Kemampuan membaca arah mata angin menjadi keterampilan penting, terutama bagi mereka yang gemar beraktivitas di alam terbuka seperti hiking, camping, atau mendaki gunung. Dalam kondisi tertentu, ketidaktahuan terhadap arah bisa menyulitkan perjalanan bahkan berisiko tersesat, meskipun sudah membawa berbagai perlengkapan pendukung.
Padahal, memahami arah mata angin memberikan banyak manfaat, tidak hanya untuk keperluan petualangan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kabar baiknya, pengetahuan ini dapat dipelajari kapan saja dan dengan cara yang cukup sederhana.
Melalui pembahasan berikut, Anda akan mengenal arah mata angin: apa itu, fungsi, 16 jenis dan cara menentukan yang bisa kamu pelajari:
Apa Itu Arah Mata Angin?
Apa itu arah mata angin? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mata angin diartikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas atau arah datangnya angin, yaitu utara, timur, selatan, dan barat. Sementara itu, dalam buku Geografi 3 SMA Kelas XII, mata angin dijelaskan sebagai penunjuk arah pada peta yang biasanya digambarkan dalam bentuk garis atau anak panah.
Selain pengertian tersebut, arah mata angin dapat diketahui dengan beberapa cara sederhana. Di antaranya melalui pengamatan posisi matahari, arah bayangan benda, maupun dengan bantuan alat penunjuk arah seperti kompas.
Fungsi Arah Mata Angin dalam Kehidupan Sehari-hari
Arah mata angin memiliki peranan penting dalam berbagai aktivitas manusia. Tidak hanya digunakan sebagai penunjuk arah, mata angin juga membantu dalam perencanaan, pemetaan, hingga pengambilan keputusan di berbagai bidang. Berikut beberapa fungsi arah mata angin dalam kehidupan:
1. Panduan Navigasi dan Perjalanan
Arah mata angin berfungsi sebagai acuan dalam menentukan arah perjalanan, baik di darat, laut, maupun udara. Dengan mengetahui arah mata angin, seseorang dapat memilih jalur yang tepat dan menghindari risiko tersesat.
2. Membantu Membaca dan Memahami Peta
Dalam peta, arah mata angin digunakan sebagai penunjuk orientasi. Umumnya, arah utara ditempatkan di bagian atas peta untuk memudahkan pembaca memahami posisi lokasi dan arah tujuan.
3. Menentukan Posisi dan Letak Suatu Tempat
Arah mata angin sering digunakan untuk menjelaskan letak suatu lokasi. Misalnya, posisi rumah, sekolah, atau tempat wisata dapat dijelaskan berdasarkan arah, seperti berada di sebelah barat atau timur dari suatu titik acuan.
4. Penerapan dalam Pembangunan dan Arsitektur
Dalam bidang arsitektur, arah mata angin dimanfaatkan untuk mengatur posisi bangunan agar memperoleh pencahayaan dan sirkulasi udara yang optimal. Contohnya, jendela yang menghadap ke timur dapat memaksimalkan cahaya matahari pagi.
5. Mendukung Kegiatan Pertanian dan Kehutanan
Di sektor pertanian, arah mata angin membantu petani dalam memahami arah hembusan angin untuk pengelolaan lahan atau penyebaran benih. Sementara dalam kehutanan, arah mata angin digunakan sebagai pertimbangan dalam penanaman dan penebangan pohon.
6. Analisis Cuaca dan Pergerakan Angin
Arah mata angin menjadi salah satu acuan penting bagi ahli meteorologi untuk mempelajari pergerakan angin dan pola cuaca. Informasi ini sangat bermanfaat bagi aktivitas yang bergantung pada kondisi cuaca, seperti pelayaran dan penerbangan.
Nama 16 Arah Mata Angin
Secara umum, arah mata angin dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu arah mata angin primer, sekunder, dan tersier. Pembagian ini bertujuan untuk mempermudah penentuan arah secara lebih detail dan akurat. Selain menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia, arah mata angin juga memiliki penyebutan internasional dalam Bahasa Inggris yang banyak digunakan untuk keperluan navigasi di berbagai negara.
1. Arah Mata Angin Primer (Arah Kardinal)
Arah mata angin primer merupakan arah utama yang paling umum dikenal. Terdapat empat arah dasar yang menjadi pedoman utama dalam menentukan posisi dan arah, yaitu:
- Utara (U) – North (N)
- Timur (T) – East (E)
- Selatan (S) – South (S)
- Barat (B) – West (W)
Keempat arah ini menjadi dasar dalam sistem penunjuk arah, baik pada peta maupun kompas.
2. Arah Mata Angin Sekunder (Arah Ordinal / Interkardinal)
Arah mata angin sekunder adalah arah yang berada di antara dua arah utama. Jika menggunakan kompas dengan sistem ini, akan terlihat delapan arah mata angin. Jenis arah ini membantu memberikan petunjuk arah yang lebih spesifik dibandingkan arah primer.
Arah mata angin sekunder meliputi:
- Timur Laut (TL) – Northeast (NE), terletak di antara utara dan timur
- Tenggara (TG) – Southeast (SE), berada di antara timur dan selatan
- Barat Daya (BD) – Southwest (SW), berada di antara selatan dan barat
- Barat Laut (BL) – Northwest (NW), terletak di antara barat dan utara
3. Arah Mata Angin Tersier (Interkardinal Sekunder)
Arah mata angin tersier merupakan pembagian lanjutan yang berada di antara arah mata angin sekunder. Dengan sistem ini, kompas akan menampilkan total 16 arah mata angin, sehingga penunjuk arah menjadi jauh lebih presisi. Pembagian ini sangat berguna dalam navigasi yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi.
Arah mata angin tersier antara lain:
- Utara Timur Laut (UTL) – North Northeast (NNE)
- Timur Timur Laut (TTL) – East Northeast (ENE)
- Timur Tenggara (TTG) – East Southeast (ESE)
- Selatan Tenggara (STG) – South Southeast (SSE)
- Selatan Barat Daya (SBD) – South Southwest (SSW)
- Barat Barat Daya (BBD) – West Southwest (WSW)
- Barat Barat Laut (BBL) – West Northwest (WNW)
- Utara Barat Laut (UBL) – North Northwest (NNW)
Dengan adanya pembagian arah mata angin hingga tingkat tersier, penentuan arah menjadi lebih akurat dan detail, terutama untuk kebutuhan navigasi, pemetaan, serta kegiatan di laut dan udara.
Jika dijumlahkan seluruhnya, jumlah arah mata angin mulai dari yang pokok, sekunder dan tersier adalah 16.
Gambar 16 Arah Mata Angin Lengkap
Bagaimana, apakah sudah mengenal nama-nama arah mata angin yang berjumlah 16? Beberapa penamaan tersebut mungkin tampak asing. Namun, lama-lama juga akan terbiasa dan bermanfaat karena mempelajarinya. Oleh karena itu, sebaiknya simak gambar 16 arah mata angin lengkap berikut ini.
Cara Menentukan Arah Mata Angin
Cara menentukan arah mata angin telah diketahui orang-orang di zaman dahulu. Metode yang digunakan masing menggunakan alat yang sederhana. Beberapa hal yang seringkali dijadikan penentu arah mata angin adalah jarum, silet, bayangan, matahari, dan lain-lain. Sebelum berkembangnya teknologi seperti sekarang, orang-orang banyak yang menggunakan benda tersebut.
Saat ini, berbagai perangkat elektronik sudah sangat membantu manusia menentukan arah mata angin. Terlebih adanya perangkat smartphone yang dilengkapi GPS. Mungkin banyak orang juga sering menggunakannya, GPS menjadi cara modern ketika seseorang sedang berada di suatu tempat yang belum pernah disinggahi.
Namun, kenyataannya GPS tidak selalu bisa diandalkan. Hal ini karena sinyal smartphone memang tidak terjangkau di tempat tertentu. Misalnya wilayah hutan dan pegunungan. Oleh karena itu, diperlukan trik khusus yang bisa dipahami untuk bisa menentukan arah mata angin. Apa sajakah itu? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Cara Menentukan Arah Mata Angin Menggunakan Kompas
Kompas merupakan alat penunjuk arah yang sangat penting, terutama bagi pecinta kegiatan alam bebas dan petualangan. Meski termasuk alat klasik, cara menggunakan kompas untuk menentukan arah mata angin sebenarnya cukup sederhana jika dipahami dengan benar.
1. Menggunakan Kompas Biasa
- Letakkan kompas di atas permukaan yang datar agar jarum dapat bergerak dengan bebas.
- Saat pertama kali diletakkan, jarum kompas akan berputar. Tunggu beberapa saat hingga jarum berhenti dan berada pada posisi stabil.
- Setelah jarum tidak bergerak, perhatikan arah yang ditunjukkan. Umumnya, jarum akan menunjuk ke arah utara, yang menjadi acuan arah lainnya seperti timur, selatan, dan barat.
- Amati skala angka dan garis yang terdapat pada permukaan kompas. Skala ini berfungsi sebagai penunjuk derajat arah.
- Untuk mengetahui arah tertentu, seperti barat laut atau arah lainnya, sesuaikan posisi kompas hingga angka yang menunjukkan arah tersebut sejajar dengan penunjuk.
2. Menggunakan Kompas Bidik
- Pegang kompas bidik dengan posisi mendatar dan pastikan tangan dalam keadaan stabil.
- Gunakan visir atau celah bidik yang terdapat di dekat kaca pembesar untuk mengarahkan pandangan ke objek tujuan.
- Atur kemiringan kaca pembesar hingga membentuk sudut sekitar 50 derajat agar angka derajat terlihat jelas.
- Perhatikan angka dan garis derajat yang terbaca pada kompas, karena itulah penunjuk arah yang sedang Anda bidik.
2. Cara Menentukan Arah Mata Angin Menggunakan Bayangan Tongkat
Selain kompas, arah mata angin juga dapat ditentukan dengan memanfaatkan bayangan benda di bawah sinar matahari. Metode ini telah digunakan sejak zaman dahulu dan sangat berguna ketika seseorang tidak membawa alat penunjuk arah. Salah satu cara yang paling sederhana adalah menggunakan bayangan tongkat.
Tongkat merupakan benda yang mudah ditemukan di alam, sehingga metode ini cocok diterapkan saat berada di hutan, pegunungan, atau kondisi darurat. Namun, cara ini hanya dapat dilakukan ketika cuaca cerah karena membutuhkan sinar matahari untuk menghasilkan bayangan.
Perlu diketahui, bayangan benda akan bergerak mengikuti pergerakan matahari, yaitu dari arah barat ke timur. Perubahan arah bayangan inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman menentukan arah mata angin.
Alat yang Diperlukan
- Tongkat lurus dengan panjang sekitar 60–150 cm
- Tongkat atau kayu kecil sepanjang ±30 cm
- Dua buah batu atau benda berat lainnya sebagai penanda dan penahan
Langkah Menentukan Arah Mata Angin dengan Bayangan Tongkat
- Tancapkan tongkat panjang secara tegak lurus di permukaan tanah yang datar. Pastikan tongkat berdiri stabil, bisa dibantu dengan batu sebagai penyangga.
- Tunggu hingga bayangan tongkat terlihat jelas. Setelah sekitar 15–20 menit, tandai ujung bayangan pertama menggunakan batu atau tongkat kecil.
- Biarkan tongkat tetap pada posisinya, lalu tunggu beberapa menit hingga bayangan bergeser. Beri tanda kedua pada ujung bayangan yang baru.
- Hubungkan kedua tanda tersebut dengan garis lurus di permukaan tanah.
- Garis yang terbentuk menunjukkan arah timur–barat. Tanda pertama menunjukkan arah barat, sedangkan tanda kedua menunjukkan arah timur.
- Dengan mengetahui arah timur dan barat, Anda dapat menentukan arah utara dan selatan secara otomatis.
Metode Cakra Bayangan (Alternatif)
Selain cara di atas, arah mata angin juga bisa ditentukan menggunakan metode cakra bayangan. Prinsipnya hampir sama, namun memerlukan waktu pengamatan yang lebih lama agar hasilnya lebih akurat.
Alat yang Dibutuhkan:
- Tongkat atau tiang setinggi 60–150 cm
- Dua batu kecil
- Benda runcing (kayu atau paku)
- Tali atau benang panjang
Langkah-langkahnya:
- Tancapkan tongkat di tanah datar pada pagi hari, sebelum matahari tepat di atas kepala.
- Ikat salah satu ujung tali pada tongkat, lalu buat lingkaran di tanah menggunakan tali sebagai jari-jarinya.
- Tandai titik pertama saat ujung bayangan tongkat menyentuh lingkaran.
- Tunggu hingga bayangan kembali menyentuh lingkaran di sisi lain, lalu beri tanda kedua.
- Hubungkan kedua tanda tersebut dengan garis lurus. Garis ini menunjukkan arah barat–timur.
- Titik awal bayangan menandai arah barat, sedangkan titik akhir menunjukkan arah timur.
- Dari arah timur, jarum jam menunjukkan selatan, sedangkan dari arah barat, arah searah jarum jam menunjukkan utara.
3. Cara Menentukan Arah Mata Angin Melalui Navigasi Alam
Selain menggunakan alat bantu seperti kompas, arah mata angin juga dapat ditentukan dengan memanfaatkan tanda-tanda alam. Metode navigasi alam ini memanfaatkan fenomena alami yang terjadi di sekitar kita, khususnya pergerakan matahari, sehingga sangat berguna saat berada di alam terbuka atau dalam kondisi darurat.
Pada metode ini, waktu yang paling ideal adalah saat matahari berada tepat di atas kepala atau sekitar tengah hari. Pada momen tersebut, posisi matahari dapat dijadikan acuan awal untuk mengenali arah mata angin.
Sinar matahari berperan penting sebagai penunjuk arah. Ketika matahari berada pada posisi tertinggi, kita dapat memperkirakan arah utara dan selatan, kemudian menentukan arah timur dan barat. Namun, perlu dipahami bahwa arah yang diperoleh melalui cara ini bersifat perkiraan, bukan arah geografis yang benar-benar presisi seperti pada kompas.
Hal ini karena arah mata angin sejati mengacu pada sumbu rotasi bumi. Meski begitu, metode ini tetap efektif sebagai panduan orientasi di alam. Berikut beberapa pedoman yang dapat digunakan:
- Di belahan bumi selatan, berjalan perlahan mengarah ke posisi matahari saat tengah hari akan membawa Anda menuju arah utara.
- Sebaliknya, jika bergerak menjauhi matahari pada waktu tersebut, arah yang ditempuh adalah selatan.
- Di belahan bumi utara, berjalan lurus menghadap matahari saat tengah hari menandakan pergerakan ke arah selatan.
- Sementara itu, bergerak menjauhi matahari di belahan bumi utara berarti Anda sedang menuju arah utara.
Dengan memahami prinsip navigasi alam ini, seseorang tetap dapat menentukan orientasi arah meskipun tanpa alat bantu modern. Teknik ini menjadi pengetahuan dasar yang penting, terutama bagi pecinta kegiatan luar ruangan seperti pendaki, penjelajah alam, atau pelaku survival.
Kesimpulan
Arah mata angin merupakan pengetahuan dasar yang memiliki peran sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan navigasi, pemetaan, hingga aktivitas di alam terbuka. Dengan memahami pengertian, fungsi, serta pembagian arah mata angin mulai dari primer, sekunder, hingga tersier, seseorang dapat menentukan posisi dan arah dengan lebih akurat.
Selain itu, cara menentukan arah mata angin tidak selalu bergantung pada teknologi modern. Penggunaan kompas, pemanfaatan bayangan tongkat, hingga navigasi alam dengan bantuan matahari menjadi alternatif yang efektif, terutama saat berada di wilayah tanpa sinyal atau dalam kondisi darurat.
Oleh karena itu, mempelajari dan memahami berbagai metode penentuan arah mata angin merupakan bekal penting bagi siapa saja, khususnya pecinta alam, pendaki, maupun pelaku kegiatan luar ruangan agar terhindar dari risiko tersesat dan dapat beraktivitas dengan lebih aman. Ketahui tentang lapisan atmosfer untuk menambah pengetahuanmu!