Daur Hidup Nyamuk

Sebagai salah satu jenis serangga, nyamuk menjadi salah satu hewan yang mudah ditemui di negara tropis Indonesia. Hewan yang masuk ke dalam ordo Diptera ini masuk ke dalam famili Culicidae. Ada banyak fakta unik dari nyamuk. Salah satunya memiliki dua sayap yang berisik serta bisa mengepak hingga 1.000 kali setiap menitnya.

Daur Hidup Nyamuk

Nyamuk memiliki siklus hidup yang dimulai dari telur hingga akhirnya sampai dewasa. Waktu hidupnya memang singkat, tetapi nyamuk adalah salah satu serangga yang wajib diwaspadai. Sebab, nyamuk bisa menjadi salah satu faktor penyebaran berbagai penyakit. Maka dari itu, siklus hidupnya untuk pencegahan penyakit.

Telur

Nyamuk betina akan mengeluarkan nyamuk pada air bersih. Dalam satu kali fase bertelur, nyamuk betina bisa mengeluarkan telur hingga 100 buah. Bentuknya seperti debu berwarna hitam. Banyak yang mengatakan bentuknya seperti pasir. Biasanya, tampak pada permukaan air di bagian pinggir.

Telur nyamuk tersebut kemudian akan menetas. Biasanya, membutuhkan waktu hingga 48 jam setelah proses dikeluarkan. Setelah sukses menetas, nantinya telur tersebut akan masuk ke fase berikutnya. Banyak orang yang sudah bisa mencegah nyamuk di sebuah ruangan atau rumah sejak dalam proses telur.

Jentik nyamuk

Fase berikutnya adalah jentik nyamuk atau biasa disebut dengan larva. Setelah sukses menetas, jentik nyamuk kemudian akan tetap bertahan pada air. Namun, sesekali ia akan naik ke permukaan air. Hal ini dilakukan agar bernapas. Jentik ini juga akan mengalami pergantian kulit sebanyak empat kali.

Uniknya setiap pergantian, nantinya jentik nyamuk akan memiliki ukuran yang lebih besar. Nantinya pergantian kulit terakhir alias pergantian keempat, jentik nyamuk akan masuk ke fase hidup berikutnya. Biasa fase hidup berikutnya sering disebut dengan pupa atau kepompong. Jentik akan lebih mudah terlihat biasanya oleh manusia.

Pupa

Pupa biasa disebut fase istirahat. Sebab, pupa sendiri tidak membutuhkan makanan. Setelah tahap ini, pupa langsung menjadi nyamuk ini. Jika ingin dibayangkan, proses pupa ini sama seperti metamorfosis yang dilakukan dari ulat menjadi kupu-kupu. Maka fase ini, pupa akan diam sambil menunggu fase berikutnya.

Nyamuk

Daur hidup akhirnya masuk ke fase akhir. Setelah masuk ke fase ini dari pupa, biasanya nyamuk akan tetap ada di permukaan air. Ini menjadi cara nyamuk untuk menunggu beberapa bagian tubuh jadi keras serta mengeringkan diri. Nantinya ia akan terbang, jika seluruh bagian tubuh sudah kering. Setelah itu, barulah ia akan mengeluarkan sayap.

Proses mengeluarkan sayap juga menjadi fase awal nyamuk hingga bisa terbang. Semuanya butuh proses, setelah sukses terbang barulah nyamuk akan mulai menghisap darah. Namun, ia tetap membutuhkan waktu seperti beberapa hari, sampai akhirnya nyamuk bisa menghisap darah serta kembali berkembang biak.

Cara Berkembang Biak

Pastinya, ada beberapa fase yang perlu dilewati oleh nyamuk agar bisa sampai berkembang biak. Biasanya, fase berkembang biak pada nyamuk dimulai dari nyamuk betina yang meletakkan telur. Nantinya, telur tersebut akan ditaruh di tempat lembab maupun di air. Lokasinya ditentukan oleh jenis nyamuk.

Sebagian spesies nyamuk mungkin suka dengan tempat yang tidak terkena sinar matahari alias tempat yang teduh. Ada pula yang suka dengan tempat yang memiliki kandungan air. Namun, ada pula jenis nyamuk yang suka dengan lokasi dengan sinar matahari langsung. Sekali lagi, hal ini ditentukan dari jenis nyamuk.

Tidak hanya itu saja, tiap jenis nyamuk juga berbeda dalam hal jenis airnya. Ada yang senang bertelur di air payau. Namun, ada pula yang senang di air tawar. Begitu pula dengan kebersihan air, ada sebagian nyamuk yang senang dengan air bersih, tapi ada pula nyamuk yang senang dengan air kotor.

Nyamuk betina yang sudah dibuahi akan memilih tempat ternyaman untuk mengeluarkan telur. Dengan perbedaan jenis inilah membuat banyak orang harus jeli dalam hal pemberantasan sarang nyamuk. Memang ada yang suka dengan lahan kering tapi ada juga yang senang dalam kondisi basah.

Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk

Sebagai salah satu penyebab penyakit yang serius yang disebabkan serangga, nyamuk memang tidak bisa dianggap enteng. Meski siklus hidupnya rendah dan mudah untuk dibunuh atau mati, nyamuk bisa membawa penyakit berbahaya bahkan bisa mengancam nyawa seseorang. Bahkan, bisa menjadi sebuah wabah yang membahayakan.

Malaria

Jenis penyakit malaria merupakan infeksi menular melalui gigitan nyamuk. Penderitanya akan merasakan demam tinggi dan menggigil. Malaria sebenarnya bisa sembuh total, asalkan penanganan yang tepat. Namun bila tidak bisa ditangani dengan benar, malaria bisa menyebabkan masalah berat mulai dari gagal ginjal sampai kematian.

Manusia yang terkena gigitan nyamuk malaria akan mendapatkan parasit malaria di dalam tubuh. Gigitan tersebut berdampak parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Nantinya, parasit tersebut akan ada di organ hati, hingga akhirnya menyerang sel darah merah. Parasit yang ada di dalam nyamuk malaria disebut Plasmodium.

Demam Berdarah

Salah satu penyakit umum yang disebabkan oleh nyamuk adalah demam berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue. Jenis viru satu ini akan dibawa oleh tipe nyamuk, yang sering disebut Aedes aegypti. Virus tersebut yang akan masuk ke tubuh atau darah manusia melalui nyamuk. Umumnya, nyamuk tipe ini akan menggigit manusia pada sore atau pagi hari.

Logikanya, penyebaran virus ini dilakukan oleh nyamuk yang menggigit manusia dan memiliki virus Dengue. Setelah itu, nyamuk berpindah ke manusia lain dan menggigitnya. Dengan kata lain, virus tersebut akan menular ke orang lain. Uniknya, virus ini hanya menular dari nyamuk dan tidak bisa melalui orang ke orang.

Chikungunya

Penyakit ini merupakan infeksi virus dengan gejala demam serta nyeri sendi yang terjadi secara mendadak. Umumnya, virus ini bisa membuat manusia sakit Chikungunya dengan nyamuk Aedes Aegypti. Jenis nyamuk ini juga mirip dengan penyebab penyakit demam berdarah. Prosesnya sebenarnya sama dengan demam berdarah.

Virus akan masuk ke dalam nyamuk ketika sedang menggigit seseorang yang terinfeksi, kemudian nyamuk akan menggigit orang berikutnya. Dengan kata lain, orang tersebut akan mendapatkan virus yang dibawa nyamuk. Sama seperti demam berdarah, virus ini tidak menular antara orang ke orang.

Jenis virus ini dapat terjadi pada semua kalangan. Tap,i ada beberapa orang yang berisiko bermasalah jika mendapatkan virus ini, misalnya lansia yang berusia 65 tahun ke atas serta bayi baru lahir. Selain itu, penyakit ini juga berisiko pada orang dengan kondisi medis tertentu misalnya jantung, hipertensi dan diabetes.

Demam Kuning

Jenis penyakit ini termasuk ke dalam penyakit yang ditularkan dengan nyamuk. Mirip seperti demam berdarah, penyakit ini termasuk disebabkan oleh virus. Biasanya, penyakit ini memiliki gejala demam tinggi dan mata serta kulit yang menguning. Hal ini disebabkan adanya penurunan fungsi hati. Afrika dan Amerika jadi daerah yang terbanyak memiliki demam kuning.

Virus yang jadi penyebab demam kuning bersama dari Flavivirus serta disebarkan nyamuk Aedes aegypti. Tidak hanya berkembang biak di lingkungan yang lembab dan kotor, nyamuk ini sangat mudah berkembang di sekitar manusia. Cara penularan yang dilakukan juga sama persis seperti demam berdarah.

Penderitanya akan mendapatkan virus yang dibawa oleh nyamuk yang menggigitnya. Nyamuk dalam hal ini hanya menjadi perantara namun sangat membahayakan. Biasanya, nyamuk Aedes aegypti akan aktif pada saat malam hari serta pagi hari. Jadi harus mewaspadai penyebaran penyakit demam kuning pada jam-jam tersebut.

Filariasis

Penyakit ini biasa disebut dengan kaki gajah. Infeksi cacing dengan jenis filaria menjadi penyebabnya. Pembuluh getah bening jadi tempat berkembang biaknya. Nyamuk menjadi saluran penularan antar manusia. Cacing jenis ini juga menyerang pembuluh darah seseorang ketika sudah masuk.

Saat digigit oleh nyamuk, cacing filaria juga bisa ikut terbawa dengan darah masuk ke tubuh nyamuk. Saat nyamuk berpindah tempat, maka virusnya akan masuk ke pembuluh darah serta getah bening. Cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia akan berkembang biak di getah bening dan menyumbang salurannya. Hal ini berakibat pada kaki gajah.

Zika

Nyamuk Aedes aegypti menjadi salah satu nyamuk yang paling membawa penyakit. Salah satunya adalah virus Zika. Pada 2015 sempat terjadi wabah virus ini di beberapa tempat misalnya di Brazil, Kolombia serta Amerika Tengah. Sesuai dengan namanya, penyakit ini disebabkan oleh virus Zika.

Virus ini masih masuk ke dalam kelompok flavivirus yang asalnya sama dengan virus yang menyebabkan demam berdarah. Cara kerjanya juga sama, nyamuk akan mengambil virus Zika dari manusia yang terinfeksi saat mengigitnya. Setelah itu, bisa menyebarkan pada manusia yang belum terinfeksi.

Siang hari jadi waktu aktif nyamuk ini. Selain itu, nyamuk akan berkembang di area yang memiliki genangan air. Berbeda dengan virus lainnya, Zika bisa menular dari ibu dan ke janin. Infeksi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran serta kelainan otak pada janin. Virus ini juga bisa menular melalui transfusi darah namun masih jarang terjadi.

Cara Membasmi Nyamuk

Membasmi nyamuk yang paling mudah adalah dengan memutus mata rantai kehidupan nyamuk. Banyak cara pencegahan yang bisa dilakukan. Kementerian Kesehatan dari Republik Indonesia bahkan sudah membuat gerakan 3M plus. Cara ini dinilai sangat efektif untuk membasmi nyamuk.

Langkah pertama adalah dengan menguras. Tempat penampungan air harus sering dikuras misalnya ember dan bak mandi. Setiap ada tempat penampungan air harus dibersihkan, misalnya kulkas maupun dispenser. Tak hanya dibersihkan saja, tetapi juga harus dikuras. Hal ini ampuh untuk mencegah nyamuk bertelur.

Berikutnya adalah menutup. Artinya tutup atau penutup harus dimiliki setiap wadah. Beberapa contoh penampungan air yang sering ada di rumah antara lain drum air, kendi hingga pot manusia. Langkah terakhir, jangan lupa untuk mendaur ulang tempat bekas.  Biasanya, wadah plastik yang tidak terpakai justru menyebabkan sarang nyamuk.

Maka dari itu, sebaiknya harus langsung dibuang atau bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya dengan cara didaur ulang. Selain dari cara di atas, ada pula cara lain yang bisa dilakukan guna membasmi nyamuk, misalnya dengan menggunakan bubuk larvasida. Noda membandel pada wadah bisa hilang dengan bubuk tersebut.

Selain itu, bisa menggunakan obat antinyamuk baik di ruangan maupun langsung ke kulit. Cara ini dianggap sangat ampuh untuk menjauhkan nyamuk dari tubuh serta lingkungan sekitarnya. Berikutnya hindari kebiasaan buruk misalnya menggantung pakaian. Jika dibiarkan, maka akan jadi sarang nyamuk. Gantung pakaian di tempat yang terbuka dan banyak angin.

Jika tinggal di daerah yang banyak nyamuk, sebaiknya tidur memakai kelambu, supaya terhindar dari gigitan nyamuk. Cahaya dan ventilasi juga harus sangat diperhatikan, agar lingkungan tetap bersih dan nyamuk hilang. Beberapa orang juga memelihara ikan yang dapat memangsa jentik nyamuk. Selain itu, bisa juga memakai tanaman untuk mengusirnya.

Ternyata, nyamuk tidak bisa disepelekan karena memiliki risiko membawa penyakit. Tak hanya itu saja, penyakit yang dibawa juga sangat berisiko bagi keberlangsungan hidup manusia, hingga bisa menyebabkan kematian. Cara tepat untuk membasminya adalah mengenali daur hidup nyamuk serta menjaga kebersihan.