Dalam kegiatan ekonomi sehari-hari pasti ada sebuah permintaan dan penawaran suatu produk. Permintaan akan diajukan oleh konsumen dan penawaran akan diberikan oleh pihak produsen atau perusahaan penghasil suatu produk. Setiap hari, permintaan dan penawaran mengalami perubahan. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Permintaan
Permintaan merupakan sebuah keinginan dari seseorang atau konsumen terhadap suatu produk. Permintaan merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang umum dan selalu terjadi setiap waktu.
Permintaan dibedakan menjadi dua, yaitu permintaan absolut dan permintaan efektif. Permintaan absolut adalah permintaan produk secara umum yang terjadi, baik itu disertai dengan kemampuan membeli atau tidak. Sementara itu, permintaan efektif adalah permintaan suatu produk yang diiringi dengan kemampuan membeli.
1. Pengertian Permintaan
Permintaan atau demand merupakan barang atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada suatu tingkat harga serta waktu tertentu.
2. Hukum Permintaan
Di dalam hukum permintaan dijelaskan mengenai hubungan tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta yang bersifat negatif. Sehingga, saat harga naik maka barang yang diminta sedikit. Namun, saat harga rendah maka barang yang diminta oleh konsumen akan meningkat.
Hukum permintaan menyatakan bahwa apabila harga naik maka jumlah produk yang diminta akan mengalami penurunan. Sebaliknya, jika tingkat harga suatu produk semakin turun maka jumlah barang yang diminta akan semakin tinggi.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan yang dilakukan oleh konsumen tidak selalu sama dan bisa berubah kapan saja. Hal tersebut tidak terjadi secara begitu saja melainkan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu produk, yaitu:
a.) Harga Barang Itu Sendiri
Harga suatu barang atau jasa merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan. Apabila harga dari suatu produk semakin rendah maka permintaan terhadap produk tersebut akan semakin bertambah. Harga merupakan penentu apakah suatu produk akan dibeli atau tidak saat produk tersebut telah diketahui kualitasnya secara jelas.
b.) Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang komplementer merupakan produk barang atau jasa yang bisa digunakan secara bersama-sama dengan produk lainnya sebagai pelengkap. Umumnya, barang komplementer kurang memiliki nilai apabila dikonsumsi sendiri. Tetapi, saat digunakan atau dikonsumsi dengan produk lainnya akan menambah nilai keseluruhan dari produk tersebut.
Contohnya, gula menjadi barang komplementer dari teh. Gula dan teh masing-masing memiliki nilai sendiri dan apabila dikonsumsi secara bersama-sama maka nilainya akan lebih tinggi. Tetapi, peningkatan harga komplementer akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap suatu komoditas tertentu.
Misalnya, ketika harga gula naik akan membuat harga teh manis menjadi lebih mahal. Hal tersebut membuat permintaan terhadap teh akan menurun. Sehingga, permintaan komoditas tertentu juga akan dipengaruhi oleh perubahan dari harga barang komplementer.
c.) Harga Barang Substitusi (Pengganti)
Barang substitusi adalah harga dari produk berupa barang atau jasa yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk lainnya. Saat harga barang substitusi mengalami kenaikan maka permintaan terhadap komoditas dengan fungsi yang sama akan semakin tinggi.
Misalnya, teh merupakan substitusi dari kopi. Jika harga teh semakin tinggi maka permintaan terhadap kopi akan semakin meningkat. Sebaliknya, apabila harga kopi lebih tinggi maka permintaan terhadap teh akan menjadi meningkat. Oleh karena itu, permintaan terhadap komoditas tertentu bisa dipengaruhi oleh perubahan harga dari barang substitusinya.
d.) Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap suatu produk juga akan mempengaruhi permintaan terhadap produk tersebut.
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, apabila selera konsumen terhadap suatu barang menurun maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan mengalami penurunan. Misalnya, selera konsumen yang berhubungan dengan tren.
Model sepatu wanita yang sedang digemari atau tren saat ini adalah model flat shoes dengan bagian depan yang tertutup, sehingga jumlah permintaan terhadap model sepatu flat shoes juga cenderung meningkat.
Sebaliknya model sepatu sandal dengan banyak bagian yang terbuka menjadi ketinggalan jaman yang membuat permintaan terhadap model sepatu tersebut mengalami penurunan.
e.) Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh oleh penduduk akan memperlihatkan kemampuan atau daya beli seseorang terhadap sebuah produk. Oleh karena itu, pendapatan akan berpengaruh terhadap tingkat permintaan suatu produk.
Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh seseorang maka permintaan terhadap suatu produk juga kan meningkat. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan yang diperoleh seseorang maka permintaan terhadap suatu produk juga akan menurun.
f.) Intensitas Kebutuhan Konsumen
Penting atau tidaknya kebutuhan seseorang terhadap suatu produk akan mempengaruhi permintaan terhadap produk tersebut. Ketika seseorang memerlukan barang yang termasuk ke dalam kebutuhan primer maka konsumen tidak akan menunda pembelian atau permintaan.
Namun, apabila barang tersebut termasuk ke dalam kebutuhan sekunder bahkan tersier maka konsumen memiliki kecenderungan dalam menunda permintaan terhadap barang tersebut.
Kebutuhan barang-barang pokok, yaitu pangan, sandang dan papan di daerah terjadi bencana lebih mendesak, sehingga permintaan terhadap kebutuhan pokok tersebut akan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain yang tidak mengalami suatu bencana.
g.) Jumlah Penduduk
Semakin banyak penduduk di suatu daerah maka peluang pasar juga akan semakin besar yang membuat tingkat permintaan terhadap suatu produk akan semakin tinggi. Jangkauan pasar yang lebih luas akan membuat potensi peningkatan permintaan semakin tinggi.
Populasi penduduk yang semakin banyak memang bisa menimbulkan dampak negatif, apalagi jika dilihat dari sisi kesejahteraan penduduk. Hal tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya pertambahan jumlah penduduk maka akan membuat meningkatnya kepadatan penduduk, persaingan kerja, serta kerawanan sosial yang bisa memicu terjadinya tindak kejahatan.
Jika dilihat dari segi ekonomi, jumlah penduduk yang bertambah akan memberikan peluang terciptanya sebuah pasar baru dengan jangkauan yang lebih luas. Semakin banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi maka permintaan terhadap suatu produk juga akan meningkat.
Hal tersebut merupakan peluang besar bagi para produsen dalam persaingan merebut pasar dengan cara memproduksi produk berupa barang atau jasa yang diminta oleh pasar. Sehingga, jumlah penduduk yang semakin tinggi akan membuat permintaan produk juga semakin tinggi.
h.) Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga suatu barang di masa depan juga akan mempengaruhi permintaan seseorang terhadap produk tersebut. Apabila terdapat prediksi bahwa harga suatu produk akan mengalami kenaikan di masa mendatang maka konsumen cenderung akan melakukan banyak permintaan saat ini.
Hal tersebut dilakukan karena konsumen merasa khawatir jika harga suatu produk akan mengalami kenaikan, sehingga lebih baik membeli produk tersebut sekarang.
4. Kurva Permintaan
Kurva permintaan dibuat untuk melihat perbandingan antara harga suatu produk dengan kuantitas produk yang diproduksi. Perubahan pada suatu barang akan mengakibatkan terjadinya pergeseran di sepanjang kurva permintaan. Sementara itu, perubahan pada faktor lainnya akan mengakibatkan pergeseran kurva permintaan.
Penawaran
Penawaran adalah sejumlah produk yang dijual dalam waktu tertentu. Penawaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu penawaran perorangan dan penawaran pasar.
Jenis penawaran pertama, penawaran perorangan yaitu penawaran dilakukan oleh penjual mengenai suatu produk pada tingkat harga tertentu. Sedangkan itu, penawaran pasar adalah jumlah seluruh penawaran produk yang dijalankan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu.
1. Pengertian Penawaran
Penawaran atau supply yaitu sejumlah produk baik berupa barang atau jasa yang ditawarkan atau dijual pada suatu tingkat harga serta waktu tertentu.
2. Hukum Penawaran
Sama seperti hukum permintaan, hukum penawaran juga menunjukkan adanya keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga suatu produk.
Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu produk maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga suatu produk maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen selalu berbeda-beda dengan melihat beberapa hal. Sebelum memutuskan untuk meningkatkan atau mengurangi penawaran terhadap suatu produk, produsen harus mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penawaran. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran terhadap suatu produk, yaitu:
a.) Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang digunakan dalam proses produksi suatu barang atau jasa. Biaya tersebut digunakan untuk membeli bahan baku, gaji karyawan, biaya bahan baku penolong, serta biaya lainnya.
Saat biaya produksi selalu meningkat maka harga suatu produk juga akan ikut meningkat. Hal tersebut membuat produsen menawarkan barang dalam jumlah yang sedikit. Produsen melakukan hal itu agar tidak mengalami kerugian yang besar.
Namun, saat biaya produksi turun maka produsen akan meningkatkan kuantitas produksi yang membuat penawaran mengalami peningkatan.
b.) Harga Barang Itu Sendiri
Harga barang itu sendiri merupakan faktor dan syarat yang penting dalam sebuah penawaran. Tanpa adanya harga produk maka hukum penawaran tidak akan terjadi. Berbeda dengan permintaan, keterkaitan antara harga suatu produk dan penawaran memiliki hubungan langsung.
Pada dasarnya, hukum penawaran memiliki keterkaitan dengan harga barang dan jumlah barang. Ketika harga suatu produk mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat. Sebaliknya, saat harga suatu produk mengalami penurunan maka jumlah barang yang tersedia juga akan menurun.
Harga suatu produk merupakan dasar dari hasil keuntungan yang dapat diperoleh oleh produsen. Sehingga, harga merupakan faktor terpenting dalam menentukan penawaran terhadap suatu barang dan jasa.
c.) Perkiraan Harga di Masa Depan
Harga suatu barang memang hal yang sensitif, termasuk dengan perkiraan harga di masa yang akan datang juga bisa mempengaruhi penawaran terhadap suatu produk. Saat harga suatu produk baik itu barang maupun jasa diperkirakan akan mengalami kenaikan di masa yang akan datang maka pasokan barang tersebut cenderung berkurang.
Hal tersebut dilakukan karena produsen mengharapkan keuntungan yang bisa didapatkan di masa depan. Tetapi, apabila harga suatu produk mengalami penurunan di masa depan maka penawaran atau pasokan produk di pasar akan semakin meningkat.
Contohnya, saat terjadi suatu krisis ekonomi yang membuat harga produk melambung tinggi tanpa diikuti adanya kenaikan penghasilan maka akan membuat produsen mengurangi jumlah produksi produk.
d.) Harga Barang Pengganti
Ketika harga suatu barang mengalami kenaikan maka penawaran terhadap barang pengganti atau substitusi akan mengalami kenaikan. Hal tersebut terjadi karena produsen akan menawarkan barang pengganti yang bisa menjadi alternatif dari barang utama saat mengalami kenaikan harga.
Misalnya harga teh yang tiba-tiba meningkat akan membuat harga kopi terlihat lebih rendah. Sehingga, produsen lebih memilih menawarkan barang pengganti dalam jumlah yang banyak.
e.) Pajak
Transaksi jual beli memunculkan suatu permintaan dan penawaran yang menjadi bagian dari kegiatan ekonomi yang dilihat oleh pemerintah. Pemerintah berperan sebagai regulator memiliki otoritas dalam membuat dan mengambil suatu kebijakan ekonomi agar kegiatan perekonomian nasional bisa berjalan dengan baik.
Salah satu kebijakan pemerintah yang memiliki hubungan dengan kegiatan ekonomi adalah regulasi mengenai pajak. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber pendapatan yang dapat digunakan untuk anggaran belanja negara. Sementara itu jika dilihat dari segi produsen maka pajak adalah biaya yang akan mengurangi pendapatan.
Oleh karena itu, semakin tinggi pajak yang perlu dibayarkan oleh produsen maka pasokan barang yang ditawarkan kepada pasar semakin rendah. Sebaliknya, ketika pajak yang dibebankan bernilai rendah maka pasokan barang di pasar akan semakin meningkat.
Selain pajak, bea cukai juga menjadi bagian dari kebijakan fiskal pemerintah yang dapat berpengaruh dalam penawaran suatu produk. Kenaikan pajak dan bea cukai yang dibebankan pada suatu produk akan membuat penawaran produk tersebut menjadi berkurang.
f.) Kemajuan Teknologi
Teknologi yang semakin berkembang memiliki dampak yang positif bagi perusahaan atau produsen dalam hal proses produksi. Teknologi membuat proses produksi suatu produk menjadi lebih efisien dan efektif. Kemajuan teknologi yang pesat memungkinkan proses produksi berlangsung lebih cepat dan volume produk akan semakin banyak.
Perkembangan teknologi saat ini jelas-jelas berpengaruh dalam peningkatan efisiensi produksi yang membuat biaya produksi lebih sedikit. Teknologi yang semakin maju dan berkembangkan akan membuat produksi suatu produk akan meningkat. Hal tersebut membuat penawaran barang menjadi lebih banyak atau meningkat.
4. Kurva Penawaran
Kurva penawaran dibuat untuk melihat hubungan antara harga dengan jumlah produk yang ditawarkan. Perubahan harga produk itu sendiri akan membuat pergerakan di sepanjang kurva penawaran. Sementara itu, perubahan pada faktor lainnya akan mengakibatkan kurva penawaran mengalami pergeseran.
Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
Keseimbangan permintaan dan penawaran atau yang lebih dikenal sebagai ekuilibrium pasar merupakan kondisi di mana jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Pada titik ini harga cenderung tetap dan tidak terdapat kecenderungan perubahan harga.
Ketika digambar menjadi grafik, titik kesimbangan adalah titik yang terbentuk akibat terjadinya perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Harga pada titik potong tersebut disebut sebagai harga kesimbangan dan jumlah barang pada titik potong tersebut disebut sebagai jumlah barang keseimbangan.
Keseimbangan pasar dapat terjadi karena adanya perilaku penjual dan pembeli yang menggerakkan jumlah permintaan dan jumlah penawaran ke titik keseimbangan. Keseimbangan pasar ini memiliki fungsi dan peran yang penting dalam mengendalikan harga suatu produk.
Sehingga, tidak akan ada harga yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dan pihak penjual dan pembeli sama-sama bisa memperoleh keuntungan dari kondisi tersebut. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi terbentuknya sebuah keseimbangan pasar. Beberapa hal yang mempengaruhi terjadi suatu keseimbangan permintaan dan penawaran, yaitu:
- Produsen Menyediakan Produk sesuai dengan Permintaan
Supaya keseimbangan pasar bisa terjadi maka produk yang tersedia harus disesuaikan dengan permintaan yang ada. Hal tersebut ditandai dengan jumlah yang sama dalam satu waktu. Sehingga, harga produk akan normal tanpa mengalami lonjakan ataupun penurunan harga.
- Stok Barang sesuai dengan Penawaran Pembeli
Untuk memperoleh sebuah kesepakatan harga maka pembeli akan melakukan sebuah penawaran pada penjual. Apabila pihak pembeli dan penjual sama-sama menyetujui kesepakatan harga maka hal tersebut dikatakan sebagai harga keseimbangan.
Selain itu, apabila jumlah stok barang di pasar langka yang membuat pembeli kesulitan memperoleh barang maka harga juga akan ikut terpengaruh.
- Keseimbangan Permintaan dan Tingkat Ketersediaan
Kebutuhan pembeli terhadap suatu produk membuat penjual perlu memastikan jumlah barang dagangan yang harus selalu tersedia pada periode tertentu tanpa menambahkan jumlah ketersediaan barang yang berlebihan.
Saat pembeli melakukan permintaan dengan tidak merubah jumlah permintaan maka terjadi suatu kesimbangan. Harga dan jumlah barang yang sama juga akan membuat kesimbangan pasar menjadi lebih baik.
- Terdapat Kesamaan Jumlah Stok dan Permintaan Konsumen
Dalam tingkat pemasaran produk yang efektif, penjual atau produsen akan menjual barang dari stok yang ada. Produsen tidak akan menambah jumlah stok setiap hari. Konsumen juga akan melakukan permintaan dengan jumlah yang sama. Ketika hal tersebut terjadi secara terus menerus maka keseimbangan pasar sedang berlangsung.
Kurva Permintaan dan Penawaran
Pada ilmu ekonomi, permintaan dan penawaran dapat digambarkan menggunakan kurva. Kurva permintaan merupakan penggambaran dari pernyataan bahwa sebuah permintaan terhadap suatu barang akan meningkat apabila harganya turun. Kurva permintaan memiliki kemiringan atau slope negatif yang menunjukkan gambar menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Hal tersebut menggambarkan bahwa hubungan yang terjadi antara permintaan dengan harga yaitu berbanding terbalik. Namun, kurva permintaan juga bisa mengalami pergerakan atau perubahan. Perubahan pada kurva permintaan bisa terjadi akibat ada perubahan faktor selain faktor harga. Faktor lain yang bisa mempengaruhi yaitu selera pasar atau pendapatan konsumen.
Ketika terjadi perubahan pada faktor ceteris paribus maka kurva permintaan akan mengalami pergeseran. Misalnya, pendapatan meningkat maka kurva permintaan akan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan konsumen menurun maka kurva permintaan akan bergeser sejajar ke kiri.
Berikut merupakan tabel hubungan faktor yang mempengaruhi permintaan dengan perubahan pada kurva permintaan, yaitu:
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan | Perubahan Pada Kurva Permintaan Ketika | ||
Naik | Turun | ||
Harga | Barang itu sendiri | Bergerak dari bagian kanan bawah ke kiri atas | Bergerak dari bagian kiri atas ke kanan bawah |
Barang subsidi | Bergeser ke kanan | Bergeser ke kiri | |
Barang pelengkap | Bergeser ke kiri | Bergeser ke kanan | |
Pendapatan | Bergeser ke kanan | Bergeser ke kiri | |
Jumlah populasi penduduk | Bergeser ke kanan | Bergeser ke kiri | |
Selera | Bergeser ke kanan | Bergeser ke kiri | |
Prediksi konsumen terhadap harga barang itu sendiri | Bergeser ke kanan | Bergeser ke kiri |
Kurva penawaran merupakan kebalikan dari kurva permintaan. Apabila harga suatu barang naik maka barang yang ditawarkan juga akan naik. Kurva penawaran memiliki kemiringan atau slope positif. Kemiringan yang terjadi pada kurva permintaan akan berjalan naik dari pojok bawah kiri ke pojok kanan atas.
Kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran seperti kurva permintaan. Faktor yang membuat kurva bergeser yaitu perubahan harga barang itu sendiri serta ceteris paribus. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pergeseran kurva penawaran, seperti teknologi dan biaya produksi. Apabila faktor lain mengalami perubahan maka kurva penawaran akan mengalami pergeseran atau shifting.
Ketika ditemukan sebuah teknologi baru yang membuat produksi berjalan lebih efisien (teknologi meningkat) maka kurva penawaran akan bergeser sejajar ke kanan. Sebaliknya, apabila teknologi menurun maka kurva penawaran akan bergeser sejajar ke kiri. Berikut merupakan tabel hubungan antara faktor yang mempengaruhi penawaran dengan perubahan pada kurva penawaran, yaitu:
Faktor yang Mempengaruhi Penawaran | Perubahan Pada Kurva Penawaran Ketika | ||
Naik | Turun | ||
Harga | Barang itu sendiri | Bergerak dari kiri bawah ke kanan atas | Bergerak dari kanan atas ke kiri bawah |
Barang terkait | Bergeser ke kiri | Bergeser ke kanan | |
Biaya produksi | Bergeser ke kiri | Bergeser ke kanan | |
Teknologi | Bergeser ke kanan | Bergeser ke kiri | |
Jumlah Produsen | Bergeser ke kanan | Bergeser ke kiri | |
Kebijakan Pemerintah | Pajak | Bergeser ke kiri | Bergeser ke kanan |
Subsidi | Bergeser ke kanan | Bergeser ke kiri | |
Prediksi konsumen terhadap harga barang itu sendiri | Bergeser ke kiri | Bergeser ke kanan |
Permintaan dan penawaran merupakan suatu kegiatan ekonomi yang memiliki manfaat dan dampak dalam menggerakkan perekonomian sebuah negara. Di dalam dunia bisnis, permintaan dan penawaran adalah dua hal yang berhubungan dengan laba atau keuntungan. Hal tersebut bisa menjadi sebuah strategi bisnis yang dilakukan perusahaan.