Bagi pecinta alam sejati, mungkin sudah tidak asing tentang bagaimana menentukan arah angin. Terlebih bagi mereka yang sering hiking atau naik gunung. Aktivitas tersebut tentunya mengharuskan seseorang membawa berbagai macam perlengkapan yang dibutuhkan. Akan sangat menyulitkan apabila sedang dalam perjalanan tetapi buta terhadap arah mata angin.
Padahal, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan apabila seorang petualang sejati memahami arah mata angin. Tidak perlu khawatir, tidak ada kata terlambat untuk memahaminya. Berikut ulasan mengenai arah mata angin lengkap beserta cara menentukannya.
Arah Mata Angin
Apa itu arah mata angin? Sebelum mengetahui apa saja jenis-jenis mata angin, sebaiknya pahami terlebih dahulu pengertiannya. Sebagian besar orang berpendapat bahwa arah mata angin merupakan pedoman yang umum digunakan ketika sedang dalam perjalanan. Terutama saat berada di hutan atau pegunungan.
Jika seseorang pernah melakukan kegiatan hiking, mungkin pernah melihat seseorang menentukan arah mata angin agar tidak tersesat. Arah mata angin merupakan panduan umum yang digunakan untuk menentukan kemana arah mata angin ketika berada di suatu lokasi.
Terdapat pula panduan serupa yang mungkin telah banyak ketahui, misalnya berupa mata angin di peta, navigasi, dan lain-lain. Salah satu alat yang populer digunakan ketika tersesat adalah menggunakan kompas. Selain bentuknya yang mudah dibawa-bawa, penggunaannya pun relatif mudah sekalipun untuk pemula.
Nama 16 Arah Mata Angin Lengkap
Arah mata angin berjumlah 16 dan sudah menjadi ketetapan sejak zaman dahulu. Oleh karena itu, tidak akan didapati perubahan dalam hal ini. Namun, perlu diketahui bahwa arah mata angin memang dibagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Mata Angin Pokok
Sesuai dengan namanya, jenis arah mata angin ini merupakan yang pokok atau utama. Tak heran jika banyak orang yang sudah tidak asing karena sering dibicarakan di berbagai kesempatan. Mata angin pokok memang menjadi standar dari pembuatan berbagai teknologi penunjuk arah. Mungkin telah banyak yang menyadari bahwa teknologi penunjuk arah mata angin sudah ada sejak dulu.
Orang zaman dahulu telah mengetahui bagaimana arah mata angin bekerja. Alat-alat yang dikenal dapat membantu seseorang menentukan arah mata angin adalah kompas, peta, dan lain-lain. Arah mata angin yang bersifat pokok ini memang paling sering digunakan di seluruh dunia. Mungkin banyak yang telah mengenalnya dengan baik, jenis mata angin ini adalah barat, utara, timur, dan selatan.
Mata Angin Sekunder
Mata angin jenis ini bisa dibilang berada di tengah-tengah mata angin pokok. Misalnya di antara mata angin timur dan utara, terdapat mata angin timur laut. Mata angin timur laut ini nantinya disebut sebagai mata angin sekunder. Jenis arah mata angin ini menjadi salah satu yang sering digunakan selain mata angin pokok.
Arah Mata Angin Sekunder
Meski tidak sesering arah mata angin pokok, keberadaan arah mata angin sekunder juga tak kalah pentingnya. Beberapa di antaranya mungkin sudah pernah didengar telinga, berikut arah mata angin sekunder:
- Timur laut (antara timur dan utara)
- Tenggara (antara timur dan selatan)
- Barat daya (antara selatan dan barat)
- Barat laut (antara barat dan utara)
- Utara timur laut (antara utara dan timur laut)
- Timur-timur laut (antara timur laut dan timur)
- Timur menenggara (antara timur dan tenggara)
- Selatan menenggara (antara selatan dan tenggara)
- Selatan barat daya (antara selatan dan barat daya)
- Barat-barat daya (antara barat daya dan barat)
- Utara barat laut (antara barat laut dan utara)
Jika dijumlahkan seluruhnya, jumlah arah mata angin mulai dari yang pokok dan sekunder adalah 16.
Gambar 16 Arah Mata Angin Lengkap
Bagaimana, apakah sudah mengenal nama-nama arah mata angin yang berjumlah 16? Beberapa penamaan tersebut mungkin tampak asing. Namun, lama-lama juga akan terbiasa dan bermanfaat karena mempelajarinya. Oleh karena itu, sebaiknya simak gambar 16 arah mata angin lengkap berikut ini.
Cara Menentukan Arah Mata Angin
Cara menentukan arah mata angin telah diketahui orang-orang di zaman dahulu. Metode yang digunakan masing menggunakan alat yang sederhana. Beberapa hal yang seringkali dijadikan penentu arah mata angin adalah jarum, silet, bayangan, matahari, dan lain-lain. Sebelum berkembangnya teknologi seperti sekarang, orang-orang banyak yang menggunakan benda tersebut.
Saat ini, berbagai perangkat elektronik sudah sangat membantu manusia menentukan arah mata angin. Terlebih adanya perangkat smartphone yang dilengkapi GPS. Mungkin banyak orang juga sering menggunakannya, GPS menjadi cara modern ketika seseorang sedang berada di suatu tempat yang belum pernah disinggahi.
Namun, kenyataannya GPS tidak selalu bisa diandalkan. Hal ini karena sinyal smartphone memang tidak terjangkau di tempat tertentu. Misalnya wilayah hutan dan pegunungan. Oleh karena itu, diperlukan trik khusus yang bisa dipahami untuk bisa menentukan arah mata angin. Apa sajakah itu? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Cara Menentukan Arah Mata Angin Menggunakan Kompas
Kompas menjadi benda wajib yang harus dipahami cara kerjanya. Khususnya bagi seseorang yang menyukai petualangan menantang ke berbagai tempat. Ternyata, menentukan arah mata angin menggunakan alat klasik ini cukup mudah lho, yaitu sebagai berikut.
a.) Teknik Mengukur Arah Menggunakan Kompas
1.) Kompas Biasa
- Letakkan kompas yang dimiliki di atas permukaan datar.
- Saat pertama kali diletakkan, jarum kompas akan bergerak. Tunggulah sampai jarum tersebut lebih tenang dan stabil.
- Saat jarum kompas sudah tidak bergerak, perhatikan petunjuk jarum tersebut. Ia akan diam menunjukkan arah, baik itu utara, selatan, barat, timur, maupun arah mata angin lain yang bersifat sekunder.
- Perhatikan garis dan angka yang terdapat pada dial kompas. Bagian tersebut merupakan besaran yang dapat menunjukkan arah.
- Ketika Seseorang hendak menentukan arah barat laut maupun arah lainnya, carilah angka yang menunjukkan arah yang dimaksud.
2.) Kompas Bidik
- Pegang kompas bidik dengan posisi mendatar dan tenang.
- Visir yang berada di celah kaca pembesar merupakan bagian yang akan dibidik.
- Atur kemiringan kaca pembesar dengan sudut sampai sekitar 50 derajat.
- Perhatikan garis dan angka yang akan ditunjukkan oleh derajat kompas bidik.
2. Cara Menentukan Arah Mata Angin Menggunakan Bayangan Tongkat
Setelah memahami cara menentukan arah mata angin dengan kompas, langkah selanjutnya adalah menggunakan benda yang mudah ditemukan. Cara ini sangat klasik dan telah diketahui orang-orang sejak zaman dahulu. Cara menentukan arah mata angin dengan bayangan tongkat juga penting untuk dipahami dengan benar. Terlebih apabila seseorang sedang tidak memiliki kompas.
Tentunya banyak yang setuju bahwa sebuah tongkat cukup mudah ditemui di alam. Dengan demikian, seseorang bisa memanfaatkan benda ini ketika sedang tersesat. Namun, bagaimana cara menggunakannya? Cara ini bisa seseorang gunakan ketika cuaca sedang cerah mendukung. Artinya, saat sinar matahari cukup untuk menghasilkan sebuah bayangan.
Mungkin banyak yang sudah menyadari bahwa sejak matahari terbit sampai terbenam, bayangan yang dibentuk selalu bergerak dari timur ke barat. Fakta ini ternyata bisa dijadikan pedoman untuk menentukan arah mata angin. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar bisa menentukan arah mata angin dengan bayangan tongkat.
Ada beberapa alat yang perlu disiapkan. Berikut di antaranya:
- Tongkat lurus dengan ukuran panjang 60 sampai 150 cm.
- Satu tongkat lurus dengan panjang 30 cm.
- Dua buah batu atau benda lain yang bisa menjadi pemberat alat penentuan arah mata angin. Selain sebagai pemberat, batu tersebut juga bisa digunakan untuk menahan hembusan angin.
b.) Cara Kerja Tongkat untuk Menentukan Arah Mata Angin
Setelah menyiapkan alat yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara kerja tongkat untuk menentukan arah mata angin. Tidak perlu khawatir, alat yang harus dipersiapkan cenderung mudah didapatkan. Terutama ketika sedang melakukan petualangan di hutan atau pegunungan.
Penasaran bagaimana cara kerja tongkat untuk menentukan arah mata angin? Berikut langkah-langkah mudahnya:
- Langkah pertama yang harus seseorang lakukan adalah menancapkan tongkat ke permukaan tanah datar dengan posisi lurus, tancapkanlah bagian yang lebih panjang. Kemudian, siapkan sebuah batu dan tegakkan tongkat di atas permukaan tanah tersebut. Batu sebagai penegak dan penanda dari ujung bayangan yang terbentuk.
- Tunggu sampai bayangan terbentuk sekitar 15 sampai 20 menit. Bayangan nantinya akan berubah arah secara otomatis. Setelah itu, beri tanda pada ujung bayangan menggunakan kayu atau tongkat lainnya.
- Langkah menancapkan tongkat tersebut bisa dilakukan lebih dari satu kali untuk memastikan arah mata angin. Seseorang bisa melakukannya beberapa kali setiap 15 menit dengan memberi tanda untuk setiap pergerakan ujung bayangan tongkat. Jangan lupa siapkan batu untuk menegakkan dan menandainya.
- Selanjutnya, kedua ujung bayangan dihubungkan dengan menggunakan garis lurus dari permukaan tanah.
- Bayangan yang terbentuk nantinya akan berubah arah secara berlawanan terhadap sinar matahari. Hal tersebut menyebabkan garis yang terbentuk akan mengarah ke timur sampai ke barat.
- Selanjutnya untuk titik pertama, nantinya akan menunjukkan arah barat dan arah timur untuk titik kedua.
Selain cara di atas, seseorang juga bisa mencoba trik lainnya yang memanfaatkan bayangan. Trik ini menggunakan roda atau cakra bayangan, bagaimanakah caranya? Cara ini pada dasarnya hampir sama dengan seseorangan tongkat. Namun, perbedaan waktu yang dibutuhkan cukup signifikan. Metode ini membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.
Berikut beberapa alat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan metode ini:
- Tiang atau tongkat berukuran 60 sampai 150 cm.
- Dua buah batu berukuran kecil.
- Benda runcing berukuran kecil.
- Tali atau benang berukuran panjang.
Setelah mempersiapkan peralatan di atas, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
- Langkah pertama adalah menancapkan tongkat atau tiang ke permukaan tanah datar. Waktu yang pas untuk melakukannya adalah sebelum tengah hari.
- Kemudian, ambil tali untuk mengikat Setelah itu, gunakan batu untuk menandai titik ujung bayangan tongkat.
- Batang yang runcing ditancapkan sehingga menjadi tiang. Kemudian perlu ikatlah salah satu ujung tali pada batang yang lebih runcing.
- Sementara itu, ujung yang tali yang lainnya diikatkan pada ujung tiang yang belum diikat. Namun, pastikan terlebih dulu apakah tali yang telah siapkan sudah cukup panjang. Hal ini akan memudahkan seseorang untuk menjangkau batu di permukaan tanah.
- Buatlah gambar yang berupa lingkaran yang mengelilingi tiang atau tongkat tersebut. Seseorang bisa memilih batu sebagai titik awal gambar, gunakan batang runcing untuk membuat gambar melingkar tersebut.
- Ketika bayangan sudah terbentuk dan mengenai gambar lingkaran, tandai titik singgungnya menggunakan batu atau benda lainnya.
- Kedua titik yang dihubungkan nantinya akan menjadi penghubung antara batu pertama dan batu kedua dengan menunjukkan garis barat-timur.
- Batu pertama mewakili arah barat, sedangkan batu kedua mewakili arah timur.
- Sementara itu, arah selatan bisa ditentukan dengan jarum jam dari arah timur. Sedangkan arah utara ditentukan jarum jam yang searah dimulai dari barat.
3. Cara Menentukan Arah Mata Angin melalui Navigasi Alam
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menentukan arah mata angin adalah dengan navigasi alam. Alam tidak hanya memberikan berbagai kebutuhan pakan bagi manusia. Ternyata fenomena di dalamnya juga dapat membantu kita untuk menentukan arah mata angin kala tersesat.
Metode ini mengharuskan seseorang mencari posisi matahari tepat berada di atas kepala atau tengah hari.
Oleh karena itu, sinar matahari memang sangat bermanfaat sebagai penentu arah. Saat tengah hari yang terik, matahari bisa menunjukkan arah utara dan selatan. Setelah itu, arah timur dan barat juga bisa ditentukan. Namun, perlu diketahui bahwa arah mata angin yang ditunjukkan nantinya bukan menjadi arah utara dan selatan yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, seseorang harus memahami bahwa arah yang sebenarnya akan lebih merujuk pada arah sumbu bumi. Berikut petunjuk arah yang bisa dipahami dengan metode ini:
- Bumi bagian selatan perlahan menuju arah matahari di tengah hari, lama kelamaan akan menuntun ke arah utara.
- Ketika berjalan menjauhi matahari, hal ini justru menuju ke arah selatan.
- Untuk bumi bagian utara saat berjalan lurus menuju matahari di tengah hari, artinya seseorang sedang menuju selatan.
- Sedangkan ketika berjalan menjauhi terik matahari, artinya pengguna sedang berjalan menuju utara.
Cara menentukan arah mata angin pada dasarnya memang begitu beragam. Manusia bisa menggunakan teknologi untuk menentukannya, mulai teknologi yang sudah ada sejak zaman dulu (kompas) sampai dengan teknologi terkini (GPS). Meski demikian, memahami trik menentukan arah dengan memanfaatkan alam juga penting dilakukan, terlebih saat tersesat di hutan atau gunung. Kita tahu Indonesia memiliki banyak gunung, nama gunung di Indonesia bermacam-macam baik yang aktif maupun tidak aktif. Penguasaan atas arah mata angin menjadi mutlak bagi para pecinta gunung.