Syair adalah sebuah puisi lama yang pada tiap baitnya terdiri atas empat larik atau baris dan berakhir dengan bunyi yang sama. Pencipta syair atau orang yang membacakan syair disebut dengan penyair. Contoh syair sendiri berbentuk terikat dan umumnya memiliki aturan-aturan sendiri.
Syair sebenarnya bukanlah puisi karya asli dari Nusantara, melainkan berasal dari tradisi Arab. Syair biasa dikenal dengan istilah Syi’ir atau Syu’ur oleh masyarakat Arab yang artinya perasaan untuk saling menyadari. Namun ada juga istilah Syi’ru yang artinya berarti sebuah puisi.
Ciri-Ciri Syair
Sebuah karya tulis dapat dikategorikan sebagai sebuah syair jika sesuai dengan ciri-ciri berikut ini. Syair sendiri terdiri atas beberapa bait dan pada tiap baitnya berisi 4 baris. Ada lagi ciri-ciri lain dari syair yang perlu Anda ketahui.
1. Syair Terdiri Atas 4 Baris
Syair memang bisa terdiri atas beberapa bait, namun ciri utama dari syair adalah dalam satu bait terdiri atas 4 baris. Jika masih bingung mengenai istilah bait dan baris, coba perhatikan contoh syair dibawah ini.
Berhentilah kisah raja Hindustan (baris 1)
Tersebutlah pula suatu perkataan (baris 2)
Abdul Hamid Syah paduka Sultan (baris 3)
Duduklah baginda bersuka-sukaan (baris 4)
Penggalan syair diatas terdiri atas 1 bait dan setiap bait terdiri atas 4 baris. Syair tersebut merupakan karya dari St. Takdir Alisjahbana yang dilansir dari laman Dosen Bahasa. Syair tersebut termasuk dalam topik dunia kerajaan.
2. Tiap Baris Terdiri 4-6 Kata
Ciri-ciri syair berikutnya yaitu dalam tiap baris terdiri atas 4-6 kata. Jadi minimal dalam 1 baris syair sebanyak 4 kata dan maksimal 6 kata. Jika melebihi dari itu, maka tulisan tersebut tidak bisa diketagorikan sebagai sebuah syair, tetapi bisa jadi termasuk dalam karya puisi.
Berhentilah / kisah / raja / Hindustan (baris 1)
Tersebutlah / pula / suatu / perkataan (baris 2)
Abdul / Hamid / Syah / paduka / Sultan (baris 3)
Duduklah / baginda / bersuka-/ sukaan (baris 4)
3. Tiap Baris Terdiri 8-12 Kata
Pada tiap bait syair setidaknya terdiri atas 8-12 suku kata. Minimal jumlah suku kata dalam syair adalah 8 dan maksimal 12 kata. Jika Anda menemui tulisan dengan kriteria tersebut, maka tulisan bisa tergolong dalam sebuah syair. Perhatikan contoh suku kata (berupa tanda hubung) dibawah.
Ber-hen-ti-lah / ki-sah / ra-ja / Hin-dus-tan (baris 1)
Ter-se-but-lah / pu-la / su-atu / per-ka-ta-an (baris 2)
Ab-dul / Ha-mid / Syah / pa-du-ka / Sul-tan (baris 3)
Du-duk-lah / ba-gin-da / ber-su-ka-/ su-ka-an (baris 4)
4. Syair Biasanya Tidak Memiliki Sampiran
Berbeda dengan pantun. syair umumnya tidak memiliki sampiran. Semua larik pada sebuah syair tergolong sebuah isi yang tidak selesai hanya dengan satu bait. Syair disini juga berfungsi untuk menyampaikan suatu caritas atau pesan.
Berhentilah kisah raja Hindustan (baris 1)
Tersebutlah pula suatu perkataan (baris 2)
Abdul Hamid Syah paduka Sultan (baris 3)
Duduklah baginda bersuka-sukaan (baris 4)
Abdul muluk putra baginda (baris 1)
Besarlah sudah bangsawan muda (baris 2)
Cantik menjelis usulnya syahda (baris 3)
Tiga belas tahun umurnya ada (baris 4)
Parasnya elot amat sempurna (baris 1)
Petah menjelis bijak laksana (baris 2)
Memberi hati bimbang gulana (baris 3)
Kasih kepadanya mulia dan hina (baris 4)
Akan Rahmah puteri bangsawan (baris 1)
Parasnya elok sukar dilawan (baris 2)
Sedap manis barang kelakuan (baris 3)
Sepuluh tahun umurnya tuan (baris 4)
Syair diatas tidak menunjukkan adanya sampiran melainkan keseluruhan merupakan isi. Syair tersebut menceritakan tentang Sultan Abdul Muluk yang usianya 13 tahun menaruh hati pada Rahmah seorang putrid bangsawan yang usianya masih 10 tahun.
- Syair Dapat Menyampaikan Pesan atau Cerita
Umumnya syair berisi tentang sebuah pesan atau cerita yang mengandung unsur sejarah, mitos. agama atau rekaan belaka. Misalnya saja syair dengan judul Singapura Dimakan Api (termasuk sebuah sejarah), Syair Perahu (Berisi Ajaran Agama) dan Syair Bidadari (sebuah rekaan).
- Syair Memiliki Rima Akhir a-a-a-a
Ciri-ciri syair yang terakhir yaitu berakhir dengan rima atau sebuah pola a-a-a-a. Jika Anda masih bingung, coba amati akhiran dari penggalan syair yang ada di bawah ini.
Berhentilah kisah raja Hindustan (a)
Tersebutlah pula suatu perkataan (a)
Abdul Hamid Syah paduka Sultan (a)
Duduklah baginda bersuka-sukaan (a)
Jenis-Jenis Syair
Sebagai puisi lama yang mengisyaratkan cerita atau pesan, syair juga terdiri atas berbagai macam jenis. Ada yang bercerita tentang pendidikan, kesehatan, kehidupan bahkan ada jenis syair melayu Riau. Penasaran bagaimana contohnya? Contoh untuk jenis-jenis syair akan diulas pada pembahasan berikutnya.
Contoh Syair Pendidikan
Syair pendidikan merupakan jenis syair yang non naratif, akan tetapi tetap mengandung pesan dan kesan mengenai dunia pendidikan, siswa bahkan kualitas pendidikan. Bahkan ada juga syair pendidikan yang bercerita mengenai sistem pendidikan. Berikut ini ada beberapa contoh dari syair pendidikan.
Dunia sekarang begitu maju
Jadikan ilmu sebagai pegangan
Sebagai benteng agar tidak tertipu
Sehingga hidup penuh kebahagiaan
Dengarlah para anak muda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu itu tak akan habis dieja
Untuk bekal sepanjang usia
Ke sekolah luruskan niatmu
Tekadkan hati mencari ilmu
Tak ada rugi belajar tiap waktu
Supaya baik masa depanmu
Ayo ke sekolah tak perlu malas
Belajar yang rajin di masing-masing kelas
Jaga sikap jangan jadi orang culas
Jangan biarkan hati berubah keras
Ke sekolah luruskan niatmu
Tekadkan hati mencari ilmu
Tak ada rugi belajar tiap waktu
Supaya baik masa depanmu
Contoh Syair Kesehatan
Syair kesehatan yaitu sebuah tulisan yang berkaitan dengan dunia kesehatan, baik itu mengajak untuk hidup sehat, pentingnya menjaga kesehatan, dampak buruk tidak menjaga kesehatan atau menceritakan sebuah penyakit. Nah, berikut ada contoh syair kesehatan yang bisa dijadikan referensi.
Sana sini minuman dan makanan ringan
Tanpa kau pikir langsung kau makan
Hal ini janganlah kau biarkan
Karena penting untuk jaga kesehatan
Aku anak sehat
Ibuku rajin cermat
Sejak bayi di jaga dan di rawat
Sakit segera di ajak berobat
Kesehatan adalah hal yang utama
Kesehatan harus selalu kita jaga
Kalau mau sehat harus dijaga kebersihannya
Kalau mau sehat harus dijaga pola makannya
Jika badan mulai terserang penyakit
Seluruh badan pasti terasa sakit
Jika tidak ingin sakit
Jauhi hal yang mendatangkan penyakit
Contoh Syair Singkat
Syair pada zaman dulu sering kali dilontarkan pada bahasa komunikasi masyarakat, sehingga terkadang ada syair yang bentuknya sangat singkat tapi penuh makna. Syair singkat tersebut bisa bercerita tentang cinta, kehidupan, sindiran atau sebuah quotes. Contoh syair singkat misalnya seperti berikut ini.
Cinta itu saling menyukai
Bukan saling melukai
Selain bunga harus mekar
Tanpa harus menunggu musim panas yang segar
Cinta memang buta, untuk bisa melihatnya lebih jelas
Kita hanya butuh kacamata yang pas
Bertambahnya usia
Tidak menjamin kita paham segalanya
Contoh Syair Kehidupan
Syair kehidupan merupakan sebuah tulisan yang mengulas mengenai lika-liku kehidupan, cobaan hidup, cara hidup damai ataupun makna dari menjalani kehidupan. Ada banyak contoh syair kehidupan yang bisa Anda jadikan contoh untuk membuat karya syair baru.
Masih di ranah dunia
Lakukan yang terbaik sekuat tenaga
Sehingga nanti saat nyawa sudah tidak ada
Tidak akan menyesal dan kecewa
Percobaan hidup yang berat
Janganlah dianggap sebagai sebagai penghambat
Mari kita belajar untuk taubat
Agar kehidupan bisa memperoleh berkat
Hidup itu seperti roda yang berputar
Terkadang kenyang terkadang lapar
Terkadang damai terkadang gempar
Segalanya harus dihadapi dengan penuh sabar
Jikalau hidup sekedar hidup
Seekor kera pun juga sanggup
Jikalau kerja sekedar kerja
Kerbau pun bisa melakukannya
Harta bukanlah sumber bahagia
Meskipun kita butuhkan harta
Karena harta hanyalah benda
Yang kita pakai untuk belanja
Contoh Syair Melayu Riau
Membuat syair, berpantun dan membacakan puisi merupakan ciri khas dari masyarakat melayu, khususnya Riau. Tidak hanya digemari oleh para tetua adat, bahkan masyarakat awam juga ikut serta menggunakan bait-bait sederhana yang berhubungan dengan kehidupan, cinta dan lain-lain.
Para orang tua juga terkadang memberikan nasihat dan menceritakan dongeng kepada anaknya lewat sebuah karya syair, puisi atau pantun. Tetapi memang kebiasaan tersebut tempaknya mulai pudar pada era 1980-an. Akan tetapi masih banyak pecinta syair yang mengabadikan contoh syair melayu riau.
1. Syair Melayu Nasihat Orang Tua
Wahai ananda hendaklah ingat
Hidup di dunia amatlah singkat
Banyakkan amal serta ibadat
Supaya selamat dunia akhirat
2. Syair Melayu Tentang Ekologis
Apalah isi periuk besar
Beras ditanak menjadi nasi
Apalah isi tunjuk ajar
Isinya syara’ dan sunnah nabi
Banyak periuk dijerang orang
Periuk besar tudungnya hitam
Banyak petunjuk dikenang orang
Tunjuk ajar mengandung alam
Apalah isi periuk besar
Isinya padi dan beras kunyit
Apalah isi tunjuk dan ajr
Isi mengandung bumi dan langit
3. Syair Melayu Bercerita Tentang Toleransi Pemimpin
Yang dikatakan pemimpin:
Pandai menenggang bijak menimbang
Menenggang hati dan perasaan orang
Menenggang pendapat orang
Menenggang hak milik orang
Menenggang harta pusaka orang
Menenggang anak bini laki orang
Menenggang saudara-mara orang
Menenggang aib malu orang
Menenggang adat lembaga orang
Menenggang pakaian orang
Menenggang petuah amanah orang
Menenggang budi bahasa orang
Menenggang tegur sapa orang
4. Contoh Teks Syair Surat Kapal, Nasihat Pernikahan Indragiri Riau
Kami kisahkan seorang pemuda
Duduk termenung berhati hiba
Niat di hati mencari intan permata
Di rawah kononnya ada
Contoh Syair Cinta
Syair cinta menggambarkan ketulusan hati seseorang dalam mencintai kekasih hatinya. Zaman dulu, istilah tembak menembak mengungkapkan cinta dilakukan dengan menggunakan karya syair yang indah. Bahkan pada acara pernikahan, syair yang melambangkan keromantisan ini sering dilantunkan.
Seorang gadis cantik jelita
Telah melintas di depan mata
Membuat diri ini terpana
Dan juga mendambakan sosoknya
Wajahnya selalu ada dibenak
Membuat tidurku jadi tak nyenyak
Apakah ini adalah cinta
Atau sekadar terkagum saja
Cinta yang ada di dada
Kian merekah bagai sang bunga
Yang telah merekahkan kelopaknya
Yang punya warna indah di mata
Kalau mencinta jangan memaksa
Supaya tidak saling memaksa
Mencintailah dengan seikhlas rasa
Supaya tidak saling menyiksa
Wahai kau kekasih yang tercinta
Dimanakan engkau kini berada
Daku sangat ingin kita berjumpa
Dan bercanda tawa bersama-sama
Contoh Syair Agama
Syair agama merupakan jenis syair yang mengisyaratkan semua orang untuk menjalankan perintah agama, berisi tentang hubungan Tuhan dan manusia, kehidupan dunia yang hanya sementara dan ajakan untuk menjauhi segala maksiat. Syair agama contohnya seperti berikut ini.
Hidup sementara hanyalah untuk beribadat
Bukan mengumpat bukan maksiat
Janganlah terbuai godaan syahwat
Hingga ibadah kena terlewat
Janganlah lalai akan sholat
Janganlah kikir akan zakat
Kenalah kita perbanyak sholawat
Guna bekal kelak di akhirat
Tuhan tak pernah lupa
Tuhan pun tak pernah memalingkan kita
Sebab Tuhan selalu bersama kita
Tapi kita selalu lupa padanya
Seringkanlah kita memohon ampun
Agar jiwa laksana embun
Janganlah sampai nanti tertegun
Saat nyawa lepas dari ubun-ubun
Bertaubatlah setelah berbuat salah
Karena kita mahluk yang lemah
Bantu aku dan tuntunlah
Untuk menggapai surgamu yang indah
Contoh Syair Nasihat
Manusia merupakan mahluk sosial yang diperintahkan untuk selalu berbuat baik antar sesama lainnya tanpa memandang kasta, fisik bahkan jabatan. Nah, petuah ini biasanya dituangkan dalam bentuk syair yang isinya berisi tentang nasihat kehidupan.
Janganlah engkau suka menimbun harta
Karena harta akan membuatmu lupa
Akan ada kehidupan setelah dunia
Yang akan abadi selamanya
Kaki yang terus melangkah
Hati yang selalu berpasrah
Takkan ada keluh kesah
Takkan pula ada resah
Orang kaya jangan suka menghina
Karena kaya miskin sama saja
Tiada manusia yang hina
Karena hidup itu layaknya roda
Jika diri terus ikuti syahwat
Hidup bisa jadi lebih berat
Jiwa bisa jadi tak terawatt
Hati juga bisa rusak berkarat
Contoh Syair Kiasan
Syair kiasan adalah syair yang menceritakan perumpamaan terhadap suatu kejadian tertentu. Namun, terkadang syair kiasan juga dijadikan sebagai sarana untuk melontarkan sindiran terhadap hal-hal yang dirasa menyimpang. Penasaran dengan syair kiasan? Contohnya bisa dilihat dibawah ini.
Pertama mula pungguk merindu
Membunyilah guru mendayu-dayu
Hatinya rawan bercampur pilu
Seperti dihiris dengan sembilu
Pungguk bermadah seraya merawan
Wahai bulan terbitlah tuan
Gundahku tidak berketahuan
Keluarlah tercelah awan
Diatas beraksa berapa lama
Gilakan cahaya bulan purnama
Jikalah bulan jatuh kerama
Dimanakah dapat pungguk bersama
Sebuah tilam kitalah beradu
Mendengarkan pupungguk merindu
Suaranya halus tersedu-sedu
Laksana orang berahikan jodoh
Mula dikarang ikan terubuk
Lalai memandang ikan di lubuk
Hati dan jantung bagai serbuk
Laksana kayu dimakan bubuk
Ada juga jenis syair lain yang belum dibahas sebelumnya, yaitu syair panji. Syair tersebut merupakan syair pelipur lara yang menceritakan mengenai peperangan dan pengembaraan. Contoh dari syair panji seperti dibawah ini.
Abdul muluk putra baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik majelis usulnya syahdam
Tiga belas tahun umurnya ada
Seiring berjalannya waktu, lantunan syair dan karya seni lain seperti gurindam, puisi dan pantun memang mulai surut dan bahkan jarang ditemui. Akan tetapi, jika karya tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan, maka akan abadi dan bisa menjadi referensi bagi generasi mendatang.
Sebuah syair umumnya hampir mirip dengan pantun yang juga berjumlah 4 baris dalam satu bait. Namun yang membedakan keduanya adalah bagian rima, dimana pantun bersajak (a,b,a,b) dan syair bersajak (a,a,a,a). Syair dalam satu bait biasanya banyak bercerita tentang kehidupan.