Apasih yang dimaksud dengan teks eksemplum ? Mungkin kita sering mendengarnya akan tetapi belum mengetahui maknanya. Berikut kita akan membahas lengkap mengenai pengertian teks eksemplum, struktur teks eksemplum, ciri ciri teks eksemplum, beserta contoh dari teks eksemplum.
Berikut adalah penjelasannya :
Pengertian Teks Eksemplum
Teks eksemplum merupakan teks yang berbentuk cerita yang menceritakan tentang perilaku seseorang atau tokoh dalam sebuah cerita. Ceritanya diawali dengan perkenalan tokoh.
Setelah pengenalan tokoh, akan membahas peristiwa apa saja yang dilakukan oleh tokoh tersebut serta diakhiri dengan interpretasi dari dalam diri tokoh tersebut.
Ciri Ciri Teks Eksemplum
Sama halnya dengan teks yang lainnya, teks eksemplum juga mempunyai ciri-ciri. Apa saja ciri-cirinya ? Berikut ini adalah penjelasannya :
- Teks eksemplum memiliki nuansa naratif.
- Teks eksemplum berisi suatu peristiwa yang tidak di inginkan oleh tokoh.
- Pada umumnya teks eksemplum menceritakan pengalaman pribadi dari seseorang.
- Menunjukkan urutan peristiwa atau kejadian yang cukup jelas.
- Terdapat perubahan perilaku pada tokoh untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
Struktur Teks Eksemplum
Teks eksemplum mempunyai struktur tertentu yang membedakannya dengan teks-teks yang lainnya. Apa saja strukturnya ? Berikut penjelasannya :
- Abstrak : Inti dari suatu peristiwa atau kejadian sebagai pengantar yang menjelaskan peristiwa yang akan diceritakan.
- Orientasi : Bagian awal dari teks eksemplum yang biasanya berisi tentang pengenalan tokoh.
- Insiden : Bagian yang menceritakan tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh yang berkaitan. Biasanya tokoh mendapatkan suatu permasalah yang menimpanya.
- Interpretasi : Bagian yang menerangkan tentang pesan moral, evaluasi atau perbaikan, dan akibat yang timbul karena tindakah tokoh tersebut. Interpretasi hampir sama dengan koda yang terdapat dalam struktur teks anekdot.
- Koda : Bagian penutup dalam teks eksemplum.
Baca juga artikel : Struktur Laporan Hasil Observasi Beserta Contohnya !
Contoh Teks Eksemplum Pengalaman Pribadi #1
Jangan Matematika
Saya memang tidak begitu pintar bila dihadapkan dengan soal-soal pelajaran matematika. Saat duduk dibangku SD, saya merasa soal-soal matematika yang harus saya kerjakan sangat sulit dan begitu membingungkan.
Sedangkan Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat perhatian terutama pada anak-anaknya sendiri. Beliau juga menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang pandai dan bisa dibanggakan.
Sedangkan saat dibangku kelas 2 SD saya sudah mulai nakal dan malas sekali untuk belajar. Waktu di kelas, jika ada teman yang mengajakku bermain, pasti aku lebih memilih bermain ketimbang mendengarkan guru yang sedang menjelaskan di depan.
Siang itu, saya pulang dari sekolah dengan wajah yang lesu. Hal ini disebabkan karena nilai matematika yang saya dapatkan sangat memalukan alias mendapatkan nilai jelek.
Sambil mengeluarkan buku dari dalam tas, Ibu bertanya, “Hari ini kamu mendapat nilai berapa nak ?” Saya hanya bisa terdiam dan sulit untuk berterus terang kepada Ibu.
Hingga Ibu mengulangi pertanyaannya kembali. Dengan berat hati saya harus mengatakan yang sebenarnya kepada Ibu bahwa nilai yang saya dapatkan sangat memalukan.
Dengan terbatah-batah saya berkata, “Mata pelajaran matematika saya hanya mendapatkan nilai dua, Bu.” Mendengar hal itu, Ibu pun langsung marah kepada saya. Dilemparkanlah buku matematika ku ke lantai.
Tetapi saya sangat senang, walaupun ibu sangat marah tapi dia tetap bangga kepada ku karena aku telah berkata jujur dan mau mengakui kesalahan yang aku lakukan.
Sejak saat itulah aku berusaha untuk menggemari dan mempelajari pelajaran matematika dan tidak akan mengulangi kesahalan yang pernah aku buat. Yaitu bermain dengan teman ketika guru sedang menjelaskan.
Baca juga artikel : Contoh Teks Eksemplum Beserta Strukturnya
Contoh Teks Eksemplum Pengalaman Pribadi #2
Tragedi Menginap di Kost
Semester 2 saya di izinkan untuk ngkost oleh orang tua saya. Karena di semester 2 banyak kegiatan malam yang harus saya lakukan. Sebelum itu, saya tidak pernah ngekost.
Saya selalu berangkat dari rumah sendirian dengan mengendarai sepeda motor karena rumah saya lumayan jauh dari kampus.
Kostan yang saya pilih letaknya tidak terlalu jauh dengan kampus. Kira-kira hanya membutuhkan waktu 5 menit jika berjalan kaki. Saya satu kamar dengan teman saya, Shafira namanya.
Meskipun berbeda jurusan tapi bagi begitu dekat dan akrab. Setelah merapihkan barang saya, saya mulai melakukan aktivitas seperti biasanya. Saya harus mulai beradaptasi.
Tepatnya hari minggu, pertama kalinya saya menginap di kostan. Pada malam hari, saya terbangun dari tidur saya. Saya melihat sesosok hantu berkepala tanpa tubuh yang melayang di samping lemari saya.
Saya sangat ketakutan dan ingin berteriak tapi tidak bisa. Rasanya suara saya tercekat di tenggorokan. Saya ingin membangunkan Shafira, tapi tangan ini tidak bisa bergerak.
Lalu saya putuskan untuk menutup mata dan berdoa. Setelah saya membuka mata, Alhamdulillah hantu itu sudah tidak ada. Kemudian saya melanjutkan tidur sambil berdoa.
Saya merasa bersalah karena sebelum tidur tidak berdoa terlebih dahulu. Sejak saat itu saya sering sholat dan mengaji bersama Shafira agar kami tidak diganggu lagi oleh hantu yang saya lihat.
Contoh Teks Eksemplum Pengalaman Pribadi #3
Kebahagian yang Lebur dalam Kesedihan
Si sebuah kota, hiduplah sebuah keluarga. Keluarga itu mempunyai anak yang bernama Citra. Kehidupan dalam keluarga itu selalu di lilit oleh hutang. Kedua orang tua Citra selalu bersyukur setiap cobaan yang menimpa mereka.
Pada suatu ketika, sang Bapak dipecat dari kantornya karena secara tidak sengaja merusak mesin printer milik kantor tersebut. Akhirnya sang Bapak pulang dengan wajah yang tidak karu-karuan, lalu ia menceritakan permasalahan ini kepada istrinya.
“Bu, hari ini Bapak di pecat dari kantor.” Kata sang Bapak.
“Ya mungkin itu sudah menjadi takdir kita pak.” Jawab istrinya.
“Sekarang Bapak bingung mau mencari pekerjaan dimana. Sekarang ini mencari pekerjaan tidak mudah.” Kata sang Bapak.
“Ya sudah pak, tidak usah terlalu di pikirkan. Sekarang mari kita makan dulu !” Seru istrinya untuk mengajak makan siang.
Tiba-tiba sang anak menghampiri mereka dengan keadaan sedih. Sepulang sekolah tadi ia selalu memikirkan nilai rapornya yang dibawah rata-rata. Citra sangat bingung sekali, karena ia takut dimarahi oleh kedua orang tuanya.
Bukannya dimarahi, justru Citra mendapati wajah kedua orang tuanya yang lagi bersedih. Sejak kejadian inilah Citra giat belajar agar bisa meraih cita-citanya dan agar bisa membantu masalah yang dihadapi oleh kedua orang tuanya.
Sejak saat itu pula, Ayah Citra jatuh sakit karena selalu memikirkan pekerjaan yang tidak kunjung di dapatkan.
Pada suatu hari, Citra sedang melaksanakan Ujian kenaikan kelasnya. Demi meraih nilai yang tinggi, Citra rajin belajar dari jauh-jauh hari. Beberapa hari setelah melaksanakan ujian, akhirnya dia berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan.
Tidak disangka ia mendapat nilai terbaik dari semua nilai teman-temannya. Ketika bel berbunyi, Citra berlari pulang dengan wajah yang sangat senang karena ia tidak sabar untuk menunjukkan kepada orang tuanya.
Namun perasaan bahagia itu tidak berlangsung lama karena melihat sebuah jasad yang terbaring di rumahnya. Dia melihat ibunya yang menangis karena melihat jasad ayahnya yang sudah tertutup dengan kain kafan.
Citra pun mulai meneteskan air matanya. Betapa sedihnya Citra ketika ingin menunjukkan nilai yang ia dapat kepada ayahnya, justru ayahnya telah terlebih dahulu tiada.
Ia sadar bahwa kematian juga akan datang secara tiba-tiba. Ia juga sadar bahwa untuk mebahagiakan kedua orang tuanya bukan hanya dari nilai saja. Namun masih banyak cara yang lainnya. Jadi bagaimanapun keadaan kita, kita harus selalu berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
Baca juga artikel : Pengertian Teks Anekdot Beserta Contohnya !
Contoh Teks Eksemplum Pengalaman Pribadi #4
Boros
Pada suatu hari ada seorang pria bernama Arya yang suka sekali menghabiskan uang jajannya dan bahkan ia habiskan uang jajannya itu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Dia berperilaku seperti itu dikarenakan dia merasa bahwa orang tuanya adalah keluarga yang kaya raya dan serba berkecukupan.
Ketika dia beranjak remaja, perilaku borosnya pun semakin menjadi-jadi. Apalagi ditambah dengan adanya pacar yang ia miliki. Padahal orang tuanya sering sekali mengingatkan dia agar tidak boros.
Karena mencari uang itu tidak semudah apa yang kita bayangkan. Dia tetap saja menghambur-hamburkan uangnya tanpa melihat bagaimana jerih payah kedua orang tuanya untuk mendapatkan uang.
Lalu pada suatu ketika, orang tua Arya jatuh bangkrut dalam bisnisnya sehingga menyebabkan keadaan keluarga mereka menjadi sangat miskin dan serba kekurangan.
Belum lagi ditambah hutangnya kepada Bank yang semakin membuat keadaan menjadi lebih parah. Hal itu membuat Arya menjadi frustasi karena dia tidak terbiasa dengan kehidupan yang serba kekurangan. Hingga kejadian itu membuat Arya bunuh diri.
Oleh karena itu hendaklah kita menumbuhkan sikap untuk menghemat agar kita dapat menabung sebagian dari uang yang kita miliki dan yang pasti akan bermanfaat di masa yang akan datang. Jangan seperti Arya yang selalu menghambur-hamburkan uangnya.
Contoh Teks Eksemplum Pengalaman Pribadi #5
Liburan ke Rumah Nenek
Liburan kali ini sungguh berkesan bagiku. Aku diajak bapak untuk liburan ke rumah nenek di Bukittinggi, Sumatera Barat. Sudah lama aku tidak mengunjungi rumah nenek sehingga kesempatan ini sungguh menggembirakan hatiku.
Pukul tujuh pagi aku berangkat bersama bapak. Bapak mengendarai motor dan aku membonceng di belakang. Setelah menempuh berjalanan 4 jam akhirnya kami sampai di rumah nenek.
Keesokan harinya aku diajak sepupuku untuk pergi ke sawah nenek untuk membantu nenek memanen padi. Sawah nenek tidak begitu jauh dari rumah. Hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk sampai di sawah nenek. Ada beberapa orang yang membantu nenek memanen padi. Ada yang menyabit, dan ada pula yang merontokkan butir padi dengan alat perontok.
Hari ketiga aku diajak bapak ke rumah salah satu teman lamanya di dekat Jam Gadang yang tekenal itu. Dari rumah teman bapakku, aku bisa melihat dengan jelas keramaian di sekitar Jam Gadang. Jam Gadang merupakan land mark kota Bukittinggi yang sudah ada sejak tahun 1932.
Hari-hari berikutnya kulalui dengan riang gembira. Aku ikut bermain bersama anak-anak yang ada di desa nenek. Mereka ramah dan mudah bergaul, seakan-akan kami sudah berkawan sejak lama.
Hari terakhir sebenarnya aku enggan untuk pulang dari rumah nenek. Namun karena waktu sekolah hampir masuk sehingga aku harus kembali ke rumah. Sore harinya aku pulang kembali ke rumah dengan membonceng ayahku.
Seminggu penuh aku berlibur di rumah nenek di desa. Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan.
Contoh Teks Eksemplum Pengalaman Pribadi #6
Sebenarnya akau agak malas kalau disuruh orang tua. Namun aku takut berdosa apabila melawan perintah orang tua. Maka aku selalu menuruti perintah orang tua meskipun dengan berat hati dan langkah yang berat. Seperti yang terjadi pada suatu hari. Pulang dari sekolah, aku rebahan di kamar sambil main handphone.
Tiba-tiba ibu menyuruhku mengantar uang untuk arisan ke rumah Bu RT. Dipanggil sekali aku masih diam saja. Panggilan kedua hanya aku jawab “ya Bu” namun aku belum beranjak dari tempat tidur. Panggilan ketiga ibu memanggil dengan agak marah. Aku pun dengan cepat mengganti pakaian seadanya dengan cepat. Dengan buru-buru aku menghadap ibu dan mengambil amplop yang ada di meja.
Dengan agak menahan tawa, bu RT bertanya, “Enggak salah Ren?”.
“Kenapa Bu? Uangnya kurang? tanyaku dengan heran.
“Bukan uangnya Rem, tapi baju kamu, kebalik itu”, kata bu RT sambil tertawa.
Aku segera memeriksa bajuku, ternyata benar bajuku terbalik karena buru-buru tadi. Aku pun langsung pamit ke bu RT untuk pulang ke rumah dengan menahan malu.
Contoh Teks Eksemplum Pengalaman Pribadi #7
Seminggu yang lalu orang tuaku mengajakku dan adikku untuk liburan ke pantai.
Waktu masih menunjukan 6 pagi, namun keluarga kami sudah bersiap-siap untuk pergi ke pantai Menganti. Kami sengaja berangkat pagi-pagi karena jarak dari rumah ke pantai sekitar 4 jam perjalanan. Aku dan adikku tidak boleh membawa ponsel oleh orang tua agar kami benar-benar menikmati perjalanan liburan ini. Kami manfaatkan waktu perjalanan untuk ngobrol atau kadang-kadang bernyanyi.
Tiga jam telah berlalu, kami mulai mendaki bukit. Kami semua terpesona dengan pemandangan yang ada di kanan dan kiri kami. Namun aku hanya bisa menikmati pemandangan hanya sebentar karena aku merasa pusing dan mual akibat jalan yang berkelok-kelok dan naik turun. Ibu memberi minyak kayu putih untuk mengurangi pusing dan rasa mual.
Di pantai kami berenang sekitar 20 menit sebelum kami dipanggil oleh orang tua. Selanjutnya kami bermain air bersama-sama. Ayah meminta aku dan adik untuk duduk bersila dengan membelakangi laut. Ketika ombak datang, kami terseret ke pantai. Hal ini sangat seru sekaligus menegangkan. Sementara ibu asyik mengabadikan momen dengan kamera digitalnya.
Setelah puas bermain air, ayah meminta aku dan adik untuk menulis di pasir. Lalu kami membuat tulisan “Keluarga Bahagia”. Kami pun berfoto bersama dekat tulisan itu dan hasilnya sangat bagus ketika kami lihat di kamera.
Orang tua kami meminta kami untuk membersihkan diri karena waktu sudah mulai siang dan matahari sudah terasa panas. Setelah bersih-bersih kami lanjutkan dengan makan siang bersama bekal yang sudah kami dengan menggelar tikar sambil menikmati keindahan pantai Menganti.
Setelah waktu mulai sore, kami putuskan untuk pulang kembali ke rumah. Kami menikmati perjalanan pulang dengan gembira. Pengalaman liburan kali ini sungguh menyenangkan buatku.
Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian teks eksemplum, ciri ciri teks eksemplum, struktur teks eksemplum, dan contoh teks eksemplum singkat, contoh teks eksemplum pengalaman pribadi beserta strukturnya.