Metode ilmiah dengan penelitian ilmiah memang terkesan memiliki pengertian yang sama, padahal ada yang membedakan diantara keduanya. Perlu anda ketahui bahwa setiap penelitian ilmiah harus menerapkan metode ilmiah. Namun dalam setiap metode ilmiah belum tentu ada unsur penelitian ilmiahnya.
Dalam artian bahwa setiap prinsip yang diterapkan dalam metode ilmiah terdapat pula unsur penelitian ilmiah. Perbedaan keduanya terletak pada rumusan masalah dan cara kerja pemecahan masalahnya.
Metode ilmiah merupakan rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, terkumpul serta melahirkan berbagai teori yang dapat menjelaskan serta meramalkan fenomena-fenomena.
Syarat Metode Ilmiah
Syarat-syarat metode ilmiah adalah hal-hal yang tidak bisa dipisahkan begitu saja terhadap tahapan-tahapan ilmiah dan menjadi tolak ukur dari metode ilmiah agar bisa dijalankan dengan baik dan benar.
Berikut adalah syarat-syarat dari metode ilmiah:
- Fakta
Setiap tahapan dari metode ilmiah harus bisa tertangkap oleh akal atau data yang terbukti dan sudah menjadi suatu kenyataan.
- Analitik
Setiap metode dipaparkan lebih detail supaya setiap metode bisa saling berhubungan.
- Tanpa Prasangka
Setiap tahapan dari metode ilmiah harus memberikan hasil yang memang sesuai dengan keadaan. Meskipun ada hipotesis, namun hipotesis tersebut tidak jauh terhadap fenomena yang ada.
- Konsisten
Rumusan masalah yang ingin diselesaikan tidak berubah hingga menemukan kesimpulan.
- Objektif
Melibatkan pengukuran secara objektif tanpa adanya pengaruh dari pandangan sendiri.
- Operasional
Berupa panduan ketika melakukan suatu kegiatan atau penelitian.
- Sistematis
Usaha dalam menguraikan serta merumuskan metode haruslah teratur dan logis. Dengan demikian membentuk sistem secara menyeluruh, utuh, terpadu, dan dapat menjelaskan rangkaian dari sebab dan akibat yang berkaitan dengan objeknya.
Unsur-Unsur Metode Ilmiah
- Karakterisasi
Identifikasi sifat-sifat utama yang relevan milik subjek yang diteliti dengan pengamatan dan pengukuran.
- Hipotesis
Dugaan teoritis sementara yang menjelaskan hasil pengukuran.
- Prediksi
Deduksi logis dari hipotesis.
- Eksperimen
Pengujian atas hubungan karakterisasi dengan prediksi dan hipotesis.
- Evaluasi dan Pengulangan
Penilaian atas ketepatan hipotesis dan prediksi berdasar hasil yang didapat saat eksperimen dan pengulangan pada tahap-tahap tertentu apabila tidak didapatkan hasil yang sesuai.
Kriteria Metode Ilmiah
- Berdasarkan Fakta
Analisis dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan harus didasari pada fakta-fakta yang nyata terjadi, bukan dari opini pribadi peneliti.
- Bebas dari Prasangka
Pada saat melakukan eksperimen, peneliti tidak boleh memiliki prasangka. Peneliti boleh memiliki hipotesis, namun eksperimen harus dijalankan secara objektif meskipun diperkirakan hasil tidak sesuai hipotesis.
- Menggunakan Prinsip-Prinsip Analisis
Penarikan kesimpulan berdasarkan metode ilmiah harus menggunakan prinsip-prinsip analisis. Hal ini berarti dibutuhkannya kejelasan urutan berpikir dan kejadian dalam menjelaskan suatu fenomena fisik. Komponen-komponen permasalahan dan hubungan di antaranya harus diketahui dengan jelas dan dapat dijelaskan secara runut.
- Perumusan Masalah atau Pembuatan Hipotesis
Melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti atau hipotesis penjelasan atau terjadinya suatu fenomena.
- Menggunakan Ukuran Objektif
Hasil eksperimen diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan subjektif. Hal ini dimaksudkan agar hasil eksperimen dipahami secara mudah oleh setiap orang. Seminimal mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti.
- Menggunakan Teknik Kuantitatif (atau Ditambahkan Kualitatif)
Teknik kuantitatif dengan ukuran objektif akan memberikan hasil yang dapat dimengerti secara universal dan minim subjektivitas dari peneliti. Akan tetapi, bisa juga digunakan teknik kualitatif jika hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan dengan suatu ketentuan kuantitatif.
Karakteristik Metode Ilmiah
- Bersifat Kritis dan Analitis
Peneliti secara rinci melakukan observasi dan eksperimen untuk mendapatkan hasil yang akurat dan relevan.
- Bersifat Logis
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan dengan logis, bukan berdasarkan pada firasat atau hal lain yang tidak dapat dijelaskan dengan logika.
- Bersifat Objektif
Hasil-hasil yang didapatkan harus merupakan hasil yang objektif. Artinya hasil tidak eksklusif hanya bisa dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan hasil rekayasa.
- Bersifat Empiris
Hasil didapatkan dari kejadian nyata yang benar-benar terjadi. Bukan karangan atau berbasis hanya dari opini peneliti sendiri atau peneliti lain.
- Bersifat Konseptual
Fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep suatu fenomena. Penelitian bukan terbatas pada fakta-fakta yang dapat dirasakan atau dilihat secara nyata. Namun juga penjelasan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan kaitan diantaranya.
Langkah Langkah Metode Ilmiah
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi serta Merumuskan Masalah
Proses identifikasi sangat penting dalam penelitian ilmiah, ini dikarenakan agar rumusan masalah menjadi lebih tajam karena digunakan sebagai data awal dalam suatu penelitian. Identifikasi sendiri harus disesuaikan dengan latar belakang masalah, sesuai dengan fakta dan data yang ada di lapangan.
2. Melaksanakan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan sangat perlu dilakukan dalam penelitian ilmiah. Studi pendahuluan dapat dilakukan dengan cara memahami dan menelusuri kajian pustaka sebagai bahan penyusun landasan teori yang dibutuhkan guna menyusun hipotesis ataupun penjabaran dalam hasil penelitian. Karena bagus tidaknya sebuah penelitian apabila didasarkan pada landasan teori yang relevan dan kukuh.
3. Membuat Hipotesis
Dengan adanya hipotesis, maka penelitian yang dilakukan akan lebih terarah dan fokus pada masalah yang diambil. Selain itu seorang peneliti tidak lagi berurusan dengan data yang tidak dibutuhkan, karena data yang diambil akan fokus pada hipotesis yang telah dirumuskan.
Hipotesis sangat berkaitan dengan anggapan dasar yang merupakan kesimpulan yang memiliki kebenaran mutlak. Sehingga apabila pembaca membaca anggapan dasar, tidak akan lagi meragukan kebenarannya.
4. Mengidentifikasi Variabel serta Definisi Operasional Variabel
Variabel sangat diperlukan supaya masalah yang diambil menjadi lebih jelas juga terukur. Untuk itu perlu definisi operasional variabel yang sesuai dengan maksud maupun tujuan penelitian.
5. Menentukan Rancangan Penelitian
Rancangan atau desain penelitian adalah prosedur maupun langkah yang diterapkan dalam penelitian sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian ilmiah bagi yang bersangkutan. Untuk membuktikan kebenaran penelitian yang dilakukan, maka rancangan penelitian dapat dilakukan secara berulang.
6. Menentukan serta Mengembangkan Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian disebut instrumen penelitian. Pemilihan instrumen penelitian yang dipilih dapat disesuaikan dengan jenis dan tujuan penelitian yang dilakukan.
7. Menentukan Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan orang yang berperan serta terlibat dalam penelitian sebagai sumber data. Umumnya subjek penelitian berkaitan dengan populasi serta sampel penelitian.
8. Melaksanakan Penelitian
Merupakan tahap pengumpulan data yang sesuai dengan desain maupun rancangan penelitian yang sudah ditentukan.
9. Melakukan Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis, semua data yang terkumpul tidak akan memiliki peran apapun.
10. Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Sesuai hasil analisis data yang sudah dilakukan, saat melakukan pembahasan berarti peneliti melakukan interpretasi serta melakukan diskusi hasil penelitian. Dalam melakukan pembahasan harus sesuai dengan teori yang ada.
11. Menyusun Laporan Penelitian dan Desiminasi
Langkah terakhir dalam melaksanakan penelitian adalah menyusun laporan dan desiminasi hasil penelitian.
Sebelum melakukan langkah-langkah metode ilmiah, seorang peneliti harus menentukan judul karya ilmiah yang akan dibuat terlebih dahulu. Dengan ini isi penelitian dengan judul ada kesesuaian.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah Sejarah
Dalam perkembangannya karena sejarah merupakan salah satu ilmu pengetahuan, maka harus dilakukan melalui sebuah penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa Yunani dari kata heurishein yang berarti menemukan atau memperoleh. Sehingga seorang sejarawan harus berusaha mengumpulkan sumber-sumber sejarah ketika sedang melakukan penelitian. Sumber sejarah yang dimaksud dapat berupa jejak-jejak sejarah.
Karena jejak sejarah sangat beragam, maka seorang peneliti harus memahami topik penelitian terlebih dahulu.
2. Verifikasi maupun Kritik Sumber
Verifikasi dilakukan setelah seluruh sumber sejarah terkumpul untuk diuji terkait keaslian juga kredibilitasnya.
3. Interpretasi atau Penafsiran
Dalam penelitian sejarah interpretasi adalah penafsiran kembali pada suatu peristiwa sejarah yang nantinya dapat memberikan pandangan maupun pendapat teoritis ilmiah. Dapat dilakukan dengan cara menganalisis beberapa fakta yang diperoleh dari sumber sejarah yang sudah diverifikasi sehingga didapat hubungan antara fakta yang satu dengan yang lainnya.
4. Historiografi
Merupakan puncak dari penelitian sejarah, di mana seorang peneliti ataupun sejarawan dapat menyusun kisah sejarah sesuai dengan keilmuan yang ada. Dalam penyusunan kisah sejarah ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kronologis, penafsiran, penulisan serta sumber yang digunakan.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah Geografi
1. Merumuskan Pertanyaan
Pertanyaan dapat dikatakan berkualitas apabila ada data maupun informasi untuk menjawab, data dapat diperoleh dari metode ilmiah, terpenuhinya syarat orisinalitas, adanya manfaat teoritik untuk ilmu pengetahuan, memuat isu hangat, diperlukan pemecahan segera namun masyarakat luas belum mengetahui jawabannya. Mengajukan masalah.
2. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data harus diperoleh untuk kemudian diolah sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang nantinya digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian. Sedangkan mengolah data merupakan proses manipulasi data dalam bentuk yang lebih informative.
3. Analisis Data Penelitian Geografis
Merupakan suatu proses penyelidikan terhadap fenomena guna mengetahui keadaan yang sebenarnya. Ada empat macam bentuk analisis data yaitu:
a. Analisis kualitatif, mengarah pada penggambaran fenomena geosfer.
b. Analisis Kuantitatif, pemecahan masalah dengan tiga metode seperti analisis keruangan, analisis ekologi, serta analisis kompleks wilayah.
c. Analisis Penginderaan Jauh, bermanfaat untuk dapat melihat gambaran bentuk permukaan bumiserta informasi-informasi terkait aneka objek yang berada di dalamnya.
d. Analisis SIG (Sistem Informasi Geografis), merupakan sistem analisis dari berbagai data geografi yang berbasis computer. Bermanfaat untuk menunjukkan lokasi hasil penelitian yang dilakukan.
4. Membuat Laporan Penelitian
Setelah analisis data selesai, maka langkah selanjutnya yaitu membuat laporan penelitian yang terbagi atas beberapa bagian utama yaitu: pembuka, bagian isi, dan penutup yang terdiri atas Bab V Simpulan dan Saran, Daftar Pustaka, serta Lampiran.
Langkah Langkah Metode Ilmiah Biologi
Urutan metode penelitian dalam biologi yang perlu anda ketahui yaitu sebagai berikut:
1. Melaksanakan Observasi
Merupakan pengamatan lingkungan untuk menentukan objek paling tepat untuk penelitian. Observasi berdasarkan pelaksanaannya dibagi dalam dua bentuk yaitu:
a. Observasi partisipasi, yaitu peneliti ikut aktif berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang diamati. Berdasarkan keterlibatan pengamat, aktivitas pengamat (observer) dibedakan menjadi partisipasi sebagian dan partisipasi penuh.
b. Observasi nonpartisipasi, yaitu observer (pengamat) tidak melibatkan diri dalam objek.
2. Merumuskan Masalah
Masalah yang akan anda teliti sebaiknya harus memiliki batasan yang jelas. Masalah yang diajukan dapat berupa pertanyaan apa, mengapa, ataupun bagaimana yang terkait dengan objek yang akan diteliti. Masalah yang diajukan sebaiknya harus spesifik supaya mudah dalam melaksanakan penelitian serta dalam pengontrolan.
3. Mengumpulkan Data
Setelah rumusan masalah di dapatkan, selanjutnya anda dapat mengumpulkan data maupun keterangan yang dapat dilakukan dengan cara pengamatan langsung atau studi kepustakaan (membaca buku atau sumber hasil penelitian sebelumnya).
4. Merumuskan Hipotesis
Suatu ide atau dugaan sementara terkait penyelesaian masalah yang telah diajukan dalam suatu penelitian sering disebut dengan hipotesis. Hipotesis dinyatakan sebelum penelitian dilakukan, karena kebenaran hipotesis perlu diteliti lebih lanjut dalam suatu penelitian.
5. Melakukan Penelitian atau Eksperimen
Eksperimen merupakan suatu percobaan yang dilakukan guna menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Sebelum dilakukan eksperimen harus direncanakan terlebih dahulu. Pelaksanaan eksperimen merupakan proses penelitian yang menghasilkan data yang akan dianalisis untuk selanjutnya dibuktikan terkait kebenarannya.
6. Mengolah dan menganalisis Data
Data yang anda peroleh dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Untuk mendapatkan data yang akurat anda harus menggunakan alat ukur yang tepat dan sesuai standar. Data yang sudah anda dapatkan kemudian dianalisis, ditafsirkan, serta apabila diperlukan diuji secara statistik sebagai dasar dalam menolak maupun menerima hipotesis yang telah diajukan.
7. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan didapat dari data yang telah dianalisis serta diuji untuk dapat menerima atau menolak hipotesis yang ada. Apabila data yang dikumpulkan sesuai pernyataan dalam hipotesis maka hipotesis dianggap diterima. Namun apabila data yang diperoleh tidak mendukung hipotesis maka hipotesis yang telah diajukan ditolak.
8. Mempublikasikan Hasil
Mempublikasikan merupakan menginformasikan kepada khalayak ramai dari hasil penelitian yang sudah dilakukan supaya orang lain mengetahui atau mengujinya kembali. Publikasi hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian, menerbitkan dalam jurnal penelitian, maupun Koran sekolah.
Langkah Langkah Metode Ilmiah Hukum
Anda harus menempuh beberapa langkah dalam melakukan penelitian hukum seperti:
1. Melakukan Identifikasi Hukum serta Menetapkan Isu Hukum
Penelitian hukum yang dilakukan dalam praktik hukum dapat menghasilkan argumentasi hukum.
2. Mengumpulkan Bahan-Bahan Hukum
Ketika isu hukum ditetapkan, selanjutnya seorang peneliti melakukan penelusuran guna mencari bahan-bahan hukum yang sesuai terhadap isu yang ada. Dalam memisahkan suatu isu hukum, peneliti harus menelusuri sekian banyak sebagai produk zaman belanda.
3. Telaah atas Isu Hukum
Untuk menjawab isu hukum, penelitian perlu merujuk pada ketentuan hukum perjanjian Indonesia.
4. Menarik Kesimpulan yang Menjawab Isu Hukum
Penelitian hukum dilakukan bukan untuk menguji hipotesis. Kesimpulan yang dapat ditarik dari suatu penelitian hukum tidak ada kaitannya dengan diterima maupun ditolaknya suatu hipotesis.
Langkah Langkah Metode Ilmiah Kepustakaan
Menurut Soerjono Soekanto langkah-langkah metode penelitian kepustakaan adalah sebagai berikut:
1. Langkah Pertama
Seorang peneliti harus mempelajari ketentuan atau peraturan yang dapat digunakan oleh perpustakaan di mana penelitian sedang dilakukan. Dengan mengetahui aturan tersebut, maka seorang peneliti akan dapat terhindar dari hal-hal tidak diinginkan seperti:
a. Meminjam bahan pustaka yang lebih dari jumlah yang dapat dipinjam
b. Dikenakan denda apabila meminjam bahan pustaka melewati waktu yang ditentukan
c. Datang ke perpustakaan justru ketika pada waktu perpustakaan sudah tutup dan seterusnya.
2. Langkah Kedua
Seorang peneliti harus mengetahui sistem pelayanan perpustakaan yang ada. Dalam sistem pelayanan perpustakaan dibedakan paling sedikit dalam dua jenis pelayanan seperti:
a. Sistem Pelayanan Terbuka
Perpustakaan dengan sistem pelayanan terbuka tidak melarang para pemakainya untuk mencari sendiri bahan pustaka yang diinginkan dan diperlukan pada tempat koleksi disimpan.
b. Sistem Pelayanan Tertutup
Perpustakaan dengan sistem pelayanan tertutup, para pemakai perpustakaan tidak dapat mencari sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan ruang koleksi yang tertutup untuk orang selain petugas perpustakaan. Untuk mendapatkan bahan pustaka yang diinginkan dapat didapat dengan bantuan petugas.
3. Langkah Ketiga
Seorang peneliti harus mengetahui bentuk serta jenis bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan yang bersangkutan. Pada perpustakaan yang cukup maju dan berkembang biasanya memiliki koleksi yang cukup lengkap. Tidak hanya buku dan majalah namun sebagian koleksinya berupa bahan-bahan pandang dengar. Jenis perpustakaan akan berpengaruh pada jenis bahan pustaka yang dikoleksi.
4. Langkah Keempat
Seorang peneliti juga harus memeriksa apakah bahan pustaka yang diperlukan dan diinginkan ada dalam koleksi perpustakaan yang bersangkutan. Hal demikian dapat dilakukan dengan cara menggunakan suatu alat penelusuran yang disebut katalog.
5. Langkah Kelima
Dalam tahap ini peneliti harus mencari informasi yang diperlukan melalui katalog. Hal tersebut dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu:
a. Menggunakan kartu pengarang atau penulis, cara ini dilakukan apabila peneliti sudah mengetahui dengan pasti nama pengarang maupun penulis dari bahan pustaka yang dicarinya.
b. Menggunakan kartu judul, hal ini dapat dilakukan apabila peneliti tidak mengetahui dengan pasti nama pengarang ataupun penulis, akan tetapi hanya mengetahui judul yang dicarinya saja.
c. Menggunakan kartu subjek, subjek merupakan pokok bahasan atau bidang ilmu yang menjadi isi dari suatu bahan.
6. Langkah Keenam
Dalam langkah ini sangat berkaitan dengan pembuatan catatan. Setelah seorang peneliti memperoleh informasi yang diperlukan selanjutnya membuat catatan-catatan terkait sesuatu yang dianggap penting dan berguna untuk penelitian yang sedang dilakukan.
Langkah Langkah Metode Ilmiah Survei
Secara umum penelitian survei dilakukan dalam beberapa tahap seperti:
1. Menentukan Masalah Penelitian
Masalah penelitian merupakan konseptualisasi (pemakaian konsep) pada sebuah fenomena maupun gejala sosial yang akan diteliti. Itu berarti semua masalah tidak dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Adanya masalah sangat penting dalam sebuah penelitian karena setiap penelitian berawal dari adanya masalah.
2. Membuat Desain Penelitian Survei
Desain penelitian merupakan konseptualisasi pada sebuah fenomena maupun gejala sosial yang akan diturunkan menjadi variabel-variabel penelitian sampai pada tingkat indikator. Tahapan dalam membuat desain penelitian meliputi teori, konsep, variabel, dimensi, indikator, skala atau pengukuran, dan pertanyaan.
3. Mengembangkan Instrumen Survei
Penelitian dalam tahap ini dilakukan dengan mengembangkan instrumen penelitian dari matriks menjadi daftar pertanyaan.
4. Menentukan Sampel
Menentukan sampel berarti memilih teknik juga metode yang akan digunakan untuk memperoleh sampel yang didasarkan pada keadaan serta kebutuhan data penelitian.
5. Melakukan Pre Test
Tujuan dilakukannya pre test adalah untuk mengetahui apakah ada beberapa pertanyaan yang perlu dihilangkan maupun ditambah.
6. Mengumpulkan Data
Data dapat diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data, bisa diperoleh dengan cara studi literatur maupun observasi langsung.
7. Memeriksa Data
Dalam penellitian survei, setelah mencari data, maka perlu dilakukan pemeriksaan data guna mengetahui data yang diperoleh layak atau tidak.
8. Mengkode Data
Pada tahap pemberian kode, seorang peneliti harus ingat pada prinsip pengukuran maupun skala pengukuran.
9. Data Entry
Tahap selanjutnya dalam penelitian survei adalah memasukkan data dalam program computer.
10. Pengolahan serta Analisis Data
Untuk dapat menjawab pertanyaan yang diajukan maka seorang peneliti harus dapat mengolah dan menganalisis data dengan tepat.
11. Interpretasi Data
Dasar dari pembuatan kesimpulan adalah interpretasi data.
12. Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan yang diambil harus sesuai dan bersandar pada hasil analisis data dan interpretasi data.
Setelah mengetahui berbagai langkah dalam suatu penelitian, akan memudahkan anda untuk menyelesaikan persoalan terkait penelitian yang sedang anda hadapi. Apabila dalam melaksanakan penelitian ternyata anda mengalami kesulitan, maka anda dapat berkonsultasi pada tentor anda.