Sistem peredaran darah menjadi bagian dari jaringan pembuluh darah dan kinerja jantung yang telah dibentuk. Sistem tersebut mendukung metabolisme sel dalam tubuh, serta mempertahankan fisiologis cairan dan sifat kimia tubuh. Sehingga, kelangsungan makhluk hidup sangat ditentukan dari sistem peredaran darah dalam tubuhnya.
Pengertian Peredaran Darah
Sistem sirkulasi atau peredaran darah adalah sistem untuk memindahkan zat dari sel ke sel, yang akan disebarkan ke seluruh tubuh. Sistem tersebut dikenal dengan sistem Kardiovaskular. Sistem tersebut dapat membantu stabilitas PH tubuh dan suhu tubuh. Dalam peredarannya, darah mengangkut nutrisi yang berasal dari proses pencernaan makanan.
Nutrisi tersebut dalam bentuk protein, gula dan lemak. Zat tersebut akan dialirkan pada jaringan untuk diproses dan disimpan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sistem peredaran darah juga akan mendistribusikan darah yang meliputi sel imunitas atau kekebalan tubuh, hormon dan hasil dari sistem pembekuan tubuh.
Dari peredaran darah tersebut menghasilkan zat buang berupa asam urat atau urea. Zat buang tersebut akan diangkut menuju organ ekskresi yang selanjutkan akan dikeluarkan dalam bentuk urea atau feses. Setiap makhluk hidup mempunyai sistem peredaran darah, dengan komponen masing-masing yang bekerja sesuai dengan fungsinya.
Dalam sistem peredaran darah manusia, terdiri dari dua jenis yaitu peredaran darah tertutup dan peredaran darah terbuka. Masing-masing mempunyai komponen dan peran untuk menunjang fungsi komponen dan organ dalam tubuh.
Komponen Utama Sistem Peredaran Darah Manusia
Dalam sistem sirkulasi darah dalam tubuh, terdapat komponen utama yang terdiri dari tiga komponen. Setiap komponen saling berhubungan satu sama lain untuk menunjang fungsinya dalam tubuh manusia. Komponen tersebut berfungsi untuk menerima darah dari dan ke seluruh tubuh serta mengatur jalannya pengangkutan darah dalam tubuh. Ketiga komponen utama sistem peredaran darah tersebut adalah:
1. Jantung
Jantung merupakan organ dalam yang paling vital, yang terletak di antara paru-paru. Jantung berfungsi untuk menerima darah ke seluruh tubuh dan memompa darah. Ukuran jantung sekitar 200 hingga 425 gram sekitar kepalan tangan. Dalam jantung terdapat empat ruang yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri.
Sebagai organ paling vital, jantung sangat penting dalam sistem sirkulasi darah. Untuk menunjang fungsi jantung terdapat empat katup yang dipisahkan oleh ruang tersebut. Dengan adanya katup jantung, aliran darah tetap terjaga dan mengalir ke arah yang benar dan sesuai.
2. Pembuluh Darah
Komponen utama sirkulasi darah lainnya adalah pembuluh darah. Pembuluh darah berfungsi untuk membawa dari bagian tubuh ke jantung dan sebaliknya. Pembuluh darah ini seperti pipa elastis yang berada pada jantung, di antaranya:
1.) Pembuluh Darah Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang mempunyai dinding elastis untuk menjaga tekanan darah. Sehingga, tekanan darah yang terjadi tetap konsisten. Arteri berfungsi untuk membawa darah yang mengandung oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh dari jantung.
2.) Pembuluh Darah Vena
Vena merupakan pembuluh darah yang mempunyai dinding yang lebih tipis dari Arteri. Pembuluh darah ini berfungsi untuk membawa darah yang tidak mengandung oksigen ke jantung, kemudia kembali ke seluruh tubuh, sehingga sirkulasi darah tetap terjaga dengan baik.
3.) Pembuluh Darah Kapiler
Pembuluh darah Kapiler merupakan pembuluh darah yang mempunyai dinding lebih tipis dari yang lainnya. Karena dindingnya yang tipis, pembuluh darah ini dapat bertukar senyawa dengan jaringan yang ada di sekitarnya.
Pembuluh darah Kapiler, berfungsi untuk menghubungkan pembuluh darah Vena yang terkecil dengan pembuluh darah Arteri terkecil. Sehingga, sirkulasi darah antara keduanya tetap terjaga dan lancar. Ketiga komponen utama tersebut sangat menunjang sistem peredaran darah dalam tubuh.
3. Darah
Darah merupakan komponen utama sirkulasi yang paling penting. Darah berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi, hormon dan zat lain ke dan dari seluruh tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat sekitar 4 sampai 5 liter darah.
Darah mempunyai beberapa komponen dengan fungsi masing-masing. Oksigen dan sari makanan yang dikonsumsi tidak akan tersalurkan ke seluruh tubuh tanpa adanya darah. Komponen dalam darah tersebut adalah sebagai berikut.
1.) Plasma Darah
Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sel darah dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Plasma darah dapat mengisi darah sekitar 60% dari total volume darah dalam tubuh manusia.
2.) Sel Darah Merah
Komponen darah yang berperan penting dalam sirkulasi adalah Eritrosit atau sel darah merah. Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut karbondioksida ke paru-paru, dari seluruh tubuh dan mengeluarkannya dari tubuh. Eritrosit juga berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru untuk seluruh tubuh.
3.) Sel Darah Putih
Sama pentingnya dengan sel darah merah, sel darah putih juga termasuk komponen utama sistem sirkulasi darah. Jumlah Leukosit lebih sedikit, namun fungsinya sangat penting dalam tubuh.
Sel darah putih berfungsi untuk menjaga dan melawan berbagai bakteri, jamur dan infeksi virus yang masuk dalam tubuh. Sehingga, tubuh tetap sehat dan terjaga karena sel darah putih dapat memproduksi antibodi untuk melawan zat asing dan berbahaya tersebut.
4.) Keping Darah
Keping darah dikenal dengan trombosit yang sangat penting bagi koagulasi. Proses pembekuan darah yang terjadi saat tubuh mengalami luka dikenal dengan koagulasi. Trombosit dan benang fibrin akan menyumbat dan menghentikan perdarahan.
Trombosit juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan jaringan baru terutama di area yang terluka. Sehingga, jaringan dan area yang luka termasuk kulit dapat sembuh dengan cepat.
Mekanisme Sistem Pembuluh Darah Manusia
Dalam mekanisme sistem pembuluh darah dikelompokan menjadi beberapa peredaran, yaitu sebagai berikut.
1. Peredaran Darah Sistemik
Peredaran darah sistemik adalah sirkulasi darah yang mengandung oksigen. Darah akan dipompa dari jantung, tepatnya pada bilik kiri dan disebarkan ke seluruh tubuh. Peredaran darah sistemik dikenal juga dengan peredaran darah besar. Setelah darah dialirkan ke seluruh tubuh, darah tersebut akan kembali lagi ke jantung.
2. Peredaran Darah Pulmonal
Peredaran darah pulmonal merupakan pembuluh darah yang diawali saat darah mengandung karbon dioksida, yang kemudian dipompa ke paru-paru dari bilik kanan jantung. Untuk pembuluh darah Pulmonal ini dikenal juga dengan pembuluh darah kecil.
Dalam peredaran darah ini, terjadi pertukaran gas dalam paru-paru. Pertukaran gas tersebut akan mengubah CO2 menjadi O2 saat keluar dari paru-paru dan kembali ke jantung. Secara sederhana, digambarkan dengan alur jantung – paru-paru – jantung.
Penyakit yang Mengganggu Sistem Peredaran Darah
Penyakit yang mungkin muncul akan berdampak secara menyeluruh pada fungsi tubuh. Sehingga, organ tubuh harus dijaga dengan baik agar tidak mengganggu peredaran darah di dalamnya. Meski hanya penyakit kecil, jika tidak ditangani dengan segera, maka bisa menjadi penyakit serius. Beberapa penyakit yang bisa muncul dalam sistem sirkulasi di antaranya:
1. Penyakit Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang sering dialami manusia. Penyakit in sangat umum dan rentan terjadi, khususnya saat memasuki usia dewasa. Penyebab hipertensi karena jantung harus bekerja lebih keras saat memompa darah.
Tekanan darah tinggi juga bisa menyerang remaja. Jika tidak diobati dengan cepat, penyakit ini akan menyebabkan komplikasi dan penyakit berbahaya. Di antaranya penyakit gagal ginjal, serangan jantung dan stroke.
2. Aneurisma Aorta
Dalam pembuluh darah manusia terdapat pembuluh yang berukuran paling besar dan dikenal dengan aorta. Pembuluh darah terbesar tersebut bisa mengalami gangguan serius pada dindingnya yang bisa menggelembung. Jika terjadi demikian, maka menjadi tanda munculnya penyakit Aneurisma Aorta.
Penyakit Aneurisma Aorta ini sangat berbahaya pada manusia. Lantaran, jika gelembung dinding Aorta akan membesar dan pecah, sehingga menyebabkan perdarahan hebat. Hal itu dapat menyebabkan risiko kematian.
3. Aterosklerosis
Penyakit lain yang bisa muncul pada pembuluh darah adalah Aterosklerosis. Penyakit ini merupakan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Aterosklerosis terjadi karena adanya penumpukan kolesterol dan lemak pada dinding pembuluh darah arteri.
Penyakit Aterosklerosis dapat berisiko berbahaya dan serius, jika tidak diatasi dengan cepat. Hal itu karena akan menyumbat pembuluh darah, yang nantinya akan menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Aterosklerosis juga bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia.
4. Penyakit Jantung
Penyakit yang paling umum terjadi pada sistem pembuluh darah adalah serangan jantung. Penyakit jantung ini terbagi menjadi beberapa gangguan di antaranya Arteri koroner, Aritmia dan masih banyak lagi.
5. Varises
Varises merupakan pembengkakan yang terjadi pada pembuluh darah vena. Penyakit ini terlihat secara fisik, karena menimbulkan tonjolan di permukaan kulit. Penyebabnya karena darah yang dialirkan ke jantung, kembali ke kaki. Kondisi ini terjadi karena katup vena tidak berfungsi dengan baik. Sehingga, darah yang diangkut ke jantung tidak menutup dengan baik dan akhirnya darah tidak kembali ke asalnya.
Sistem peredaran darah sangat menunjang organ tubuh untuk kelangsungan hidup manusia. Jika terdapat gangguan pada komponen sirkulasi darah, maka bisa berakibat fatal dan serius. Maka dari itu, menjaga kesehatan adalah hal penting bagi tubuh. Tujuannya untuk menjaga sistem sirkulasi darah di dalam organ agar tetap stabil dan sehat.