Ada berbagai istilah yang harus dipelajari oleh calon investor yang akan terjun ke dunia investasi, salah satunya yaitu hedging. Secara garis besar, hedging merupakan strategi finansial yang menguntungkan investor ketika berinvestasi. Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai hedging:
Apa Itu Hedging?
Hedging adalah sebuah strategi yang berfungsi untuk memberi batasan atau melindungi dana dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan bagi trader. Dengan hedging, para trader memiliki kesempatan untuk melindungi modal dari kerugian (loss).
Trader yang merugi biasanya akan tertutup otomatis ketika harga sampai pada level Stop Loss, terjadi Margin Call, atau Cut Loss sendiri. Apabila trader mengalami ketiga scenario tersebut, maka sudah bisa dipastikan bahwa kerugian yang ditanggung tidak sedikit.
Untuk mengantisipasi dan meminimalisir besaran kerugian yang ditanggung atau bahkan bisa dijadikan impas (break even), maka trader harus menerapkan strategi hedging. Dengan hedging, para pelaku pasar dapat melakukan perencanaan posisi trading berikutnya.
Hedging dapat diterapkan di berbagai pasar keuangan baik pasar forex, pasar saham, maupun pasar komoditas berjangka. Salah satu contoh strategi hedging yaitu ketika seseorang melakukan transaksi dua saham perusahaan.
Misalnya, saham perusahaan X dan saham perusahaan Y yang berasal dari sektor industri yang sama, kemudian trader membuka posisi long (buy) terhadap saham X sambil melakukan short (sell) terhadap saham Y dengan jumlah setengah dari pembelian saham X.
Apabila harga saham-saham yang berasal dari sektor industri yang sama ternyata sedang jatuh, maka besarnya kerugian dapat diminimalisir. Sementara itu, jika harga saham pada sektor industri tersebut sedang meningkat, maka para pelaku pasar tetap memperoleh profit atau keuntungan.
Intinya, hedging dapat dilakukan dengan cara melakukan buy dan sell terhadap satu aset yang sama secara bersamaan atau bisa juga diterapkan pada aset yang berbeda, namun memiliki pergerakan harga yang saling bersamaan.
Hal ini dikarenakan kecenderungan harga saham dari sektor yang sama biasanya akan mengalami kenaikan dan penurunan yang serempak. Apabila harga saham di perusahaan A sedang turun, maka kemungkinan harga saham di perusahaan B yang masih dalam satu sektor juga akan turun.
Teknik Hedging Jangka Pendek
Dalam penerapannya, hedging terdiri dari beberapa teknik yang sering digunakan untuk melakukan hedge baik sebagian maupun keseluruhan dari transaksi yang dilakukan pada jangka waktu yang pendek seperti berikut ini:
1. Hedging Memakai Kontrak Future
Kontrak future merupakan kontrak yang digunakan untuk menetapkan dan menentukan penukaran valuta yang dilakukan pada tanggal penyelesaian yang ditentukan dalam volume tertentu.
2. Hedging Memakai Kontrak Forward
Kontrak forward merupakan suatu kontrak yang dibuat antara nasabah dengan bank untuk menjalankan transaksi baik pembelian maupun penjualan valuta terhadap valuta lainnya di masa mendatang dengan tingkat/rate yang sudah ditetapkan dan ditentukan ketika kontrak tersebut dibuat.
Ada beberapa keuntungan yang ditawarkan dari kontrak forward antara lain mengurangi dan menghindari risiko kurs, serta dapat digunakan untuk mengcover akibat dari exchange rate pembelian atau penjualan.
Kontrak forward juga lebih fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Apabila nantinya terjadi transaksi bisnis, kontrak forward bisa untuk mengatasi currency exposure karena sudah ditetapkan kurs valuta asing di masa mendatang dengan perhitungan kalkulasi biaya yang pasti.
3. Hedging Memakai Instrumen Pasar Uang
Hedging dengan instrumen pasar uang menggunakan pengambilan dari suatu posisi di dalam pasar uang yang bertujuan untuk melindungi dan menjaga posisi utang piutang yang terjadi di masa mendatang.
4. Hedging Memakai Opsi (Option) Valuta
Hedging dengan memakai opsi valuta ini berarti menyediakan hak bagi trader untuk menjual atau membeli suatu valuta selama masa atau periode tertentu dengan harga tertentu.
Teknik Hedging Jangka Panjang
Selain jangka pendek, hedging juga terdiri dari beberapa teknik yang sering digunakan untuk melakukan hedge eksposur jangka panjang. Berikut ini 3 teknik hedging jangka panjang:
Kontrak Forward Jangka Panjang (Long Forward)
Long forward merupakan kontrak yang dirancang untuk melakukan akomodasi segala kebutuhan yang diperlukan perusahaan. Kontrak ini sangat menguntungkan dan bisa menjaga arus kas jangka panjang terutama untuk perusahaan yang sudah tanda tangan kontrak ekspor dan impor dengan nilai tetap.
Currency Swap
Currency swap merupakan kesempatan untuk melakukan pertukaran antara valuta yang satu dengan valuta lain di suatu kurs dan periode tertentu. Dalam transaksi currency swap, bank berperan sebagai perantara bagi kedua pihak yang ingin melakukannya.
Tujuan dilakukan currency swap yaitu untuk spekulasi, strategi gapping, dan melakukan konversi akibat dari exchange rate dalam penjualan/pembelian valuta. Keuntungannya yaitu untuk menghindari risiko pertukaran uang dan tidak mengganggu pos-pos yang ada di balance sheet.
Parallel Loan
Parallel loan merupakan kredit yang digunakan untuk melakukan pertukaran valuta dengan melibatkan dua pihak, yang sepakat untuk melakukan penukaran kembali valuta tersebut sesuai dengan kurs di masa mendatang pada tanggal yang sudah ditentukan.
Parallel loan identik dengan penggabungan dua swap yang dilakukan di awal permulaan kontrak dan satunya lagi dilakukan pada waktu dan tanggal tertentu di masa depan sesuai kesepakatan.
Hedging harus diterapkan pada semua jenis investasi, baik dalam investasi saham, emas, properti, reksadana, dan investasi lainnya. Untung rugi dalam berinvestasi memang hal yang wajar, namun apabila diimbangi dengan strategi yang tepat maka risiko kerugian bisa diminimalisir.