Kehidupan manusia sudah dimulai dari waktu yang lampau. Orang zaman sekarang tentu sangat berbeda dengan manusia zaman dahulu. Sebelum ada zaman modern, terdapat zaman prasejarah atau yang biasa disebut dengan zaman praaksara. Zaman prasejarah memiliki rentang waktunya tersendiri, bahkan zaman prasejarah dibagi menjadi beberapa waktu yaitu zaman batu, perunggu dan besi.
Apa Itu Zaman Prasejarah?
Zaman prasejarah adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Pembuktian tentang adanya zaman ini didapat dari gambaran kehidupan, seperti adanya peninggalan benda-benda budaya. Benda-benda budaya tersebut seperti artefak, fosil manusia purba, alat perkakas dan senjata yang digunakan manusia purba.
Hingga kini, para arkeolog masih sering menemukan benda-benda prasejarah. Benda-benda tersebut diperkirakan adalah alat yang dahulu digunakan oleh manusia purba. Berikut jenis-jenis benda peninggalan zaman prasejarah dan kegunaannya.
1. Kapak Genggam
Alat prasejarah yang pertama adalah kapak genggam. Kapak genggam adalah alat prasejarah yang terbuat dari batu atau tanah liat, dan biasanya digunakan untuk berburu. Selain itu, kapak ini juga digunakan sebagai pembelah kayu dan menggali umbi-umbian.
Manusia purba yang menggunakan kapak genggam adalah manusia purba Pithecanthropus. Bentuk kapak genggam sangat sederhana, yaitu satu sisi kapak ada bagian yang tajam. Sisi kapak yang lain tumpul yang berfungsi untuk pegangan.
Cara menggunakan kapak ini adalah dengan digenggam tangan yang sesuai dengan namanya. Kapak ini ditemukan di beberapa daerah di Indonesia seperti, di Trunyan (Bali), Kalianda (Lampung) dan Awangbangkal (Kalimantan Selatan). Kapak ini ditemukan pertamakali oleh Ralph Van Koenigswald di daerah Punung Pacitan pada tahun 1935.
2. Alat Serpih
Peralatan yang kedua adalah alat serpih. Alat serpih berfungsi sebagai penusuk binatang perburuan. Selain itu, alat serpih juga digunakan untuk memotong daging dan melubangi kulit binatang. Alat serpih dibuat dari pecahan batu yang tipis.
Alat serpih biasanya terbuat dari batu kapur atau batu gamping. Alat serpih memiliki ukuran yang bervariasi dari yang kecil berukuran 4-10 cm. Alat ini dibuat dengan membelah batu yang besar, hingga menjadi serpihan yang lebih kecil.
Alat ini juga diperkirakan terbuat serpihan batu-batuan yang sangat tajam. Cara penggunaan alat serpih sama seperti kapak genggam yaitu dengan cara digenggam. Alat ini ditemukan di beberapa daerah di Indonesia antara lain, di Sangiran, Gombong dan Flores.
3. Kapak Persegi
Kapak persegi juga merupakan salah satu benda peninggalan zaman prasejarah. Kapak persegi adalah alat yang difungsikan untuk mencangkul, memahat dan juga digunakan untuk berburu binatang. Kapak persegi dibuat dari batu besar yang kuat dan tebal.
Sesuai dengan namanya, kapak ini berbentuk persegi empat yang kedua sisi kapaknya diamplas dengan halus. Hal yang unik adalah di salah satu sisi kapak diberikan lubang yang berfungsi untuk tangkai. Bagian sisi yang lain kapak ditajamkan untuk dipakai berburu. Kapak persegi banyak ditemukan di hampir seluruh daerah di Indonesia.
4. Kapak Lonjong
Kapak lonjong adalah senjata manusia purba yang terbuat dari batu yang halus. Bentuk kapak ini lonjong dengan ujung pangkalnya lebar dan tajam. Ujung kapak ini berbentuk runcing dan sangat tajam. Kapak ini biasanya dikaitkan dengan gagang untuk pegangan.
Kapak lonjong biasanya berwarna kehitam-hitaman dan terbuat dari batu kali. Kapak ini juga memiliki nama lain yaitu Walzenbeil untuk yang ukuran besar dan Kleinbeil untuk yang ukuran lebih kecil.
Kapak lonjong ini biasanya digunakan untuk berburu binatang maupun menangkap ikan. Kapak lonjong juga digunakan sebagai alat menggarap tanah dan keperluan lainnya. Kapak ini banyak ditemukan di Indonesia bagian timur yaitu, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
5. Menhir
Menhir adalah sebuah tugu batu yang sangat besar dan tinggi. Menhir biasanya diletakkan berdiri di atas tanah. Namun, ada beberapa menhir yang diletakkan secara terlentang di atas tanah.
Menhir diperkirakan oleh arkeolog adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemujaan oleh manusia purba. Menhir memiliki bentuk seperti tugu batu. Beberapa menhir memiliki pola pahatan pada permukaannya. Menhir merupakan benda prasejarah zaman megalitikum.
Pahatan biasanya menggambarkan figur tertentu atau hanya pola-pola hiasan saja. Menhir banyak ditemukan di Eropa, Timur Tengah, Afrika Barat, India, Korea dan beberapa bagian tempat di Indonesia. Menhir diperkirakan adalah sebuah simbol dan sarana penyembahan kepada nenek moyang.
6. Dolmen
Dolmen adalah batu yang disusun menyerupai meja. Dolmen diperkirakan digunakan sebagai tempat menyimpan sesaji untuk persembahan yang dilakukan manusia purba. Di bagian bawah dolmen, biasanya ada makam nenek moyang yang terbuat dari batu. Namun, Dolmen juga sering difungsikan untuk meletakkan mayat.
Tujuannya adalah agar mayat tersebut tidak dimakan oleh binatang buas. Agar mayat terhindar dari binatang buas, dibuatlah kaki meja yang banyak, hingga mayat tertutup oleh batu. Dolmen banyak ditemukan di Eropa, Asia dan Afrika. Dolmen banyak ditemukan di sepanjang pesisir pantai.
7. Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti mati yang terbuat dari batu yang berbentuk kubus dan memiliki penutup. Sarkofagus digunakan untuk meletakkan jenazah manusia purba yang telah meninggal. Fungsi sarkofagus mirip seperti peti mati di zaman sekarang. Sarkofagus dibuat dengan batu yang tebal untuk menghindari serangan hewan buas.
Sarkofagus biasanya disimpan di atas permukaan tanah. Beberapa sarkofagus memiliki ukiran dan hiasan yang dibuat dengan detail yang sangat teliti. Ada sarkofagus yang dibuat tidur, ada pula sarkofagus yang dibuat dengan bentuk berdiri. Sarkofagus ada yang terbuat dari batu dan ada yang terbuat dari batu kapur.
8. Kapak Corong
Kapak corong adalah peralatan manusia purba yang terbuat dari perunggu. Bentuk kapak ini adalah di bagian tengah kapak terdapat lubang atau rongga yang digunakan untuk menempatkan gagang. Kapak ini memiliki nama lain yaitu, kapak sepatu dan kapak upacara.
Alat ini disebut kapak sepatu, karena bentuknya yang mirip dengan bentuk sepatu. Disebut kapak upacara, karena kapak ini sering digunakan untuk upacara dan ritual budaya manusia purba. Kapak corong adalah benda peninggalan prasejarah periode perundagian atau zaman logam.
Pada zaman tersebut, pembuatan kapak sudah tidak menggunakan batu melainkan logam. Namun zaman dahulu, kapak corong hanya digunakan oleh orang-orang tertentu saja, hal ini disebabkan bahan yang masih terbatas. Kapak ini pada umumya digunakan untuk pertukangan, namun juga sering digunakan sebagai alat upacara.
9. Kapak Pendek
Kapak pendek adalah kapak yang berbentuk menyerupai kapak genggam dan terbuat dari batu. Kapak ini berbentuk setengah lingkaran, dan satu sisi kapak sangat tajam. Kapak ini biasanya digunakan untuk memotong daging hasil perburuan. Kapak ini banyak ditemukan di pantai timur pulau Sumatra.
Kapak pendek memiliki bentuk yang hampir sama dengan kapak genggam. Perbedaannya hanya terletak pada ukurannya saja. Kapak genggam memiliki bentuk yang lebih panjang dan besar, sedangkan kapak pendek bentuknya pendek dan lebih kecil.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa zaman prasejarah adalah zaman saat manusia belum mengenal tulisan. Namun, manusia purba pada zaman prasejarah dapat bertahan hidup dengan mengandalkan peralatan sederhana yang ada. Manusia purba bertahan hidup dengan berbekal bahan alam yang ada di sekitar mereka.