Manajemen Pemasaran

Bagi yang berkecimpung di dunia bisnis, tentu sudah familiar dengan istilah manajemen pemasaran. Singkatnya, manajemen pemasaran itu ialah rangkaian dari proses menganalisis, merencanakan, melaksanakan, mengawasi sekaligus mengendalikan suatu kegiatan pemasaran.

Manajemen pemasaran juga dapat dianggap sebagai proses yang terdiri atas perencanaan, analisis serta pelaksanaan yang berhubungan dengan pemasaran, sehingga dapat menghasilkan strategi pemasaran supaya barang yang telah diproduksi bisa sampai ke tangan konsumen. Orang yang melakukan manajemen pemasaran umumnya disebut sebagai manajer pemasaran.

Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli

Arti lain dari manajemen pemasaran ialah alat untuk analisis, merencanakan, menerapkan sekaligus mengendalikan program yang telah dirancang dalam perusahaan guna membangun, menciptakan sekaligus mempertahankan pertukaran supaya bisa memberikan keuntungan. Agar lebih memahami apa itu manajemen pemasaran, berikut disampaikan pengertiannya menurut sejumlah ahli.

1. Philip Kotler

Philip Kotler menyatakan bahwa maksud dari manajemen pemasaran ialah suatu proses menganalisa, merencanakan, melakukan atau melaksanakan sekaligus mengawasi berbagai program yang tujuannya adalah untuk menciptakan pertukaran dengan pasar yang dijadikan sasaran dengan maksud mencapai tujuan perusahaan.

2. William J. Stanton

William J. Stanton menyatakan bahwa maksud dari manajemen pemasaran ialah suatu sistem keseluruhan aktivitas bisnis yang tujuannya adalah untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan juga distribusi jasa atau barang yang bisa memuaskan konsumen.

3. Dharmmesta dan Handoko

Dharmmesta dan Handoko menyatakan bahwa maksud dari manajemen pemasaran ialah kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan guna mempertahankan kelangsungan usahanya.

Selain dari pengertian tersebut, bisa dikatakan juga bahwa manajemen pemasaran itu adalah tugas yang penting serta kreatif guna memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga menghasilkan laba atau keuntungan melalui permintaan yang dilayangkan oleh konsumen.

Dari berbagai pengertian di atas, sangat jelas bahwa manajemen pemasaran diperlukan supaya barang-barang yang dijual bisa laku di pemasaran. Tentu saja dengan harapan perusahaan bisa mendapatkan keuntungan.

Tujuan Manajemen Pemasaran

Bagi bisnis, manajemen pemasaran sangat penting. Hal ini dikarenakan manajemen mempunyai tujuan yang secara umum bisa membantu menjaga kelangsungan bisnis. Adapun tujuan manajemen pemasaran ini sebagai berikut.

1. Membangun Permintaan

Penjualan baru bisa terjadi hanya apabila ada permintaan dari konsumen. Oleh sebab itu, membangun permintaan ini sangat penting agar produk yang telah diproduksi laku di pasaran. Dalam membangun permintaan tersebut, diperlukan berbagai upaya pemasaran guna menciptakan ketertarikan konsumen terhadap produk.

2. Membangun Kepuasan Konsumen

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, tentu tidak hanya diperoleh dari sisi permintaan dari konsumen. Pasalnya, membangun kepuasan para konsumen turut memberikan kontribusi terhadap pencapaian target tersebut.

Upaya untuk membangun kepuasan konsumen ini bisa dilakukan di antaranya ialah dengan mengetahui apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu, bisa juga dengan memahami cara supaya produk yang telah diciptakan bisa memenuhi keinginan atau kebutuhan para konsumen tersebut.

Terkait dengan kepuasan konsumen ini, ada dua hal yang bisa dijadikan perhatian yakni sebagai berikut.

1.) Surplus konsumen

Surplus konsumen diperoleh dari proses penukaran uang konsumen menjadi barang yang diinginkan. Contohnya dalam hal ini seorang konsumen yang membeli handphone baru dan dia memperoleh cashback dari proses pembelian tersebut. Cashback ini yang nantinya disebut dengan surplus konsumen.

2.) Kepuasan atau utility

Dari kegiatan membeli produk, maka konsumen akan memperoleh sejumlah kepuasan seperti time utility, place utility dan owner utility. Time utility ialah pertambahan kepuasan konsumen yang diakibatkan oleh konsumen berhasil memperoleh produk yang diinginkannya pada waktu yang sesuai.

Sementara place utility ialah pertambahan nilai kepuasan konsumen karena dia berhasil memperoleh apa yang diinginkan dengan jarak yang lebih dekat. Adapun owner utility ialah pertambahan nilai kepuasan konsumen karena dia bisa membeli dan memiliki produk yang diinginkan.

3. Memperoleh Market Share

Tujuan lain dari manajemen pemasaran ialah untuk memperoleh market share produk. Market share ini mudahnya diartikan sebagai pangsa pasar. Tetapi juga bisa dianggap sebagai jumlah dari semua permintaan yang berasal dari konsumen terhadap jasa dan barang yang bisa menggambarkan golongan konsumen dengan berdasarkan ciri khasnya.

Dari sini manajer pemasaran nantinya dapat memperoleh data mengenai perilaku konsumen. Tentunya setiap bisnis atau perusahaan mempunyai tujuan untuk memperluas market share. Market share ini sendiri sangat berguna terutama apabila perusahaan yang bersangkutan memperoleh pesaing atau kompetitor dari pihak lain yang menawarkan produk sejenis.

4. Mendapat Keuntungan

Bisa dikatakan bahwa tujuan akhir dari setiap perusahaan atau bisnis ialah untuk memperoleh profit atau keuntungan. Masing-masing perusahaan pastinya sudah menetapkan ukuran tingkat keberhasilannya dalam bentuk nominal yang berbeda-beda. Namun, memperoleh keuntungan ini juga merupakan salah satu tujuan dari manajemen pemasaran.

Manajemen pemasaran akan berusaha supaya perusahaan bisa menjual produk dengan margin yang optimal sehingga penjualan bisa berlangsung maksimal. Keuntungan baru akan diperoleh apabila pihak manajemen pemasaran bekerja dengan baik dan produk bisa laku. Nantinya, keuntungan ini bisa digunakan untuk pertumbuhan serta diversifikasi perusahaan.

5. Mendapatkan Pencitraan Sesuai Harapan

Tujuan manajemen pemasaran lainnya yang tidak kalah penting ialah mendapatkan citra yang sesuai dengan harapan. Pastinya citra yang dimaksud ialah citra yang positif. Karena memang sudah tidak bisa dipungkiri, citra yang baik bagi perusahaan sangatlah penting.

Citra yang baik inilah yang nantinya turut memberikan dampak positif bagi perusahaan. Mudahnya begini, dengan perusahaan mempunyai citra yang baik di mata masyarakat, tentu masyarakat tidak akan segan untuk membeli produk perusahaan dengan senang hati. Contohnya ayam goreng yang dijual oleh perusahaan ternama dan ayam goreng yang dijual di pinggir jalanan.

Pada dasarnya produk yang ditawarkan sama-sama ayam goreng. Akan tetapi konsumen bersedia serta mampu membeli ayam yang ditawarkan oleh perusahaan ternama sekalipun harganya lebih mahal dari ayam goreng yang banyak dijual di jalanan. Hal ini dikarenakan ayam goreng buatan perusahaan tersebut mempunyai citra yang lebih besar serta lebih positif di mata masyarakat.

6. Menjaga Kelangsungan Usaha

Tidak ada perusahaan yang menginginkan usahanya berhenti di titik tertentu. Masing-masing perusahaan tentu menginginkan agar usahanya tersebut bisa bertahan dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut, salah satunya bisa dilakukan dengan manajemen pemasaran yang baik.

Oleh sebab itu bisa dikatakan pula bahwa kelangsungan hidup perusahaan menjadi tanggung jawab para manajer termasuk manajer pemasaran. Karena menjadi bagian penting supaya produk bisa laku keras sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan.

Contoh mudah dalam hal ini ialah seorang yang memiliki usaha bakso. Dengan menerapkan manajemen pemasaran yang baik, bakso buatannya itu bisa laku di pasaran sehingga dia mendapatkan keuntungan. Sebagian dari keuntungan tersebut dia pakai sebagai modal untuk memproduksi bakso kembali supaya usahanya bisa terus berlangsung.

Selain tujuan di atas, masih ada tujuan lain dari manajemen pemasaran, yaitu menciptakan pelanggan yang baru. Pelanggan merupakan dasar dari bisnis karena pelangganlah yang akan memberikan bisnis pendapatan sekaligus menjadi penentu produk yang dijual oleh perusahaan.

Sementara itu, menciptakan pelanggan yang baru adalah hal yang sangat penting apabila perusahaan ingin bertahan sekaligus berkembang. Selain itu, tujuan dari manajemen pemasaran juga bisa dilihat berdasarkan jangka waktunya. Untuk ini ada tujuan jangka pendek, menengah serta jangka panjang dengan penjelasan singkatnya sebagai berikut:

  • Tujuan jangka pendek ialah memperoleh laba, profit atau keuntungan dalam waktu yang relatif singkat guna membeli biaya produksi. Apabila masih ada sisa, itu yang disebut dengan laba bersih.
  • Tujuan jangka menengah ialah mencapai break event point atau titik impas, yakni saat biaya produksi nilainya sama dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Adapun tujuan lainnya ialah untuk mengembangkan produk, memperluas promosi, memperluas pasar serta memperbesar volume penjualan.
  • Tujuan jangka panjang ialah untuk menambah atau meningkatkan kepercayaan para pelanggan supaya tetap loyal atau setia terhadap produk yang ditawarkan, sehingga tetap mau membeli produk tersebut.

Fungsi Manajemen Pemasaran

Untuk mencapai tujuan, masing-masing perusahaan hendaknya melakukan manajemen pemasaran dengan baik. Hal ini karena manajemen pemasaran mempunyai sejumlah fungsi yang di antaranya sebagai berikut.

1. Fungsi Penyampaian Produk (Distributing)

Fungsi manajemen pemasaran untuk penyampaian produk atau distributing sangatlah penting. Hal ini dikarenakan tujuannya ialah supaya produk bisa diketahui oleh masyarakat dan membuat masyarakat tertarik untuk membelinya. Apabila fungsi ini tidak ada, tentu masyarakat tidak tahu keberadaan akan suatu produk. Jika masyarakat tidak tahu, tentu penciptaan produk akan sia-sia.

Contoh mudah dari fungsi ini ialah ketika seseorang hendak membuat usaha jasa titip barang. Saat awal pendirian usaha, belum banyak orang yang tertarik untuk menitipkan barang kepadanya. Dengan demikian, pendiri usaha tersebut perlu mempromosikan atau menyampaikan layanannya ke masyarakat.

Di antaranya ialah dengan memberitahukan informasi usahanya tersebut ke media sosial, tulisan di website, memberitahukan kepada teman dan lain sebagainya. Dari upaya promosi inilah lambat laun masyarakat mengetahui bahwa yang bersangkutan menyediakan jasa titip barang. Namun jika dia diam saja, maka tidak ada seorangpun yang akan mengetahui usahanya tersebut.

2. Fungsi Jual-Beli (Trading)

Manajemen pemasaran juga berfungsi untuk trading atau jual beli. Fungsi ini adalah hakikat yang mendasar dari manajemen pemasaran untuk bisa memberikan profit, laba atau keuntungan dari proses jual beli produk yang dilakukan. Adapun jual beli itu adalah aktivitas transaksi produk yang dilakukan oleh pihak produsen dan konsumen.

Ambil contoh mudahnya begini, suatu perusahaan bisa menerapkan manajemen pemasaran dengan baik. Karena manajemen pemasarannya baik, produk yang telah diciptakannya disukai sekaligus dibeli oleh banyak orang. Inilah fungsi jual beli yang tidak hanya memberikan keuntungan pada perusahaan tetapi juga memberikan keuntungan pada konsumen.

Perusahaan dikatakan untung karena penerimaan yang berasal dari hasil penjualan produk jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan. Sementara konsumen dikatakan untung karena kebutuhannya akan produk tersebut bisa terpenuhi.

3. Fungsi Penyediaan Sarana (Facilitating)

Sementara untuk fungsi penyediaan sarana atau facilitating, ini adalah fungsi yang berkaitan dengan berbagai aspek demi lancarnya proses operasional pemasaran. Fungsi ini meliputi proses yang terdiri atas pengumpulan, komunikasi, penyortiran produk agar sesuai standar dan juga pembiayaan.

Contoh dari fungsi penyediaan sarana atau facilitating ialah ada perusahaan besar yang hendak mendistribusikan produk ciptaannya ke berbagai daerah yang ada di tanah air. Namun dalam proses ini tentu tidak mungkin bila barang setelah diproduksi langsung diantar ke daerah yang telah ditentukan lalu dijual di sana.

Pastinya perusahaan akan menyimpan poduknya terlebih dahulu. Penyimpanan ini bisa dilakukan di gudang, lalu memastikan bahwa produknya benar-benar layak untuk dijual. Baru setelah itu produk akan dipasarkan.

4. Fungsi untuk Melakukan Riset (Research)

Dalam rangka menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan serta kebutuhan konsumen, maka manajemen pemasaran wajib melakukan riset mengenai hal tersebut. Dengan demikian, proses pemasaran bisa berlangsung dengan lancar dan produk yang telah diciptakan juga bisa laku keras.

Contoh untuk fungsi melakukan riset atau research ini ialah sebagai berikut, Iwan berperan sebagai manajer perusahaan di perusahaan yang memproduksi lampu. Dia kemudian melakukan riset terkait dengan upaya supaya lampu yang diciptakan oleh perusahaannya bisa laris di masyarakat sasaran.

Sehubungan dengan hal tersebut, Iwan kemudian melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah. Salah satunya ialah dengan menyelenggarakan program KOTA TERANG HEMAT ENERGI. Dengan melakukan kerjasama ini, lampu yang diciptakan tadi diinginkan sekaligus dibeli oleh masyarakat sasaran.

5. Fungsi Pemrosesan (Processing)

Bisa dikatakan bahwa fungsi ini adalah proses untuk mengubah suatu barang sehingga menjadi barang yang mempunyai nilai tambah. Pastinya nilai tambah di sini juga akan menambah nilai jual terhadap barang tersebut.

Contoh mudah untuk fungsi satu ini ialah anggur. Ketika masih berbentuk buah, katakanlah harga per kilonya hanya Rp10.000,00. Namun setelah anggur tersebut diproses, dan diubah bentuknya menjadi produk lain seperti selai anggur, nilainya menjadi bertambah dan harga jualnya juga bertambah menjadi Rp17.000,00.

Fungsi lain dari manajemen pemasaran yang juga perlu diperhatikan ialah fungsi fisis. Maksud dari fungsi fisis ialah berpusat pada penggunaan, bentuk, waktu dan juga lokasi yang perlu dipertimbangkan dengan baik pada suatu produk saat produk tersebut diangkut, diproses serta disimpan hingga bisa sampai ke tangan konsumen.

Konsep dan Karakteristik Manajemen Pemasaran

Di antara karakteristik dari manajemen pemasaran ialah berorientasi pada pelanggan, riset pasar, membuat rencana pemasaran, pemasaran yang sistematis dan kepuasan pelanggan. Penjelasan singkatnya sebagai berikut.

1. Berorientasi pada Pelanggan

Setiap kegiatan bisnis itu mestinya diarahkan untuk membangun sekaligus memuaskan pelanggan atau market oriented. Dalam hal ini, tentu konsumen adalah prioritas yang paling utama sehingga tidak salah bila konsumen disebut-sebut seperti raja. Sementara produsen merupakan pelayan yang akan memenuhi kebutuhannya.

Pelayanan yang diberikan produsen ke konsumen ialah seperti memberikan produk kualitas terbaik, memberikan penawaran yang menarik serta cara dalam melayani konsumen itu sendiri. Perusahaan yang menekankan bahwa kebutuhan serta keinginan konsumen itu adalah prioritas utama membuat bisnis sudah berada di jalur yang benar.

Dengan demikian, berbagai keputusan terkait pemasaran harus dibuat dengan berdasarkan pertimbangan akan dampaknya terhadap para pelanggan atau konsumen.

2. Riset Pasar

Riset pasar bisa diartikan sebagai pelaksanaan riset terhadap pasar guna menentukan bentuk pemasaran seperti apa yang tepat bagi bisnis. Bisa dikatakan pula bahwa riset pasar ini adalah metode yang efektif untuk melihat apa yang dibutuhkan serta diinginkan oleh pasar, mengetahui berbagai peluang bahkan hingga preferensi konsumen.

Riset pasar juga berarti mengumpulkan atau mengoleksi data-data dari target pasar yang dijadikan sasaran produk suatu bisnis. Data-data yang dimaksud dapat berupa tantangan, peluang bisnis, kebutuhan pasar sampai informasi seputar kompetitor. Jika program riset pasar ini dilakukan secara sistematis bahkan rutin, maka akan membuat perusahaan bisa mengikuti perkembangan pasar.

Manfaatnya? Tentu saja ada. Di antaranya ialah menentukan target pasar yang akan menjadi calon konsumen dari produk yang ditawarkan, mengetahui apa saja kekurangan para pesaing di mata konsumen, memanfaatkan peluang yang ada atau kelemahan pesaing, meminimalkan risiko kerugian serta menentukan rencana yang tepat untuk jangka panjang.

3. Membuat Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran bisa dikatakan sebagai bentuk penyusunan berbagai aktivitas pemasaran secara menyeluruh. Adapun aktivitas pemasaran ini dimulai dari strategi, penerapan atau implementasi, analisis, pengawasan dan juga berbagai kegiatan lain yang masih ada kaitannya dengan pemasaran.

Rencana tersebut perlu disusun dengan detail sehingga proses analisa dan pengawasan hasil pemasaran bisa dilangsungkan dengan baik. Dengan demikian pula, pelaksanaan evaluasi dan juga tindakan perbaikan terhadap aktivitas pemasaran bisa dilakukan dengan lebih mudah. Namun penyusunan rencana pemasaran juga hendaknya berorientasi pada tujuan pemasaran.

4. Pemasaran yang Sistematis

Begitu tujuan dari organisasi dan masing-masing departemen selesai dirumuskan, maka selanjutnya perlu penyelarasan antara tujuan organisasi serta tujuan individu yang berada di dalamnya. Aktivitas serta operasi berbagai unit yang terdapat dalam organisasi wajib dikoordinasikan dengan baik guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan menjadi tolak ukur apakah produk yang disediakan oleh perusahaan sudah memenuhi harapan pelanggan atau justru belum. Tujuannya ialah untuk memaksimalkan laba atau keuntungan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, kepuasan pelanggan ini adalah sesuatu yang perlu diberikan perhatian khusus.

Kepuasan pelanggan juga bukanlah hal yang sepele karena bisa memberikan beberapa manfaat bagi bisnis. Di antaranya sebagai berikut:

  • Mempertahankan pelanggan agar tidak berbelanja produk lain yang sejenis
  • Kepuasan pelanggan membuat bisnis berbeda dari bisnis yang lainnya
  • Memberikan gambaran mengenai kemungkinan pelanggan yang akan melakukan pembelian di waktu yang akan datang
  • Mencegah munculnya penilaian negatif serta mendatangkan pelanggan baru

Sementara untuk konsep manajemen pemasaran ialah falsafah bisnis di mana memuaskan kebutuhan konsumen merupakan syarat sosial dan syarat ekonomi untuk kelangsungan hidup perusahaan. Mengenai konsep ini, ada 6 konsep pemasaran modern. Konsep pemasaran modern ini sendiri merupakan konsep yang lumayan luas.

Dengan kata lain, mencari tahu keinginan serta kebutuhan konsumen sekaligus menciptakan produk yang sesuai untuk itu merupakan hal yang lumayan sulit. Jadi setiap pemilik usaha sebaiknya mempunyai pengetahuan mengenai apa saja yang diinginkan oleh konsumen dan bagaimana caranya hal-hal tersebut bisa tersedia untuk mereka.

Dengan demikian usaha yang dijalankannya bisa terus bertahan di pasaran sekaligus akan mendapatkan keuntungan. Sementara jika kembali membahas mengenai 6 konsep pemasaran modern tersebut, poinnya ialah sebagai berikut:

  1. Konsep produksi. Berdasarkan konsep ini, konsumen akan cenderung membeli produk yang sudah diproduksi sekaligus telah dijual ke pasar. Jadi, bisnis yang menerapkan konsep ini umumnya cenderung sempit karena hanya fokus pada kegiatan produksi yang mereka lakukan sendiri.
  2. Konsep produk. Dalam konsep ini perusahaan berkehendak untuk memberikan arti yang penting pada kualitas produk. Dengan kata lain perusahaan juga turut memikirkan pengembangan bisnis dalam jangka panjang, salah satunya ialah dengan menciptakan produk yang cocok dan sesuai dengan standar kualitas terbaik untuk dipersembahkan kepada konsumen.
  3. Konsep penjualan. Berdasarkan konsep ini, memberitahu konsumen mengenai produk yang telah dipasarkan adalah hal yang penting. Pemberitahuan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan promosi. Karena memang bagi produsen membuat produk serta menunggu pelanggan agar membeli produknya saja tidak cukup.
  4. Konsep pemasaran. Konsep ini mengajarkan bahwa dengan mengadakan pemasaran yang seluas-luasnya, akan memberikan kemungkinan produk akan lebih dikenal oleh konsumen.
  5. Konsep konsumen. Konsep ini mengajarkan untuk memberikan perhatian kepada pihak konsumen secara individu. Misalnya dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan yang telah bersedia menggunakan produk yang ditawarkan. Dengan cara ini, pastinya pelanggan akan merasa dihargai serta merasa puas.
  6. Konsep hubungan sosial. Konsep ini menunjukkan bahwa perusahaan sebenarnya tidak hanya bekerja demi konsumen, namun juga bekerja untuk masyarakat. Jadi dalam hal ini perusahaan semestinya menyeimbangkan antara keinginan konsumen, keuntungan perusahaan serta kesejahteraan masyarakat.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menyinggung soal bisnis, maka perlu memperhatikan soal pemasaran. Sementara dalam pemasaran, ada yang dikenal dengan bauran pemasaran atau bisa juga disebut dengan marketing mix. Singkatnya, bauran pemasaran ini adalah berbagai hal yang ada kaitannya dengan pemasaran yang dapat mendorong berkembangnya bisnis.

Bisa dikatakan juga bahwa bauran pemasaran merupakan strategi promosi atau penjualan dan juga penentuan harga yang sifatnya unik serta disusun untuk menghasilkan pertukaran yang sifatnya saling menguntungkan.

Pada intinya, bauran pemasaran menyinggung tentang bagaimana menempatkan produk di tempat yang tepat, memperkenalkannya dengan cara yang tepat serta menjualnya dengan harga yang tepat pula. Sekitar tahun 1960-an, konsep bauran pemasaran diperkenalkan oleh Jerome McCarthy. Konsep ini biasa dikenal dengan strategi 4P yakni product, place, price dan juga promotion.

Kesuksesan suatu pemasaran akan ditentukan oleh kemampuan pebisnis dalam memaksimalkan keempat variabel tersebut. Ilustrasi mudahnya begini, apabila ada penjual kue yang meracik kuenya dengan resep yang tepat, harganya bersaing dan promosinya dilakukan melalui berbagai cara. Namun sayang, tempat jual yang dipilihnya ialah di dalam gang.

Karena keputusannya itu, maka pemasaran cenderung kurang maksimal. Oleh sebab itu, siapapun yang ingin berbisnis penting untuk memahami bagaimana konsep bauran pemasaran dengan baik. Sementara mengenai 4P yang telah disinggung sebelumnya, penjelasannya sebagai berikut.

1. Product

Product atau produk merupakan variabel yang pertama dalam bauran pemasaran. Produk yang dimaksud di sini bentuknya bisa apa saja baik yang dibuat oleh produsen maupun yang dibuat oleh penjual itu sendiri. Dengan kata lain, produk di sini tidak selalu berupa barang fisik, namun juga dapat berupa jasa maupun produk digital seperti aplikasi, game dan sebagainya.

Intinya, apapun yang hendak dijual oleh pebisnis, itulah yang dinamakan dengan produk. Walaupun demikian, produk yang bagus tentu tidak berguna apabila konsumen tidak memerlukannya. Jadi, dalam strategi bauran pemasaran, suatu produk seharusnya bergantung pada keinginan atau kebutuhan para calon pembeli.

Contoh mudahnya adalah ada seorang wanita yang ingin merancang sebuah kerudung. Sebelum melakukannya, wanita tersebut hendaknya melakukan riset terlebih dahulu seputar masalah yang mungkin dihadapi oleh para pengguna kerudung, desain yang diinginkan, fungsi kerudung serta yang mereka inginkan dari kerudung tersebut.

Setelah proses riset, wanita tersebut menemukan bahwa kerudung yang diharapkan ialah kerudung yang praktis, bahannya nyaman serta mudah dilepas ketika berwudhu. Maka nantinya wanita itu akan merancang kerudung yang dapat menjawab seluruh masalah tersebut.

2. Place

Selanjutnya ialah place atau yang dalam Bahasa Indonesia adalah tempat. Maksud tempat di sini ialah tempat seseorang akan menjual produknya sehingga para konsumen dapat menemukan produk tersebut.

Kembali menggunakan contoh kasus kerudung di atas. Apabila produsen menargetkan anak muda yang usianya sekitar 20 – 30 tahun, maka target pasar umumnya akan berbelanja secara online. Oleh sebab itu, dalam bauran pemasaran untuk place, produsen tersebut harus mempunyai toko online baik itu toko online mandiri maupun marketplace.

Intinya adalah produsen sebaiknya berusaha menemukan tempat agar konsumen dapat menemukan produk sekaligus berbelanja dengan cara yang mudah dan juga nyaman.

3. Price

P yang selanjutnya ialah price atau yang berarti harga. Ketika berbicara tentang bauran pemasaran, maka yang berkepentingan dalam hal ini hendaknya dapat menemukan harga yang cocok untuk ditetapkan pada produk. Harga tersebut dapat muncul karena nilai tukarnya sesuai dengan nilai guna yang nanti akan dirasakan oleh para pembeli.

Karena apabila calon pembeli merasa bahwa harga terlalu tinggi, mereka cenderung tidak akan membeli. Namun bila harga cenderung murah, maka bisnislah yang akan terancam perkembangannya. Sebenarnya untuk menentukan harga ini tidak ada patokan yang khusus. Namun jika kebingungan bisa menggunakan break even price.

Break even price ini bisa dianggap sebagai harga paling kecil yang bisa diterapkan pada suatu produk supaya bisnis tidak rugi. Rumusnya ialah (ongkos produksi/ jumlah barang yang diproduksi) + biaya pembuatan per produk.

Supaya lebih jelas lagi, kembali mengambil ilustrasi kasus kerudung di atas. Ongkos produksi yang termasuk mencakup membayar penjahit, perawatan alat jahit, kain dan lain sebagainya ialah Rp50.000,00. Sementara kerudung yang hendak dibuat rencanya 1.000 pak. Adapun biaya untuk membuat satu produk kerudung sebesar Rp50.000,00. Maka harga jual yang diperoleh ialah:

(Rp50.000.000,00/Rp1.000,00) + Rp50.000,00 = Rp100.000,00

Dengan hasil di atas, harga paling rendah yang dapat diterapkan produsen untuk setiap satu kerudungnya ialah Rp100.000,00. Dengan harga tersebut produsen sudah tidak akan mendapatkan kerugian.

4. Promotion

Selanjutnya ialah promotion atau promosi. Promotion ini juga termasuk hal yang sangat penting dalam strategi bauran pemasaran. Artinya, bagaimana upaya produsen melakukan promosi supaya calon konsumen bisa mengenal sekaligus mau membeli produk. Terkait dengan hal ini maka produsen hendaknya menyesuaikan dengan siapa konsumennya.

Misalnya, bila calon pembeli lebih banyak yang memanfaatkan media sosial, menonton YouTube atau membuka email, maka promosi yang dilakukan bisa promosi online. Contohnya dengan membuat iklan di Facebook, Instagram, mengirim email atau bisa juga dengan upload video di akun yang digunakan untuk berjualan.

Namun kalau ternyata calon pembeli tidak terlalu menggunakan hal-hal yang berbau online, maka sebaiknya produsen menggunakan cara promosi yang lain. Bisa menggunakan koran, radio atau bisa juga dengan mengunjungi rumah calon pembeli langsung.

4P yang telah disebutkan di atas semakin lama semakin berkembang. Sehingga dalam bauran pemasaran juga ada yang disebut dengan 7P. Konsep ini meliputi apa yang terdapat dalam 4P sebelumnya, hanya saja ditambah dengan people, process dan juga physical evidence.

Kesimpulan

Manajemen pemasaran merupakan perencanaan aktivitas atau kegiatan pemasaran yang sekaligus juga menjamin apresiasi dari konsumen serta pemahaman mengenai produk. Orang yang berperan sebagai manajer pemasaran memerlukan keterampilan dalam menguasai kondisi pasar yang cenderung berubah, mengkoordinasikan sekaligus mengendalikan kegiatan perusahaan.