Trust

Trust adalah struktur bisnis yang tidak memiliki pemilik setelah beberapa badan usaha melakukan peleburan. Trust membebankan kewajiban pada seseorang atau perusahaan  untuk memegang dan mengoperasikan aset bisnis atau kekuasaan.

Ada beberapa macam trust dengan prosesnya masing-masing. Trust sendiri merupakan model bisnis yang juga memiliki kelebihan dan kekurangan, apa sajakah itu?

Pengertian Trust Secara Umum

Trust adalah peleburan yang terjadi pada beberapa badan usaha dan menjadi satu bentuk perusahaan atau badan usaha baru. Peleburan yang terjadi pada beberapa perusahaan ini nantinya akan mendapatkan kekuasaan sepenuhnya untuk melakukan operasional bisnis.

Perusahaan yang masuk dalam trust berdiri sendiri secara hukum sehingga kehilangan independensinya dan tidak bisa bergerak dengan bebas. Modal saham yang dimilikinya ada di kuasa badan usaha yang sedang mengendalikannya.

Pengertian Trust Menurut Ahli

Trust adalah praktek bisnis ketika trustee (wali) melakukan bisnis atas nama anggota trust. Trust bukanlah badan hukum yang terpisah. Seorang trustee bisa jadi seorang individu atau perusahaan. Beberapa ahli merumuskan pengertian trust sebagai berikut:

1. Edilius dan Sudarsono

Ada dua poin pengertian trust menurut Edilius dan Sudarsono, di antaranya adalah:

  • Gabungan dari perusahaan yang dilakukan untuk mengawasi, melakukan produksi dan mendistribusikan barang atau produk tertentu.
  • Menyerahkan harta agar bisa dikelola oleh pihak lain.

2. Komaruddin

Trust menurut Komaruddin merupakan sebuah bentuk sentralisasi dari berbagai badan usaha yang asset dan hartanya digabungkan.

Badan usaha yang masuk dalam trust secara hukum sudah berdiri sendiri. Jika dipandang secara ekonomi, maka badan usaha tersebut telah hilang kebebasannya sebab saham yang dimilikinya telah dikendalikan oleh pemilik usaha.

Trust sendiri mempunyai bentuk seperti holding company, namun juga bisa dengan meleburkan berbagai badan usaha.

Macam-Macam Trust

Pembagian trust sendiri dikategorikan menjadi dua hal, yakni berdasarkan objeknya dan yang kedua berdasarkan cara terbentuknya. Masing-masing cara terbentuknya ini memiliki pembagian lagi, berikut adalah detail penjelasannya:

1. Trust Berdasarkan Objeknya

Jika  dikategorikan sesuai objeknya, maka trust terbagi menjadi dua, yakni:

  • Private trust adalah jenis trust dengan tujuan melakukan peleburan demi kepentingan individu.
  • Public trust adalah trust yang ada demi kepentingan masyarakat luas secara umum.

2. Trust Berdasarkan Cara Terbentuknya

a. Express Trust

Pertama, adalah express trust yang sengaja dibuat dengan lugas oleh pemilik bisnis. Sebuah trust dikatakan express trust apabila keinginan utama dari pihak yang melahirkan trust telah diketahui. Express  trust sendiri adalah jenis kepercayaan yang paling umum.

Trust instrument dibuat dengan sengaja dan tidak dipaksakan oleh pengadilan. Express  trust biasanya dibuat secara tertulis, ketika settlor sudah mempercayakan trustnya untuk kepentingan penerima.

b. Implied Trust

Kedua, ada implied trust yang kepercayaannya terjadi karena tindakan hukum atau melalui interpretasi fakta kasus.

Jenis kepercayaan ini dibuat oleh praduga pengadilan bahwa para pihak bermaksud untuk menciptakan trust atau bahwa trust itu dibuat setelah meninjau fakta-fakta kasus.  Implied trust tidak secara tegas didefinisikan sebagai dokumen hukum.

c. Resulting Trust

Ketiga, ada resulting trust yang dibuat ketika wali trust memegang hak legal properti, tetapi hak yang adil tetap ada pada pemilik trust tersebut. Trust jenis ini hadir untuk mencegah pemegang sah properti memperkaya diri secara tidak adil.

Asumsi dari resulting trust adalah bahwa orang yang memegang hak milik atas properti itu dimaksudkan untuk memegang kepemilikan dan properti untuk pemilik yang dituju.

Pengadilan dapat mendeklarasikan bahwa properti disimpan dalam resulting trust ketika seseorang diperintahkan untuk menegakkan maksud asli dari perjanjian yang disepakati.

d. Constructive Trust

Terakhir, ada constructive trust yang tercipta karena implementasi hukum yang ditegakkan oleh lembaga peradilan. Jenis kepercayaan ini dapat digunakan untuk mengelola aset selama masa hidup dan seterusnya, atas nama penerima trust.

Constructive trust, di sisi lain, dapat dibentuk oleh pengadilan ketika dua pihak terlibat dalam sengketa perdata atas properti. Jenis trust ini dapat dibangun ketika seseorang diberikan kepemilikan atas properti secara tidak adil, karena kesalahannya.

Proses Pembentukan Trust

Trust tidak terbentuk begitu saja, ada proses yang mengharuskan antara badan usaha untuk melakukan kerjasama seperti konsentrasi horizontal, vertikal, dan paralel. Berikut ulasannya:

1. Konsentrasi Horizontal

Proses yang membentuk trust pertama adalah konsentrasi horizontal. Konsentrasi ini terjadi karena adanya sentralisasi berbagai badan usaha yang mempunyai konsentrasi sama.

Konsentrasi horizontal terbentuk karena motivasi dan keuntungan yang dimiliki sama, yakni ingin menguasai pasar. Cara untuk menguasai pasar adalah dengan memperoleh harga pokok yang terendah agar bisa memperingan resiko dalam menguasai pasar.

Konsentrasi horizontal mempunyai keuntungan yakni bisa menciptakan produksi dengan rasional,  mencegah modal dengan budget tinggi, dan menghemat logistik perusahaan.

Contoh dari perusahaan yang mengalami konsentrasi horizontal adalah perusahaan yang menemukan biji besi dan perusahaan kedua adalah meleburkan besi untuk bisa menghasilkan potongan besi.

2. Konsentrasi Vertikal

Sementara proses kedua dari trust adalah konsentrasi vertikal yang merupakan kombinasi dari berbagai badan usaha yang fokus perusahaannya adalah produksi barang. Beberapa badan usaha dengan fokus produksi ini kemudian menjadi satu.

Contoh dari konsentrasi jenis ini adalah menggabungkan harta milik  berbagai badan usaha dan dikelola dengan satu manajemen. Poin utamanya adalah adalah membuat proses produksi menjadi efisien hingga sampai ke konsumen.

3. Konsentrasi Paralel

Terakhir adalah konsentrasi paralel yang menggabungkan badan-badan usaha dengan fokus operasionalisasinya adalah produksi atau menjual barang-barang yang berbeda. Meski yang diproduksi ini berbeda, namun pesannya sama.

Contoh, ada badan usaha yang bergerak di bidang perkebunan baik itu teh, kopi, maupun karet. Badan usaha tersebut kemudian bergabung menjadi satu dengan manajemen yang sama untuk meningkatkan efisiensi keuntungan dan meminimalisir kerugian.

Kelebihan Perusahaan Trust

  1.     Alokasi dana perusahaan bisa lebih terjamin karena terdiri dari dua anggota.
  2.     Bisa menciptakan saham atau obligasi.
  3.     Perusahaan mempunyai sistem manajemen yang semakin baik dikarenakan semua anggota mempunyai tujuan meraih kesuksesan.
  4.     Mampu meningkatkan skala ekonomi dan memanfaatkannya.

Kekurangan Perusahaan Trust

  1.     Risiko yang terjadi tetap tanggung jawab dari perusahaan yang mengendalikannya.
  2.     Tidak ada pro dan kontra dari perusahaan yang merger.
  3.     Perusahaan yang melakukan merger jadi hilang kebebasannya.
  4.     Sangat tergantung dengan mesin dan modal.

Contoh Perusahaan Trust

Adapun contoh dari perusahaan trust adalah Bank Mandiri yang merupakan gabungan dari beberapa bank, seperti:

  • Bank Dagang Negara
  • Bank Bumi Daya
  • Bank Pembangunan Indonesia
  • Bank Impor dan Ekspor Bank Indonesia

Jika disimpulkan, trust adalah badan hukum yang mengawasi uang, properti, atau aset milik satu oleh pihak lain. Terbentuknya trust juga bisa terjadi apabila mendirikan sebuah holding company dan melakukan peleburan pada seluruh badan usaha.