Pementasan drama baik di TV ataupun teater selalu menggunakan panduan berupa teks drama. Melalui skrip ini, para pemain drama berusaha untuk mengikuti alur cerita dan menjiwai karakter yang ia mainkan. Alur cerita juga dituangkan secara mengalir melalui teks drama. Ada banyak sekali contoh teks drama yang bisa dijadikan sebagai referensi, terutama bagi yang sedang berlatih menulis.
Pengertian Drama
Drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk percakapan, dialog, atau obrolan yang nantinya akan dipentaskan atau dipertunjukkan di depan banyak orang. Drama biasa juga disebut teater. Teks drama adalah sebuah naskah mengenai jalan cerita sebuah drama yang disiapkan dalam bentuk perbincangan atau obrolan dan gerakan sebagai pedoman pementasan drama. Drama biasanya menyampaikan suatu pesan kepada penontonnya.
Unsur-Unsur di dalam Drama
Untuk bisa memenuhi syarat sebagai sebuah drama yang baik, drama harus memenuhi syarat unsur-unsur drama yaitu sebagai berikut:
a. Memiliki tema, yaitu ide pokok atau sebuah gagasan yang digunakan dalam drama. Tanpa tema, maka drama tidak akan berjalan dengan baik.
b. Memiliki alur, yaitu jalan cerita drama sejak mulai hingga drama berakhir. Baik itu alur maju, mundur, maupun alur campuran.
c. Tokoh yang terdiri dari tokoh utama (protagonis dan antagonis) serta tokoh pendukung.
d. Watak yaitu perilaku yang diperankan oleh para tokoh dalam drama. Watak terdiri dari 2 jenis yaitu protagonist dan antagonis.
e. Latar yaitu gambaran tempat, waktu, dan kondisi yang terjadi dalam kisah drama yang sedang berjalan.
f. Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada semua penonton.
Ciri-Ciri Teks Drama
Teks drama yang baik selalu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Semua cerita dalam drama harus berbentuk dialog dan memiliki narasi, baik bagi para tokoh ataupun naratornya. Semua ucapan mutlak ditulis dalam bentuk teks.
b. Obrolan yang ditulis dalam drama tidak menggunakan tanda petik. Karena bukan merupakan kalimat langsung.
c. Naskah drama harus dibekali dengan petunjuk kepada tokoh/pemeran yang bersangkutan. Petunjuk ini biasa ditulis dalam tanda kurung atau memakai format huruf yang berbeda.
d. Naskah petunjuk dalam drama ditulis di atas atau di samping dialog.
1. Contoh Teks Drama Eksposisi
Eksposisi adalah bagian awal dari sebuah naskah drama yang menunjukkan ruang, waktu, karakter, suasana hati, dan tingkat kenyataan drama tersebut. Ada beberapa contoh yang harus diperhatikan ketika menulis bagian eksposisi dalam drama, diantaranya adalah:
a. Awal sebuah drama berisi informasi/setting yang erat kaitannya dengan informasi latar belakang alur cerita drama tersebut. Eksposisi digunakan untuk mengawali adegan.
b. Kegunaan eksposisi adalah untuk memulai cerita drama.
c. Eksposisi berisi insiden yang menggugah pada pertanyaan-pertanyaan dramatik ataupun benang merah cerita drama tersebut.
2. Contoh Teks Drama Monolog
Drama monolog adalah pertunjukan teater yang hanya dimainkan oleh 1 orang saja ataupun dialog bisa saat adegan. Drama monolog ini biasanya dimainkan dalam pertunjukan teater atau seni. Teks drama monolog dibuat sebagai bekal bagi sang aktornya untuk membawakan peran dan mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.
Berikut ini terdapat sebuah contoh teks drama monolog tentang anekdot (kelucuan):
Salah Siapa?
Pagi sekali sebelum mentari terbit, aku sudah sampai sekolah. Tapi gembok masih mengunci pintu kelas. Akhirnya aku hanya duduk-duduk di depan kelas seperti anjing penjaga. Ya Alloh, kalau seperti ini salah siapa? Niat hati ingin datang pagi, tapi masih juga terlambat. Eh, sudah mengira belum bel, tapi akhirnya diberhentikan penjaga gerbang juga. Disuruh belok kanan.
Jadinya setiap pagi harus kena hukuman dulu mencuci mukena, shalat duha, sekalian mengaji. Katanya, biar yang suka telat ini dibukakan mata hati. Esoknya, aku datang pagi-pagi sambil bawa sabun colek. Untuk berjaga-aga siapa tahu ada yang telat. Jadi akan kuberikan sabun colek ini untuk mereka. Akhir-akhir ini aku suka berangkat pagi, agar sabun colekku bermanfaat bagi orang lain.
3. Contoh Teks Drama Modern
Drama modern atau kontemporer adalah jenis pertunjukan yang menunjukkan gambaran kehidupan saat ini dengan berbagai masalah yang muncul. Ada banyak sekali tema drama modern yang bisa dipentaskan baik di TV ataupun pertunjukan seni. Berikut ini salah satu contoh naskah teks drama modern dengan tema komedi ringan.
Penjelasan Karakter
Roy: Pintar, cerdik, pandai berkilah, dan pembohong berat.
Pak Asep: Guru yang tegas dan emosional
Rena: Suka penasaran dan cerewet
Zainal: Tidak terlalu pintar dan menonjol di sekolah.
Ririn: Pintar, rajin, baik hati
Dialog
Di sebuah kelas SMA, hiduplah 4orang siswa yang sedang bahagia. Namun kondisi berubah ketika mereka mendapatkan kabar bahwa besok akan ujian.
Rena : Eh kalian udah belaja buat ulangan besok?
Roy : Belum
Zainal: Astaga, Innalillahi.
Rena : Apa? Kalau nilai ulangannnya jelek bisa dihukum.
Zainal: Paling-paling hukumannya juga cuma lari keliling lapangan bola 10 kali doang.
Rena : Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap pulang sekolah. Kamu sudah belajar Rin? (Melirik ke arah Ririn).
Ririn : Sudah dong, Ririn (sambil menunjuk-nunjuk bangga ke dirinya sendiri).
Singkat cerita, kemudian mereka bertaruh. Siapa yang nilai ujiannya paling besar, maka akan dianggap menang dan bisa memerintah orang yang kalah. Ririn berusaha keras untuk belajar, sedangkan Roy berjuang keras untuk membuat contekan di kertas kecil.
(Saat Ujian)
Pak Asep : Baik anak-anak, silahkan buka lembar soalnya sekarang!
Ririn : Bismillah.
Roy : Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak akan ketahuan. (Sambil menempelkan kertas contekan di pungguh Pak Asep).
Pak Asep : Bapak keluar dulu, ingat jangan nyontek atau bertanya pada temannya ya. Dan satu lagi, jangan ribut. (keluar kelas).
Roy : Rencana B dimulai (menyilangkan kaki dan melihat kertas contekan di atas sepatunya).
Roy : Ah, bukan yang ini (bingung)
Roy : Ah yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas contekan dari dasi).
Roy : Selesai (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik teman-temannya yang lain belum selesai mengerjakan).
Akhirnya ulangan selesai, dan Pak Asep membagikan kertas hasil ujian kepada semua siswanya.
Pak Asep : Ini hasil ujian kalian (sambil membagikan kertas).
Ririn : Hore! Nilaiku 85 (tersenyum puas.
Zainal : Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan ujian kemarin cuma 60.
Roy : Lhah Pak, kok nilai ujian saya cuma 50?
Pak Asep : Sebab soal nomor 11-20 di balik kertas gak kamu isi.
Roy : Apa? Masih ada soal lagi?
Ririn : Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu gak nyontek lagi waktu ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan tertawa lepas).
Pak Asep : Apa? Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya kurangi 5 poin lagi!
Roy : Aduuuh, apes benar aku ini (mengucek-ngucek rambut)
Akhirnya, Roy menyadari kesalahannya dan berjuang keras untuk belajar. Dia tidak pernah menyontek saat ujian lagi.
4. Contoh Teks Drama Singkat 4 Orang
Judul: Pilihan Anak
Tokoh: Ayah, Ibu, Nenek, Ari
Sinopsis
Ari sudah memasuki kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan melanjutkan kuliah. Suatu sore, Ari berbincang-bincang dengan ayah, ibu, dan neneknya di ruang tamu. Mereka menanyakan keputusan Ari untuk memilih jurusan kuliah. Baik sang ayah dan ibu Ari ternyata memiliki pilihan jurusan masing-masing dan tak mau memperhatikan keinginan Ari pribadi.
Dialog
Ayah : Jadi, sudah kamu pikirkan masak-masak kamu mau melanjutkan kuliah di jurusan apa?
Ari : Sudah yah.
Ibu : Jadi, kamu mau kuliah jurusan apa nak? (datang ke ruang tamu sambil menghidangkan teh untuk ayah dan nenek Ari).
Ari : Ari inginnya kuliah jurusan seni.
Ayah : Apa? Kamu ingin kuliah seni? Mau jadi apa nanti kamu setelah lulus kuliah?
Ibu : Iya, kamu mau kerja apa setelah lulus nanti? Kuliah itu jangan cuma cari senangnya saja. Perhatikan juga masa depan kamu nantinya.
Nenek : Kenapa kok Ari ingin kuliah jurusan seni?
Ari : Ari ingin mengembangkan bakat Ari jadi pelukis nek.
Ibu : Itu kan bisa kamu lakukan tanpa harus kuliah. Kamu bisa sering melukis sambil kuliah jurusan yang lain (menampakkkan wajah kesal).
Ayah : Benar kata ibu kamu. Dengarkan itu Ari! Ayah tak mau membiayai kuliah kamu jika kamu memilih jurusan seni. Ayah maunya kamu kuliah jurusan ekonomi.
Ari : Tapi yah?
Ibu : (memotong kata-kata Ari) Sudah, Ibu juga maunya kamu nanti setelah kuliah bisa bekerja di kantor. Lihat sekarang ini, mana ada pelukis yang hidupnya sejahtera?
Nenek : Ayah dan Ibu kamu memang ada benarnya Ari. Pikirkan lagi masak-masak. Jangan sampai kamu menyesal. Soal bakat, kamu bisa mengasahnya di luar jurusan kuliah.
Ayah : Nah, itu dia. Nanti kan kamu bisa ikut kegiatan kampus yang bertema seni.
Ari : Baik ayah, akan Ari pikirkan lagi nanti (menunduk lesu sambil merenung).
5. Contoh Teks Drama Tradisional
Judul: Malin Kundang
Pemain: Malin Kundang, Mande (Ibu Malin Kundang), dan Puteri.
Prolog
Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah kelahirannya. Yel yel singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama sang putri.
Dialog
Malin : Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu (sambil menunjuk ke arah daratan dari atas perahu yang bersandar).
Putri : Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini Kanda.
Mande : (berlari tertatih-tatih setelah mendengar kabar bahwa anaknya sudah sukses dan pulang) Malin! Kau kah itu nak? (berteriak-teriak kegirangan).
Putri : Siapakah wanita tua itu Kanda?
Malin : (menyembunyikan wajah terkejut ketika melihat ibunya berlari ke arah perahu) Kanda tak tahu Dinda. Mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta sedikit sumbangan dari kita saja. Sudah jangan pedulikan lagi dia.
Mande : Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung dan membesarkan kau ini Malin?
Malin : Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku. Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini! (berteriak emosi sambil menunjuk ke ibunya).
Mande : (mendengar kata-kata anaknya, ia menangis menahan kesedihan) Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah menjadi seperti ini? Apa salahku ini Tuhan? Jika memang ia bukan anakku, maka maafkanlah ia yang telah menghinaku ini. Namun jika ia benar anakku si Malin Kundang, maka hukumlah dia yang telah durhaka itu (sambil menengadahkan tangan memohon kepada Tuhan).
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai besar tiba-tiba datang dan kapal Malin Kundang terbalik. Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah menjadi batu. Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang tua.
6. Contoh Teks Drama Singkat
Judul drama: Impian Masa Depan
Pemain: Toni, Linda, Norman, Ami
Epilog
Suatu ketika, 4 orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan mengenai rencana mereka di masa depan. Mereka pun terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius.
Dialog
Toni : Nanti kalau kalian misalnya dihadapkan 2 pilihan, kerja di perusahaan besar tapi gajinya kecil, atau kerja di perusahaan kecil tapi gajinya besar. Kalian lebih pilih yang mana?
Linda : Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil tapi gajinya besar.
Norman : Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.
Toni : Kalau kamu bagaimana, Am?
Ami : Kalau aku sih yang penting potensi ke depannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti ke depannya bisa cukup menjanjikan bagiku.
Toni : Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar daripada perusahaan kecil kan? (sambil menunjuk Ami).
Ami : Iya benar!
Norman : Kalau kamu sendiri Ton?
Toni : Ya kalau aku kurang lebih sama lah dengan pilihan Ami. Kita kan lihat keberlanjutan nantinya di masa depan. Kalau gaji kita besar, tapi tidak ada keberlanjutan jenjang karirnya, buat apa juga? (menengadahkan tangan sambil menggelengkan kepala).
Norman : Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karir masa depan nanti.
Linda : Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?
Ami : Oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan ke depannya. Jadi nanti waktu kita melamar kerja setelah lulus, kita harus pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.
Norman dan Toni: Siippp!
7. Contoh Teks Drama Satu Babak
Judul: Kepatuhan pada Orang Tua
Tema: Sosial
Pemain: Tomi, Lisa, Shinta
Sinopsis Drama
Tomi sedang berbincang dengan Lisa di sebuah restoran dekat dengan rumah mereka. Tomi dan Lisa adalah dua orang remaja yang patuh pada orang tuanya masing-masing. Tak lama kemudian, datanglah Shinta yang merupakan sahabat mereka juga. Namun Shinta ini adalah remaja yang tak memperhatikan dan sering membantah perintah orang tuanya.
Dialog
Shinta : Eh kenapa kok kelihatannya lagi serius banget? (berjalan menuju ke arah tempat duduk Tomi dan Lisa sambil memundurkan kursi restoran untuk bersiap duduk juga).
Tomi : Gak ada apa-apa. Cuma si Lisa cerita kalau kemarin dia disuruh ibunya beli kebutuhan rumah. Tapi dia lupa.
Lisa : Iya Shin.
Shinta : Terus? Kenapa masalah gitu saja jadi kaya serius banget buat kamu?
Lisa : Ya iya lah. Kan kasian ibu sudah menunggu di rumah lama, tapi aku justru lupa beli kebutuhan rumah yang dia pesan.
Tomi : Betul itu! Harusnya kamu gak sering lupa dengan perintah orang tua.
Shinta : Halah gitu aja dipikirin. Kalau cuma lupa gitu aja aku lebih sering. Gampang saja, nanti ibu kita juga bisa beli sendiri. Suruh ngantar si ayah kamu aja kan beres.
Tomi : Kok kamu seperti itu sih Shin? Ya sudah seharusnya lah Lisa menyesal, dia kan tidak memperhatikan perintah orang tua.
Shinta : Namanya juga lupa, mau gimana lagi. Masa semua perintah orang tua harus kita ikuti? Tidak juga kan? (melirik ke arah Tomi, kemudian berganti ke arah Lisa).
Lisa : Ya harus dong Shin, kalau orang tua sudah menyuruh kita harus laksanakan. Itu kan salah satu bentuk bakti kita pada orang tua yang sudah membesarkan kita dengan susah payah.
Shinta : Ya itu kan tanggung jawab mereka. Kita juga tidak minta dilahirkan di dunia ini kan?
Lisa : (menggeleng-gelengkan kepala sambil menghela nafas panjang) Astaga Shin, kamu harus merubah sikap kamu! Ingat jangan sampai jadi anak durhaka. Nanti hidup kamu justru bisa susah karena melawan orang tua.
Tomi : Benar! Jangan sekali-kali berani sama orang tua. Jangan sekali-kali kamu berani melawan perintah mereka.
Shinta : Iya-iya. Aku ngerti kok. Aku sadar (merebahkan diri ke kursi).
8. Contoh Teks Drama Dua Orang
Judul: Sahabat
Pemain: Tono dan Lulu
Sinopsis
Seperti biasa, di jam istirahat sekolah, Tono dan Lulu menghabiskan waktu dengan memesan makanan ringan di kantin dan berbincang-bincang. Tapi siang ini ada yang berbeda dengan sikap Lulu. Dia datang ke sekolah dengan wajah sembab seperti habis menangis. Tono pun mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
Dialog
Tono : Lu, kamu tahu gak kenapa ikan hidup di air?
Lulu : Tak tahu (menunjukkan wajah cemberut).
Tono : Lho kok gitu sih? Kamu kenapa wajahnya cemberut terus gitu?
Lulu : Aku ada masalah Ton (sambil memutar-mutar sedotan plastik di gelas minumnya).
Tono : Masalah apa? Cerita dong sama aku, kan kita udah lama jadi teman baik.
Lulu : Sudahlah, ini rumit Ton. Kamu jangan ganggu aku.
Tono : Semua masalah itu rumit Lu. Sudah deh jangan suka menyimpan masalah sendirian. Nantinya kamu malah stres. Apa gunanya ada aku sebagai sahabat kamu kalau kamu mau berbagi cerita aja susah?
Lulu : Sudah seminggu ini orang tuaku tak akur. Mereka sering sekali ribut masalah sepele (tertunduk lesu).
Tono : Memangnya ada masalah apa sampai mereka bertengkar terus?
Lulu : Tak tahu, intinya mereka merasa sudah tidak cocok satu sama lain dan ingin menjauh.
Tono : Sabar ya Lu, semoga semua masalah ini cepat selesai. Kamu berdoa saja semoga mereka cepat berbaikan.
Lulu : Harapannya sih gitu. Tapi sepertinya susah.
Tono : Tidak ada masalah tanpa solusi. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, begitupun masalah yang sedang kamu hadapi. Meskipun ini menyangkut orang tua, pasti ada solusi terbaik yang bisa ditemukan. Kamu berdoa saja semoga masalah ini cepat selesai. Jangan putus asa dulu.
Lulu : Makasih ya Ton. Berkat kamu, masalahku sedikit berkurang. Setidaknya aku lega karena sudah cerita.
Tono : Nah gitu kan enak. Sekarang coba tebak lagi, kenapa ikan hidupnya di air? (sambil menampakkan wajah lucu untuk menghibur Lulu).
Lulu : Sudah takdirnya mungkin (sambil menepuk bahu Tono dan tersenyum).
9. Contoh Teks Drama Epilog
Struktur sebuah teks drama terdiri dari 3 bagian utama yaitu prolog, dialog, dan epilog. Prolog adalah bagian pembuka dari sebuah naskah drama yang menjelaskan sinopsis dan gambaran mengenai latar drama yang akan dimainkan. Dalam prolog ini dijelaskan gambaran cerita, hubungan antar karakter, serta watak dari karakter tersebut.
Dialog adalah keseluruhan percakapan ataupun gerak yang dilakukan oleh para pemeran drama. Dialog ini disusun berdasarkan tema, judul, dan juga jalan cerita yang telah ditentukan oleh penulis. Sedangkan epilog adalah narasi bagian akhir dari sebuah naskah drama. Epilog ini mengandung pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada semua penonton drama tersebut.
Contoh:
Prolog
Deni, Anis, dan Linda adalah sahabat dekat ketika SMA. Namun mereka memilih universitas dan jurusan kuliah yang berbeda. Deni memilih kuliah kedokteran di Jakarta. Anis memilih kuliah jurusan psikologi di Bandung. Sedangkan Linda memilih kuliah jurusan teknik di Yogyakarta. Karena sibuknya kehidupan perkuliahan yang harus mereka jalani, akhirnya mereka tak lagi menjalin komunikasi.
Bertahun-tahun mereka tak berkomunikasi. Hingga suatu saat, Anis memutuskan untuk berlibur ke Yogyakarta dan sekaligus menemui temannya Linda yang bertahun-tahun tak ada kabarnya. Mereka menghabiskan waktu bercengkerama di sebuah cafe dan tanpa sengaja bertemu dengan Deni.
Linda : Kita pesan makanan dulu ya di cafe ini. Tenang saja, makanan disini dijamin enak banget kok.
Anis : Iya, sekalian kita numpang istirahat sebentar. Kakiku udah pegal-pegal nih keliling Malioboro seharian (sambil duduk dan memijat-mijat kakinya di kursi cafe).
Linda : (melambaikan tangan untuk memanggil pelayan cafe) Mas, tolong menunya ya!
Anis : Eh ngomong-ngomong gimana kuliah kamu? Gimana skripsi lancar kan?
Linda : Alhamdulillah lancar, kemarin sudah ujian proposal. Kalau kamu sendiri?
Anis : Aku masih sampai bab 3, habis ini mau ujian proposal kalau dosen sudah setuju.
(pelayan datang membawakan buku menu ke meja Anis dan Linda)
Deni : Silahkan kak, ini menunya.
Linda : (mengambil buku menu sambil menoleh ke arah pelayan) Ya Alloh! Deni? Kamu kerja disini? (matanya terbelalak tak percaya).
Anis : (ikut menatap Deni dengan mata terbelalak) Ini benar Deni teman kita waktu SMA kan?
Deni : Linda? Anis? Ya Alloh akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan kalian (mengulurkan tangan untuk bersalaman).
Anis : Kamu kok bisa kerja disini? Bagaimana kuliah kedokterannya?
Deni : Ceritanya panjang Nis, awalnya sih aku percaya diri udah diterima kuliah kedokteran. Tapi pas ditengah jalan, aku malah gak serius belajar dan takut sama darah. Akhirnya ya aku keluar aja dari kampus.
Linda : Oh begitu, sabar ya Den. Siapa tahu nanti kamu justru jadi pengusaha.
Epilog
Akhirnya mereka pun kembali akrab dan saling berbagai nomor kontak terbaru. Deni menyadari bahwa selama ini ia kurang sungguh-sungguh dalam berjuang mengejar mimpinya menjadi dokter. Tapi, Anis dan Linda sebagai sahabatnya tetap mendukung dan menyemangati apapun keputusan Deni. Masih banyak jalan lain menuju kesuksesan di masa depan, asalkan kita mau bersungguh-sungguh.
Contoh teks drama di atas masih bisa dikembangkan lagi sesuai dengan kreativitas penulisnya. Semakin bagus plot dan konflik yang dihadirkan, maka teks drama akan semakin menarik.
10. Contoh Teks Drama Komedi Singkat
Terdapat 5 sekawan di sebuah sekolah yang bernama Joni, Toni, Tina, Soni, dan Jono. Pada suatu siang, mereka berlima bersepakat untuk mengerjakan tugas kelompok sepulang sekolah.
Tina :”Teman-teman, nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya!”
Soni : “Di balai desa atau di rumah Joni?”
Tina : ” Di balai desa aja.”
Toni : ” Ok guys, kalau gitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru ke balai desa nanti.”
Setelah semua pulang ke rumah mereka masing-masing dan jam menunjukkan pukul 4 sore, Toni, Tina, dan Soni segera berangkat menuju balai desa. Hanya Joni yang tidak berangkat karena sepulang sekolah dia tertidur pulas dan lupa jika sudah janji mau mengerjakan tugas kelompok.
Di Balai Desa
Soni : ” Joni mana ya? Sudah hampir jam lima dia tak kunjung datang.”
Toni : ” Jangan-jangan dia lupa jika sekarang kita akan mengerjakan tugas?”
Tina : ” Atau mungkin dia mengira kalau kita akan mengerjakan tugas di rumahnya. Sebaiknya kita ke rumahnya mungkin dia sudah menunggu kita.”
Jono : ” Mungkin dia ada urusan tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja disini sembari menyelesaikan separuh tugas.”
Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Joni. Setelah jam tangan Jono menunjukkan angka pukul 17.30 sore, terlihat dari jauh anak laki-laki terengah-engah berlari membawa tas.
Soni : ” Tuh kan, Joni baru kemari.”
Toni : ” Eh.. iya. Tetapi kenapa dia berlari seperti dikejar hantu dan memakai seragam sekolah?”
Joni : ” Teman-teman? Sedang apa kalian sepagi ini di balai desa? Apa kalian tidak takut terlambat kesekolah?”
Seketika Tina, Toni, Soni dan Jono tertawa terbahak-bahak.
Tina : “Ini masih sore, Jon. Pasti kamu baru bangun tidur kan?”
Toni : “Makanya Jon, kita dilarang tidur sampai hampir petang.”
Wajah Jono memerah disertai rasa malu dan menyesal.