Hutan merupakan suatu wilayah yang mempunyai berbagai macam jenis tumbuhan lebat antara lain seperti pohon, paku-pakuan, semak, rumput, jamur dan lain sebagainya.
Hutan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Manfaat hutan antara lainnya adalah sebagai penampung karbon dioksida, penghasil oksigen, habitat flora dan fauna, melestarikan tanah, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Hutan mempunyai jenis yang beraneka ragam. Tapi kali ini kita akan membahas mengenai hutan mangrove. Mulai dari pengertian, manfaat, ciri-cirinya, dan persebarannya di Indonesia.
Berikut adalah penjelasan hutan mangrove secara lengkap :
Pengertian Hutan Mangrove
Hutan mangrove atau yang biasa disebut dengan hutan bakau merupakan hutan yang terletak di daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, sehingga hutan ini selalu tergenang air.
Hutan mangrove dibedakan menjadi dua, yaitu hutan pantai dan hutan rawa. Hutan pantai adalah hutan yang tumbuh disepanjang daerah pantai. Ciri-ciri hutan pantai, yaitu tanahnya kering, tidak pernah tergenang oleh air laut maupun air tawar.
Ekosistem hutan pantai terdapat di sepanjang pantai yang curam di atas garis pasang air laut. Kawasan ekosistem hutan pantai seperti ini biasanya memiliki tanah yang berpasir dan mungkin berbatu.
Sedangkan hutan rawa merupakan hutan yang tumbuh di daerah yang selalu tergenang air tawar. Oleh karena itu, hutan rawa terdapat di daerah yang landai, biasanya hutan rawa terletak di belakang hutan payau.
Hutan mangrove yang tumbuh di atas rawa-rawa atau berada di air payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove ini tumbuh khususnya di tempat-tempat dimana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.
Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gemparan ombak maupun berada di sekitar muara sungai dimana arus airnya tidak begitu deras dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem yang terdapat di hutan mangrove bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah dan mengalami daur penggenangan oleh pasang surut air laut.
Tidak banyak tumbuhan yang dapat bertahan hidup di tempat seperti ini. Jenis-jenis tanaman yang terdapat di hutan mangrove kebanyakan mempunyai ciri khas tersendiri. Itu dikarenakan tanaman tersebut telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
Baca juga artikel : 7 Fungsi Hutan Lindung Beserta Gambarnya !
Ciri Ciri Hutan Mangrove
Hutan mangrove atau hutan bakau memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :
1. Hutan Mangrove Terdiri dari Satu Jenis Pohon
Hutan mangrove hanya terdiri dari satu jenis pohon saja, yaitu pohon bakau. Inilah salah satu ciri khas yang dimiliki hutan mangrove. Sangking banyaknya pohon bakau, hutan mangrove juga biasa dikenal dengan hutan bakau.
2. Hutan Mangrove Memiliki Akar yang Tidak Beraturan
Yang menjadi ciri khas yang dimiliki oleh hutan mangrove lainnya adalah adanya akar-akar tanaman mangrove atau bakau yang menimbul ke atas.
Maka dari itu ketika kita memasuki kawasan hutan mangrove kita akan melihat banyak sekali akar-akar pohon bakau yang keluar dari permukaan tanah.
3. Hutan Mangrove Mempunyai Biji yang Bersifat Vivipar
Ciri khas selanjutnya yang dimiliki oleh hutan mangrove adalah memiliki biji yang bersifat vivipar. Biji yang seperti ini akan dapat menghasilkan kecambah di pohon mangrove itu sendiri.
4. Hutan Mangrove Mempunyai Lentisel Pada Bagian Kulit Pohon
Selain itu, pohon mangrove juga memiliki lentisel yang terdapat pada bagian kulit pohon bakau yang merupakan salah satu ciri khas dari hutan mangrove.
5. Hutan Mangrove Mempunyai Tanah yang Berlumpur
Hutan mangrove merupakan salah satu hutan berada di kawasan berlumpur. Hal ini disebabkan oleh tanah yang selalu basah dan diakibatkan dengan adanya air yang menggenangi daerah hutan tersebut.
Akibatnya tanah akan menjadi berlumpur dan berpasir. Namun yang perlu diperhatikan, tanah ini merupakan tanah yang sangat lembab dan selalu digenangi oleh air.
6. Hutan Mangrove Selalu Digenangi Oleh Air
Hutan mangrove mempunyai salah satu fungsi yaitu mencegah abrasi yang disebabkan oleh air laut. Itulah sebabnya mengapa hutan ini berada di pesisir pantai. Hutan ini juga biasanya tersebar di daerah rawa-rawa ataupun di daerah yang terdapat air payau.
Inilah yang menyebabkan hutan mangrove selalu digenangi oleh air. Karena letaknya diantara sungai dan laut, maka air yang menggenangi kawasan hutan mangrove ini adalah air payau dan air laut.
Manfaat Hutan Mangrove
Hutan mangrove memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Hutan Mangrove Mencegah Abrasi Pantai
Hutan mangrove menjadi salah satu tempat yang dapat menjaga kawasan daratan dari abrasi air laut. Abrasi air laut akan selalu terus menerus mengikis permukaan bumi sehingga akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan akan mengancam lingkungan.
Hutan mangrove merupakan salah satu sarana yang sangat baik untuk menjaga daratan agar tidak terkikis oleh air laut.
2. Hutan Mangrove Merupakan Habitat Untuk Hewan
Kawasan hutan mangrove merupakan salah satu habitat yang paling aman untuk hewan-hewan laut seperti udang, ikan, dan kepiting. Hewan-hewan tersebut memanfaatkan celah-celah akar hutan mangrove untuk berlindung dan berkembangbiak.
3. Hutan Mangrove Mencegah Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan suatu ancaman yang sangat serius untuk alam dan makhluk hidup. Salah cara untuk menanggulangi pemanasan global adalah dengan melakukan reboisasi hutan dan upaya pelestarian terhadap hutan.
Salah satu hutan yang dapat mencegah pemanasan global adalah hutan mangrove. Tanaman ini juga merupakan tanaman yang menjadi salah satu penopang pemanasan di daerah pantai.
4. Hutan Mangrove Mencegah Tsunami
Aceh dan Jepang merupakan salah satu contoh daerah yang dilanda oleh tsunami yang dahsyat. Bencana tsunami sendiri ternyata bisa dicegah dengan melestarikan dan mengembalikan fungsi dari hutan mangrove.
5. Hutan Mangrove Menjaga Kualitas Air dan Udara
Kawasan hutan mangrove juga dapat membantu manusia dalam mendapatkan air bersih dan udara yang bersih. Kawasan hutan mangrove mempunyai fungsi untuk menyerap segala polusi yang berasal dari sampah manusia maupun pencemaran yang dilakukan oleh pabrik dan aktivitas manusia lainnya.
6. Hutan Mangrove Sebagai Kawasan Pariwisata
Kawasan hutan mangrove juga bisa dikembangkan menjadi kawasan objek wisata. Dengan cara inilah masyarakat akan menambah wawasan mereka mengenai hutan mangrove. Dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran untuk melestarikan hutan mangrove.
Selain itu, dengan adanya objek wisata hutan mangrove dapat meningkatkan pendapatan penduduk lokal sehingga perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat walaupun sedikit.
7. Hutan Mangrove Sebagai Tempat Penelitian
Hutan mangrove kaya akan dengan pengetahuan dan merupakan salah satu tempat yang cocok untuk dapat mengembangkan berbagai jenis ilmu pengetahuan dalam bidang perikanan, kelautan, kedokteran, dan berbagai bidang yang lainnya.
Sangking banyaknya ilmu yang belum diketahui tentang hutan mangrove, banyak peneliti yang berasal dari luar negeri datang ke Indonesia hanya untuk meneliti hutan mangrove.
Harapannya adalah dapat menemukan manfaat yang lebih besar dari hutan mangrove untuk keberlangsungan hidup manusia di masa yang akan datang.
8. Hutan Mangrove Menjaga Iklim dan Cuaca
Perubahan iklim dan cuaca dapat terjadi karena disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah karena kerusakan sitem dalam alam. Hutan mangrove menjadi sumber yang sangat jelas untuk menjaga ekosistem darat dan perairan.
9. Pelindung Terhadap Bencana Alam
Hutan mangrove dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian, dan vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.
10. Pengendapan Lumpur
Sifat tanaman pada hutan mangrove membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan dengan penghilangan racun dan unsur hara air karena bahan-bahan tersebut terikat pada partikel lumpur. Dengan adanya hutan mangrove, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
11. Penambah Unsur Hara
Sifat hutan mangrove cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber termasuk pencucian dari areal pertanian.
12. Penambat Racun
Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan mangrove membantu proses penambatan racun secara aktif.
13. Penyerapan Karbon
Proses fotosintesis mengubah karbon anorganik (CO2) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan tersebut membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai CO2. Sedangkan hutan mangrove justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Oleh karena itu hutan mangrove lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.
14. Mencegah Berkembangnya Tanah Sulfat Masam
Keberadaan hutan mangrove dapat mencegah oksidasi lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.
15. Memelihara Iklim Mikro
Evapotranspirasi hutan bakau/mangrove mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro tetap terjaga.
Hutan Mangrove di Indonesia
Berikut adalah beberapa hutan mangrove yang terkenal di Indonesia :
1. Hutan Mangrove Jakarta Utara / Hutan Mangrove PIK
Taman wisata alam Angke Kapuk merupakan salah satu kawasan hutan mangrove yang dijadikan sebagai kawasan konservasi. Kawasan ini mempunyai luas wilayah sekitar 99,82 Ha dengan vegetasi utama berupa pepohonan mangrove atau yang kita kenal sebagai hutan bakau.
Keberadaan hutan mangrove ini berfungsi selain berperan sebagai pencegahan erosi pantai dan tempat konservasi, juga berperan sebagai wisata alam dan edukasi bagi para pengunjung untuk dapat lebih mengenal tanaman mangrove.
2. Hutan Mangrove Kulon Progo Jogja
Hutan mangrove kulon progo merupakan salah satu destinasi wisata konservasi alam pertama untuk yanaman bakau di daerah Jogja. Hutan mangrove kulon progo mempunyai luas wilayah 3 Ha yang berada di tepi pantai dan sepanjang sungai Bogowonto.
Nuansa hijau merupakan ciri khas hutan bakau kulon progo. Selain itu ada juga spot-spot khusus seperti ayunan, gazebo serta jembatan api-api yang merupakan sarana pendukung tempat wisata ini.
3. Hutan Mangrove Surabaya
Hutan mangrove Surabaya terletak di kawasan Wonorejo No. 1 Rungkut, Surabaya. Hutan mangrove wonorejo membuktikan kalau masyarakat Surabaya masih perduli terhadap lingkungan.
Dengan adanya hutan mangrove wonorejo ini, Pemerintah Kota Surabaya berharap bisa mengurangi abrasi yang terjadi di pantai timur Surabaya.
Hutan mangrove wonorejo ini sering sekali di kunjungi sebagai sarana pendidikan dalam hal menjaga kelestarian alam dengan melakukan reboisasi serta pembudidayaan tanaman bakau.
Maka tidak heran jika hutan mangrove memiliki luas wilayah 200 Ha yang semakin lama semakin rimbun dan hijau dari sebelumnya.
4. Hutan Mangrove Trenggalek
Hutan mangrove trenggalek terletak tidak jauh dari pantai Cengkrongan, kurang lebih 500 meter dari bibir pantai tepatnya di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.
Di tempat wisata alam ini terdapat sebuah jembatan yang terkenal dengan nama jembatan galau. Jembatan galau merupakan jembatan kayu yang dibangun sebagai tempat untuk para wisatawan berkeliling melihat-lihat kawasan hutan bakau ini.
Keberadaan kawasan hutan mangrove ini sangatlah penting. Selain digunakan sebagai tempat wisata alam dan wisata edukasi, keberadaannya menjadi penyangga kehidupan kawasan sekitarnya.
Keberadaan hutan ini bisa menjadi perisai alam untuk menghalangi dan mencegah kekuatan ombak besar yang menerjang daratan.
5. Hutan Mangrove Semarang
Salah satu alternatif tempat wisata alam yang dapat dikunjungi adalah wisata mangrove wonosari sayung. Hutan mangrove ini berada di pertengahan antara Kota Semarang dan Demak.
Tepatnya terlatak di Jalan Raya Semarang-Demak KM. 9 pada jembatan Sayung dari arah Semarang menuju Demak.
Selain pesona hutan mangrove, kita juga bisa menikmati pemandangan burung yang sedang mencari makan dan melihat ikan blodog yang unik karena kadang melompat seperti kodok.
7. Hutan Mangrove Bali
Hutan mangrove Bali terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta Bali, sekitar 100 meter dari persimpangan Dewa Ruci. Kawasan hutan ini berada tepat di jalur keramaian Kabupaten Badung, yang setiap harinya dipenuhi dengan keributan suara lalu lintas dan polusi udaranya yang sangat tinggi.
Kawasan hutan mangrove di Bali memiliki luas wilayah 1.300 Ha. Pengelola hutan mangrove di Bali, menyediakan jembatan kayu panjang agar mempermudah pengunjung untuk melihat-lihat hutan mangrove tanpa menginjak lumpur sedikit pun.
8. Hutan Mangrove Balikpapan
Hutan mangrove margomulyo terletak di Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Kawasan hutan mangrove ini merupakan hasil pembebasan lahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan untuk dijadikan kawasan konservasi tanaman bakau.
Bagi para wisatawan yang akan menulusuri kawasan ini sudah disediakan jalur tracking yang terbuat dari kayu ulin. Selain itu juga terdapat menara pengawas dan beberapa gazebo sehingga membuat tempat ini sangat cocok untuk kegiatan wisata alam.
9. Hutan Mangrove Karimunjawa, Jawa Tengah
Di samping pantai-pantainya yang menawan dan pesona bawah lautnya yang kaya, Karimunjawa juga memiliki tujuan wisata hutan mangrove dengan alam yang sejuk. Saat berada di hutan mangrove Karimunjawa pengunjung dapat melakukan trekking di atas trek kayu sepanjang 1,3 km. Setelah berjalan sekitar 700 meter, pengunjung bisa menemukan menara pandang yang cukup tinggi yang bisa digunakan untuk melihat area pariwisata hutan mangrove Karimunjawa. Dari menara pandang ini pengunjung bisa melihat pula Cemara Besar, pulau Cemara Kecil, dan pulau Menyawakan.
10. Hutan Mangrove Bedul, Jawa Timur
Hutan mangrove Bedul masih termasuk dalam area taman nasional Alas Purwo. Hutan mangrove Bedul juga merupakan habibat berbagai satwa seperti biawak, monyet, bangau, elang laut, dan belibis.
Hutan mangrove ini juga menjadi tempat wisata rekreasi warga sekitar. Di lokasi ini pengunjung dapat menyusuri segara anakan untuk menikmati hijaunya vegetasi hutan bakau. Ketika sedang surut, banyak para pencari kerang atau nelayan yang menjaring buruannya.
11. Hutan Mangrove Tarakan, Kalimantan Utara
Di Tarakan, Kalimantan Utara terdapat tempat wisata hutan mangrove yang tidak kalah indah. Luasnya mencapai 21 hektar dan menyimpan berbagai jenis tanaman mangrove.
Hutan mangrove Tarakan menjadi paru-paru kota Tarakan karena memang kota ini berada di dekat daerah pesisir. Juga ada beberapa penelitian yang sering dilakukan di sini untuk mengamati ekosistem tanaman mangrove.
Pengunjung dapat berkunjung hutan mangrove ini mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore dengan tiket masuk hanya Rp 5.000 untuk menikmati wisata di sini.
12. Hutan Bakau Muara Gembong, Bekasi
Hutan mangrove di Muara Gembong, Bekasi menawarkan trekking ekowisata mangrove sepanjang 200 meter dengan keindahan hutan mangrove dan pemandangan sunset.
Di kawasan ini juga terdapat habibat hewan langka seperti lutung jawa, burung migran, dan lain sebagainya. Ada juga tempat yang bagus untuk dijadikan objek berfoto.
13. Hutan Mangrove Ujungpangkah, Gresik
Di Gresik, Jawa Timur kita bisa menemukan suasana hutan mangrove yang asri. Tempat wisata hutan mangrove ini ada di dusun Banyulegi, desa Banyuurip, Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Hutan mangrove Ujungpangkah dikenal juga dengan nama Wisata Mangrove Banyuurip. Wisata mangrove ini masih baru karena baru dibuka dan diresmikan 2016 lalu.
Hutan Mangrove Ujungpangkah merupakan daerah pembibitan berbagai jenis tanaman mangrove. Kawan ini juga menjadi habibat burung bangau. Wisata mangrove ini dibuka setiap hari jam 6 pagi hingga 5 sore.
Itulah penjelasan mengenai hutan mangrove mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, ciri-ciri, serta persebaran hutan mangrove di Indonesia yang dijadikan sebagai tempat wisata alam yang sangat indah.