Pernahkah kalian melakukan kesalahan dalam penulisan gelar seseorang ? Misalkan saja, apda saat membuat surat atau undangan yang ditujukan untuk seseorang yang memiliki gelar sarjana.
Jika kalian tidak menginginkan hal itu terjadi, maka kalian harus mencari tahu terlebih dahulu bagaimana cara menulis gelar yang benar sesuai dengan EYD. Nah dalam artikel ini kita akan coba mengulas tentang bagaimana cara penulisan gelar yang benar.
Melihat kepada sejarah, pada zaman dulu pemberian gelar akademik untuk lulusan perguruan tinggi hanya ada 2 macam. Yaitu gelar Drs. yang diberikan kepada laki-laki dan Dra. yang berikan kepada perempuan. Gelar ini pada zaman dahulu diberikan oleh Belanda tanpa melihat disiplin ilmu yang dimiliki oleh penyandang gelar.
Akan tetapi semenjak keluar Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan untuk Lulusan Perguruan Tinggi, pemberian dan penulisan gelar menjadi tidak berlaku lagi.
Sebelum kita mengulas bagaimana cara penulisan gelar yang benar, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa itu akronim. Ada yang tau enggak apa itu akronim ? Ya benar sekali, akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan antara huruf dan suku kata dari barisan kata yang diperlukan sebagai kata.
Dalam menulis akronim ini, hendaknya kita harus memperhatikan beberapa syarat tertentu. Diantnanaranya adalah sebagai berikut :
- Jumlah suku kata pada akronim tidak boleh melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Bahasa Indonesia.
- Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian antara kombinasi vocal dengan konsonan sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim digunakan.
Penulisan Nama dan Gelar Sesuai dengan EYD
Menulis nama seseorang tidak boleh sembarangan. Apalagi menggunakan singkatan yang tidak sesuai. Hal ini bisa menyinggung perasaan sang pemilik nama atau bahkan kita terlihat seperti tidak berilmu dan berpendidikan ketika menulis singkatan tidak sesuai dengan EYD.
Berikut ini adalah beberapa aturan dalam penulisan nama dan gelar sesuai dengan EYD :
- Tanda titik digunakan pada akhir singkatan nama seseorang. Apabila nama tersebut ditulis dengan lengkap, tan titik tidak perlu dipergunakan.
- Tanda koma yang digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama tersebut, keluarga, atau marga.
- Tanda titik yang digunakan pada akhir singkatan gelar, pangkat, jabatan, dan sapaan.
Penulisan Singkatan untuk Nama Orang
Singkatan nama orang, jabatan, nama gelar, pangkat, atau sapaan diikuti dengan tanda titik. Misalnya seperti ini :
- Muh. Lutfi Aji Arya Putra
- Shafira N.
- M. Sc, (Master of Science)
- M. B. A (Master of Business Administration)
- Bpk. (Bapak)
- S. Pd. (Sarjana Pendidikan)
- Kol. (Kolonel)
- Sdr. (Saudara)
Penulisan Singkatan untuk Nama Lembaga atau Organisasi
Singkatan untuk nama resmi lembaga pemerintahan, organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata tulis dengan huruf kapital dan tidak harus diikuti dengan tanda titik. Misalnya sebagai berikut ini :
- MPR (Majelis Perwakilan Rakyat)
- KTP (Kartu Tanda Penduduk)
- PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
Penulisan Gelar yang Benar
Cara penulisan gelar akademik yang baik dan benar harus mengikuti aturan yang berlaku sesuai dengan EYD, yaitu aturan tentang penulisan singkatan, pemakaian tanda koma, pemakaian tanda titik. Ketentuan lebih lengkapnya perhatikan ulasan dibawah ini :
- Setiap gelar yang ditulis dengan titik diantara huruf pada singkatan gelar yang dimaksud.
- Gelar ditulis di belakang nama seseorang.
- Antara nama orang dan gelar yang akan disandangnya, digunakan tanda koma.
- Jika dibelakang nama orang terdapat lebih dari satu gelar, maka diantara gelar tersebut digunakan tanda koma.
Cara Penulisan Gelar Sarjana (S1)
- S.Ag. (Sarjana Agama)
- S.Si. (Sarjana Sains)
- S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
- S.Hum. (Sarjana Humaniora)
- S.Psi. (Sarjana Psikologi)
- S.Sn. (Sarjana Seni)
- S.Kom. (Sarjana Komputer)
- S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
- S.Pt. (Sarjana Peternakan)
- S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
- S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
- S.Kar. (Sarjana Karawitan)
- S.Sos. (Sarjana Sosial)
- S.T. (Sarjana Teknik)
- S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
- S.S. (Sarjana Sastra)
- S.P. (Sarjana Pertanian)
- S.E. (Sarjana Ekonomi)
- S.H. (Sarjana Hukum)
- S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
- S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
- S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
- S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
- S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
- S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
- S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)
Cara Penulisan Gelar Magister (S2)
- M.Ag. (Magister Agama)
- M.Si. (Magister Sains)
- M.Psi. (Magister Psikologi)
- M.Hum. (Magister Humaniora)
- M.Kom. (Magister Komputer)
- M.Sn. (Magister Seni)
- M.T. (Magister Teknik)
- M.H. (Magister Hukum)
- M.M. (Magister Manajemen)
- M.Kes. (Magister Kesehatan)
- M.P. (Magister Pertanian)
- M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
- M.E. (Magister Ekonomi)
- M.H.I. (Magister Hukum Islam)
- M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
- M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
- M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam)
- M.Pd. (Magister Pendidikan)
Penulisan Gelar Master Luar Negeri
- M.A. (Master of Arts)
- M.Ed. (Master of Education)
- M.Litt. (Master of Literature)
- M.Lib. (Master of Library)
- M.Arch. (Master of Architecture)
- M.Sc. (Master of Science)
Penulisan Gelar Sarjana Muda Luar Negeri
- B.A. (Bechelor of Arts)
- B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
- B.E. (Bechelor of Education)
- B.D. (Bechleor of Divinity)
- B.Litt. (Bechelor of Literature)
- B.M. (Bechelor of Medicine)
- B.Arch. (Bechelor of Architrcture),
- M.Nurs. (Master of Nursing)
- M.Th. (Master of Theology)
- M.Eng. (Master of Engineering)
- M.B.A. (Master of Business Administration)
- M.F. (Master of Forestry)
- M.F.A. (Master of Fine Arts)
- M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
- M.S. (Mater of Science)
- M.P.H. (Master of Public Health)
- B.Sc. (Bechelor of Science)
Ketentuan Menulis Gelar Doktor dalam Negeri
Penulisan gelar doktor di Indonesia sering kali salah dan banyak orang yang belum mengerti cara menulis gelar doktor yang benar. Padahal jika kita mampu menganalisis, tidaklah sulit untuk menemukan jawabannya.
Penulisan gelar doktor di Indonesia sama halnya dengan penulisan gelar-gelar yang lainnya. Karena huruf “D” dan “R” adalah rangkaian satu kata yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, penulisan gelar doktor yang benar adalah “Dr.” (Doktor). Jadi huruf “R” harus ditulis dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik.
Selain itu, di Indonesia juga memberlakukan para profesional untuk program diploma. Aturan penulisan sebutan profesional dalam negeri untuk tingkat diploma ditulis di belakang nama orang tersebut. Coba kamu perhatikan beberapa sebutan untuk profesional program diploma berikut ini :
Program diploma satu (D1) sebutan untuk profesional ahli pertama, di singkat dengan (A. P.)
Program diploma dua (D2) sebutan untuk profesional ahli muda, di singkat dengan (A. Ma.)
Program diploma tiga (D3) sebutan untuk profesional ahli madya, di singkat dengan (A. Md.)
Program diploma empat (D4) sebutan untuk profesional ahli, di singkat dengan (A.)
Cara Penulisan Gelar Diploma
Berikut adalah ggelar dan singkatan gelar yang berlaku dan sangat umum di Indonesia untuk diploma.
- Diploma Satu (D1)
- Ahli Pratama (A.P)
- Diploma Dua (D2)
- Ahli Muda (A.M)
- Diploma Tiga (D3)
- Ahli Madya: A.Md
- Ahli Madya Pendidikan (A.Md.PD.)
- Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Per.)
- Ahli Madya Kesehatan (A.Md.Kes.)
Contoh Penulisan Nama Memiliki Gelar Diploma Sebagai Berikut.
- Nanang Pratomo, A.P.Par. (Ahli Pratama Pariwisata)
- Nanang Pratomo, A.P.Kom. (Ahli Pratama Komputer)
- Nanang Pratomo, A.Ma.Pust. (Ahli Muda Perpustakaan)
- Nanang Pratomo, A.Ma.Pd. (Ahli Muda Pendidikan)
- Nanang Pratomo, A.Md.Ak. (Ahli Madya Akuntansi)
Nah itulah pembahasan singkat mengenai cara penulisan gelar yang benar. Semoga dapat bermanfaat 🙂
- Penulisan gelar yang benar
- Penulisan gelar sarjana
- Penulisan gelar amd
- Penulisan gelar doktor
- Penulisan gelar msi
- Penulisan gelar phd