Ciri-ciri Pubertas laki-laki dan Perempuan yang wajib diketahui

Pengertian Pubertas 

Pubertas adalah sebagai masa peralihan dari usia anak-anak menuju masa remaja. Pada masa ini tentunya terdapat perubahan fisik dari tubuh anak-anak menuju tahap dewasa, dimana tandanya dengan matangnya alat reproduksi. Perubahan hormonal juga mempengaruhi, baik hormonal laki-laki pada bagian testis, dan hormonal perempuan pada bagian ovarium. 

Tubuh seorang yang mengalami pubertas akan mendapatkan rangsangan dari perkembangan hormonal. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pubertas yang terjadi pada laki-laki dan perempuan, silahkan simak beberapa uraian di bawah ini. 

Ciri-ciri Pubertas laki-laki 

Masa pubertas pada seorang laki-laki terbagi menjadi dua, yaitu pubertas primer dan juga pubertas sekunder. Adapun pubertas primer yaitu sebagai pubertas yang utama, dengan adanya mimpi basah atau dimana kelamin laki-laki mengeluarkan mani saat sedang tidur. Jumlah mani atau cairan kental yang dikeluarkan tentunya tidak pasti sama setiap satu laki-laki dan lainnya. Ada yang sedikit, ada yang hingga membasahi celana dalamnya. 

Ciri pubertas primer ini biasanya dialami oleh anak laki-laki pada usia sekitar 13 tahun atau pada masa sekolah di bangku SMP. Namun usia juga tidak menjadi patokan, artinya ada juga beberapa faktor lain yang menyebabkan ciri pubertas datang lebih awal atau terlambat. Untuk menyikapi hal ini sebagai orang tua perlu membangun sikap percaya diri anak hingga menjadikan anak siap menghadapi masa pubertas. 

Selanjutnya yaitu ciri-ciri pubertas sekunder pada laki-laki. Perubahan sekunder merupakan perubahan yang dapat dilihat secara kasat mata. Diantara perubahan sekunder pada anak laki-laki adalah sebagai berikut:

  • Suara menjadi lebih berat

Suara laki-laki yang mengalami pubertas sudah pasti akan mengalami perubahan. Suaranya akan menjadi semakin berat dari biasanya.  Biasanya orang mengatakan bahwa suara menjadi lebih “nge-bas” dibandingkan biasanya. Hal ini terjadi karena perkembangan hormone testosterone yang terjadi selama masa pubertas. 

  • Nampak tumbuh jakun

Jakun merupakan sebuah benjolan yang nampak di bagian leher laki-laki yang beranjak dewasa hingga dewasa. Dalam dunia kesehatan, jakun dikenal sebagai prominentia laryngea yang merupakan benjolan di lehen yang ikut bergerak saat berbicara atau makan dan minum. Letak jakun berada di atas tiroid, dibagian leher orang laki-laki.

  • Bau badan dan muncul jerawat

Bau badan anak laki-laki juga akan berbeda, jika dibandingkan dengan masa anak anak yang terkontrol oleh minyak telon atau bedak untuk anak. Laki-laki yang mengalami pubertas akan memiliki bau badan yang khas, artinya tak lagi netral. Ada bau yang memang sebaiknya dinetralisir dengan harum-haruman tertentu, seperti deodoran, sabun, hingga minyak wangi. 

Selain itu, laki-laki yang mengalami pubertas juga mengalami munculnya jerawat pada bagian muka. Jerawat yang muncul pada anak laki-laki disebabkan oleh kelenjar minyak yang ada di lapisan kulit wajahnya. Tidak hanya itu, hormon testosteron juga mempengaruhi tumbuhnya jerawat pada wajah. Sehingga untuk mengatasinya, dibutukan beberapa perawatan khusus mulai dari sabun wajah, pelembab, atau berbagai produk lainnya yang dapat menghindarkan wajah dari jerawat. 

  • Tumbuh rambut halus di kemaluan dan ketiak

Adanya rambut halus pada bagian kemaluan, ketiak, kumis, dan juga jenggot menjadi pertanda khusus bagi anak laki-laki. Rambut di kemaluan pertanda bahwa lelaki tersebut sudah matang dalam memproduksi sperma atau mani. Adapun rambut lain seperti ketiak dan kumis serta jenggot dapat menjadikan laki-laki agar lebih menjaga kebersihan dengan beberapa rambut tersebut. 

  • Dada menjadi lebih bidang dan lebar

Dada yang bidang pada laki-laki bukan lagi hal yang perlu dikagetkan. Hormon yang terus berkembang membuat perkembangan fungsi organ semakin baik. Tak hanya itu, sebagian laki-laki yang hormonnya berkembang dengan pesar akan tumbuh rambut di bagian dada yang bidang tersebut. Dada lebih bidang ini juga yang memberi pengaruh pada suara yang dikeluarkan, yaitu menjadi lebih berkharisma.

  • Ukuran kemaluan bertambah besar

Masa pubertas merupakan masa perkembangan dari organ-organ yang ada pada tubuh, salah satunya yaitu ukuran dari kemaluan. Laki-laki akan mengalami pembesaran ukuran kemaluan sesuai dengan perkembangan hormon pada tubuhnya masing masing. 

Ciri-ciri pubertas perempuan

Sebagaimana laki-laki, perempuan juga memiliki dua jenis ciri pubertas, yaitu primer dan juga sekunder. Perubahan primer pada perempuan berupa mulai berkembangnya fungsi alat reproduksinya yaitu ditandai dengan menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan keluarnya darah dari kemaluan perempuan yang sehat. Darah tersebut berasal dari sel telur atau ovum yang tidak mengalami pembuahan. 

Berbeda dengan laki-laki yang mimpi basah pada saat-saat tertentu, perempuan mengalami menstruasi pada setiap bulannya. Menstruasi menandakan bahwa rahim perempuan telah siap untuk dibuahi. Waktu atau lama menstruasi pada setiap  bulannya sekitar 7 hari bila normal, paling cepat hanya satu hari satu malam saja, dan yang paling lama yaitu 15 hari. Bila darah menstruasi muncul lebih dari 15 hari, maka dapat dinyatakan bahwa darah tersebut merupakan darah wiladah, atau sejenis penyakit. Sehingga perlu diperiksakan pada tenaga medis.

Ciri pubertas pada perempuan yang kedua yaitu ciri-ciri sekunder. Ciri-ciri pubertas sekunder dapat meliputi :

  • Tumbuh rambut di sekitar ketiak dan kelamin

Sebagaimana perubahan atau pubertas pada laki-laki, perempuan memiliki perubahan sekunder yaitu berupa tumbuh rambut di daerah ketiak dan juga kelamin perempuan.  Tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan perempuan memberi fungsi tersendiri bagi kesehatan anda. Fungsi dari rambut di daerah kemaluan yaitu untuk mencegah adanya kotoran yang masuk pada daerah kemaluan. 

  • Pinggul semakin lebar

Laki-laki identik dengan area dada yang membidang, namun perempuan memiliki ciri berupa pinggul yang membesar atau lebih lebar dari masa anak-anak. Pinggul yang lebar ini juga merupakan dampak dari berkembangnya fungsi organ perempuan yaitu perkembangan ovarium itu tersebut. 

  • Payudara semakin besar

Tanda telah berfungsinya organ perempuan salah satunya yaitu payudara yang semakin besar. Payudara merupakan kelenjar susu yang dimiliki oleh wanita, berfungsi untuk menyusui bila sudah melahirkan anak nantinya. Perkembangan payudara yang semakin besar ini juga tidak begitu saja terjadi, namun tentunya membutuhkan waktu hingga puncaknya. 

  • Kulit semakin halus

Kulit wanita akan semakin halus ketika telah mencapai pubertas. Hormon progesterone akan membuat kulit wanita lebih tipis dan akan memperbarui dengan sendirinya, entah beberapa bulan sekali. Kulit halus ini juga didukung dengan adanya produk kecantikan yang digunakan. 

  • Suara semakin nyaring

Bila laki-laki mengalami perubahan berupa suara yang membesar dan bervolume, maka perempuan hadir dengan suara yang lebih nyaring atau melengking. Suara ini memang khas dimiliki oleh perempuan, hingga banyak sekali variasi suara melengking dari setiap perempuan. 

  • Bau badan

Pada masa pubertas, perempuan juga membutuhkan pengharum tambahan, baik itu berupa deodoran, pewangi, parfum dan juga sabun. Bila tidak menggunakan pengharum tambahan maka bau tidak enak akan tercium baik dari keringat maupun dari beberapa bagian tubuh yang memang kurang sedap. 

Usia pubertas pada remaja

Sedikit disinggung di atas, bahwa usia pubertas pada remaja laki-laki dimulai dari usia 13 tahun atau masa SMP. Sedangkan pada perempuan, masa pubertas bisa lebih awal bahkan ada yang mulai dari usia 9 tahun. Namun pada umumnya pubertas pada perempuan mulai dari usia 12 tahun. Selepas masa remaja perempuan tetap mengalami menstruasi pada setiap bulannya, sehingga memang perlu persiapan yang matang untuk menanggapi masalah tersebut. 

Masa pubertas ditandai dengan beberapa ciri di atas, namun siapa sangka bila pada masa itu juga ditandai dengan munculnya perubahan psikologis. Salah satunya dengan rasa ingin tahu yang tinggi, rasa ingin mencoba hal yang baru, serta rasa emosional yang tinggi. Pada masa pubertas juga biasa dibarengi dengan munculnya perasaan tertarik dengan lawan jenis, rasa emosional ingin mencintai dan juga dicintai. 

Cara mengimbangi masa pubertas pada laki-laki dan perempuan

Masa pubertas pada laki-laki dan juga perempuan membutuhkan beberapa penyikapan baik dari yang mengalami maupun dari  orang tua. Bagi anak yang mengalami masa pubertas, sudah pasti akan merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Bagi anak perempuan tentu harus menyesuaikan diri dengan kondisi menstruasi yang lumayan membuat tubuh menjadi sakit di beberapa organ, laki laki yang harus menyesuaikan diri dengan menjaga kebersihan dan bau badan, dan beberapa bentuk penyesuaian lainnya. 

Bagi orang tua yang memiliki anak laki-laki dan perempuan baru menginjak masa remaja sebaiknya perlu melakukan pendekatan khusus. Anak laki-laki sebaiknya dibelaki dengan pengetahuan cara membersihkan diri selepas mimpi basah, cara bertinteraksi dengan lawan jenis, dan juga cara menjaga kebersihan. Sedangkan anak perempuan memerlukan edukasi khusus yang berupa cara membersihkan darah menstruasi, cara mensucikan diri dari menstruasi, hingga cara membersihkan beberapa daerah khusus pada tubuh. Edukasi mengenai pubertas memang sudah diberikan saat di sekolah, namun orang tua memiliki kewajiban juga untuk menyampaikan pengingat agar masa itu dapat terlewati dengan baik.

Cara menjaga kesehatan reproduksi saat pubertas

Masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa menimbulkan sebuah kebiasaan yang memang tidak seperti biasanya. Anak perempuan dan juga laki-laki memiliki cara tersendiri yang berbeda untuk menjaga kesehatan reproduksi yang mereka miliki. 

  • Cara menjaga kesehatan reproduksi perempuan

Bagi perempuan menjaga kesehatan reproduksi sangatlah penting. Banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan, yang paling utama ialah kebersihan alat reproduksi. Alat reproduksi pada perempuan sangat rawan akan bakteri dan juga kuman bila dalam kondisi lembab. Bakteri dan jamur akan mudah tumbuh, bahkan bisa masuk ke dalam organ dalam. 

  • Cara menjaga daerah reproduksi yang pertama hendaknya perempuan mengganti celana dalamnya paling tidak sehari dua kali. Ini untuk mengantisipasi terjadinya pertumbuhan bakteri dan jamur. 
  • Cara kedua yaitu dengan sering mengganti pembalut ketika sedang menstruasi. Saat menstruasi bakteri dan jamur dapat berkembang 10x lipat dari biasanya. Sehingga setelah melepas pembalut yang lama hendaknya alat kemaluan dibersihkan dulu dengan air mengalir dan mengganti dengan pembalut yang baru. Lipat pembalut yang telah dipakai dan buang pada tempat sampah yang jauh dari jangkauan anak-anak. 
  • Jongkok ketika buang air kecil

Perempuan dengan betuk organ kelamin yang sedemikian rupa tentunya membuat cara pembersihannya juga khusus. Sebaiknya seorang perempuan melakukan buang air kencing dengan jongkok, selain untuk memudahkan saat membersihkan sekitar daerah kemaluan, juga penting untuk menjaga kesehatan organ ginjal dan lain sebagainya. 

  • Menggunakan antiseptik alami

Jenis antiseptik alami yang pertama yaitu bisa dari daun sirih. Cukup dengan rebus daun sirih, setelah hangat kuku air tersebut dapat digunakan untuk membasuh area kewanitaan. Usahakan agar air sirih yang anda gunakan untuk membasuh area kewanitaan tidak sampai dingin, sehingga bisa membunuh kuman yang ada di daerah kewanitaan. Antiseptik kedua yang dapat digunakan ialah berupa rebusan sereh, dimana rebusan sereh ini juga mengandung antiseptik yang dapat mencegah bau. 

  • Cara menjaga kesehatan reproduksi laki-laki
  • Membersihkan setiap selesai BAK

Membersihkan alat kelamin memang penting, salah satunya agar terhindar dari bakteri yang menyebabkan penyakit. Sebaiknya membersihkan alat kemaluan laki-laki juga tidak hanya pada bagian ujung, namun pada bagian sekitarnya. Hal ini guna mencegah adanya cipratan saat buang air kecil agar ikut bersih juga. 

  • Kencing dengan berdiri

Kondisi alat kemaluan laki-laki menyebabkan kencing berdiri lebih sehat bila dibandingkan dengan berjongkok. Pada sadarnya laki-laki memiliki kantung urin yang bila dalam keadaan jongkok dapat terjepit, sehingga sebaiknya kencing dengan posisi berdiri saja. 

  • Rajin memangkas rambut kemaluan

Rambut yang tumbuh di daerah kemaluan laki-laki, sebaiknya dibersihkan secara berkala paling tidak setiap bulannya. Hal ini dikhawatirkan dengan kondisi yang lebat akan membuat area tersebut menjadi sarang bakteri dan mudah lembab. Sebaiknya seorang laki-laki juga sering mengganti celana dalam, agar tidak lembab dan tetap kering. 

Hal-hal yang perlu dihindari selama masa pubertas

  • Minum-minuman beralkohol, merokok, dan obat obatan terlarang

Pada masa pubertas memang sangat rawan dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Apalagi bila berkaitan dengan minum-minuman keras, rokok, hingga obat-obatan yang terlarang. Inilah mengapa peran orang tua itu sangat penting. Mengonsumsi minuman keras pada usia remaja dapat berakibat buruk, terutama pada perkembangan alat atau organ reproduksi. Begitu juga dengan rokok dan juga obat-obatan terlarang. Justru akan menghambat pertumbuhan dan juga perkembangan organ tertentu. Ketiga kebiasaan buruk tersebut juga dapat menyebabkan bau badan yang aneh dari biasanya, sehingga penting untuk dihindari. 

  • Interaksi berlebih dengan lawan jenis

Luapan emosi atau perkembangan secara psikologis pada usia pubertas memang tidak dapat dihindari. Terdapat masa dimana mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis, inilah yang biasanya disebut dengan asmara merah jambu. Perlu dikontrol karena memang pada dasarnya hubungan antara laki-laki dan perempuan ada batasan-batasan tersendiri, sehingga layak untuk tidak terlalu berlebihan. Sebagai orang tua sebaiknya membekali anak dengan ilmu agama, agar tidak lepas dari perhatian dan juga dapat dengan mudah kembali pada jalan yang benar. 

  • Pola hidup tidak sehat

Jarangnya olahraga dan juga tidur yang larut malam dapat membuat masa pubertas tidak dapat berkembang dengan sempurna. Bagaimanapun juga berkembangnya hormon yang ada pada laki-laki dan perempuan juga membutuhkan istirahat yang cukup. 

Sudah sepatutnya masa pubertas diisi dengan hal-hal yang positif, agar tumbuh kembang anak juga tidak terganggu. Untuk itu, orang tua dan juga lingkungan juga mempengaruhi karakter remaja Indonesia saat ini. Akhir kata, itulah yang dapat kami sampaikan dalam artikel ini. Semoga informasi ini bermanfaat 🙂