Setelah memahami dengan benar mengenai laporan keuangan, langkah selanjutnya yang harus dipahami adalah catatan atas laporan keuangan. Pasalnya, kedua hal tersebut saling menyatu dan tidak bisa dilepaskan.
Untuk membahas lebih lanjut mengenai catatan atas laporan keuangan, berikut informasi yang bisa diikuti mengenai pengertian, cara membuat, hingga format catatan atas laporan keuangan:
Pengertian Catatan atas Laporan Keuangan
Dalam bahasa Inggris, catatan atas laporan keuangan disebut dengan istilah notes to the financial statements, bisa diartikan sebagai bagian dari laporan keuangan yang di dalamnya mengandung informasi tambahan mengenai:
- Laporan arus kas
- Laporan laba rugi komprehensif
- Laporan posisi keuangan atau neraca
- Laporan perubahan ekuitas,
Selain itu, di dalamnya dapat mencakup referensi silang antara keempat laporan di atas.
Masing-masing informasi laporan di atas harus dijelaskan secara menyeluruh, terkecuali jika terdapat sesuatu yang tidak relevan maupun tidak bisa diterapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan menyesuaikannya dengan karakteristik industri.
Penjelasan tersebut tidak diperkenankan menggunakan kata “sebagian”, karena harus dilaporkan dalam bentuk nilai maupun persentase sebagai bentuk penjelasan bagian suatu jumlah.
Adapun fungsi adanya catatan atas laporan keuangan adalah:
- Merinci atau menjelaskan lebih lanjut mengenai 4 laporan yang ada di dalamnya.
- Memberikan informasi mengenai laporan atau pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan pada laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan tersebut dibuat sebagai bentuk tanggung jawab manajemen perusahaan, kepada perusahaan mengenai tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Selain itu, calon investor, pemerintah dan pihak terkait lain juga berhak memperoleh informasi catatan tersebut.
Yang paling terpenting, karena laporan keuangan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh manajemen perusahaan, maka catatan atas laporan keuangan ikut menyertainya sebagai suatu kewajiban.
Cara Membuat dan Format Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk membuat catatan atas laporan keuangan suatu perusahaan, terdapat format yang bisa digunakan agar susunannya teratur. Adapun format catatan atas laporan keuangan yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
Gambaran Umum Perusahaan
Bagian pertama yang disajikan adalah gambaran umum perusahaan. Bagian gambaran umum perusahaan meliputi beberapa unsur, seperti;
- Pendirian perusahaan, yakni informasi berupa:
- Riwayat
- Akta pendirian
- Aktivitas usaha
- Kedudukan
- Tanggal mulai usaha
- Penawaran umum efek, berupa informasi:
- Tanggal dan/atau nomor efektif penawaran
- Jenis serta jumlah efek
- Bursa pencatatan efek
- Struktur perusahaan, meliputi:
- Nama
- Persentase kepemilikan
- Total aset
- Karyawan direksi, komisaris, serta komite audit
- Penerbitan laporan keuangan, meliputi:
- Tanggal laporan
- Pihak penanggung jawab otorisasi
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam bagian ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan di antaranya:
- Pernyataan patuh dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
- Dasar pengukuran serta penyusunan laporan keuangan
- Penggunaan taksiran, pertimbangan, serta asumsi signifikan oleh manajemen
- Kebijakan akuntansi tertentu, seperti:
- Prinsip-prinsip konsolidasi
- Kas dan setara kas
- Persediaan
- Kombinasi bisnis
- Properti investasi
- Instrumen keuangan
- Aset tetap
- Aset tak berwujud
- Investasi pada entitas asosiasi
- Aset tidak lancar maupun kelompok
- Bagian partisipan dalam ventura bersama
- Sewa
- Saham treasuri yang berupa metode pengakuan dan pengukuran
- Penurunan nilai aset non keuangan
- Pengakuan pendapatan
- Provisi: kondisi dan dasar penentuan
- Pembayaran berbasis saham
- Imbalan kerja: deskripsi, kebijakan, dan jenis
- Hibah pemerintah
- Segmen operasi
- Transaksi dan saldo dalam valuta asing
- Pajak penghasilan: tarif pajak, pajak tangguhan, ketentuan saling hapus, dan metode penilaian aset pajak tangguhan
- Laba / rugi per saham: dasar perhitungan laba / rugi per saham dasar serta dilusian
- Biaya pinjaman
Pengungkapan atas Pos-Pos Laporan Keuangan
Unsur yang termasuk ke dalam bagian ini antara lain:
1. Aktiva / Aset
Aktiva atau aset yang terbagi ke dalam dua jenis juga dilaporkan pada bagian ini, meliputi:
- Aktiva lancar, yaitu aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu satu tahun sejak dilaporkan. Aset tersebut meliputi:
- Kas dan setara kas
- Pajak dibayar muka
- Piutang usaha
- Persediaan
- Biaya dibayar muka
- Aset keuangan lainnya
- Aktiva tidak lancar, yakni aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun sejak dilaporkan. Yang termasuk ke dalam aktiva tersebut antara lain:
- Investasi entitas asosiasi
- Aset tetap
- Piutang relasi non usaha
- Properti investasi
- Aset tak berwujud
2. Liabilitas / Kewajiban
Dua jenis liabilitas juga dilaporkan pada bagian ini, antara lain:
- Liabilitas jangka pendek, meliputi:
- Beban akrual
- Utang usaha
- Imbalan kerja jangka pendek
- Provisi
- Utang pajak
- Kewajiban terkait aset maupun kelompok lepasan untuk dijual
- Bagian lancar atas kewajiban jangka panjang
- Liabilitas keuangan lainnya
- Liabilitas jangka panjang, meliputi:
- Utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang
- Sukuk
- Utang pihak relasi non usaha
- Utang obligasi
- Utang sub ordinasi
- Utang sewa pembiayaan
- Obligasi konversi
3. Ekuitas
Yang dilaporkan dalam bagian ekuitas antara lain modal saham, saham treasuri, tambahan modal disetor, saldo laba, selisih transaksi dengan pihak non pengendali, serta pendapatan komprehensif lainnya.
4. Pendapatan
Bagian ini meliputi penjualan barang, royalti, penjualan jasa, bunga, serta dividen
5. Beban
Yang termasuk bagian ini adalah beban pokok penjualan dan beban usaha yang meliputi beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban distribusi.
6. Pendapatan dan Beban Lainnya
7. Pendapatan Komprehensif Lain
Contohnya adalah selisih kurs, revaluasi aset, instrumen lindung nilai arus kas, dan program manfaat pasti.
Pengungkapan Lainnya
Dalam bagian pengungkapan lainnya, berikut unsur-unsur yang dicantumkan.
- Transaksi pihak berelasi
- Penurunan nilai aset non keuangan
- Aset dan kewajiban dalam valuta asing
- Pajak penghasilan
- Bagian partisipasi dalam ventura bersama
- Nilai wajar instrumen keuangan
- Manajemen risiko keuangan
- Operasi yang dihentikan
- Waran
- Pengelolaan modal
- Instrumen derivatif selain derivatif melekat
- Transaksi non kas
- Segmen operasi
- Perubahan taksiran akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, serta kesalahan periode lalu
- Komitmen dan kontigensi
- Pembayaran berbasis saham
- Rekonsiliasi antara SAK dan standar akuntansi negara lainnya
- Peristiwa setelah periode pelaporan
- Reklasifikasi
- Perkembangan terakhir standar akuntansi keuangan serta peraturan terkait aktivitas perusahaan
- Informasi penting lainnya
Dengan mengikuti format tersebut, catatan atas laporan keuangan bisa dibuat dengan teratur sesuai dengan ketentuan CALK dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).