya. Di samping itu, analisis horizontal akan meninjau persentase naik turunnya pos-pos yang saling berkaitan pada laporan komparatif.

Teknik yang satu ini biasa dianggap bersifat dinamis karena pemantauannya terhitung dari tahun ke tahun. Ketika melakukan perbandingan terhadap dua laporan dalam periode yang berbeda, laporan keuangan di awal senantiasa menjadi dasar perhitungannya.

Dengan analisis horizontal, sebuah perusahaan bisa mengetahui keperluan-keperluan dari komponen laporan keuangan dalam aspek posisi keuangan, perubahan ekuitas, serta laba dan rugi secara komprehensif.

Contoh analisis laporan keuangan yang baik biasanya menemui hasil tren berupa penurunan dari beban perlengkapan. Sedangkan, tren yang buruk bisa jadi muncul dalam bentuk beban utilitas, upah, maupun rupa-rupa.

Peningkatan dan penurunan dari setiap akun laporan keuangan perlu ditelusuri lebih lanjut untuk menilai efektivitas perusahaan pada aspek operasional di masa depan. Terkadang, peningkatan keuntungan yang cukup baik mampu mempertimbangkan adanya penambahan pegawai.

Kinerja keuangan sebuah perusahaan bisa dianggap sehat apabila memiliki kemampuan untuk mencetak penjualan dan meminimalisir beban dalam menciptakan laba bersih. Supaya kelangsungan usaha senantiasa berjalan lancar, pelunasan hutang dalam jangka waktu apa pun harus segera dilunasi.

Analisis horizontal biasanya membutuhkan tiga atau lebih laporan komparatif untuk ditangani. Teknik yang dipakai, antara lain:

  • Analisis perbandingan untuk membandingkan laporan keuangan selama dua periode atau lebih.
  • Analisis tren atau indeks dalam menilai kecenderungan posisi keuangan tetap, naik, atau justru menurun.
  • Analisis sumber dan penggunaan dana digunakan untuk mengetahui alokasi serta sumber dana dan faktor-faktor perubahannya.
  • Analisis perubahan laba kotor untuk mencari tahu faktor-faktor perubahan serta pencapaiannya dalam satu periode tertentu.

Berikut tahapan yang dilakukan ketika menggunakan teknik atau metode analisis horizontal:

  • Menyusun tabel komparasi dari aset yang lancar bersama dengan informasi naik turun masing-masing pos secara signifikan.
  • Memasukkan komponen bagian dari aset dan kewajiban melalui neraca yang ditampilkan supaya bisa lebih diperluas. Perinciannya dilakukan pada tabel yang terpisah.
  • Menyusun laporan keuntungan dan kerugian secara komparatif. Perlu diingat bahwa penjualan bersih bisa jadi tidak terlalu berpengaruh untung dengan kinerja operasi.
  • Penyusunan laporan laba ditahan juga secara komparatif dalam melihat peningkatan laba untuk dibagi sebagai dividen saham maupun milik perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan Vertikal

Vertical analysis atau analisis vertikal menjadi metode analisa laporan keuangan dengan memanfaatkan persentase dalam menunjukkan keterkaitan atau hubungan antar masing-masing komponen dalam total nilai jumlah dari sebuah laporan.

Biasanya analisis vertikal dilakukan untuk meninjau laporan dalam satu periode saja. Hal tersebut berdampak pada perkembangan yang tidak bisa diketahui lewat satu periode menuju periode lainnya.

Hasil perincian dari analisis ini sudah pasti dirangkum dalam format pengaturan yang singkat dengan pos-pos individual dan dimasukkan ke dalam tabel pendukung.

Tabel disusun sedemikian rupa supaya analisis persentase mampu disusun berdasarkan nilai total di dalam tabel sekaligus laporan keuangan. Tingkatan signifikan dari hasil analisis bisa semakin ditingkatkan jika ada persiapan analisis perbanding bagi setiap laporan keuangan.

Analisis vertikal sendiri akan membandingkan pos-pos aset terhadap persentase aset total. Lewat analisis vertikal yang dilakukan terhadap neraca, setiap pos dari aktiva akan dinyatakan dalam bentuk persen dari total aktiva.

Di samping itu, seluruh akun kewajiban dan ekuitas mendapatkan perbandingan dengan total kewajiban serta ekuitas itu sendiri.

Apabila terjadi penurunan ekuitas, maka penyebab umumnya adalah penurunan saldo laba yang belum sempat dicadangkan karena terjadi pembagian dividen.

Sedangkan, peningkatkan kewajiban sekaligus kontribusi total kewajiban lebih tinggi dari total ekuitas mampu menunjukkan bahwa perusahaan banyak memanfaatkan hutang dalam memperluas ekspansi usahanya.

Persentase laba bersih yang mengalami penurunan bisa terjadi akibat kenaikan Harga Pokok Penjualan, Beban Umum, dan Administrasi sebagai penekan persentase laba bersih dengan penjualan.

Pada bagian laporan laba rugi secara komprehensif, pos laba rugi akan dibandingkan bersama nilai penjualan bersih. Persentase dari aset total, total kewajiban dan ekuitas, serta penjualan bersih nilainya masing-masing mencapai 100%.

Ada tiga teknik lebih lanjut yang diadopsi dalam analisis vertikal, yaitu:

  • Analisis persentase per komponen (common size) dalam mengetahui persentase investasi setiap aktiva.
  • Analisis rasio sebagai sarana mengetahui hubungan antar pos tertentu dari neraca maupun laporan laba rugi secara individual atau kombinasi.
  • Analisis impas yang berfungsi menentukan nilai penjualan yang harus dilampaui perusahaan supaya tidak mengalami kerugian menentu.

Prosedur dari metode analisis vertikal yang bisa diterapkan bagi laporan keuangan, antara lain:

  • Menyusun neraca komparatif atau perbandingan dengan memperhatikan perubahan persentase aset, kewajiban, serta ekuitas pemegang saham.
  • Menyusun laporan laba rugi secara komprehensif dengan menyatakan masing-masing pos dalam bentuk persentase dari penjualan bersih.
  • Penilaian signifikansi harus dilakukan secara penuh kehati-hatian lewat perbedaan persentase di antara kedua tahun perbandingan.

Untuk mewujudkan masa depan perusahaan yang cerah dan mampu bersaing di antara kompetitornya, analisis laporan keuangan wajib dilaksanakan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab. Analisis yang tepat dan berkala mampu menentukan pengambilan langkah atau strategi terbaik bagi perusahaan.