Berbeda dengan negara-negara di Amerika Selatan ataupun Eropa dimana beberapa negara salng memiliki bahasa yang sama, hampir seluruh negara-negara ASEAN atau asia tenggara saling memiliki bahasa negaranya sendiri kecuali Malaysia dan Brunei yang sama-sama berbahasa Melayu atau Singapura yang memakai bahasa Inggris.
Salah satu Negara asia tenggara yang memiliki bahasanya sendiri adalah negara Thailand.
Bahasa Thai merupakan bahasa yang secara resmi dijadikan bahasa nasional negara Thailand. Dalam bahasa Thai itu sendiri disebut phasa Thai yang jika secara bahasa diterjemahkan menjadi “bahasa rakyat Thailand”. Bahasa Thai diresmikan sebagai bahasa nasional dan diatur oleh Institut Kerajaan Thailand.
Kosakata Bahasa Thailand
สวัสดีครับ, สวัสดีค่ะ sàwàddee kráb, sàwàddee ká |
Halo! / Hai! (1. diucapkan pria, 2. diucapkan wanita) | |
|
อรุณสวัสดิ์ครับ, อรุณสวัสดิ์ค่ะ arùnsawat kráb, arùnsawat ká |
Selamat pagi! /(m/f) |
|
ราตรีสวัสดิ์ครับ, ราตรีสวัสดิ์ค่ะ radrisawat kráb, radrisawat ká |
Selamat malam! (m/f) |
|
ไปแล้วนะครับ, ไปแล้วนะค่ะ bái láew ná kráb, bái láew ná ká |
Saya pergi sekarang. Selamat tinggal! (m/f) |
|
ลาก่อนครับ, ลาก่อนค่ะ la gòn kráb, la gòn ká |
Sampai jumpa! (situasi formal) (m/f) |
ใช่ครับ , ใช่ค่ะ chái kráb, chái ká |
ya / betul / benar (m/f) | |
ไม่ใช่ครับ, ไม่ใช่ค่ะ mái chái kráb, mái chái ká |
tidak / tidak benar (m/f) | |
อาจจะ àdschá |
mungkin (+kata kerja) | |
โอเึคครับ, โอเึคค่ะ ok kráb, ok ká |
OK (m/f) | |
ขอบคุณครับ, ขอบคุณค่ะ kòbkûn kráb, kòbkûn ká |
Terima kasih! (m/f) | |
ไม่เ็็้่ป็นไรครับ, ไม่เ็็้่ป็นไรค่ะ mái bên rái kráb, mái bên rái ká |
Kembali! (m/f) | |
ขอโ่ทษ… ครับ, ขอโ่ทษ… ค่ะ kǒ tód… kráb, kǒ tód… ká |
Maaf, …(m/f) | |
ขอโ่ทษครับ, ขอโ่ทษค่ะ kǒ tód kráb, kǒ tód ká |
Maaf. (m/f) | |
ผมมี …/ ผมไม่มี …, ฉันมี …/ ฉันไม่มี … pǒm mii …/ pǒm mái mii …, chán mii …/ chán mái mii … |
Saya punya …/ Saya tidak punya …(m/f) | |
เรามี …/ เราไม่มี … râu mii …/ râu mái mii … |
Kami punya …/ Kami tidak punya … | |
มันมี …/ มันไม่มี … mân mii …/ mân mái mii … |
Ada …/ Tidak ada … |
ผมชื่อ …, ฉันชื่อ … pǒm dschû …, chán dschû … |
Nama saya …(m/f) | |
ผมมา่จาก …, ฉันมา่จาก… pǒm ma jschàg …, chán ma jschàg … |
Saya berasal …(m/f) | |
ผมอายุ …, ฉันอายุ … pǒm ayú …, chán ayú … |
Umur saya …(m/f) | |
ผมแต่งงานแล้วครับ/ ผมยังไม่แต่งงานครับ, ฉันแต่งงานแล้วค่ะ/ ฉันยังไม่แต่งงานค่ะ pǒm dtǎng gnàn lâw/ pǒm yâng mái dtǎng gnàn, chán dtǎng gnàn lâw/ chán yâng mái dtǎng gnàn |
Saya menikah./ Saya tidak menikah. (m/f) | |
ผมเดินทางคนเดียวครับ/ ผมไม่ได้เดินทางคนเดียวครับ, ฉันเดินทางคนเดียวค่ะ/ ฉันไม่ได้เดินทางคนเดียวค่ะ pǒm dean tâng kon díau/ pǒm mái dái dean tâng kon díau, chán dean tâng kon díau/ chán mái dái dean tâng kon díau |
Saya bepergian sendiri. / Saya tidak bepergian sendiri. (m/f) | |
ผมเดินทางกับ …, ฉันเดินทางกับ … pǒm dean tâng gáb …, chán dean tâng gáb … |
Saya bepergian dengan …(m/f) |
Kosakata Bahasa Thailand yang Sering Diucapkan di Seriesnya
1. “mi khwaam suk” yang artinya “ah, senangnya”.
2. “Mei bpen rai” yang artinya “terima kasih kembali” atau “okay, gak papa”.
3. “Khao chai mai?” yang artinya “kamu ngerti kan?”
4. “mei ruu wa” yang artinya “gak tau tuh”.
5. “Mei tong huaang” yang artinya “tidak perlu khawatir”
6. “jai yen yen” yang artinya “santai ya” atau “sabar ya”.
7. “Sa nook mai?” yang artinya “nyenengin kan?” atau “seru kan?”
8. “Geng maak!” yang artinya “hebat banget!”
9. “tham arai baang?” yang artinya “lagi apa?” atau “lagi ngapain?”
10. “mai mi leeuy” yang artinya “tidak ada satu pun”.
Penggunaan Bahasa Thailand
Bahasa Thailand digunakan lebih dari enam puluh juta orang di sekitar Indochina. Pengguna utama bahasa thailand tentu saja adalah bangsa Thailand itu sendiri, namun bahasa ini juga menyebar dan digunakan di beberapa negara tetangganya seperti Malaysia bagian utara, Kamboja, Myanmar bagian Selatan, dan terutama Laos. Penyebaran bahasa thailand ke negara lain ini tentu saja faktor kedekatan kebudayaan dan kedekatan geografis.
Di Thailand terdapat lebih dari 70 bahasa daerah dan dari seluruh masyarakat Thailand sebenarnya hanya terdapat 20% yang menggunakan bahasa Thai sebagai bahasa ibu mereka, sisanya menggunakan bahasa daerah lainnya.
Namun dalam berinteraksi antar daerah ataupun dalam kegiatan resmi seluruh bangsa Thailand dapat menggunakan bahasa Thai. Bahasa Thai ini juga selalu diajarkan di sekolah. Setiap media massa koran, majalah, portal berita, radio jua menggunakan bahasa Thai sebagai bahasa standar terkecuali beberapa media massa yan memang berskala lokal menggunakan bahasa daerah.
Seperti bahasa Indonesia atau bahasa lain pada umumnya, bahasa Thai juga menggunakan kata-kata serapan dari bahasa lain, contohnya adalah seraapan dari kata bahasa inggris sepeti akat “email” dan kata “shopping”. Namun dalam bahasa Thai seringkali kata serapan ini berubah ejaannyadikarenakan tidak sesuai dengan ejaan khas bahasa Thai.
Dalam bahasa Thai tidak ada akhiran -l maka kata serapan seperti “email” ejaannya diubah menjadi “emay”. Dalam bahasa Thai kata serapan “shopping” juga harus diubah karena tidak ada ejaan yang memiliki bunyi “sh” dalam bahasa Thai. Kata “shopping” diubah menjadi ejaan “chopping” dimana ejaan “sh” diubah menjadi “c”.
Penggunaan kata kerja pada bahasa Thai hampir mirip dengan bahasa Indonesia dimana kata verbal tidak akan berubah karena perubahan waktu pada kalimat. Berbeda dengan bahasa Inggris yang setiap kata kerja akan memiliki tiga bentuk kata apabila digunakan pada kalimat pada waktu tertentu.
Pada bahasa Indonesia dan bahasa Thai jika ingin menunjukkan waktu tertentu umumnya hanya tinggal menambah keterangan waktu pada kalimat tersebut tanpa harus mengubah ejaan kata kerja.
Ucapan Percakapan Umum Dalam Bahasa Thailand
Umumnya dalam bahasa Thailand ketika dua orang atau lebih saling bertemu maka akan mengucapkan “Swaddi Kab” atau “Swaddi Kha”. Ucapan ini tidak terikat pada waktu pengucapannya, artinya ucapan ini bisa bermakna “selamat malam”, “selamat siang” ataupun “selamat pagi”. Perbedaan antara “Swaddi Kab” dan “Swaddi Kha” adalah kepada siapa ucapan tersebut diucapkan. “Swaddi Kab” diucapkan apabila lawan bicara adalah seorang laki-laki dan “Swaddi Kha” diucapkan apabila lawan bicara adalah seorang perempuan tanpa melihat lebih tua atau lebih muda.
Untuk mengucapkan terima kasih dalam bahasa Thai biasanya menggunakan istilah “Khob Kun Kab” atau “Khob Kun Kha”. Perbedaannya adalah “Khob Kun Kab” diucapkan apabila lawan bicara adalah seorang laki-laki dan “Khob Kun Kha” diucapkan apabila lawan bicara adalah seorang perempuan.
Umumnya dalam menyebut nama seseorang dalam bahasa Thai digunakan istilah tambahan agar lebih sopan. Istilah tersebut adalah “Khun”. Secara bahasa “Khun” artinya adalah “Anda”. Istilah “Khun” digunakan sebelum nama orang yang hendak dituju. Contohnya apabila ingin menyebut seseorang bernama Mendy maka agar sopan harus disebut “Khun Mendy”.
Nada dalam Bahasa Thai
Dalam bahasa Thai intonasi atau nada dalam pengucapan suatu kata sangat penting. Hal ini dikarenakan banyak kata dalam bahasa Thailand yang memiliki suku kata yang sama. Dalam bahasa Thailand perbedaan nada atau intonasi digunakan membedakan kata dengan makna yang berbeda namun memiliki suku kata sama.
Penggunaan intonasi ini hampir mirip dengan penggunaan harakat mad pada bahasa Arab yang memiliki suku kata yang dibaca panjang dan suku kata yang dibaca pendek. Namun dalam bahasa thailand lebih mirip dengan bahasa mandarin dimana perbedaan intonasi tersebut lebih rumit lagi dikarenakan terdapat 5 jenis intonasi yang berbeda untuk melafalkan susku kata yang sama. Setiap pelafalan yang berbeda bisa memiliki makna berbeda. Kelima intonasi berbeda tersebut ialah:
• SĂman, yaitu nada datar. Umumnya dalam penulisan menggunakan huruf latin, suku kata yang dibaca datar tidak diberi tanda baca tambahan.
• Ѐk, yaitu nada turun atau nada rendah. Umumnya dalam penulisan menggunakan huruf latin, suku kata yang dibaca turun diberi tanda baca petik atas miring ke kiri (`).
• ThỌ, yaitu nada jatuh. Pembacaan nada ini dengan nada tinggi yang langsung berubah menjadi nada turun. Umumnya dalam penulisan menggunakan huruf latin, suku kata yang dibaca jatuh diberi tanda baca petik melengkung ke bawah (ˆ)
• Tri, yaitu nada naik yang pembacaannya dari nada datar menjadi agak tinggi. Umumnya dalam penulisan menggunakan huruf latin, suku kata yang dibaca naik diberi tanda baca petik atas miring ke kanan (‘).
• CàtàwaA, yaitu nada bangkit. Pembacaan nada ini dengan dimulai nada turun kemudian langsung dinaikkan menjadi nada datar atau nada tinggi. Umumnya dalam penulisan menggunakan huruf latin, suku kata yang dibaca bangkit diberi tanda baca petik melengkung ke bawah (˘)
Salah satu contoh suku kata yang sama namun memiliki makna berbeda apabila dibaca dengan nada berbeda adalah kata “na”.
• Kata nA yang dibaca dengan nada datar memiliki arti “sawah”
• Kata nÀ yang dibaca dengan nada turun memiliki arti nama orang “Na”
• Kata nÁ yang dibaca dengan nada naik memiliki arti “paman” atau “bibi” (adiknya ibu)
• Kata n yang dibaca dengan nada jatuh memiliki arti “wajah” atau “muka”
• Kata nĂ yang dibaca dengan nada bangkit memiliki arti “tebal”
Contoh lain suku kata yang sama namun dengan nada berbeda memiliki makna berbeda adalah kata “mai”
• Kata mAi yang dibaca dengan nada datar memiliki arti “mil”
• Kata mÀi yang dibaca dengan nada turun memiliki arti “baru”
• Kata mÁi yang dibaca dengan nada naik memiliki arti “kayu”
• Kata mÂi yang dibaca dengan nada jatuh memiliki arti “tidak”
• Kata mĂi yang dibaca dengan nada bangkit memiliki arti “sutra”
Huruf dalam Bahasa Thailand
Dalam bahasa Thailand terdapat 21 huruf vokal, yaitu a, i, ue, u, e, ae, o, o, oe, ia, uea, ua, io, eo, ao, ai, ui, oi, am, rue, dan lue. Huruf vokal ini berbeda sedikit degan bahasa terdekatnya yaitu bahasa Laos yang memiliki 16 huruf vokal tanpa rue, lue, oi, ui, io, eo dan hanya satu bunyi vokal o.
Dalam bahasa Thailand terdapat 21 huruf konsonan yaitu k, kh, ng, ch, ch, j, d, t, th, n, b, p, ph, f, m, y, r, l, w, s, dan h. Huruf konsonan ini berbeda sedikit dengan bahasa Laos yang meskipun jumlahnya sama 21 namun dalam bahasa Laos tidak terdapat ch dan j namun memiliki konsonan tambahan ny dan s. Jika diperhatikan, tulisan bahasa Thailand ada kemiripan dengan tulisan bahasa Jawa dan juga bahasa Bali.
Angka Dalam bahasa Thailand
Berikut ini adalah beberapa angka dari 0-10 dalam bahasa Thailand
0 (Nol) dalam bahasa Thai disebut “Suun”
1 (Satu) dalam bahasa Thai disebut “Neung”
2 (Dua) dalam bahasa Thai disebut “Song”
3 (Tiga) dalam bahasa Thai disebut “Sam”
4 (Empat) dalam bahasa Thai disebut “Sii”
5 (Lima) dalam bahasa Thai disebut “Haa”
6 (Enam) dalam bahasa Thai disebut “Hok”
7 (Tujuh) dalam bahasa Thai disebut “Ced”
8 (Delapan) dalam bahasa Thai disebut “Paed”
9 (Sembilan) dalam bahasa Thai disebut “Gao”
10 (Sepuluh) dalam bahasa Thai disebut “Sib”
Untuk angka puluhan dalam bahasa Thailand hanya perlu menambahkan “sib” di belakangnya, contohnya
30 (Tiga puluh) dalam bahasa Thai disebut “Sam sib”
40 (Empat puluh) dalam bahasa Thai disebut “Sii sib”
50 (Lima) dalam bahasa Thai disebut “Haa sib”
60 (Enam puluh) dalam bahasa Thai disebut “Hok sib”
70 (Tujuh puluh) dalam bahasa Thai disebut “Ced sib”
80 (Delapan puluh) dalam bahasa Thai disebut “Paed sib”
90 (Sembilan puluh) dalam bahasa Thai disebut “Gao sib”
Sedangkan untuk 20 ada sedikit perbedaan dimana bukan disebut “Song Sib” melainkan “Yii sib”
Untuk angka belasan kata “sib” ditaruh di bagian depan angka lainny, contohnya adalah
11 (Sebelas) dalam bahasa Thai disebut “Sib ed”
12 (Dua belas) dalam bahasa Thai disebut “Sib Song”
13 (Tiga belas) dalam bahasa Thai disebut “Sib Sam”
14 (Empat belas) dalam bahasa Thai disebut “Sib Sii”
15 (Lima) dalam bahasa Thai disebut “Sib Haa”
16 (Enam) dalam bahasa Thai disebut “Sib Hok”
17 (Tujuh) dalam bahasa Thai disebut “Sib Ced”
18 (Delapan) dalam bahasa Thai disebut “Sib Paed”
19 (Sembilan) dalam bahasa Thai disebut “Sib Gao”
Perhatikan bahwa pada angka sebelas angka satunya tidak disebut dengan “neung” melainkan “ed”. Kata “Ed” ini digunakan untuk menunjukkan angka satu yang berupa satuan pada puluhan contohnya angka 1 pada 21 (Yii sib ed) atau 31 (Sam sib ed).
Untuk angka ratusan polanya tinggal menambahkan kata “roy” di belakangnya. Contohnya adalah
100 (Seratus) dalam bahasa Thai disebut “Neung roy”
200 (Dua ratus) dalam bahasa Thai disebut “Song roy”
300 (Tiga ratus) dalam bahasa Thai disebut “Sam roy”
Jika terdapat tambahan puluhan atau satuan hanya tinggal menambahkan di belakangnya. Contohnya 323 maka dalam bahasa Thailand adalah “Sam roy yii sib sam”
Untuk angka ratusan polanya tinggal menambahkan kata “phan” di belakangnya. Contohnya adalah
1000 (Seribu) dalam bahasa Thai disebut “Neung phan”
2000 (Dua ribu) dalam bahasa Thai disebut “Song phan”
3000 (Tiga ribu) dalam bahasa Thai disebut “Sam phan”
Aksara Thai
Aksara Thai merupakan jenis aksara yang digunakan dalam menulis tulisan berbahasa Thai maupun bahasa daerah lainnya di negara Thailand. Aksara Thai memiliki 44 huruf konsonan dan 15 huruf vokal yang jika digabungkan dengan huruf konsonan maka akan terbentuk menjadi 28 jenis bentuk vokal. Aksara Thai juga memiliki 4 tanda diakritik dalam penulisannya.
Sama seperti aksara Jawa, aksara Thai bersifat abugida, yaitu sistem penulisan dimana setiap hurufnya melambangkan konsonan dan vokal. Dalam aksara Thai huruf ditulis dari arah kiri ke kanan seperti huruf latin. Konsonan umumnya ditulis dengan cara mendatar dari kiri ke kanan dan bunyi vokal dari konsonan ditulis di sekitar hurrf konsonan tersebut, ada yang ditulis di bagian atas, di bagian bawah ataupun di bagian kanan atau kiri dari huruf konsonan tersebut.
Aksara Thai diciptakan dan digunakan mulai sekitar tahun 1283 pada masa kerajaan Ram Khamhaeng Yang Agung. Pada masa ini dapat dikatakan kerajaan Siam atau Sukhothai mulai berjaya di tanah Thailand. Pada masa kerajaan ini pula agama Budha Theravada dijadikan sebagai agama kenegaraan di Thailand.
Sejarah dan Rumpun Bahasa Thailand
Bahasa Thailand tidak begitu saja muncul dan kemudian digunakan oleh bangsa Thailand. Bahasa Thai memiliki sejarah kemunculan yang cukup panjang jika dilihat dari rumpun bahasanya. Rumpun bahasa ini adalah induk dari sebuah bahasa. Beberapa bahasa akan memiliki kemiripan dalam struktur bahasanya atau linguistik sehingga dimasukkan dalam satu kelompok rumpun.
Dalam satu rumpun ini kemudian disimpulkan bahwa beberapa bahasa yang berbeda tersebut memiliki induk yang sama. Rumpun bahasa ini bisa dibagi lagi menjadi beberapa rumpun bahasa yang lebih spesifik berdasarkan perbedaan dan kemiripan antar struktur bahasa tersebut.
• Rumpun Bahasa Tai-Kadai
Rumpun bahasa ini merupakan rumpun terluas dari bahasa Thai. Rumpun bahasa Tai-Kadai seringkali disebut juga rumpun bahasa Kra-Dai, Kadai atau Daik. Rumpun bahasa ini meliputi bahasa yang tersebar di sekitar Tiongkok bagian selatan, India bagian timur laut dan wilayah Indochina termasuk Thailand.
Berdasarkan statistik ethnologue terdapat 95 bahasa yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Tai-Kadai yang luas ini. Namun hanya ada dua bahasa yang secara resmi dijadikan bahasa nasional, yaitu bahasa Thai sebagai bahasa nasional Thailand dan bahasa Lao sebagai bahasa resmi negara Laos. Sedangkan bahasa lainnya hanya berupa bahasa daerah atau bahasa tradisional.
Rumpun bahasa Tai-Kadai terbagi lagi menjadi beberapa rumpun bahasa yang lebih spesifik, yaitu rumpun bahasa Kra dan Kam-Sui yang tersebar secara setempat di Tiongkok bagian selatan, rumpun bahasa Be dan Hlai yang tersebar di daerah Hongkong dan Macau. Dan Rumpun bahasa Tai yang paling luas tersebar.
• Rumpun Bahasa Tai
Secara lebih spesifik bahasa Tai juga termasuk ke dalam rumpun bahasa Tai. Rumpun bahasa Tai merupakan cabang rumpun bahasa Tai-Kadai yang tersebar paling luas meliputi dataran Indochina, Myanmar bagian timur, India bagian timur laut, hingga perbatasan selatan Thailand dengan Malaysia. Bahkan bahasa Zhuang di wilayah Tiongkok selatan juga masih termasuk ke dalam rumpun bahasa ini.
Rumpun bahasa ini kemudian masih dibagi menjadi tiga jenis rumpun yang lebih spesifik berdasarkan struktur bahasa dan geografisnya yaitu rumpun bahasa Tai Utara, Tai Tengah dan Tai Barat Daya. Tai Barat Daya memiliki penyebaran yang sangat luas, sedangkan Tai Utara dan Tai tengah hanya tersebar sempit meliputi wilayah Tiongkok Selatan dan sisanya adalah Tai Barat Daya. Bahasa Thai dan bahasa Laos termasuk ke dalam rumpun bahasa Tai Barat Daya.