Mungkin kita sering kali mendengarnya akan tetapi tidak mengerti akan maksudnya. Keanekaragaman hayati ini sangat diperlukan untuk kelestarian hidup organisme yang ada di bumi.
Walaupun pada kenyataannya kuantitas dan kualitas keanekaragaman hayati pada suatu wilayah bisa menurun atau bahkan dapat menghilang begitu saja. Keanekaragaman hayati atau yang biasa disebut dengan biodiversitas merupakan variasi organisme yang hidup dan memiliki 3 pembagian tingkatan, yakni gen, spesies, dan ekosistem.
Nah, dalam artikel ini kita akan coba mengulas mengenai keanekaragaman hayati lebih detail lagi. Mulai dari pengertian, manfaat , dan contoh.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya.
Pengertian
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman yang ada diantara makhluk hidup yang ada di semua wilayah, yakni daratan, lautan, dan perairan atau akuatik, serta komplek ekologi yang termasuk dari keanekaragamannya yang meliputi keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
Keanekaragaman hayati merupakan beranekaragamnya makhluk hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman tersebut berdasarkan pada ciri-ciri dan sifat yang diamati. Keanekaragaman hayati ditimbulkan oleh 2 faktor, yakni faktor gen dan faktor lingkungan.
Keanekaragaman hayati menyebabkan tumbuhnya berbagai jenis hewan dan tanaman yang ada dilingkungan sekitar kita. Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada antar jenis, akan tetapi dalam satu jenispun terdapat keanekaragaman. Misalnya perbedaan warna, ukuran, dan bentuk dalam satu jenis.
Variasi merupakan perbedaan yang terdapat pada suatu individu dalam satu spesies. Faktor penyebab terjadinya variasi pada makhluk hidup diantaranya adalah :
- Faktor luar, misalnya dikarenakan oleh suhu, tanah, dan makanan.
- Faktor dari dalam, misalnya rekombinasi dari gen.
Apasih manfaat dari adanya keanekaragaman hayati ini ? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Manfaat
Keanekaragaman hayati mempunyai berbagai macam peran atau manfaat bagi kehidupan umat manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Pangan
Dengan adanya keanekaragaman hayati yang terdapat di sekitar kita, kita bisa menjadikannya sebagai sumber pangan bagi manusia. Setiap hari manusia membutuhkan sumber energi dari makanan dan minuman untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari
Namun manusia tidak bisa memproduksi makanan dan minuman sendiri melainkan harus mengambilnya dari hasil alam, yakni dari hewan dan tumbuhan. Dengan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, Indonesia mempunyai setidaknya ada 400 jenis tanaman penghasil buah-buahan, 370 jenis sayur-sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, 55 jenis rempah-rempah dan berbagai macam hewan yang bisa di konsumsi.
2. Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Sandang
Selanjutnya, keanekaragaman hayati bisa dimanfaatkan sebagai sumber sandang bagi manusia. Sandang atau yang biasa kita kenal dengan pakaian merupakan kebutuhan dasar bagi manusia.
Sandang dibuat dari serat atau yang berasal dari berbagai jenis hewan ataupun tumbuhan seperti kapas, pisang abaka, bulu, sisal, kenal, ulat sutera dan masih banyak lagi yang lainnya.
3. Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Papan
Adanya keanekaragaman hayati di negeri ini juga memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi penduduk Indonesia. Dengan adanya keanekaragaman hayati ini memberikan manfaat sebagai bahan untuk membangun rumah atau tempat tinggal.
Biasanya masyarakat menggunakan tanaman bambu untuk digunakan untuk membangun rumah mereka. Selain itu, keanekaragaman hayati yang dapat digunakan untuk membangun rumah adalah meranti, ulin, jati, dan masih banyak lagi yang lainnya.
4. Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Obat-Obatan
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar. Terdapat 30.000 spesies tumbuhan yang mana 940 spesies merupakan tumbuhan obat dan 250 spesies tanaman obat digunakan dalam industri obat herbal lokal.
5. Keanekaraman Hayati Sebagai Sumber Kosmetik
Selain digunakan untuk obat-obatan, keanekaragaman hayati di Indonesia juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau kecantikan. Beberapa perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia dapat dengan mudahnya mendapatkan bahan-bahan untuk memproduksi produk kecantikan.
6. Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Pendapatan
Berlimpahnya keanekaragaman hayati di negeri ini dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakatnya sebagai sumber mata pencaharian. Masyarakat bisa menjual tanaman atau hewan yang sudah di ternakan atau dibudidayakan di lingkungan mereka.
7. Keanekaragaman Hayati Sebagai Penyeimbang Ekosistem
Yang terpenting dari adanya keanekaragaman hayati adalah sebagai penyeimbang ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Keberadaan makhluk hidup pada masing-masing ekosistem perlu untuk dijaga kelestariannya agar tidak terancam punah.
Salah satu contoh keanekaragaman hayati sebagai penyeimbang ekosistem adalah dengan adanya ekosistem hutan hujan tropis yang bisa menyediakan oksigen bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya serta menjaga agar iklim tetap stabil dengan mempertahankan temperatur dan kelembapan udara.
Macam Macam Keanekaragaman Hayati
Adapun keanekagaraman hayati mencakup 3 tingkatan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya.
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman genetik merupakan keanekaragaman yang paling hakiki. Keanekaragaman ini bisa berlanjut dan sifatnya diturunkan. Keanekaragaman genetik berhubungan dengan keistimewaan ekologi dan proses evolusi.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Genetik :
- Nama ilmiah sama
- Adanya variasi
- Perbedaan morfologi tidak terlalu mencolok
Contoh : jenis padi, jenis kelapa, jenis salak, jenis mangga.
2. Keanekaragaman Jenis (Spesies)
Keanekaragaman jenis merupakan keanekaragaman yang meliputi fauna dan flora. Adanya keanekaragaman jenis yang tinggi akan menghasilkan kestabilan bagi lingkungan.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Jenis :
- Tidak ada variasi
- Nama ilmiah berbeda
- Perbedaan morfologi mencolok
Contoh : Jenis jeruk, jenis palm
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman yang paling kompleks. Adapun yang mencakup di dalamnya adalah keanekaragaman genetik dan keanekaragaman jenis beserta lingkungannya.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Ekosistem
- Memiliki vegetasi yang khas untuk setiap ekosistemnya
Contoh : padang rumput sintetis, ekosistem koniver (pinus), ekosistem tundra (lumut).
Klasifikasi Hayati
Seperti yang telah dijelaskan bahwa keanekaragaman hayati adalah berbagai kumpulan makhluk hidup yang bermacam-macam jenisnya. Baik itu bentuk, warna, ukuran, tekstur, ekosistem, dan lainnya. Sejak dulu manusia sudah memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidupnya. Kita bisa memahami lebih spesifik keanekaragaman tersebut melalui klasifikasi. Ilmu tentang klasifikasi makhluk hidup adalah taksonomi.
Manfaat mempelajari ilmu taksonomi adalah mempermudah dalam penelitian, sehingga makhluk hidup yang sudah diidentifikasi dapat lebih bermanfaat. Di samping itu, ilmu ini juga mempelajari hubungan antar organisme.
Berikut ini adalah klasifikasi hayati berdasarkan tingkah laku makhluk hidup:
1. Kingdom
Kingdom adalah tingkatan klasifikasi taksonomi tertinggi. Membagi makhluk hidup menjadi 6 golongan yaitu Archbacteria, Eubacteria, Protista, Jamur, Tumbuhan, dan Hewan. Tingkatan ini menjadi yang paling mudah diidentifikasi.
2. Divisi dan Filum
Divisi merupakan klasifikasi untuk tumbuhan, sedangkan filum adalah klasifikasi untuk hewan. Klasifikasi untuk hewan dikategorikan berdasar kesamaan prinsip dasar yaitu homo sapiens (manusia) dan chanos (bandeng). Habitat dan bentuknya berbeda, hanya saja dasar prinsipnya sama-sama bertulang belakang (vertebrata).
Sedangkan filum terdiri dari berbagai macam hewan yang berbeda-beda namun tetap berprinsip dasar sama yaitu memiliki kaki yang bersegmen dan terdapat persendian di dalam tubuhnya.
3. Kelas
Pembagian kelas diatur berdasar ciri-ciri umum yaitu bahwa semua jenis hewan dibedakan hanya dari perbedaan sekunder dan dasar-dasar prinsip filumnya. Jadi di sini identifikasi makhluk hidup masih umum dan belum terlalu spesifik.
4. Bangsa (Ordo)
Dalam klasifikasi ordo, identifikasi makhluk hidup sudah lebih spesifik. Di sini semua hewan dimasukkan berdasar prinsip kelasnya. Contohnya subkelas Magnoliidae dibagi ke ordo Magnoliales dan Ranunculales.
5. Suku (Famili)
Setelah ordo ada famili. Identifikasi lebih khusus lagi. Mencakup semua jenis hewan atau tumbuhan yang genusnya dianggap satu nenek moyang. Klasifikasi pada suku ini lebih besar lagi. Contohnya seperti ikan atau hewan laut, mereka dianggap satu suku dan berasal dari nenek moyang yang sama.
6. Marga (Genus)
Pada genus hewan atau tumbuhan dikategorikan sesuai persamaan struktur dan alat reproduksi. Misalnya tomat dan terong, keduanya berbeda tapi masih dalam satu genus yaitu solanum karena strukturnya memiliki kesamaan.
7. Jenis (Spesies)
Pada spesies terdapat segala individu yang memiliki sifat sama dari segi apapun. Jika dikawinkan akan menghasilkan keturunan fertil karena susunan kromosomnya sama. Sebagai contoh terong dan tomat yang memiliki kesamaan jika dilihat dari namanya. Terong memiliki nama solanum melongena dan tomat memiliki nama solanum lycopersicum.
Faktor Penyebab Indonesia Mempunyai Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
Kenapa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang begitu banyak ? Inilah beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati di Indonesia.
- Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kepulauan.
- Indonesia mempunyai unsur fauna dan flora yang berkisar dari wilayah Indomalaya sampai ke wilayah Australia.
- Indonesia terbagi menjadi 2 zona biogeografi, yaitu wilayah oriental dan wilayah Australian.
- Sebagai negara yang memiliki banyak pulau, Indonesia mempunyai laut yang sangat luas dengan garis pantai 81.000 KM atau sama dengan 14% dari panjang pantai bumi.
- Indonesia mempunyai pantai dengan hutan bakau yang luas dan memiliki kekayaan jenis flora dan fauna, yakni 4,25 juta ha.
- Indonesia mempunyai sumber daya terumbu karang yang terkaya di dunia.
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Semua makhluk hidup di bumi sudah seharusnya dijaga dengan segala upaya agar kelestariannya tetap terjaga. Upaya untuk pelestarian dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling sering digunakan adalah metode insitu dan metode eksitu. Berikut penjelasan lengkap metode-metode tersebut:
1. Metode Insitu
Metode insitu adalah sebuah upaya pelestarian dari keanekaragaman hayati yang langsung dilakukan di tempat dari flora dan fauna itu berada. Metode ini memberikan perlindungan pada kawasan yang dianggap memiliki ekosistem unik atau flora dan fauna yang terancam punah. Umumnya dilakukan dengan pembuatan suaka marga satwa, cagar alam, hutan suaka alam, dan taman nasional.
- Suaka marga satwa adalah upaya perlindungan terhadap ekosistem yang dinilai memiliki keunikan. Keunikan tersebut berisi berbagai jenis flora serta fauna yang wajib untuk dilindungi.
- Cagar alam adalah keadaan alam yang mempunyai sifat khas berasal dari flora maupun fauna di dalamnya. Cagar alam juga mempunyai ekosistem yang wajib untuk dilindungi.
- Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ekosistem terlindungi di dalamnya. Hutan suaka alam pun biasa dikenal dengan nama hutan lindung.
- Taman nasional adalah sebidang tanah yang memperoleh perlindungan mutlak pemerintah. Tanah ini umumnya isinya adalah ekosistem-ekosistem terlindungi.
2. Metode Eksitu
Metode eksitu adalah metode pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan menggunakan cara pengambilan fauna serta flora dari wilayah aslinya. Tujuannya adalah untuk konservasi, perlindungan, dan pengembangbiakan. Metode ini dilakukan ketika ekosistem dari tempat flora dan fauna tersebut sudah hancur total atau rusak sehingga membutuhkan waktu agar dapat ditinggali kembali. Metode ini juga merupakan upaya konservasi menggunakan cara koleksi spesies langka sehingga masa hidup dari hewan atau tumbuhan tersebut dapat lebih lama. Pada metode ini ada beberapa cara yaitu menggunakan kebun binatang, taman safari, dan taman hutan raya.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, bisa kita simpulkan bahwa keanekaragaman hayati di Indonesia memang sangat luar biasa. Ini dikarenakan zona geografi mempunyai karakter yang berbeda-beda. Banyak pulau yang menyimpan flora dan fauna endemik dan wilayah laut yang sangat luas dengan biodiversitas spesifiknya.
Oleh karena itu, sebagai warga negaa Indonesia kita wajib untuk menjaga dan berpartisipasi untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia ini. Agar ekosistem tetap seimbang dan dapat berjalan dengan baik.