Menghitung persen ini salah satu hal yang wajib kalian tau loh. Karena faktanya, menghitung persen ini selalu dibutuhkan dalam kehidupan nyata.
Kali ini kita akan coba mengulas tentang bagaimana cara menghitung persen. Agar lebih mudah di pahami, kita juga akan memberikan beberapa contoh soal mencari persen beserta pembahasannya. Materi-materi menghitung persen ini selalu ada pada usaha jual beli atau perdagangan.
Apakah menghitung persen itu ada rumusnya ? Tentu saja ada. Berikut ini adalah penjelasannya :
Rumus Menghitung Persen
Persentase (%) = (bagian/seluruh) x 100
Dengan menggunakan rumus tersebut, kamu dapat mengubah rasio atau pecahan apapun menjadi sebuah presentase. Pada dasarnya, mengalikan rasio atau pecahan apapun dengan 100 akan menghasilkan sebuah presentase.
Rumus yang sama bisa kamu gunakan untuk menghitung pecahan dari nilai presentase yang telah diketahui. Berikut ini adalah contoh soal untuk menghitung presentase.
Berapakah 40% dari 200 ?
Pembahasan
40/100 x 200 = 80
Jadi, 40% dari 200 adalah 80
Contoh Soal Menghitung Persen
1. Contoh Soal Menghitung Persen
Botol berisi 200 ml air, kemudian ditambahkan 20 ml air. Berapa persen kenaikan volume air ?
Pembahasan
Jadi persen kenaikan volume air adalah
(20 ml/200 ml) x 100 = 10%
2. Contoh Soal Menghitung Persen
Harga baju adalah Rp. 40.000 kemudian baju tersebut mendapat diskon 10%, bagaimana mencari 10% dari 30.000, dan berapa harga sebenarnya dari baju tersebut.
Cara I
Nilai persen = [Nilai Persen] x [100] x [Nilai Pecahan]
10 : 100 × 40.000 = 0.1 x 40.000 = 4.000
Cara II
Nilai persen = [Nilai Persen] x [Nilai Pecahan] : [100]
10 × 40.000/100 = 4.000
Jadi harga baju = 40.000 – 4000 = 36000
Misalkan kita sudah mengetahui nilai dari suatu pecahan dan ingin mencari persentasenya, seperti contoh diatas kita akan mencari 4.000 dari 40.000 itu berapa persen-nya ? maka dapat kita hitung dengan rumus sebagai berikut :
Persen = [Nilai] : [Nilai Pecahan] x [100]
4.000 : 40.000×100 = 10%
3. Contoh Soal Menghitung Persen
Aku punya pinjaman 130,000,000 dengan angsuran perbulan 4,730,000 perbulan selama 47 x berapa persenkah angsuran perbulan ?
Jawab
Pinjaman 130.000.000
Angsuran 4.730.000/bln x 47= 222.310.000
% = 130.000.000/222.310.000 x 100
% = 58.47
atau
Pinjaman 130.000.000 / 47 = 2.765.957
Angsuran 4.730.000
% = 2.765.957/4.730.000 x 100
% = 58,47
Baca juga artikel : 47 Inspirasi Motif Henna untuk Kamu yang Ingin Nikah !
Cara Menghitung Persen Bunga
Berikut ini kita akan coba bagaimana cara menghitung persentase bunga bank dan kredit kendaraan bermotor dengan menggunakan rumus matematika yang sangat sederhana dan mudah di pahami.
Cara Menghitung Bunga Bank
Cara menghitung bunga kredit bank sama halnya dengan menghitung besarnya bunga kredit kendaraan bermotor. Persentase sendiri artinya adalah per seratus atau dibagi dengan 100.
Contoh
- 1% = 1/100
- 10% = 10/100
- 50% = 50/100
Misalnya, kamu sedang kredit uang di bank sebesar Rp 10.000.000,- selama 12 bulan dengan bunga 2% setiap bulannya. Maka besarnya bunga bank tersebut adalah ….
Bunga Bank = Rp 10.000.000 x 2%
Bunga Bank = Rp 10.000.000 x 2/100
Bunga Bank = Rp 20.000.000 / 100
Bunga Bank = Rp 200.000 (per bulan)
Jika dihitung total selama 12 bulan, maka tinggal dikalikan 12 bulan. Rp 200.000 x 12 bulan = Rp 2.400.000,-
Sekarang dibalik, jika pinjaman kamu ke bank sebesar Rp 10.000.000 kemudian bunganya setiap bulan adalah Rp 150.000. Berapakah persentase bunga tersebut ?
Jawab
Rp 150.000 / 10.000.000 = 0,015
Untuk mendapatkan nilai %, angka desimal dikalikan dengan 100. Maka hasilnya adalah 1,5%
Cara Menghitung Bunga Bank Kredit Mobil atau Motor
Sebenarnya pihak dealer tidak mengeluarkan kredit kendaraan kepada kamu, akan tetapi pemabayaran kendaraan kamu dibayar lunas oleh bank leasing ke pihak dealer. Jadi pembayaran selanjutnya sama seperti pinjam uang ke bank.
Daeler hanya mengurus surat-surat kendaraan bermotor seperti STNK, BPKB, dan Plat Nomor. Selanjutnya dealer bertanggung jawab terhadap garansi service selama perjanjian dalam kontrak.
Bagaimana dengan DP (down payment) atau yang biasa kita sebut dengan uang muka ? Bagaimana cara menghitungnya ?
Misalnya seperti ini, kamu mengambil kredit motor matic ke salah satu dealer yang ada di kota kamu. Harganya katakanlah Rp 15 Juta dan kamu membayar DP nya sebesar Rp 5 Juta.
Maka sisa pokok harga yang harus kamu bayar adalah Rp 10 Juta. Nah besar kredit yang dibayar oleh leasing ke dealer adalah Rp 10 Juta (setelah dikurangi DP).
Jadi logikanya seperti ini :
Kamu punya uang Rp 5 Juta, pinjam ke leasing Rp 10 Juta dengan jaminannya adalah BPKB. Totalnya Rp 15 Juta kemudian dipakai untuk membeli motor matic ke dealer seharga Rp 15 Juta.
Contoh
Harga motor = Rp 15 Juta
DP = 5 Juta
Lama cicilan = 36 Bulan (3 tahun)
Berapa persen bunganya ?
Jawab
Bunga total (36 bulan) = Rp 500.000 x 36 = Rp 18.000.000
Bunga total (36 bulan) = Rp 18.000.000 – Rp 10.000.000 = Rp 8.000.000
Bunga total (36 bulan) = Rp 8.000.000 / 36 = Rp 222.222,-
Persentase Bunga = Rp 222.222 / Rp 10.000.000 = 0,022 atau 2,2% per bulan.
Besarnya persentase bunga ini kemungkinan sudah termasuk premi asuransi. Besar bunga selama 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun tentu akan berbeda pula.
Demikianlah cara menghitung bunga bank dan bunga kredit kendaraan bermotor di leasing. Harga motor dan besar bunga pada contoh tersebut hanya sebuah perkiraan, bukan angka yang sebenarnya. Tapi cara yang digunakan sama seperti diatas, tinggal diganti angkanya saja.
Rumus Menghitung Diskon
Harga Diskon = Harga Awal x Persentase Diskon
Cara menghitung harga dari suatu barang yang dikenakan diskon sebenarnya tidaklah terlalu sulit, sebagai contoh apabila suatu barang mempunyai harga Rp 500 ribu, kemudian barang tersebut dikenakan diskon sebesar 25%, maka pertama-tama yang harus kamu lakukan adalah hitung terlebih dahulu berapa jumlah diskon yang sebenarnya ! Caranya bagaimana ? Gunakanlah rumus yang diatas.
Harga diskon = harga awal x persentase diskon
Harga diskon = Rp 500.000 x 25%
Harga diskon = Rp 500.000 x 25/100
Harga diskon = Rp 125.000,-
Setelah kamu mengetahui harga diskonnya, barulah kamu dapat mengetahui potongan harga untuk barang tersebut. Maka, jumlah uang yang harus kamu bayar untuk membeli barang tersebut adalah …
Harga akhir = harga awal = harga diskon
Harga akhir = Rp 500.000 – Rp 125.000
Harga akhir = Rp 375.000,-
Jadi harga yang harus kamu bayar untuk barang tersebut yang sudah dipotong diskon adalah Rp 375.000,-
Cara Menghitung Persen di Kalkulator
Untuk menghitung persen di kalkulator cukup mudah. Prinsipnya sama dengan yang ada di atas. Untuk mengetahui persentase dari jumlah tertentu bisa mengikuti cara di bawah ini.
Misalkan kita ingin tahu 24 itu berapa persen dari 60, maka caranya adalah:
- Tulis angka 24
- Dinagi dengan 60
- Dikalikan dengan 100
- Klik sama dengan (=)
Cara Menghitung Persen di Google Sheets dan Excell
Untuk mengetahui jumlah persen di spreadsheet atau excel caranya sangat mudah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Untuk mengetahui jumlah
Sebagai contoh, berapa 15 % dari kolom D4? Maka rumusnya adalah sebagai berikut:
=15*D4
D4 adalah kolom yang akan dihitung.
- Untuk mengetahui besaran persen
Sebagai contoh 18 itu berapa persen dari 76. Maka rumusnya adalah:
=18/76
Lalu klik simbol % di menu bar.
Contoh Menghitung Persentase Kenaikan
- Menghitung selisih pendapatan baru dan pendapatan lama
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung selisih pendapatan lama dengan yang baru. Apabila seseorang memiliki pendapatan Rp 1.500.000 per bulan, kemudian orang tersebut mengalami kenaikan pendapatan menjadi Rp 350.000.000, maka selisihnya dihitung dengan cara:
Rp 350.000.000 – Rp 1.500.000
= Rp 348.500.000
- Membagi selisih pendapatan dengan pendapatan lama
Hasil selisih yang didapatkan sebelumnya yaitu Rp 348.500.000 selanjutnya dibagi dengan pendapatan lama yaitu Rp 1.500.000
Rasio = selisih pendapatan : pendapatan lama
= Rp 348.500.000 : Rp 1.500.000
= Rp 232,33
- Mengalikan bilangan desimal dengan 100
Untuk mendapatkan berapa persen kenaikan pendapatan, hasil yang didapatkan dikali 100.
Persentase kenaikan pendapatan = 232,33 x 100
= 23.233 %
Contoh Menghitung Persentase Keuntungan
Pertama kita hitung keuntungan dari harga pembelian. Contoh, kita membeli skincare seharga Rp 150.000 kemudian dijual dengan harga Rp 325.000.000.
Keuntungan = harga penjualan – harga pembelian
= Rp 325.000 – Rp 150.000
= Rp 175.000
Untuk menghitung presentase, maka langkahnya adalah sebagai berikut:
% Keuntungan = (keuntungan : harga beli) x 100 %
= (Rp 175.000 : Rp 150.000) x 100 %
= 116 %
Contoh Menghitung Persentase Selisih
Diketahui jumlah pendapatan tahun 2021 adalah Rp 3.000.000.000 sedangkan tahun 2022 Rp 5.000.000. Untuk mencari presentase selisih adalah sebagai berikut:
presentase selisih = (pendapatan 2022 – pendapatan 2021)/pendapatan 2021 x 100 %
= (Rp 5.000.000.000 – Rp 3.000.000.000)/ Rp 3.000.000.000 x 100 %
= 67 %
Contoh Menghitung Persentase Pertumbuhan
Untuk menghitung persentase pertumbuhan misalnya adalah sebagai berikut. Seorang pengusaha memiliki keuntungan bersih tahun 2021 sebesar Rp 3.000.000.000 sedangkan keuntungan tahun 2022 adalah Rp 5.000.000.000.
Perhitungan pertumbuhan:
(keuntungan akhir-keuntungan awal)/keuntungan awal x 100 %
(5.000.000.000 – 3.000.000.000)/3.000.000.000 x 100 %
= 67 %
Contoh Menghitung Persentase Kehadiran
persentase kehadiran = jumlah siswa yang tidak masuk dalam satu bulan : (jumlah hari masuk dalam satu bulan x jumlah siswa dalam satu kelas) x 100 %
Contoh:
jumlah hari masuk dalam satu bulan = 25
jumlah siswa yang tidak masuk = 8
jumlah siswa dalam satu kelas = 40
perhitungan:
8 : (25 x 40) x 100 %
= 0,8 %
presentase kehadiran = 100 % – 0,8 %
= 99,2 %
Cara Menghitung Persentase Penurunan
Persentase Penurunan = (nilai awal – nilai akhir)/nilai awal x 100 %
contoh:
pendapatan 2021 = Rp 3.000.000.000
pendapatan 2022 = Rp 2.000.000.000
persentase = (3.000.000.000 – 2.000.000.000)/3.000.000.000 x 100 %
= 33 %
Contoh Soal Menghitung Diskon
Berikut ini adalah beberapa contoh soal menghitung diskon sebagai bahan latihan kalian dirumah beserta cara penyelesaiannya.
Contoh Soal 1
Arya ingin membeli sebuah tas tali kur dengan harga Rp 125.000 karena pada saat itu bertepatan dengan tahun baru. Maka tas tersebut mendapatkan diskon sebesar 30%. Berapakah jumlah uang yang harus di bayar oleh Arya untuk membeli tas tali kur tersebut ?
Penyelesaian
Dik :
Harga awal = Rp. 125.000
Harga diskon = harga awal x persentase diskon
Harga diskon = Rp. 125.000 x 30%
Harga diskon = Rp. 125.000 x 30/100
Harga diskon = Rp. 37.500
Ditanyakan:
Harga akhir = …?
Harga akhir = harga awal – harga diskon
Harga akhir = Rp.125.000 – Rp. 37.500
Harga akhir = Rp.87.500
Jadi jumlah uang yang harus dibayar Budi untuk membeli tas tersebut adalah Rp. 87.500
Contoh Soal 2
Ibu Shafira ingin membeli sebuah kulkas baru, setelah menemukan kulkas yang ia inginkan, Ibu Shafira pun pergi menuju kasir untuk membayar kulkas tersebut. Setelah diberikan potongan harga sebanyak 40% harga kulkas tersebut menjadi Rp. 750.000. Hitunglah berapa harga awal dari kulkas tersebut sebelum diberikan diskon.
Penyelesaian
Dik:
Harga akhir = Rp. 750.000
persentase diskon = 40 %
Ditanyakan:
Harga awal = …?
Gunakan Logika perbandingan :
X% +Y% = Z %
40% + 60 % = 100 %
Rp X + Rp 750,000 = Rp Z
(Rp 750.000 x 40%) : 60 % = Rp 500,000
Jadi Harga awal adalah Rp 750,000 + Rp 500,000 = Rp 1,250,000
Jadi harga awal dari kulkas tersebut sebelum dipotong diskon adalah Rp 1,250,000
Itulah pembahasan singkat mengenai cara menghitung persen, cara menghitung diskon, beserta rumus menghitung persen dan rumus menghitung diskon lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya.