Piutang Dagang

Piutang merupakan salah satu bentuk tuntutan perusahaan kepada pihak lain, baik badan usaha maupun perorangan. Piutang ini terjadi karena adanya transaksi yang timbul karena adanya penjualan barang dan jasa secara kredit.

Pengertian Piutang Dagang

Definisi dari piutang dagang secara umum diartikan sebagai sebuah tagihan perusahaan yang ditujukan kepada pelanggan, karena adanya transaksi penjualan barang ataupun jasa yang dilakukan secara kredit. Tagihan tersebut tidak dilengkapi dengan surat perjanjian apapun.

Pada umumnya piutang dagang ini didasarkan atas unsur kepercayaan serta kebijakan perusahaan. Piutang dagang ini biasanya menggunakan syarat penjualan seperti 3/10, n/30. Angka tersebut memiliki makna bahwa penjual akan melunasi piutang dalam jangka waktu kurang dari atau sama dengan 10 hari.

Ketika pelanggan dapat melunasi piutang tersebut sesuai dengan kesepakatan, maka dari penjual akan memberikan diskon sebesar 3%. Diharapkan piutang dapat diterima paling lama 30 sejak transaksi dilakukan atau setelah proses penjualan.

Jenis-Jenis Piutang Dagang

Piutang dagang menjadi salah satu cara penjual memberikan keringanan atau kemudahan kepada pelanggan, dalam mendapatkan barang yang diinginkan. Dalam prakteknya, piutang dagang ini memiliki beberapa jenis yang lazim berlaku di masyarakat.

1. Piutang Usaha

Istilah lainnya yaitu accounts receivables, yaitu sebuah piutang dagang yang tidak mendapatkan jaminan rekening terbuka. Piutang ini merupakan sebuah  bentuk perluasan kredit jangka pendek yang diberlakukan kepada pelanggan.

Dalam piutang usaha ini, pembayaran dapat dilakukan setelah periode waktu yang ditentukan. Pihak penjual dapat menentukan berapa lama waktu yang diberikan kepada pelanggan. Biasanya waktu jatuh tempo berkisar 30 – 90 hari dari proses transaksi.

2. Wesel Tagih

Disebut juga notes receivables, yaitu bentuk piutang dagang yang telah dikuatkan dengan janji formal. Penguatan ini diwujudkan dalam bentuk tulisan sebagai bukti pembayaran. Jenis piutang ini biasanya digunakan untuk jenis transaksi dengan nominal yang cukup besar.

Masalah Akuntansi yang Berhubungan dengan Piutang Dagang

Meskipun piutang dagang terlihat sederhana, namun dalam prakteknya dapat memunculkan beberapa masalah. Hal tersebut terutama yang berhubungan dengan proses pencatatan dan pengakuan pada sistem akuntansi yang berlaku di perusahaan.

Pencatatan hutang maupun piutang menjadi elemen penting dalam tata kelola akuntansi. Timbulnya piutang juga akan mempengaruhi posisi kas pada neraca, sebab piutang adalah pendapatan yang belum terbayarkan sehingga perusahaan belum menerima kas masuk.

Beberapa masalah yang timbul dalam tata kelola akuntansi dari adanya piutang ini meliputi, pengakuan piutang dagang, pengalihan piutang dagang, serta penilaian piutang dagang. Walaupun termasuk sebagai masalah, namun bukan berarti piutang ini tidak bisa ditangani dengan baik.

1. Pengakuan Piutang Dagang

Sebuah piutang dagang, baru dapat dicatat atau diakui pada saat perusahaan mendapatkan piutang tersebut dari transaksi yang ditentukan. Contohnya adalah ketika terjadi penjualan kredit, potongan penjualan, retur, dan juga pelunasan piutang oleh perusahaan.

2. Penilaian Piutang Dagang

Dalam prinsip akuntansi Indonesia, sebuah piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan pada neraca yang besarnya sama dengan nilai kas bersih (neto). Besaran neto ini didapatkan dari perhitungan jumlah piutang setelah dikurangi dengan cadangan kerugian piutang tak tertagih.

3. Pengalihan Piutang Dagang

Masalah ini memiliki pengertian bahwa pada saat perusahaan mengalihkan piutang usaha yang dimiliki kepada pihak lain, misalnya bank, pegadaian, lembaga keuangan. Tujuan dilakukan pengalihan piutang ini adalah untuk mempercepat penerimaan kas dari piutang tersebut.

Meskipun pengalihan piutang ini tidak semua perusahaan melakukannya, namun bisa menjadi solusi di sebuah perusahaan. Secara umum, alasan yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mengalihkan piutangnya bisa karena beberapa alasan berikut:

  • Kondisi perusahaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pinjaman. Selain itu, tingginya suku bunga menjadi alternatif perusahaan untuk merubah piutang menjadi bentuk kas.
  • Proses penagihan piutang membutuhkan waktu yang cukup lama dan juga membutuhkan biaya. Hal ini akan membuat perusahaan hanya menerima kas dalam jumlah kecil dan tidak sesuai dengan jumlah kas yang sebenarnya.

Piutang dagang pada dasarnya adalah pendapatan yang belum terbayarkan. Walaupun demikian, dalam transaksi akuntansi tetap harus dicatatkan karena masuk dalam kategori pendapatan. Penting untuk mengetahui apa saja yang berhubungan dengan proses piutang dagang dalam sebuah perusahaan.