Ketika seseorang menjalankan bisnisnya, baik skala kecil maupun besar, maka ia harus memahami apa yang dinamakan resiko usaha. Resiko usaha adalah alat utama bagi investor untuk memutuskan apakah akan berinvestasi atau tidak.
Setiap bisnis menghadapi resiko tetapi penting bagi perusahaan untuk mengukur resiko dengan tepat. Besarnya resiko juga mempengaruhi sekuritas perusahaan. Resiko melekat pada setiap area aktivitas usaha dan bervariasi sesuai dengan sifat dan ukuran bisnis.
Pengertian Resiko Usaha
Satu-satunya motif mengapa orang memulai sebuah usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan. Namun, dalam proses meniti usaha atau bisnisnya ini pasti akan selalu ada kemungkinan menderita kerugian di dalamnya.
Istilah ‘resiko usaha’ mengacu pada kemungkinan keuntungan yang tidak memadai atau bahkan kerugian, karena ketidakpastian yang tidak terduga.
Peluang kerugian dari kejadian dan situasi yang tidak terduga dalam bisnis ini disebut sebagai resiko usaha. Resiko usaha merupakan komponen penting dalam bisnis, yang tidak dapat dihindari tetapi dapat diminimalkan dengan mengambil tindakan yang tepat oleh pengusaha.
Contoh manajemen resiko usaha adalah permintaan akan produk tertentu dapat menurun, karena perubahan selera dan preferensi konsumen. Penurunan permintaan akan menghasilkan penjualan yang lebih rendah mengurangi keuntungan.
Resiko bisnis bisa muncul karena ketidakpastian dan tingkat resiko yang dihadapi tergantung pada sifat dan ukuran bisnis.
Jenis-Jenis Resiko Usaha
Resiko tidak dapat dihindari dan dihilangkan tetapi hanya bisa dikendalikan melalui tindakan pencegahan dan perbaikan yang tepat dari manajemen resiko. Untuk bisa mengendalikan resiko yang dihadapi oleh pengusaha, kenali terlebih dahulu 5 jenis resiko usaha, yakni:
- Resiko Perusahaan
- Resiko Keuangan
- Resiko Permodalan
- Resiko Pasar
- Resiko Operasional
Resiko Perusahaan
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jenis resiko terbagi menjadi 5 dan salah satunya adalah resiko perusahaan. Jenis resiko satu ini mempunyai dampak langsung pada kehidupan dan manajemen perusahaan beserta beragam saham yang ada.
Resiko Keuangan
Kedua, ada resiko keuangan yang secara umum menyerang jantung bisnis, membuat pengusaha kekurangan sumber daya dan menghambat arus kas.
Resiko keuangan dapat muncul dalam berbagai bentuk mulai dari pelanggan yang gagal membayar produk yang dibeli dari perusahaan, produk yang gagal, dan bahkan strategi usaha yang tidak jalan.
Resiko Permodalan
Resiko permodalan muncul karena adanya kerugian penjualan bisnis. Setiap modal yang dikeluarkan memiliki resiko bahwa pengusaha tidak akan mendapatkan kembali semua uang yang telah diinvestasikan.
Jika investasi modal tidak berhasil, maka pengusaha tidak bisa mendapatkan hasil yang diharapkan bahkan akan mendapat dana kembali yang jauh lebih sedikit daripada yang telah dikeluarkan.
Resiko Pasar
Resiko pasar adalah resiko kerugian atas investasi keuangan yang disebabkan oleh pergerakan harga yang merugikan. Contoh resiko pasar adalah perubahan harga ekuitas atau harga komoditas, pergerakan suku bunga, atau fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
Resiko Operasional
Resiko operasional adalah resiko bahwa praktik, kebijakan, dan sistem internal perusahaan tidak memadai untuk mencegah terjadinya kerugian, baik karena kondisi pasar atau kesulitan operasional.
Kekurangan tersebut mungkin timbul dari kegagalan untuk mengukur atau melaporkan resiko dengan benar, atau dari kurangnya kontrol atas SDM perusahaan.
Macam-Macam Resiko Usaha
1. Macam-Macam Resiko Usaha Menurut Sifatnya
- Resiko murni, resiko usaha yang dialami oleh pengusaha ini sifatnya murni seperti bencana alam.
- Resiko spekulatif, terjadi karena pengusaha sengaja melakukannya demi mengejar untung, contoh mengajukan kredit.
- Resiko fundamental, sebuah resiko yang sulit untuk dilempar ke pihak lain.
- Resiko khusus, muncul dikarenakan sebuah peristiwa tunggal seperti kapal yang karam.
- Resiko dinamis, sebuah resiko karena kemajuan teknologi yang semakin maju.
2. Menurut Dapat dan Tidak Dapat Dialihkan
Resiko yang bisa untuk dikendalikan adalah asuransi sementara, sedangkan yang tidak adalah jika mengalami tilang.
3. Menurut Sumbernya
- Faktor eksternal, resiko bisnis yang tidak dapat dikontrol seperti inflasi ekonomi, perubahan kebijakan fiskal pemerintah, perubahan permintaan barang dan jasa, meningkatnya jumlah pesaing di industri
- Faktor internal, resiko bisnis yang dapat dikendalikan oleh bisnis jika dibandingkan dengan faktor eksternal. Tingkat turnover karyawan dapat dikontrol oleh perusahaan dengan memberikan gaji yang bagus, asuransi, dan lingkungan kerja yang baik. Grafik penjualan yang menurun dapat ditingkatkan dengan mengembangkan rencana pemasaran yang baik.
Faktor-Faktor Penyebab Resiko Usaha
Resiko bisnis menyiratkan ketidakpastian dalam mencari keuntungan atau menghadapi bahaya kerugian karena keputusan dan internal dan eksternal. Oleh sebab itu, ada beberapa faktor resiko usaha yang biasanya terjadi pada seorang pengusaha, di antaranya adalah:
- Perubahan lingkungan, persaingan, dan ekonomi.
- Salah mengambil strategi pemasaran.
- Tidak bisa mengambil keputusan yang tepat.
- Kurang persiapan yang matang.
Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko
- Risk Avoider, orang yang tidak suka menghadapi dan bahkan menghindari resiko.
- Risk Calculator, orang yang mau mengambil resiko selama kerugian yang dialaminya ini bisa dihitung.
- Risk taker, orang yang suka mengambil resiko, mencari ketidakpastian pasar dan fluktuasi pasar yang lebih besar.
- Risk management, orang yang sangat berani dalam mengambil resiko dengan mengidentifikasi penyebab potensial kerugian, menerapkan langkah-langkah pencegahan, serta menyusun rencana untuk meminimalkan biaya dan kerusakan jika terjadi kerugian.
Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah proses untuk mengidentifikasi resiko dalam bisnis. Manajemen resiko ada untuk mengurangi atau menghilangkan potensi masalah. Manajemen resiko adalah bagian penting dari perencanaan bisnis yang efektif.
Sistem manajemen resiko yang spesifik dan terperinci merupakan investasi penting untuk semua bisnis. Ada 4 manfaat manajemen resiko, yakni:
- Menghemat estimasi biaya usaha.
- Mengurangi kemungkinan adanya masalah.
- Melindungi sumber daya perusahaan.
- Meningkatkan citra merek perusahaan.
Resiko bisnis adalah hal yang sangat penting, karena secara langsung mempengaruhi harga saham atau sekuritas perusahaan. Resiko usaha merupakan indikator kunci bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan atau tidak, sehingga sangat penting bagi pengusaha melakukan evaluasi resiko pada bisnisnya.