Beberapa pekerjaan terkadang membutuhkan persyaratan portofolio agar bisa melanjutkan proses lamarannya. Berbagai contoh portofolio tersebar di internet sebagai acuan dan referensi bagi para jobseeker agar bisa merangkum hasil kinerja sebelumnya dengan baik.
Apa Itu Portofolio?
Portofolio merupakan sekumpulan dokumen yang mewakili seseorang, kelompok, organisasi, lembaga, maupun perusahaan. Tujuannya untuk mendokumentasikan adanya perkembangan atau proses saat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Tetapi, perlu diingat bahwa pemakaian istilah portofolio dapat berbeda dan bergantung pada bidang masing-masing. Dalam aspek seni, portofolio adalah sekumpulan hasil karya terbaik dari seorang seniman yang ditampilkan pada sebuah pameran.
Sebaliknya dalam bidang pendidikan, portofolio dapat disebut sebagai hasil karya murid sebagai bukti atau hasil kinerja tugas yang telah diberikan oleh guru. Konteksnya berbeda lagi dengan bidang politik yang mengartikan dengan kewajiban atau pilar pemerintahan atau dalam suatu institusi.
Berdasarkan keberagaman tersebut, tidak heran jika portofolio punya banyak arti berdasarkan berbagai bidang kebutuhan. Poin utama dari portofolio adalah perannya sebagai dokumentasi atas pencapaian suatu pihak.
Portofolio dapat menjadi pembanding antara kondisi sebelumnya dengan proses yang telah terjadi saat ini. Dokumentasi yang digunakan untuk portofolio dapat berupa dokumen, foto, video, maupun jenis karya lainnya.
Fungsi Portofolio
Ketika seseorang mempunyai portofolio, ada berbagai fungsi yang tersimpan dan menjadi manfaat bagi individu maupun kelompok. Terdapat juga contoh portofolio fresh graduate dari hasil karya yang sudah pernah dibuat.
Berbagai fungsi tersebut dapat mempengaruhi aspek pendidikan maupun pekerjaan apabila disusun secara maksimal.
1. Sebagai Sarana Menceritakan Kepiawaian Bekerja
Pembaruan terhadap portofolio dapat menunjukkan perkembangan karier sepanjang waktu. Calon atasan serta klien dapat menilai perkembangan kerja seseorang secara lebih mudah.
Hal tersebut dapat terjadi berdasarkan kegemaran dalam bidang tertentu, kontribusi terhadap suatu proyek, hingga muncul perkiraan berbagai potensi yang sebelumnya tidak terlalu dipikirkan. Berbagai bentuk keahlian, pengalaman, pendidikan, serta kemampuan kerja dapat terlihat dengan jelas.
2. Meningkatkan Level Kredibilitas
Telah disebutkan bahwa portofolio menjadi kumpulan dari hasil kerja. Dengan mengumpulkan hasil kinerja secara lengkap dan teratur, seseorang dapat menunjukkan kualitasnya yang dapat dipercaya.
Kredibilitas tersebut akan tampak ketika berhadapan dengan rekan kerja, klien, maupun atasan di perusahaan. Potensi sekaligus keahlian yang ada di dalam portofolio dapat terangkum di dalamnya.
Perusahaan jadi lebih mudah untuk menganalisis kecocokan seseorang dengan posisi yang tersedia di tempat tersebut.
3. Sarana Pengingat Pencapaian
Portofolio telah menyimpan seluruh tugas, proyek, pekerjaan, penghargaan, pencapaian, serta prestasi terkait sepanjang perjalanan pendidikan hingga karier. Terkadang, sangat penting untuk mengingat serta membahas pekerjaan dengan tingkat kesulitan dan critical thinking lebih kompleks.
Setiap orang harus rajin-rajin melakukan update terhadap portofolio untuk mengetahui track record yang mendukung pelamaran kerja.
Pencapaian terbaik jadi lebih efektif untuk dijangkau tanpa harus kesusahan mengingatnya kembali. Motivasi serta kepercayaan diri tinggi dapat terbangun dengan optimal.
4. Memberikan Kesan Kepada Klien
Bagi orang-orang yang selalu bekerja dengan menghubungkan diri kepada klien, portofolio adalah amunisi yang tidak boleh disia-siakan. Orang-orang yang berpotensi menjadi klien atau mitra kerja sama jadi lebih mudah tertarik karena mampu mengakses hasil kinerja Anda secara lebih mudah.
Bahkan, portofolio yang disusun secara apik dan menarik dapat memberikan gambaran jelas mengenai kepuasan yang terjadi ketika bekerja bersama Anda. Mereka dapat memilah orang-orang yang memang kreatif dan inovatif dalam mengerjakan suatu proyek.
Selain itu, profesionalitas yang terlihat dapat menjadi bekal keyakinan bagi klien bahwa Anda mampu menyelesaikan berbagai bentuk tantangan. Barulah hasil kerja di masa mendatang dapat dinikmati bersama karena berhasil mencapai target atau tujuan dari klien, mitra, atau perusahaan.
5. Kesempatan Memperoleh Lebih Banyak Klien
Sebagian klien ada yang bersifat tidak pernah pusing untuk memikirkan masa proyek berlangsung maupun biaya yang harus dikeluarkan. Klien hanya berbekal melihat dan memilih orang-orang yang punya portofolio mumpuni.
Keberadaan portofolio yang rapi dan menyeluruh dapat meningkatkan rasa percaya serta kesetiaan dari para klien. Kedekatan hubungan yang lebih efektif dibangun dapat menjadi bahan pembicaraan agar klien lain juga mau bekerja sama dengan Anda di masa mendatang.
6. Pembeda dengan Kompetitor
Fungsi lain yang dapat menguntungkan adalah mampu menunjukkan keunggulan dan perbedaan dari kompetitor lain. Apalagi, bila Anda mau mengunggah portofolio secara online agar mudah dijangkau pihak perekrut atau perusahaan.
Mudah untuk menerima penawaran kerja atau proyek mitra dari siapa saja. Kualitas yang ditunjukkan mampu memberikan peluang besar, meskipun sedang aktif atau pasif dalam mencari kerja.
Untuk menjaga persaingan yang sehat dan mampu meraih pekerjaan yang diinginkan, jangan lupa perhatikan cara membuat contoh portofolio online yang tepat.
7. Kesempatan Menunjukkan Kreativitas
Portofolio yang dapat ditampilkan dengan menarik dapat memikat pihak-pihak yang melihatnya. Isinya telah dirangkum sedemikian rupa untuk membahas berbagai informasi, tetapi tetap nyaman dipandang. Keahlian yang dimiliki dapat memperlihatkan sisi yang cenderung kreatif serta profesional.
Contoh portofolio desain grafis biasanya mencakup hasil kerja yang sarat akan seni, inovasi, dan kreativitas pada media tertentu. Hal ini juga menjadi salah satu pembeda seseorang dengan kompetitor lainnya ketika melamar kerja.
8. Mendukung Kemampuan Verbal
Rasa-rasanya, tidak semua orang punya kepercayaan diri untuk berbicara sembari mengungkapkan ekspresi. Tetapi, wawancara kerja dan proses kerja sering meminta penjelasan mengenai kepribadian. Selain itu, ada juga kesempatan memaparkan pencapaian maupun kebutuhan lainnya.
Portofolio dapat menjadi perantara bagi Anda agar perekrut dapat memahami sekaligus melihat penjelasan tersebut. Hal ini akan membawa proses wawancara menjadi sesuatu yang menarik.
9. Memperlihatkan Kinerja yang Konsisten
Hal penting lain yang mendukung branding secara profesional dapat diambil dari portofolio. Apalagi, bila Anda rajin memperbarui isinya secara rutin dan konsisten. Hal ini dikarenakan penjelasan juga lebih tampak melalui adanya portofolio.
Bila Anda mengupayakan penyampaian pesan selaras dengan hal-hal yang harus diperlihatkan, value yang diterima pihak perusahaan tentu jadi lebih baik. Oleh sebab itu, contoh portofolio kerja memiliki peranan yang penting.
BACA JUGA : Yel-yel pramuka singkat dan lucu
Jenis-Jenis Portofolio
1. Portofolio Desain
Jenis portofolio ini dapat menjadi ruang untuk memasukkan dan menyimpan berbagai karya desain. Tidak ada aturan penulisan yang baku. Portofolio desain cenderung menonjolkan sisi kreatif seseorang dalam menampilkan karyanya.
Portofolio ini biasa dipakai oleh orang-orang yang melamar sebagai graphic designer, illustrator, maupun animator. Hasil kinerja yang membanggakan dan terbaik jadi lebih mudah dilirik oleh pihak-pihak penting ketika dimasukkan ke dalam portofolio.
2. Portofolio Lamaran Kerja
Ketika menghadapi seleksi untuk melamar pekerjaan tertentu, portofolio merupakan syarat berkas yang juga harus dipenuhi. Salah satunya adalah contoh portofolio copywriter untuk menunjukkan hasil kerja kepenulisan di bidang pemasaran.
Selain itu, isi portofolio lamaran kerja juga dapat berupa data diri singkat, pengalaman kerja, penghargaan, pendidikan, hingga alasan atau tujuan lamaran menuju perusahaan terkait.
Perbedaan Portofolio dan CV
Untuk mengetahui bentuk portofolio, bisa juga melihatnya dari contoh portofolio pdf. Bila mendengar portofolio dan CV, sebagian orang terkadang menganggap keduanya adalah berkas yang sama.
Padahal, ada beberapa perbedaan yang harus diketahui agar tidak salah kaprah ketika menggunakan masing-masing berkas tersebut.
1. Informasi
Ketika membahas soal CV, maka penjelasannya biasa berkaitan dengan data pribadi yang bersifat umum maupun khusus. Sebaliknya, portofolio memuat informasi mengenai hasil karya yang telah dibuat.
2. Kelengkapan Data
CV adalah syarat lamaran kerja yang tersusun secara sederhana dan terangkum secara lengkap. Sedangkan, portofolio tidak harus demikian karena poin pentingnya adalah hasil kerja yang telah dilakukan semasa bekerja.
3. Bukti yang Ditunjukkan
Ketika melamar pekerjaan, tentu perusahaan membutuhkan bukti dari pengalaman tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah memiliki portofolio. Dalam hal ini, peran portofolio menjadi pendukung dari CV yang juga sudah tersusun dengan baik.
4. Umum dan Spesifik
CV merupakan sejumlah informasi umum mengenai pengalaman dan pendidikan secara akademis maupun non-akademis. Berbeda dengan portofolio yang menunjukkan kerja secara spesifik pada bidang tertentu atau yang ingin dilamar.
Cara Membuat Portofolio
Selain menambah wawasan mengenai teori dan manfaat dari portofolio, inilah saat yang tepat untuk segera menyusunnya. Tidak perlu kebingungan harus mulai dari mana karena setiap orang dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
1. Lakukan Seleksi Terhadap Karya Terbaik
Portofolio berisi karya-karya yang telah dibuat. Oleh karena itu, perlu upaya pengumpulan seluruh karya di awal. Lanjutkan dengan pemilihan karya-karya terbaik dan mumpuni untuk ditunjukkan kepada banyak orang.
Paling tidak, ada 5 sampai 10 karya yang dapat ditunjukkan kepada pihak eksternal. Bila merasa kebingungan untuk memilihnya, pakai ulasan dari orang awam, klien, maupun rekan kerja. Pilih beberapa di antaranya yang memperoleh komentar terbaik.
Dengan begitu, peluang dan kompetensi dapat terlihat lebih jelas ketika sedang melewati proses perekrutan oleh perusahaan.
2. Tentukan Desain Portofolio
Setelah mengumpulkan karya-karya yang ingin ditunjukkan lewat portofolio, tentukan desain atau layout pendukungnya. Gunakan rekomendasi desain yang cenderung nyaman dilihat, sederhana, dan fokus pada karya yang tampil di dalamnya.
3. Siapkan Susunan Teks Portofolio
Ketika melakukan penyusunan portofolio, teks pengantar dan deskripsi juga perlu dipikirkan sekaligus dieksekusi dengan baik. Setelah menyiapkan teks-teks tersebut, lakukan pengelompokkan sesuai karya yang ingin ditunjukkan. Masukkan susunan teks berdasarkan hal-hal berikut:
- Tujuan dan pencapaian: Menunjukkan bahwa Anda memiliki visi dan misi yang jelas selama melaksanakan pekerjaan.
- Pengalaman dan skill: Mampu memperlihatkan adanya kapabilitas pelamar jika nantinya diterima di perusahaan tersebut. Selain itu, pihak perusahaan jadi lebih mudah mendapatkan informasi soal kontribusi kemampuan yang dapat ditawarkan kepada perusahaan.
4. Pastikan Media yang Akan Dipakai
Seiring perkembangan zaman, ada banyak portofolio yang mudah diakses secara online melalui internet. Dengan begitu, pihak perusahaan, mitra, atau klien bisa melihat portofolio Anda secara mandiri, cepat, dan mudah.
Bahkan, Anda dapat mengedit atau melakukan penambahan secara leluasa kapan saja. Namun, tidak ada salahnya bila menyesuaikan dengan kebutuhan cetak langsung karena beberapa alasan tertentu. Portofolio cetak dapat dibawa ke mana saja menyesuaikan lowongan pekerjaan tertentu.
5. Lampirkan CV atau Resume
Penting untuk mempertimbangkan dan menunjukkan identitas ketika menyusun portofolio. Dengan begitu, pihak lain tidak akan kebingungan ketika harus memeriksa kepemilikan portofolio yang ada.
Tujuannya memberikan informasi soal siapa yang telah meraih pencapaian pada portofolio yang telah dikirimkan.
6. Siapkan Alat dan Bahan Untuk Portofolio Fisik
Terkadang, tidak dapat dipungkiri bahwa Anda membutuhkan portofolio fisik agar lebih mudah dibawa ke mana saja, termasuk saat sedang pameran atau meeting dengan pihak tertentu. Siapkan alat dan bahan bila ingin mencetak portofolio dalam bentuk fisik.
Anda tidak perlu menggunakan peralatan yang mahal. Cukup susun dengan bahan sederhana kemudian maksimalkan tampilannya supaya lebih kreatif dan menarik. Misalnya, Anda dapat menggunakan kertas binder atau loose leaf yang tebal untuk mengabadikan hasil karya fotografi.
Bisa juga dengan menggunakan album foto agar dapat dimodifikasi berdasarkan hasil pemotretan terbaru yang makin berkembang dari waktu ke waktu. Anda juga bisa menyerahkan kebutuhan ini kepada pihak cetak agar resolusinya juga bagus dan tidak buram bila dilihat secara langsung.
7. Siapkan Platform Unggahan Portofolio
Sebagian besar memutuskan untuk melakukan unggahan portofolio menuju platform online. Bila tidak tahu harus upload di mana, cobalah alternatif platform berikut:
- Website: Jika ingin menampilkannya lewat website, gunakan layanan penyedia yang sifatnya gratis. Beberapa diantaranya adalah WordPress, Blogger, serta Wix. Manfaatkan custom domain supaya tampilannya ikut lebih maksimal.
- Media sosial: Platform ini dapat dipilih bila kamu tidak ingin kerepotan mengatur layout di desktop. Banyak media sosial gratis yang populer sebagai tempat memamerkan hasil karya portofolio. Maksimalkan juga dengan foto profil, bio, dan caption yang menarik.
8. Tampilkan Testimoni Bila Ada
Testimoni dari orang-orang yang pernah bekerja sama juga dapat dimasukkan untuk melengkapi portofolio. Adanya testimoni mampu meningkatkan daya tarik, kredibilitas, serta kepercayaan dari orang lain. Pastikan bahwa ulasan tersebut otentik dan asalnya langsung dari pihak-pihak terkait.
9. Review Hasil
Tahapan finalisasi terhadap pembuatan portofolio adalah melakukan tinjauan terhadap hasil portofolio tersebut. Periksa kembali kesesuaian karya dengan deskripsi yang bersangkutan.
Jangan lupa untuk menjaga ketelitian dalam memeriksa ejaan, tanda baca, maupun kebutuhan penjelasan karya lainnya. Bila ada bagian yang terasa kurang atau perlu memperoleh perbaikan, segera atasi supaya portofolio dapat segera digunakan.
Contoh Portofolio Lengkap
Untuk menghasilkan portofolio yang baik dan benar, tentu Anda memerlukan beberapa referensi sebelum pembuatannya berlangsung. Di bawah ini terdapat beberapa rangkuman portofolio yang dapat dipakai sesuai kebutuhan.
1. Graphic Design
Seorang graphic designer sudah pasti harus mengumpulkan hasil kerjanya sebagai portofolio. Bukti kerja ini mempermudah lamaran menuju perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa mereka. Apalagi, pekerjaan yang membutuhkan aspek seni memerlukan campur tangan portofolio.
2. Copywriter
Pekerjaan seorang copywriter tidak akan jauh dari media yang dipublish secara online. Portofolio dapat dikumpulkan berdasarkan tampilan website atau media sosial yang langsung mengarah menuju laman terkait.
Dengan begitu, pihak lain dapat melihat dan membuktikan langsung hasil kinerja tersebut.
3. Artwork
Artwork merupakan salah satu karya yang sering ditampilkan di pameran. Seorang pembuat karya seni kini dapat mengkreasikan portofolio dengan memanfaatkan media 3D agar tampak nyata.
Apalagi, sebagian pameran sudah menyediakan inovasi terbaru berupa pengadaan event secara virtual.
4. Fotografi
Jika Anda adalah seorang fotografer, rasanya sayang bila hasil karya tidak dipertunjukkan kepada banyak orang. Hasil jepretan sebagai portofolio dapat Anda tampilan melalui media cetak maupun online. Media cetak bermanfaat bila suatu waktu Anda harus mengikuti pameran fotografi tertentu.
Berbagai contoh portofolio di atas dapat menjadi pedoman untuk menyusun hasil karya terbaik demi menunjang kesuksesan karier. Ikuti langkah penyusunannya agar portofolio dapat tertata dan ditampilkan dengan baik di hadapan banyak orang, termasuk klien maupun perusahaan potensial.