Capital gain dan capital loss merupakan istilah yang digunakan dalam pasar modal ketika melakukan trading saham. Trading saham sendiri adalah kegiatan jual beli saham dalam jangka waktu yang pendek. Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai capital gain dan capital loss:
Pengertian Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil penjualan saham atau properti. Beberapa hal harus diperhatikan sebelum menjual saham, salah satunya biaya transaksi jual beli saham dari perusahaan sekuritas tempat melakukan trading saham.
Capital gain ini mulai diberlakukan sejak tanggal 20 September 1985, sehingga ketika seseorang membeli properti sewaan sebelum tanggal tersebut dan suatu hari ingin menjualnya, maka sudah tidak dikenakan capital gain lagi.
Sebaliknya, apabila pembelian properti sewaan dilakukan mulai tanggal tersebut, maka properti sudah dikenakan capital gain. Biaya yang tidak termasuk dalam penghitungan capital gain yaitu biaya body corporate, bunga pinjaman bank, dan biaya pengecekan yang dibayarkan saat properti disewakan.
Sederhananya, capital gain adalah keuntungan yang didapatkan oleh investor karena harga beli lebih murah daripada harga jualnya. Tidak hanya saham saja, capital gain juga bisa diperoleh dari beberapa bentuk investasi lainnya, seperti investasi properti, tanah, reksadana, emas, dan lain sebagainya.
Contoh Capital Gain
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, capital gain dapat diartikan sebagai keuntungan atau imbalan dari hasil investasi seseorang ketika efek atau saham yang dimilikinya dijual kembali pada orang lain. Untuk memperjelas mengenai pengertian capital gain, berikut ini beberapa contohnya:
1. Contoh 1
Pak Riko membeli saham AIMS seharga Rp900,00 per lembar sebanyak 10 lot. Setelah itu, Pak Riko menjual saham tersebut dengan harga Rp1.200,00 per lembar sebanyak 10 lot. Dengan begitu, keuntungan capital gain yang diperoleh Pak Riko, yaitu:
Rp1.200.000,00 – Rp900.000,00 = Rp300.000,00
Saham | Harga Beli | Lot | Total | Harga Jual | Lot | Total | Capital Gain (dalam Rupiah) |
AIMS | 900 | 10 | 900.000 | 1200 | 10 | 1.200.000 | 300.000 |
2. Contoh 2
Justin dan Richard bersama-sama membeli sebuah rumah pada tahun 1998 dengan harga beli $500.000 yang ditempati hingga tahun 2006. Mereka memutuskan menyewakan rumah tersebut, karena akan pindah dan membeli rumah baru.
Pada tahun 2012¸ Justin dan Richard memutuskan untuk menjual apartemen tersebut dengan harga $850.000. Mereka juga mengeluarkan biaya sebesar $20.000 untuk membayar pengacara dan agen real estate yang berhubungan dengan penjualan rumah tersebut.
Dengan begitu, keuntungan capital gain yang diperoleh Justin dan Richard yaitu sebesar ($850.000 – $500.000) – $20.000 = $330.000
Pengertian Capital Loss
Berbanding terbalik dengan pengertian capital gain, capital loss adalah kondisi dimana harga jual saham lebih rendah atau lebih murah daripada harga belinya. Dengan kata lain, capital loss merupakan suatu kerugian yang dialami oleh investor akibat harga saham yang dijual lebih murah.
Bagi orang-orang yang sudah berpengalaman dengan investasi atau trading saham, untung rugi dalam jual beli saham memang hal yang sudah biasa mereka alami. Besaran untuk capital loss ini juga sangat variatif tergantung harga jual dan harga beli yang disepakati.
Contoh Capital Loss
Capital loss dihitung dari selisih antara harga beli saham yang dikurangi dengan harga saat dijual kembali. Capital loss sangat memungkinkan terjadi dalam kegiatan investasi mengingat harga saham memang cukup fluktuatif.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang capital loss, berikut ini contoh-contohnya:
1. Contoh 1
Pak Rian membeli saham ACES seharga Rp15.500,00 per saham. Ia kemudian menjual kembali saham tersebut dengan harga Rp15.000,00 per saham. Dengan begitu, Pak Rian mendapatkan capital loss atau kerugian sebesar Rp500,00.
2. Contoh 2
Erick membeli saham dari perusahaan ABM Investama Tbk. dengan harga Rp2.650,00 per lembarnya sebanyak 10 lot, kemudian ia menjualnya kembali dengan harga Rp2.400,00 per lembar sebanyak 10 lot. Total capital loss yang didapatkan Erick yaitu Rp2.650.000,00 – Rp2.400.000,00 = Rp250.000,00.
3. Contoh 3
Annabelle membeli saham dari perusahaan Mahaka Media sebanyak 5 lembar dengan harga beli sebesar $4.750 per lembarnya. Ia kemudian menjual saham tersebut dengan harga $4.550 per lembar. Dengan begitu, total kerugian atau capital loss yang didapatkan Annabelle yaitu:
Capital Loss = ($4.750 – $4.700) x 5 lembar = $50 x 5 lembar = $250
4. Contoh 4
Pak Tinus membeli saham kepada BOSS dengan harga Rp1.800,00 per lembar sebanyak 20 lot. Selang beberapa hari, ia menjual kembali semua sahamnya sebanyak 20 lot dengan harga Rp1.750,00 per lembar. Total capital loss atau kerugian yang diperoleh Pak Tinus yaitu sebesar:
Saham | Harga Beli | Lot | Total | Harga Jual | Lot | Total | Capital Loss (dalam Rupiah) |
BOSS | 1.800 | 20 | 3.600.000 | 1.750 | 20 | 3.500.000 | 100.000 |
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kerugian atau capital loss yang dialami Pak Tinus untuk penjualan 20 lot saham yaitu sebesar Rp100.000,00.
Dalam berinvestasi, capital gain dan capital loss memang suatu hal yang lumrah dan wajar dialami oleh setiap investor. Sebelum melakukan investasi, ada baiknya untuk menganalisis harga jual dan harga beli saham terlebih dahulu untuk meminimalisir terjadinya kerugian atau capital loss.