Bahasa Jepang kini telah menjadi tranding topic dari banyak negara, karena seiring perkembangan baik fashion, kuliner, dan pariwisata, telah mengangkat baik budaya dan bahasa yang ada di negara Jepang tersebut dikenal oleh negara lain. Indonesia pun kini sudah tidak asing dengan budaya dan bahasa dari negara sakura ini. Tata bahasa jepang pun mulai di pelajari di sekolah-sekolah.
Bahasa Jepang ini memang memiliki sejarah panjang dari perjuangan para pahlawannya. Awal mula adanya bahasa Jepang ini tidak terlepas dengan adanya Tiongkok, yang telah dahulu memiliki kosa kata kanji sebagai bahasa yang sudah digunakan dengan konsep jaman kerajaan. Dan kemudian muncullah konsep hiragana dan katakana yang kini telah disempurnakan. Bahasa Jepang menjadi bahasa yang banyak dipelajari di luar negaranya selain bahasa Arab, bahasa Korea, dan bahasa Mandarin.
Huruf dalam Tata Bahasa Jepang
1. Huruf Abjad Bahasa Jepang Hiragana
Huruf hiragana pada sejarahnya dahulu memang menjadi salah satu cara oleh orang Jepang dalam menyederhanakan tata bahasa. Kita ketahui bersama jika bahasa kanji pada masa itu, sangatlah rumit dan sulit untuk dipahami oleh orang yang belum memahami akan bahasa kanji. Dan barulah muncul konsep pemilihan bahasa Jepang dengan menggunakan hiragana.
Setelah semakin banyak orang yang menggunakan bahasa dengan huruf hiragana ini, maka semakin hari semakin banyak orang Jepang yang menggunakan bahasa ini. Selain mudah juga tidak sulit untuk memahami akan tulisan dari bahasa Jepang dengan huruf hiragana ini. Dari sepenggal sejarah ini, maka bisa kita gambarkan tentang kemampuan Tiongkok.
Tiongkok pada masa lampau memang telah menjadi negara yang memberikan peradaban bagi negara yang ada di sekelilingnya. Dan salah satu efek dari adanya negara Tiongkok, yaitu mampu memberikan pemahaman akan sebuah bahasa yang mudah dipahami dan diterima oleh negara yang ada di sekitarnya, dan salah satunya ialah Jepang.
Jepang telah menggunakan huruf kanji sebagai kata dasar pada bahasanya, dan menambahkan imbuhan serta serapan dari keadaan yang dibutuhkan oleh saat ini. Sehingga bahasa yang ada masih adanya penyempurnaan akan tata bahasa dan cara pengucapannya.
Pelafalan Hiragana
あ A く Ku し Shi
い I け Ke す Su
う O こ Ko せ Se
え E きゃ Kya そ So
お O きゅ Kyu しゃ Sha
か Ka きょ Kyo しゅ Shu
き Ki さ Sa しょ Sho
た Ta は Ha ひ Hi
ち Chi ふ Hu ゆ Yu
つ Tsu へ He よ Yo
て Te ほ Ho ら Ra
と To ひゃ Hya り Ti
ちゃ Cha ひゅ Hyu る Ru
ちゅ Chu ひょ Hyo れ Re
ちょ Cho ま Ma れ Ro
な Na み Mi りゃ Rya
に Ni む Mu りゅ Ryu
ぬ Nu め Me りょ Ryo
ね ne も Mo わ Wa
の No みゃ Mya ゐ Wi
にゃ Nya みゅ Myu ゑ We
にゅ Nyu みょ Myo を Wo
にょ nyo や ya ん N
が Ga じ Ji づ (zu)
ぎ Gi ず Zu で De
ぐ Gu ぜ Ze ど Do
げ Ge ぞ Zo ぢゃ (ja)
ご Go じゃ Ja ぢゅ (ju)
ぎゃ Gya じゅ Ju ぢょ (jo)
ぎゅ Gyu じょ Jo ば Ba
ぎょ Gyo だ Da び Bi
ざ Za ぢ (ji) ぶ Bu
べ Be びゅ Byu ぴ Pi
ぼ Bo びょ Byo ぷ Pu
びゃ bya ぱ pa ぺ Pe
ぽ po ぴゃ pya ぴゅ Pyu
ぴょ pyo
2. Huruf Abjad Bahasa Jepang Katakana
Huruf abjad dari huruf katakana ini memiliki kesamaan dan sedikit perbedaan dengan huruf hiragana. Yang mana perbedaannya ialah ketika pada hiragana lebih kepada kata kerja pembantu, jika pada katakana ini lebih kepada pengembangan akan bahasa yang saat ini mulai bermunculan, ataupun mengikuti akan kondisi saat ini.
Makna dari mengikuti kondisi saat ini yaitu beberapa kata yang bermunculan secara digital, maka akan mampu diserap dan diterapkan pada bahasa Jepang melalui huruf katakana ini. Sehingga memang bahasa Jepang ditopang oleh beberapa huruf dan salah satunya, ialah dari huruf hiragana dan katakana.
Pelafalan Katakana
ア A ツ Tsu ミ Mi
イ I テ Te ム Mu
ウ U ト To メ Me
エ E チャ Cha モ Mo
オ O チュ Chu ミャ Mya
カ Ka チョ Cho ミュ Myu
キ Ki ナ Na ミョ Myo
ク Ku ニ Ni ヤ Ya
ケ Ke ヌ Nu ユ Yu
コ Ko ネ Ne ヨ Yo
キャ Kya ノ No ラ Ra
キュ Kyu ニャ Nya リ Ri
キョ Kyo ニュ Nyu ル Ru
サ Sa ニョ Nyo レ Re
シ Shi ハ Ha ロ Ro
ス Su ヒ Hi リャ Rya
セ Se フ Fu リュ Tyu
ソ So ヘ He リョ Ryo
シャ Sha ホ Ho ワ Wa
シュ Shu ヒャ Hya ヰ Wi
ショ Sho ヒュ Hyu ヱ We
タ Ta ヒョ Hyo ヲ Wo
チ chi マ ma ン n
ガ Ga ジュ Ju ビョ Byo
ギ Gi ジョ Jo パ Pa
グ Gu ダ Da ピ Pi
ゲ Ge ヂ Ji プ Pu
ゴ Go ヅ Zu ペ Pe
ギャ Gya デ De ポ Po
ギュ Gyu ド Do ピャ Pya
ギョ Gyo バ Ba ピュ Pyu
ザ Za ビ Bi ピョ pyo
ジ Ji ブ Bu
ズ Zu ベ Be
ゼ Ze ボ Bo
ゾ Zo ビャ Bya
ジャ Ja ビュ Byu
3. Huruf Abjad Bahasa Jepang Kanji
Huruf abjad kanji ini sendiri sebagai kata baku yang menjadi acuan dari huruf hiragana dan katakana, untuk melakukan sebuah pengembangan bahasa. Sehingga tanpa adanya bahasa kanji ini, pastilah akan sulit adanya huruf hiragana dan katakana ini. Oleh sebab itu, keterkaitan antara hiragana dan katakana ini sangatlah berkaitan.
Ketika dalam pengembangan bahasa kanji ini tidak dilakukan, maka akan sulit ketika menemui makna terbaru dari satu masa ke masa lain. Dengan adanya hiragana dan katakana, maka bisa dilakukan penyempurnaan dan bisa menjadi bahasa yang global.
4. Huruf Abjad Bahasa Jepang Romaji
Khusus untuk abjad romaji ini ialah bahasa Jepang yang kini telah dilantinkan, sehingga bagi orang dari negara lain mampu memaknai dari bahasa Jepang yang syarat nilai tinggi ketika melihat dari tulisannya. Dahulu orang Jepang masih kurang berkenan ketika mengetahui bahwa bahasanya dilatinkan.
Namun kini seiring perkembangan jaman dan juga sebagai sarana perluasan budaya bahasa, maka dilatinkan menjadi huruf romaji. Huruf romaji ini akan memperlihatkan konsep dan tata bahasa Jepang yang khas dibandingkan bahasa dari negara lain. Hal yang paling mencolok dari bahasa Jepang yaitu pertemuan huruf vokal.
Pada bahasa Jepang memang ada banyak pertemuan huruf vokal yang berbeda pada satu kata. Jika kita telaah pada bahasa Jepang atau bahasa dari negara lain, maka akan sangat jarang kita temui seperti hal nya dari bahasa Jepang. Dan hal ini lah yang diharapkan untuk bisa dijadikan sebagai pemikat orang lain untuk mempelajari bahasa Jepang.
Dasar Bahasa Jepang Kanji
1. Kanji Kokotsu
Bahasa kanji kokotsu ini termasuk ke dalam penggunaan bahasa pada masa 11 sebelum masehi. Tentunya bahasa yang digunakan ini termasuk bahasa kuno para orang tiongkok jaman dahulu. Bahasa kuno kanji ini tentunya berbeda sekali dengan bahasa kanji saat ini, yang mulai adanya pengembangan dari sisi tata bahasa dan intonasi.
2. Kanji Kinbun
Pemahaman dari kanji berabad lamanya ini dari artefak yang ditemukan oleh para peneliti kebudayaan dan sejarah, akan barang yang masih tersisa. Kanji kinbun ini berada pada masa dinasti chou yang berkuasa pada tahun 7 sebelum masehi. Bahasa kibun ini diketahui pada sebuah peninggalan berupa perunggu.
3. Kanji Tenbun
Penggunaan kanji tenbun ini dimulai dari kekuasaan dinasi chin yang mampu menjadikan tiongkok bersatu pada masa tahun 3 sebelum masehi. Dan inilah awal mula dimulainya keseragaman akan bahasa kanji, yang kemudian dikembangkan dengan huruf hiragana dan katakana.
4. Kanji Kaisho
Kanji kaisho ini menjadi generasi terakhir dari sebuah tata bahasa kanji, yang kini telah mengalami penyempurnaan mengikuti akan jaman. Tentunya dalam proses penyempurnaan ini tidak mengubah dari kata dasar yang ada, namun hanya mengubah kata sambung dan imbuhan saja.
Karena ketika mengubah kata dasar, maka justru akan mengubah seluruh kata dan tentunya akan menghancurkan konsep tata bahasa dari Tiongkok ini. Dan kini kita ketahui jika pengembangan dalam bahasa Jepang, maka bisa pada huruf hiragana dan katakana. Dan selain pengembangan dengan menggunakan konsep huruf hiragana dan katakana tidak bisa.
Angka Dalam Bahasa Jepang
1. Satuan 0 – 10
Angka bahasa Jepang dari satuan menjadi acuan utama dalam pengucapan pada satuan lebih besar. Urutan angka nya yaitu “ ichi, ni, san, yon, go, roku, nana, hachi, kyuu, juu”. Kata-kata huruf tersebut berturut-turut dari angka 1 sampai dengan 10. Dan ketika ingin mengucapkan ke angka yang lebih besar, maka ada beberapa ketentuan lainnya.
Angka Bahasa Jepang Kana Kanji
Nol (0) : Rei / Zero れい / ゼロ 0
Satu (1) : Ichi いち 一
Dua (2) : Ni に 二
Tiga (3) : San さん 三
Empat (4) : Shi / Yon し / よん 四
Lima (5) : Go ご 五
Enam (6) : Roku ろく 六
Tujuh (7) : Shichi / Nana しち / なな 七
Delapan (8) : Hachi はち 八
Sembilan (9) : Kyuu きゅう 九
Sepuluh (10) : Juu じゅう 十
2. Belasan 11 – 20
Pada pengucapan kata belasan di sini terdapat perbedaan yang tidak terlalu banyak, cukup memberikan makna 10 dengan “juu”, maka ketika akan mengucapkan angka 11 dengan kata “juu-ichi” dan ketika ingin mengucapkan angka belasan lainnya bisa menyesuaikan sesuai dengan awalan “juu”.
Angka Bahasa Jepang kana Kanji
Sebelas (11) : Juu Ichi じゅう いち 十 一
Dua Belas (12) : Juu Ni じゅう に 十 二
Tiga Belas (13) : Juu San じゅう さん 十 三
Empat Belas (14) : Juu Yon じゅう よん 十 四
Lima Belas (15) : Juu Go じゅう ご 十 五
Enam Belas (16) : Juu Roku じゅう ろく 十 六
Tujuh Belas (17) : Juu Shichi じゅう しち 十 七
Delapan Belas (18) : Juu Hachi じゅう はち 十 八
Sembilan Belas (19) : Juu Kyuu じゅう きゅう 十 九
3. Puluhan 10 – 100
Pada pengucapan angka puluhan hingga ratusan, maka juga memiliki ketentuan khusus. Sehingga tidak terjadinya perbedaan pemahaman bagi orang yang baru belajar. Jika angka 10 disebut “juu”, maka ketika akan mengucapkan angka 20 dengan mengucapkan “ni-juu”. Jadi angka satuan diucapkan terlebih dahulu dan angka 10 mengikuti dibelakangnya.
Angka Bahasa Jepang kana Kanji
Dua Puluh (20) : Ni Juu に じゅう 二 十
Dua Puluh Satu (21) : Ni Juu Ichi に じゅう いち 二 十 一
Dua Puluh Dua (22) : Ni Juu Ni に じゅう に 二 十 二
Dua Puluh Tiga (23) : Ni Juu San に じゅう さん 二 十 三
Dua Puluh Empat (24) : Ni Juu Yon に じゅう よん 二 十 四
Tiga Puluh (30) : San Juu さん じゅう 三 十
Tiga Puluh Satu (31) : San Juu Ichi さん じゅう いち 三 十 一
Tiga Puluh Dua (32) : San Juu Ni さん じゅう に 三 十 二
Tiga Puluh Tiga (33) : San Juu San さん じゅう さん 三 十 三
Tiga Puluh Empat (34) : San Juu Yon さん じゅう よん 三 十 四
Empat Puluh (40) : Yon Juu よん じゅう 四 十
Lima Puluh (50) : Go Juu ご じゅう 五 十
Enam Puluh (60) : Roku Juu ろく じゅう 六 十
Tujuh Puluh (70) : Nana Juu しち じゅう 七 十
Delapan Puluh (80) : Hachi Juu はち じゅう 八 十
Sembilan Puluh (90) : Kyuu Juu きゅう じゅう 九 十
4. Ratusan 100 – 1000
Pengucapan angka ratusan hingga ribuan menggunakan kata “hyaku”. Kata ini layaknya angka puluhan yaitu “juu”. Sehingga ketika akan mengucapkan angka 200 dengan mengucap “ni-hyaku”. Yang menjadi pembeda ialah hanya pada angka satuan, puluhan, ratusan dan ribuan. Sehingga tidak ada perbedaan dengan bahasa Indonesia dan inggris.
Angka Bahasa Jepang Kana kanji
Seratus (100) Hyaku ひゃく 百
Seratus Sepuluh (110) Hyaku Juu ひゃく じゅう 百 十
Seratus Sebeles (111) Hyaku Juu Ichi ひゃく じゅう いち 百 十 一
Dua Ratus (200) Ni Hyaku に ひゃく 二 百
Dua Ratus Dua Puluh (220) Ni Hyaku Ni Juu に ひゃく に じゅう 二 百 二 十
Dua Ratus Dua Puluh Dua (222) Ni Hyaku Ni Juu Ni に ひゃく に じゅう に 二 百 二 十 二
Tiga Ratus (300) Sanbyaku さんびゃく 三 百
Empat Ratus (400) Yon Hyaku よん ひゃく 四 百
Lima Ratus (500) Go Hyaku ご ひゃく 五 百
Enam Ratus (600) Roppyaku ろっぴゃく 六 百
Tujuh Ratus (700) Nana Hyaku なな ひゃく 七 百
Delapan Ratus (800) Happyaku はっぴゃく 八 百
Sembilan Ratus (900) Kyu Hyaku きゅう ひゃく 九 百
5. Ribuan 1000 – 10000
Khusus untuk ribuan, maka pengucapannya ialah dengan kata “sen”. Kata ganti ini layaknya puluhan “juu”. Jadi ketika akan mengucapkan angka 2000 maka mengucapkan kata “ni-sen”. Dan kata ribuan “Sen” ini berlaku kepada seluruh angka selanjutnya.
Angka Bahasa Jepang Kana kanji
Seribu (1.000) Sen せん 千
Dua Ribu (2.000) Ni Sen に せん 二 千
Tiga Ribu (3.000) San Zen さん ぜん 三 千
Empat Ribu (4.000) Yon Sen よん せん 四 千
Lima Ribu (5.000) Go Sen ご せん 五 千
Enam Ribu (6.000) Roku Sen なな せん 六 千
Tujuh Ribu (7.000) Nana Sen せん 七 千
Delapan Ribu (8.000) Hassen はっせん 八 千
Sembilan Ribu (9.000) Kyuu Sen きゅう せん 九 千
Kosakata Bahasa Jepang Dari A – Z
Dalam pengucapan bahasa Jepang memang memiliki cara khusus yang tidak bisa asalan kita ucapkan, karena akan mempengaruhi makna dan arti dari kata tersebut. Ketika kita memahami menggunakan bahasa Jepang ini, ada banyak kata yang ketika keliru sedikit maka makna nya akan berbeda.
Untuk keamanan dalam mengucapkan bahasa Jepang ini, alangkah baiknya menggunakan kamus lengkap bahasa Jepang. Sehingga ketika belajar bahasa Jepang ini memiliki panduan yang benar, dan bisa mengkoreksi apabila adanya kesalahan tata bahasa ataupun pengucapan. Kini penggunaan bahasa Jepang telah menggunakan huruf romaji, sehingga lebih maksimal dalam koreksi.
Dahulu sebelum huruf romaji belum digunakan, tentunya bagi orang yang akan mempelajari bahasa Jepang ini akan kesulitan karena bingung dalam penghafalannya. Tetapi ketika telah diumumkan digunakannya huruf romaji sebagai salah satu sarana, dalam memahami pengucapan dan pelafalan bahasa Jepang melalui tulisan latin.
Jadi bagi anda yang ingin mempelajari bahasa Jepang saat ini sangatlah mudah untuk memahami dan menghafalnya, karena telah adanya tulisan latin dan konsep huruf katakana yaitu yang mampu mengembangkan bahasa mengikuti pada jaman dan kondisi saat ini.
Japanese | Romaji | Bahasa Indonesia |
起きる | okiru | bangun |
眠る | nemuru | tidur |
浴びる | abiru | mandi |
洗う | arau | mencuci |
泣く | naku | menangis |
笑う | warau | tertawa |
死ぬ | shinu | mati |
行く | iku | pergi |
来る | kuru | datang |
帰る | kaeru | pulang |
食べる | taberu | makan |
飲む | nomu | minum |
買う | kau | membeli |
売る | uru | menjual |
払う | harau | membayar |
言う | iu | berkata |
話す | hanasu | berbicara |
聞く | kiku | bertanya |
答える | kotaeru | menjawab |
歩く | aruku | berjalan |
読む | yomu | membaca |
する | suru | melakukan |
電話する | denwa suru | menelpon |
書く | kaku | menulis |
使う | tsukau | menggunakan |
料理する | ryouri suru | memasak |
運転する | unten suru | menyetir |
携帯電話 | keitai denwa | telpon genggam |
パソコン | pasokon | personal komputer |
テレビ | terebi | televisi |
カメラ | kamera | kamera |
インターネット | intaanetto | internet |
友達 | tomodachi | teman |
家族 | kazoku | keluarga |
男 | otoko | laki-laki |
女 | onna | perempuan |
子供 | kodomo | anak-anak |
父 | chichi | ayah |
母 | haha | ibu |
姉 | ane | kakak perempuan |
兄 | ani | kakak laki-laki |
妹 | imouto | adik perempuan |
弟 | otouto | adik laki-laki |
風 | kaze | angin |
空 | sora | langit |
月 | tsuki | bulan |
星 | hoshi | bintang |
水 | mizu | air |
木 | ki | pohon |
川 | kawa | sungai |
山 | yama | gunung |
土 | tsuchi | tanah |
火 | hi | api |
家 | uchi | rumah |
部屋 | heya | kamar |
台所 | daidokoro | dapur |
トイレ | toire | toilet |
学校 | gakkou | sekolah |
大学 | daigaku | universitas |
自転車 | jitensha | sepeda |
自動車 | jidousha | mobil |
本 | hon | buku |
鉛筆 | enpitsu | pensil |
ボールペン | boorupen | pulpen |
店 | mise | toko |
制服 | seifuku | seragam |
鞄 | kaban | tas |
靴 | kutsu | sepatu |
靴下 | kutsushita | kaus kaki |
果物 | kudamono | buah-buahan |
野菜 | yasai | sayuran |
食べ物 | tabemono | makanan |
飲み物 | nomimono | minuman |
お皿 | osara | piring |
椅子 | isu | bangku |
机 | tsukue | meja |
体 | karada | tubuh |
頭 | atama | kepala |
手 | te | tangan |
脚 | ashi | kaki |
速い | hayai | cepat |
遅い | osoi | lambat |
大きい | ookii | besar |
小さい | chiisai | kecil |
嬉しい | ureshii | senang |
悲しい | kanashii | sedih |
好き | suki | suka |
嫌い | kirai | benci |
欲しい | hoshii | ingin |
黒い | kuroi | hitam |
赤い | akai | merah |
青い | aoi | biru |
白い | shiroi | putih |
走る | hashiru | berlari |
洗う | arau | mencuci |
見る | miru | melihat |
観る | miru | menonton/menyaksikan |
信じる | shinjiru | percaya |
感じる | kanjiru | merasa |
座る | suwaru | duduk |
立つ | tatsu | berdiri |
着る | kiru | mengenakan (pakaian) |
切る | kiru | memotong |
割る | waru | membagi |
悪い | warui | buruk |
良い | yoi | bagus, baik |
被る | kaburu | memakai (topi, helm dll) |
脱ぐ | nugu | melepas (pakaian) |
あげる | ageru | memberi (kepada orang lain) |
くれる | kureru | memberi (kepada kita) |
もらう | morau | menerima |
喋る | shaberu | mengobrol |
考える | kangaeru | memikirkan |
思う | omou | berpikir |
思い出す | omoidasu | mengingat |
入る | hairu | masuk |
出る | deru | keluar |
歌う | utau | bernyanyi |
踊る | odoru | menari |
驚く | odoroku | kaget |
触れる | fureru | menyentuh |
会う | au | bertemu |
愛する | aisuru | mencintai |
住む | sumu | tinggal |
遊ぶ | asobu | bermain |
生きる | ikiru | hidup |
産む | umu | melahirkan |
謝る | ayamaru | menyesal, meminta maaf |
取る | toru | mengambil |
拾う | hirou | memungut |
雨 | ame | hujan |
晴れ | hare | cerah |
曇り | kumori | mendung, berawan |
天気 | tenki | cuaca |
見える | mieru | terlihat |
聞こえる | kikoeru | terdengar |
聞く | kiku | mendengar, bertanya |
きれい | kirei | cantik, indah |
ハンサム | hansamu | tanpan, ganteng |
有名 | yuumei | terkenal |
金持ち | kanemochi | kaya |
貧乏 | binbou | miskin |
苦しむ | kurushimu | menderita |
困る | komaru | bermasalah |
眠い | nemui | mengantuk |
関 | seki | batuk |
臭み | kusami | bersin |
鼻水 | hanamizu | flu, ingusan |
薬 | kusuri | obat |
お菓子 | okashi | makanan ringan, permen |
目 | me | mata |
眼鏡 | megane | kacamata |
耳 | mimi | telinga |
広い | hiroi | luas |
狭い | semai | sempit |
鋏 | hasami | gunting |
ナイフ | naifu | pisau |
フォーク | fooku | garfu |
スプーン | supuun | sendok |
電気 | denki | listrik |
髪 | kami | rambut |
痛い | itai | sakit |
優しい | yasashii | baik hati |
易しい | yasashii | mudah |
難しい | muzukashii | sulit |
静か | shizuka | tenang, hening |
地球 | chikyuu | bumi |
土 | tsuchi | tanah |
バイク | baiku | sepeda motor |
指 | yubi | jari |
鼻 | hana | hidung |
花 | hana | bunga |
多い | ooi | banyak |
少ない | sukunai | sedikit |
急ぐ | isogu | bergegas |
遅れる | okureru | terlambat |
口 | kuchi | mulut |
唇 | kuchibiru | bibir |
言葉 | kotoba | kata-kata |
木の葉 | konoha | daun |
得る | eru | mendapat |
鞄 | kaban | tas |
靴 | kutsu | sepatu |
運動する | undou suru | berolah raga |
変える | kaeru | mengganti |
返す | kaesu | mengembalikan |
歌 | uta | lagu |
新しい | atarashii | baru |
古い | furui | kuno, lama |
深い | fukai | dalam |
浅い | asai | dangkal |
鋭い | surudoi | tajam |
海 | umi | laut |
海岸 | kaigan | pantai |
動物 | doubutsu | hewan |
魚 | sakan | ikan |
虫 | mushi | serangga |
鳥 | tori | burung |
黙る | damaru | berdiam |
一人 | hitori | sendiri |
二人 | futari | berdua |
三人 | sannin | bertiga |
一 | ichi | satu |
二 | ni | dua |
三 | san | tiga |
四 | shi, yon | empat |
五 | go | lima |
六 | roku | enam |
百 | hyaku | seratus |
千 | sen | seribu |
窓 | mado | jendela |
ドア | doa | pintu |
写真 | shashin | foto |
動画 | douga | video |
テレビ | terebi | TV |
番組 | bangumi | acara, program |
雲 | kumo | awan |
雪 | yuki | salju |
秋 | aki | musim gugur |
春 | haru | musim semi |
夏 | natsu | musim panas |
冬 | fuyu | musim dingin |
登る | noboru | mendaki, memanjat |
頑張る | ganbaru | berusaha, berjuang |
勉強 | benkyou | belajar |
敵 | teki | musuh |
スマホ | sumaho | smartphone |
手帳 | techou | buku catatan |
教室 | kyoushitsu | kelas |
甘い | amai | manis |
辛い | karai | pedas |
苦い | nigai | pahit |
酸っぱい | suppai | asem |
塩辛い | shiokarai | asin |
若者 | wakamono | anak muda |
心 | kokoro | hati |
心配 | shinpai | khawatir |
高い | takai | tinggi |
低い | hikui | rendah |
探す | sagasu | mencari |
Percakapan Dalam Bahasa Jepang
1. Bahasa Formal
Seperti yang kita ketahui jika penggunaan bahasa Jepang merupakan salah satu yang tidak menggunakan pelevelan dari bahasa yang ada. Sehingga bahasa yang digunakan ini bisa digunakan oleh seluruh orang. Tetapi seiring perkembangan akan jaman dan pengembangan akan bahasa saat ini, telah bermunculan konsep baru dari tata bahasa Jepang.
Kini bahasa Jepang memiliki ciri khas dan identitas akan bahasa yang digunakan oleh orang yang lebih tua, dan dengan orang yang lebih muda. Dan saat ini telah dijadikan sebagai sarana, dalam menghormati orang yang lebih tua. Meskipun begitu tetapi dalam pengucapan bahasa Jepang ini memang fokus pada tingkah laku terhadap lawan bicara.
2. Bahasa Non Formal
Dalam penggunaan akan bahasa Jepang non formal, tidak adanya ciri khusus dalam pengucapannya seperti halnya dengan bahasa jawa. Sama memiliki kode grafis pada setiap hurufnya, tetapi tidak memiliki susunan ataupun kriteria akan bahasa yang akan digunakan oleh orang yang lebih tua ataupun dari jabatan yang lebih tinggi.
Jadi memang konsep dan pemahaman akan bahasa Jepang ini hanya memiliki satu acuan baku sebuah bahasa. Baik tua ataupun muda dan dengan strata kehidupan yang berbeda, tetap menggunakan satu bahasa Jepang. Dan hal ini tentunya menjadikan tidak ada nya banyak pembagian strata bahasa yang harus dipahami.
Perkenalan Dalam Bahasa Jepang
1. Pola Perkenalan
Pola perkenalan yang sering dilakukan oleh orang Jepang, yaitu ketika dalam tata bahasa yang dimiliki oleh orang Jepang yakni tidak adanya cara dalam berbahasa dengan orang yang lebih tua, ataupun dengan atasan. Dan yang ada yaitu konsep perkenalan dengan menggunakan sikap.
Hal paling diutamakan bagi orang Jepang, yaitu sikap dalam menghargai setiap orang yang lebih tua. Meskipun secara bahasa tidak ada perbedaan yang mencolok, namun ada sikap yang dimunculkan oleh orang Jepang dalam memberikan penghargaan sikap paling baik bagi orang yang lebih tua, ataupun orang dengan jabatan lebih tinggi di sebuah perusahaan.
2. Ciri Khas Perkenalan
Ciri khas orang Jepang dalam melakukan sebuah perkenalan tentunya memiliki ciri khusus. Dan ketika kita melihat orang Jepang saat berkomunikasi, maka akan sering melakukan penganggukan sebagai salah satu penghormatan untuk lawan bicara. Apalagi ketika lawan bicara lebih tua ataupun lebih tinggi jabatannya.
Hal ini lah yang menjadi hal paling bisa dijadikan hal unik dan menarik, apabila bisa dipraktekkan di tempat atau negara lain. Karena sikap bangsa timur ini lebih mengarah kepada humanity, sehingga penghargaan terhadap orang lain lebih diprioritaskan.
Jenis Bahasa Jepang Hiragana dalam Tata Bahasa Jepang
Jenis bahasa Jepang dengan menggunakan huruf hiragana, termasuk ke dalam proses penyempurnaan dan penyederhaan, akan bahasa kanji yang pada masa lampau agak rumit dimengerti oleh orang Jepang pada masa itu. Sehingga diputuskanlah menjadikan bahasa Jepang menggunakan huruf hiragana.
Tidak ada perbedaan yang mencolok dari tata bahasa hiragana ini, dibandingkan dengan bahasa Jepang dengan bahasa kanji. Namun yang menjadi perhatian apabila menginginkan mencari perbedaan akan bahasa Jepang, yaitu pada tata bahasa yang semakin variatif ketika menggunakan huruf hiragana.
Bukan berarti ketika menggunakan bahasa kanji ini maka akan terlihat tidak variatif, namun pada kenyataannya memang bahasa kanji belum bisa menjadi acuan jaman. Ketika menggunakan konsep bahasa Jepang dengan huruf hiragana, maka akan bisa mengikuti alur jaman seperti saat ini.
Jenis Bahasa Jepang Katakana
Jenis bahasa Jepang dengan menggunakan huruf katakana, memang lebih mengarah kepada tampilan grafis dari tulisan Jepang hingga saat ini. Apabila dahulu dalam penulisan belum memiliki imbuhan, maka kini telah dikembangkan terdapat sebuah imbuhan yang mampu menjadikan satu kata dengan menggunakan bahasa kanji, maka akan mampu menghidupkan makna yang panjang.
Inilah sejatinya yang menjadikan dalam bahasa Jepang ini ketika telah terdapat hiragana dan katakana, justru akan semakin berkembang mengikuti akan pergerakan jaman. Ketika hanya menggunakan konsep dasar sederhana saja, maka akan sulit diterima oleh orang yang baru mempelajari bahasa yang satu ini.
Jenis Bahasa Jepang Romaji
Adapun jenis bahasa Jepang romaji ini menjadi bagian dalam modernisasi bahasa Jepang, yakni dengan memberikan huruf latin. Sehingga lebih memudahkan orang yang mempelajarinya baik arti dan cara pengucapannya. Pengembangan akan tulisan latin ini memang tidak semudah seperti saat ini, dikarenakan orang Jepang sangatlah menghargai budaya dan hal-hal peninggalan oleh leluhur.
Tentang bahasa dan jenis budaya apapun tetap akan terjaga dan dijaga, oleh orang asli dari Jepang terutama mengenai tata bahasa jepang. Seiring perkembangan jaman dan banyaknya pertukaran akan bahasa, sehingga hadirlah konsep romaji yang mempermudah orang yang akan mempelajari bahasa Jepang. Bisa dikatakan bila tidak ada romaji, maka akan sulit dalam mengucapkan dan memaknai bahasa Jepang ini.
Metode Belajar Bahasa Jepang Untuk Pemula
Metode belajar bahasa Jepang pertama adalah dengan MEMBACA
Membaca adalah langkah awal untuk mulai mempelajari sebuah bahasa, terutama apabila tujuan kita mempelajari bahasa baru memiliki penggunaan huruf yang berbeda dengan bahasa yang kita gunakan biasanya. Misalnya jika ingin mempelajari bahasa Jepang, mulailah dengan belajar huruf hiragana dan katakana terlebih dahulu.
Menemukan Buku yang Cocok
Ada banyak buku belajar bahasa Jepang yang beredar di luar sana. Namun tidak semua buku cocok untuk keperluan tertentu. Contohnya jika berencana belajar bahasa Jepang untuk keperluan study akan berbeda dengan keperluan untuk pekerjaan.
Belajar dengan Menulis
Selain membaca, dalam belajar sebuah bahasa Jepang kita juga harus belajar menulis. Hal ini membantu menghafal huruf Jepang dan kosakata bahasa Jepang menjadi lebih cepat. Tips belajar menulis adalah dengan bertahap huruf demi huruf.
Menyisipkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Saat beraktivitas, perhatikanlah barang-barang di sekitar. Kita akan menemukan kasur, meja, kursi, dan lainnya. Selanjutnya carilah bahasa Jepang dari barang-barang tersebut dan selanjutnya buatlah kalimat dengan benda tersebut.
Belajar bahasa Jepang dengan Mendengar
Sebelum berbicara kita harus banyak mendengar. Hal ini juga berlaku untuk belajar bahasa Jepang, karena inti dari belajar bahasa adalah untuk berkomunikasi. Biasakanlah mendengar bagaimana bahasa Jepang diucapkan oleh penuturnya.
Berbicara
Setelah belajar mendengar, tibalah saatnya untuk berbicara berbagai pendapat atau informasi dari sudut pandang yang dimiliki. Secara umum, hal itu menjadi tahapan dalam berkomunikasi. Latihan berbicara dapat dilakukan dengan berbagai metode. Salah satu yang bisa dicoba adalah dengan membaca buku dengan mengeluarkan bunyi. Apabila sudah terbiasa cobalah buat kalimat sendiri dan berbicara perlahan-lahan.
Bahasa senantiasa menjadi salah satu hal penting bagi sebuah negara. Karena pada sebuah bahasa tersebut terdapat banyak sejarah, budaya, dan daya tarik yang akan menjadikan sebuah negara tersebut dikenal oleh orang yang berasal dari negara lainnya. Bahasa Jepang dan bahasa Indonesia sama hal nya menjadi salah satu identitas penting bagi sebuah negara.