Ikan Terlangka di Dunia

Lingkungan laut merupakan rumah bagi kebanyakan hewan yang paling tidak biasa, sulit dipercaya, dan benar-benar aneh di planet bumi. Dari keajaiban yang sulit dipahami di dasar laut hingga kantong-kantong kecil ikan hanya beradaptasi pada lingkungan yang sangat spesifik dan terisolasi, ada banyak hewan akuatik yang kebanyakan orang tidak akan pernah melihat atau bahkan mengetahuinya.

Ada beberapa ikan langka yang tinggal di berbagai perairan di seluruh dunia. Informasi tentang ikan unik tersebut sering memukau. Faktanya kita belajar saat mempelajari ikan langka di dunia secara sering mengalahkan segala macam dongeng dan cerita rakyat.

  1. Devil’s Hole Pupfish

Devil’s Hole pupfish (Cyprinodon diabolis) sangat langka dan hanya ditemukan di genangan air kecil di celah formasi geologi berbatu di Lembah Amargosa, Nevada. Pada saat perhitungan terakhir, hanya 170 dari ikan itu yang ada di lokasinya, tetapi sebelum itu, hitungan terkecil dari spesiesnya adalah 35. Para peneliti percaya bahwa jumlah ikannya hanya meningkat karena reproduksi, tetapi 170 masih merupakan jumlah yang sederhana. Mereka masih lumayan langka dan dianggap spesies yang hampir punah.

Apa Anda tahu bahwa Devil’s Hole pupfish merupakan spesies yang pertama kali diberikan status hampir punah?

Si kecil Devil’s Hole pupfish jarang melebihi 0.8 inci (2 cm). Mereka dapat dibedakan dari pupfish lainya dengan tak adanya sirip perut dan, yang dewasa jantan, tak adanya palang vertical. Yang jantan mempunyai warna-warni, tubuh biru tua dan pita hitam di ekornya; namun, betina dan remaja, berwarna kuning-coklat dan taka da pita.

Ganggang adalah makanan utama mereka tetapi mereka kadang-kadang diamati memakan invertebrata kecil. Ikannya diberi nama itu karena sifatnya yang main-main, di mana menyerupai anak anjing (pups); dan Devil’s Hole merupakan nama dari retakan yang mereka huni.

Devil’s Hole Pupfish tinggal di wilayah geografi terkecil dari setiap vertebrata. Devil’s Hole merupakan gua dalam berair yang terukir di samping bukit beberapa ribu tahun yang lalu. Walau tak sepenuhnya dipetakan, kedalaman gua itu setidaknya berkedalaman 152 meter.

Para ilmuwan percaya Devil’s Hole Pupfish hidup di gua selama antara 10,000-20,000 tahun. Namun, mereka akan berenang ke kedalaman lebih dari 20 meter, ikannya muncul di rak karang dangkal dekat permukaan dari gua itu. Karena belakangan ini terjadi perubahan kondisi lingkungan, para pecinta alam memandang Devil’s Hole Pupfish sebagai spesies yang terancam punah.

Dalam arti tertentu, Devil’s Hole pupfish sangat mudah ditemukan, sebagai satu tempat mereka hidup adalah sesuai namanya. Devil’s Hole merupakan sebuah goa unik di Death Valley, Nevada, lebih dari 400 kaki dalamnya tetapi belum diukur secara akurat. Air beroksigen rendah merupakan satu-satunya rumah untuk ikan warna-warni, yang unik ini, sangat kecil mereka secara teratur dimangsa oleh kumbang. Menurut David Thomas, perubahan di lingkungan asalnya dan menurunnya kadar air telah memberikan ancaman serius ke keberadaannya. Hingga saat ini, semua percobaan untuk membentuk populasi pupfish ini di luar Devil’s Hole telah gagal.

  1. Sakhalin Sturgeon

Sakhalin Sturgeon (Acipenser mikadoi) merupakan sturgeonfish langka pada daftar. Ikan ini dulunya banyak di pasar Jepang sekitar tahun 1950an, tetapi populasinya berkurang karena penangkapan ikan yang berlebihan. Secara umum diduga punah di alam liar. Menurut IUCN, hanya 10 sampai 30 sakhalin tersisa di dunia, dan para ahli percaya mereka akan punah dalam 15 tahun kemudian, tetapi usaha penangkaran sedang berlangsung.

Sakhalin sturgeon selalu memiliki jangkauan terbatas, hidup terutama di dalam dua sungai dan beberapa lingkungan payau di Jepang, Korea, dan Rusia. Beberapa sturgeon dipercaya mengikuti lingkaran kehidupan yang mirip dengan salmon Alaska, kembali ke sungai setiap tahun untuk muncul dan bertelur. Mereka dulunya

ikan pasar yang cukup populer pada tahun 1950an, tetapi Sejumlah faktor, termasuk penangkapan ikan yang berlebihan, polusi, dan pembangunan bendungan di sungai tempat mereka berenang untuk bertelur setiap tahun, menyebabkan jumlah mereka menurun secara signifikan. Sekarang dipercaya hanya ada 20-30 pembiakan specimen yang tersisa di alam liar, semua berdasarkan di Sungai Tumnin di Jepang.

Ikan Sakhalin Sturgeon dijual di toko-toko ikan di Jepang baru-baru ini. Meskipun spesiesnya tidak pernah melimpah, jumlahnya yang menurun menjadikannya spesies yang terancam punah. Usaha penangkaran pun berlangsung. Namun, para ahli percaya the Sakhalin Sturgeon akan menjadi punah dalam 15 tahun kemudian.

  1. Red Handfish

Red handfish mendapatkan namanya dari pewarnaan merahnya dan caranya yang asing bergerak di sepanjang dasar laut, “berjalan” dengan tangannya yang menyerupai sirip dada. Awalnya berasal dari beberapa terumbu pasir di sekitar Tasmania, spesiesnya sekarang hanya ditemukan di Teluk Frederick Henry, bertahan dalam dua subpopulasi kecil. Mungkin tidak lebih dari 20 hingga 40 spesimen yang tersisa di alam liar. Populasi yang kecil dan terpisah-pisah ini, serta ancaman yang terus berlanjut dari perubahan suhu, pembangunan manusia, dan perambahan bulu babi ungu, membuat makhluk unik ini dianggap sangat terancam punah.

Dengan kurang dari 100 diperkirakan masih bertahan red handfish (Thymichthys politus) dianggap hampir punah. Jangkauannya dibatasi, dan mereka hanya diketahui hidup di dalam dua petak karang, kecil di sebelah tenggara Tasmania, pulau bagian Australia.

Mereka merupakan spesies yang sangat kecil dengan panjang standar rata-rata 6 cm (2.4 inci) sampai 8 cm (3.2 inci). Mereka tidak bisa berenang seperti handfish lainnya dan alih-alih harus “berjalan” dengan sirip dada mereka yang unik dan mirip tangan. Mereka terdiri dari dua variasi warna yang berbeda—satunya coklat atau putih dengan aksen merah, dan yang lain berwarna merah pekat. Red handfishes merupakan makhluk bentik dan sering terlihat mencari makan cacing dan krustakea di substrat berbatu dan berpasir.

Red Handfish yang tak biasa pindah melintasi dasar laut menggunakan tangan merahnya yang menyerupai sirip. Ditemukan di pesisir di Tasmania pada tahun 1800an, populasi Red Handfish selalu terbatas. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah spesiesnya berkurang dikarenakan ikannya bertelur di bawah rumput laut.

Para pecinta alam di Australia mendaftarkan Red Handfish hampir punah.

  1. The Adriatic Sturgeon

The Adriatic sturgeon (Acipenser naccarii) termasuk di marga yang sama dengan European sea sturgeon. Dia tinggal di Laut Adriatik, badan air yang dikelilingi oleh Yunani, Albania, Italia, dan negara lainnya. Adriatic sturgeon adalah ikan yang sangat besar yang dapat tumbuh sepanjang 2 meter. Ciri-cirinya mirip dengan sturgeon yang lain, termasuk tubuh memanjang, kerangka yang sebagian tulang rawan, dan lempeng tulang yang melapisi tubuh. Dia juga diadromous.

Dapat dibedakan dari sturgeon lainnya dengan pola warna dan bentuk tubuhnya. Makanan favoritnya termasuk larva serangga air, ikan kecil, krustakea dan moluska. Dia hampir punah, dan mungkin ada tak lebih dari 250 ikan liar yang bertahan menurut IUCN Red List.

Pada satu waktu, Adriatic Sturgeon muncul dalam jumlah besar. Penangkapan ikan yang berlebihan menyebabkan spesiesnya hampir punah. Meskipun Adriatic Sturgeon dibesarkan dan dibebaskan dekat Italia, para ilmuwan tak melihat ada bukti bahwa ikan tersebut muncul setelah dibebaskan ke alam liar.

  1. Tequila Splitfin

Tequila splitfin (Zoogoneticus tequila) adalah ikan yang sangat kecil hanya ditemukan di kolam kecil dekat Meksiko di gunung berapi Tecquila. Mereka sebelumnya dianggap punah di alam liar karena kepemilikan peliharaan dan diduga hanya hidup di aquarium. Namun, di tahun 2014, mengikuti usaha percakapan yang sukses, mereka sukses mengembalikan ke alam liar. Hari ini mereka saat ini ditemukan di alam liar dengan jumlah 500 ke bawah.

Antara tahun 1992 dan 2005, para peneliti mengira si kecil Tequila Splitfin telah punah because usaha pengumpulan yang gagal. Tahun 2005, para ilmuwan menemukan populasi sekitar 500 ikan hidup di kolam yang hanya berlebar 4 meter. Para ilmuwan di Meksiko bekerja untung membangun popilasi dan membebaskan Tequila Splitfin dengan harapan spesiesnya dapat pulih.

  1. Giant Sea Bass

Giant sea bass (Stereolepis gigas) adalah sebuah ikan yang besar sekali yang berasal dari Kalifornia, Amerika Serikat. Dapat tumbuh menjadi lebih dari 7 kaki panjangnya dan berat 700 pon. Saat muda, ikannya berwarna oranye dengan bintik hitam, tetapi saat tumbuh dewasa, warnanya menjadi hitam-kebiruan dengan bintik yang lebih besar dan putih di bawahnya. Warnanya juga dapat berubah dari normal ke abu-abu muda untuk memperingatkan giant sea bass lainnya dari para predator.

Meskipun bernama “bass”, merupakan anggota dari keluarga wreckfish. Dia lebih suka hidup di kedalaman sekitar 10 sampai 40 meter di dasar laut yang berpasir, hamparan rumput laut, terumbu karang berbatu, dan punggung bukit untuk menyergap mangsa. Dia makan krustakea, pari, ikan skate, cumi-cumi, ikan dan kadang-kadang kelp. Giant sea bass merupakan spesies yang hampir punah, hanya tersisa 500 individu di lautan.

Giant Sea Bass pernah berkembang di Pasifik timur. Ikannya berkumpul dalam jumlah besar sehingga membuat mereka mudah ditangkap; spesiesnya ditangkap secara berlebihan sampai hampir punah. Dalam beberapa tahun terakhir para pecinta alam menolong makhluk yang sangat besar agar kembali lagi. Namun, Giant Sea Bass masih terancam.

Pernah tersebar luas di seluruh Samudra Pasifik bagian timur, giant sea bass sekarang menghuni hanya sebagian kecil bersama pesisir Kalifornia dan Meksiko; hanya sekitar 500 ikam dipercaya meliputi populasi di seluruh populasi liar. Alasan dari pengurangan sederhana dan menyedihkan: Ukuran mereka yang besar sekali – sering melebihi tujuh kaki panjangnya dan beratnya lebih dari 500 pon – membuat mereka menjadi sasaran popular untuk olah raga dan nelayan bertombak selama abad ke-20. Hanya usaha percakapan heroic di awal tahun 1970an yang menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.

  1. Kissing Loach

Kissing Loach (Parabotia curtus) merupakan ikan Jepang yang hampir punah yang hidup hanya di beberapa system sungai di Jepang dan bermigrasi ke sawah yang banjir untuk bertelur. Terestimasi tak lebih dari 800 kissing loaches tersisa di tanah matahari terbit. Diduga punah di alam liar. Menurut IUCN Red List, kalau usaha percakapan tidak dilanjutkan, populasi kissing loach sisanya akan menjadi punah.

Kissing loach adalah ikan air tawar kecil yang tumbuh hanya sepanjang 6 inci. Tubuhnya yang memanjang berwarna coklat tua, dengan garis-garis coklat yang lebih muda. Kepalanya tajam, dan ada enam barbell dekat mulut. Barbelnya punya pengecap rasa yang menolongnya menemukan makanan di air keruh. Mereka bertahan dengan mengais dan memberi makan ke cacing lumpur.

Kissing Loach, juga dikenal sebagai Aymodoki, berada di tiga wilayah kecil di Jepang. Usaha para pecinta alam untuk menyelamatkan spesiesnya sangat luar biasa; para sukarelawan meyakinkan grupnya muncul tiap tahun. Rencana sedang berjalan untuk sebuah taman konservasi untuk Kissing Loach di Kota Kameoka, Jepang.

  1. Smalltooth Sawfish

Smalltooth sawfish (Pristis pectinata) adalah ikan bertulang rawan berhubungan dengan pari dan ikan skate. Dia termasuk keluarga ikan cucut (Pristidae). Semua anggota keluarga ini mempunyai penampilan yang seperti hiu dengan kepala dan belalai yang rata. Namun, perbedaannya ialah mimbar, dengan “hidung” yang menyerupai gergaji, yang sangat panjang yang terletak di samping barisan gigi tajam. Giginya yang berada di ujung sisi mimbar sebenarnya kulit yang diubah daripada gigi asli. Mimbarnya digunakan untuk berburu dan memberi makan. Ikan cucut mrnggunakan sifat anatominya untuk memotong mangsanya berkeping-keping dengan secara cepat menebas mimbar dari samping ke samping. Juga digunakan sebagai garis pertahan melawan para predator.

Ikan cucut bergigi kecil dapat dibedakan dari ikan cucut lainnya dari “gigi” kecilnya, yang menjadi namanya. Dapat tumbuh rata-rata 18 kaki (5.5 meter) panjangnya. Ditemukan di pesisir Florida. Merupakann spesies yang hampir punah, hanya dengan 250 sampai 500 individu yang tersisa di planet berdasarkan International Union for Conservation of Nature.

Mahkluk yang kelihatan unik dengan moncong yang tampak seperti gergaji, Smalltooth Sawfish menyerupai hiu tetapi lebih dekat dengan sinar. Para ilmuwan memperkirakan bahwa penangkapan ikan yang ditargetkan menghilangkan sekitar 95 persen dari populasi sejak tahun 1962. Smalltooth Sawfish yang tersisa bertempat tinggal di perairan tropis dan subtropis di Atlantik barat.

  1. European Sea Sturgeon

European sea sturgeon (Acipenser sturio) merupakan ikan yang hampir punah yang sebelumnya biasa ada di Eropa tetapi sekarang hanya berada di lubuk laut di Perancis. Hanya 800 dari ikan bertulang ini yang tersisa di planet kita. Jumlah ini, faktanya berasal dari populasi yang hampir punah dari sepasang Europan sea sturgeon yang dibesarkan untuk menambahkan jumlahnya. Berkat usaha dari pemerintah Perancis untuk melestarikan dan memperluas populasinya, ikan ini masih ada keberadaannya.

European sea sturgeon merupakan seekor ikan yang sangat besar yang panjangnya mungkin mencapai 6 meter (20 kaki) dan beratnya sampai 400 kilogram (880 pon). Ikannya memiliki kepala berbentuk baji dengan moncong yang tajam wajah yang tertutup oleh barbel yang sensitif. Tubuh dari ikan ini berwarna coklat-zaitun di atas dan di bawah perutnya berwarna putih. Ada lima garis dari lempeng besar yang terbuat dari tulang.

European sea sturgeon itu diadromous, artinya dia dapat hidup di lingkungan air tawar dan air laut. Sebagian besar hidup di laut tetapi bermigrasi ke river untuk berkembang biak. Merupakan karnivora dan lebih suka krustakea, cacing dan moluska sebagai makanan. Dia menggunakan barbelnya untuk memburu mangsanya di lumpur dan pasir di bawah air.

European Sea Sturgeon hidup di alam liar menetap di Sungai Garonne di Perancis. Spesies yang hampir punah ini pernah tinggal di wilayah luas termasuk di Laut Utara dan Baltik, Selat Inggris, pesisir Eropa di Atlantik, Mediterania utara di barat Rhodes, dan juga di Laut Hitam barat dan selatan.

Para pecinta alam membesarkan dan membebaskan European Sea Sturgeon ke alam liar. Namun, ikannya tak berhasil direproduksi.

  1. Anglerfish

Anglerfish merupakan karnivora dan akan pergi ke dasar laut untuk mencari mangsa. Namun, Anglerfish akan berenang ke permukaan laut untuk berpesta burung laut dari waktu ke waktu. Spesiesnya bertampak ganas dengan mulut penuh dengan gigi bergerigi setajam silet dan juga antenna yang menarik mangsa.

Anda hampir pasti tahu seperti apa rupa anglerfish, setidaknya yang betina; mereka bermulut besar, ikan laut dalam bergigi tajam dengan cahaya teruntai dari dahinya. Mereka sangat menakutkan dan mengintimidasi dalam penampilan yang kebanyakan subspesies dalam Bahasa sehari-hari dikenal sebagai sea devil. Jantan terlihat sangat berbeda dari betina, tetapi mereka mungkin setuju dengan sea devil moniker; ikan tersebut berpasangan dengan melelehkan dan memasukkan yang jantan ke tubuh yang betina, di mana mereka menjadi pelengkap pembawa sperma. Angler fish laut dalam, disebut dreamer, khususnya sulit dilihat; banyak spesies dirahasiakan oleh beberapa spesimen karena kedalaman yang luar biasa di tempat mereka tinggal di perairan beriklim sedang di seluruh dunia.

  1. Stargazer Fish

Stargazer Fish yang berbisa menguburkan dirinya di endapan untuk menunggu mangsanya. Karen cara berburunya, Stargazer Fish terancam bahaya karena hilangnya habitat. Metode utama perusakan habitat adalah pukat dasar, tangkapan sampingan ikan skate, dan penangkapan ikan yang bukan sasaran.

  1. Goblin Shark

Ketika memanggilnya goblin mungkin agak kasar, tidak dapat disangkal bahwa goblin shark mempunyai penampan yang sedikit mengganggu, ditandai dengan mulut besar yang tersembunyi di bawah moncong ikan saat tidak digunakan. Setelah siap untuk makan, goblin shark memperpanjang mulut ini untuk merebut mangsanya, mengejutkan banyak penonton yang pertama kali melihat makhluk yang tak biasa ini. Kebanyakan dari penonton sebenarnya menonton video, karena goblin shark hidup di landas kontinen  pada kedalaman setidaknya 100 meter, dan kemungkinan sedalam 1300 meter. Ketika mereka terlihat, mereka dapat ditemukan Samudra Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik.

  1. Oarfish

Saya ingin sekali memberi banyak informasi tentang ikan dalam laut yang memukau dan sebesar ini, dipercaya sebagai inspirasi untuk legenda kuno tentang ular laut, tetapi kenyataannya bahkan para ilmuwan tidak tahu banyak tentang itu. Mereka diyakini tidak terlalu langka, sendiri, dan telah ditemukan di seluruh di perairan laut beriklim sedang dan tropis; mereka hidup begitu dalam dan sangat tertutup sehingam mereka hampir tak pernah terlihat hidup. Kebanyakan spesies oarfish adalah bangkai yang terdampar di darat, karena mereka dikenal nongkrong bareng di dekat permukaan ketika terluka, sakit atau mati.

 

 

 

 

 

Sumber:

wafishing.com.au/worlds-rarest-fish/

owlcation.com/stem/10-Rarest-Fish-in-the-World

cheezburger.com/18167045/the-worlds-rarest-fish-species-and-how-to-find-them