Simulasi digital dikenal sebagai salah satu mata pelajaran baru pada seluruh kompetensi keahlian dalam kurikulum 2013. Simulasi digital juga merupakan kompetensi pada Teknik Komputer Jaringan sebagai keahlian. Awal mula perancangan simulasi digital adalah identifikasi kebutuhan belajar siswa secara mandiri dengan sistem online.
Sampai saat ini, aspek simulasi digital yang sudah berhasil dibuat adalah desain web, sintak pembelajaran, dan materi-materi simulasi digital. Ketiga aspek tersebut dijadikan sebagai penguji terkait e-learning. Dan masing-masing aspek akan dinilai dan ditanggapi oleh ahli web desain, ahli evaluasi, serta ahli materi.
Pengertian Simulasi Digital
Apabila diartikan dalam kata per kata, simulasi memiliki makna cara untuk menggambarkan sebuah tampilan, karakteristik dan ciri-ciri dari suatu sistem yang nyata. Adapun definisi lain dari simulasi menurut Pusat Bahasa Depdiknas tahun 2005, yaitu metode pelatihan untuk memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya.
Sedangkan definisi dari digital adalah suatu penggambaran keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 (on dan off) atau sering disebut dengan bilangan biner. Kata digital sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu “digitus” yang berarti jari jemari. Yang mana jika jari jemari tangan dihitung semuanya berjumlah sepuluh dan nilai sepuluh terdiri dari dua radix yaitu 1 dan 0.
Apabila dua kata tersebut digabung membentuk frasa simulasi digital, maka maknanya menjadi: suatu media yang mengalami perkembangan dari media cetak ke media visual yang ditampilkan secara online melalui sistem jaringan internet. Ada pula beberapa ahli yang mempunyai definisi tersendiri mengenai simulasi digital, yaitu:
1. Udin Syaefudin Sa’ud
Simulasi digital menurut beliau adalah suatu visualisasi atau replikasi dari perilaku sebuah sistem. Sebagai contoh yakni perencanaan kurikulum pendidikan yang berjalan dalam kurun waktu tertentu.
2. Sri Anitah, W.
Definisi simulasi digital menurut Sri Anitah adalah suatu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam sebuah kelompok. Menurut beliau, proses pembelajaran yang menggunakan metode ini objeknya cenderung tidak nyata atau bukan kegiatan yang sebenarnya. Dengan kata lain para pengajar hanya berpura-pura dalam melakukan kegiatan belajar.
3. Muntoha dkk
Menurut Muntoha dan kawan-kawan, simulasi digital memiliki arti perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan yang mana terjadi pergeseran tentang cara penyampaian materi dari tatap muka secara langsung dalam ruang kelas menjadi secara daring atau virtual.
Tujuan Simulasi Digital
Hadirnya simulasi digital pada era ini tentu saja bukan tanpa tujuan. Terdapat beberapa tujuan yang mendorong lahirnya simulasi digital, antara lain:
- Sebagai pemberi gagasan atau penjelasan tentang suatu produk hasil karya orang melalui perangkat digital.
- Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan bagi setiap murid.
- Dapat membentuk atau mengembangkan kreativitas pelajar.
- Menumbuhkan sikap senang berbagi (sharing) pada pihak lain.
Manfaat Simulasi Digital
Simulasi digital sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Berikut beberapa manfaat dari simulasi digital, yaitu:
- Berfungsi sebagai alat output.
- Memprediksi jalannya project yang akan dibuat dengan menampilkan visual.
- Mengoptimalkan hasil yang akan diperoleh dari pelaksanaan objek simulasi.
- Mengetahui dampak atau efek yang akan ditimbulkan dari suatu tindakan sebelum benar-benar diaplikasikan pada dunia nyata.
- Memberi kesempatan kepada penggunanya untuk mengetahui hasil dari penerapan suatu hal melalui tahap percobaan.
- Memberi kesempatan pada penggunanya untuk melakukan evaluasi setelah mendapat hasil simulasi.
- Memberi kemudahan pada penggunanya dalam menghemat anggaran pelaksanaan.
- Memudahkan kegiatan pembelajaran pada sekolah.
- Memudahkan tenaga pendidik dalam memberikan tugas-tugas sekolah pada para siswanya.
Jenis Jenis Simulasi Digital
1. Berdasarkan Perangkat Keras yang Digunakan
a.) Simulasi Analog
Simulasi ini menggunakan rangkaian elektronika analog pada implementasinya. Contoh dari simulasi analog adalah operasional amplifier untuk integrasi, pembalik, pembanding, penjumlah, dan lain sebagainya.
b.) Simulasi Hybrid
Dinamakan hybrid karena simulasi ini dapat bergerak akibat adanya gabungan dari rangkaian elektronika analog dengan komputer digital.
c.) Simulasi Digital
Sesuai namanya, simulasi ini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan komputer digital.
2. Menurut Sifat dan Waktu
a.) Simulasi Statis
Merupakan simulasi model yang menggambarkan suatu sistem tanpa adanya pengaruh waktu atau sistem yang terjadi pada waktu-waktu tertentu saja. Contoh dari simulasi statis adalah Simulasi Monte Carlo.
b.) Simulasi Dinamis
Simulasi dinamis merupakan kebalikan dari simulasi statis, yang mana simulasi ini sangat dipengaruhi oleh waktu. Contohnya adalah simulasi kedatangan mobil ke dalam jalan tol.
3. Menurut Menurut Ada Tidaknya Peubah Acak
a.) Simulasi Deterministik
Simulasi jenis ini menggambarkan suatu proses yang pasti terjadi.
b.) Simulasi Stokastik
Disebut juga dengan simulasi probabilistik, menggambarkan suatu proses yang mengandung unsur ketidakpastian atau belum tentu terjadi.
4. Menurut Peubah Acak
a.) Simulasi Diskrit
Merupakan simulasi yang berasal dari suatu proses dengan komponen-komponen diskrit sebagai penyusun sistemnya. Contoh simulasi diskrit yaitu kedatangan pembeli pada suatu supermarket.
b.) Simulasi Kontinu
Simulasi yang berasal dari suatu proses dengan komponen-komponen penyusun sistemnya bersifat kontinu.
c.) Simulasi Campuran
Merupakan simulasi yang berasal dari suatu proses dengan komponen penyusun sistemnya bersifat diskrit dan kontinu.
Dengan adanya simulasi digital, sistem yang ada di dunia nyata tidak akan tersentuh ataupun berubah. Keadaan ini memang akan memberikan keuntungan, tetapi tidak menutup kemungkinan juga jika menimbulkan kerugian. Sehingga diperlukan proses uji coba sistem model sebelum membuat kebijakan utama.