Saat mempelajari ilmu komputer, pasti kita dikenalkan terlebih dahulu dengan komponen-komponen yang membangun komputer itu sendiri, mulai dari hal yang sederhana hingga ke yang rumit. Salah satu komponen komputer yang sangat berperan penting adalah perangkat keras atau hardware. Perangkat keras atau hardware merupakan bagian komputer yang memiliki wujud secara fisik dan bisa diraba.
Fungsi dari perangkat keras adalah menjalankan instruksi dari perangkat lunak atau software. Salah satu contoh perangkat lunak adalah sistem operasi. Suatu sistem dalam komputer tidak akan bisa bekerja tanpa adanya perangkat keras yang mengomando. Agar lebih jelas, berikut ini akan dijelaskan lebih dalam mengenai perangkat keras komputer, mulai dari cara kerja hingga fungsinya masing-masing.
Cara Kerja Perangkat Keras Komputer (Hardware)
Meskipun bersifat fisik dan dapat dilihat, hardware juga memiliki bagian non-fisik yang memiliki fungsi sebagai penyedia instruksi dasar pada hardware itu sendiri, dan sebutannya adalah firmware. Chip atau memori seperti ROM atau EEPROM merupakan hardware, tapi keduanya menyimpan firmware yang dapat menghasilkan instruksi dasar agar hardware dapat dijalankan.
Adapun instruksi dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Instruksi Dasar Input
Yang dimaksud dengan instruksi dasar input yakni sebuah instruksi yang mampu memberikan informasi pada software berupa sistem operasi melalui driver. Untuk dapat menjalankan instruksi dasar ini hardware harus dijalankan oleh pengguna komputer itu sendiri.
Adapun yang termasuk contoh input ini adalah memasukkan teks dengan keyboard, menggerakkan kursor dengan mouse, dan lain sebagainya.
2. Instruksi Dasar Proses
Instruksi dasar proses merupakan instruksi yang dikerjakan oleh hardware sebagai penengah antara instruksi masukan (input) dengan instruksi keluaran (output). Instruksi ini tidak terjadi pada sistem komputer secara utuh, melainkan hanya dilakukan oleh hardware itu sendiri.
3. Instruksi Dasar Output
Jika instruksi dasar input adalah masukannya, maka instruksi dasar output adalah hasil dari masukan itu sendiri. Instruksi dasar output akan bekerja jika ada instruksi panggilan dari software lainnya yang diperantarai oleh driver dan dilakukan oleh pengguna komputer.
Contoh instruksi dasar output adalah pencetakan dokumen menggunakan printer, pemutaran video menggunakan monitor, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Perangkat Keras Komputer dan Fungsinya
Untuk menjalankan instruksi dasar sebagaimana yang telah dijalankan sebelumnya maka dibutuhkan 5 jenis perangkat keras. Perangkat-perangkat keras tersebut telah diatur sedemikian rupa agar bisa bekerja sesuai fungsinya masing-masing, yakni fungsi input, output, proses, penyimpanan, serta kelistrikan sebagai penopang daya agar komputer tetap hidup dan bisa dijalankan.
Adapun kelima jenis perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Perangkat Keras Input
a.) Keyboard
Perangkat keras keyboard merupakan input hardware yang paling utama dari sebuah sistem komputer. Dalam sebuah keyboard terdiri tombol-tombol yang berfungsi memasukkan instruksi pada sistem komputer agar dapat beroperasi sebagaimana mestinya.
b.) Mouse
Jika keyboard adalah perangkat utama, maka mouse adalah perangkat pendukung (peripheral) yang berfungsi mengerjakan input data. Untuk melakukannya, mouse dapat dijalankan dengan klik, gerakan kursor, serta scroll.
Pada awalnya, untuk menggerakkan kursor dilakukan dengan mouse yang berupa bola, namun saat ini untuk mendeteksi pergerakan sudah menggunakan sensor cahaya yang lebih canggih.
c.) Scanner
Perangkat keras input selanjutnya adalah scanner yang memiliki data input berupa hasil pemindaian (scan). Scan ini dapat memindai dokumen layaknya mesin fotocopy untuk menggandakan sebuah dokumen.
d.) ROM-Drive
Agar sistem operasi atau software dapat diinstall pada komputer, maka komputer membutuhkan ROM-Drive. Perangkat keras ini memiliki fungsi sebagai pembaca masukan data yang berupa kepingan CD maupun DVD.
Sesuai dengan kemampuannya, ROM-Drive ini memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah CD-R atau DVD-R (kemampuan membaca saja/Read) dan CD-RW atau DVD-RW (kemampuan membaca dan menulis). Meskipun penting, saat ini ada beberapa jenis laptop yang tidak menggunakan ROM-Drive, melainkan hanya flashdisk bootable yang digunakan untuk menginstall sistem operasi.
2. Perangkat Keras Proses
a.) Prosesor (CPU)
Sebagai perangkat keras proses yang utama, prosesor memegang peranan penting dalam menjalankan eksekusi komputasi yang dapat berupa logika, sistem kontrol, aritmatika, serta input / output spesifik yang dilakukan oleh pengguna komputer.
Prosesor memiliki komponen circuit elektronik yang menjalankan hampir seluruh proses yang ada di dalam sebuah sistem komputer, sehingga sering disebut pula sebagai Central Processing Unit (CPU).
b.) Motherboard
Perangkat keras proses yang berbentuk papan circuit dengan fungsi sebagai penghubung setiap hardware pada sistem komputer disebut dengan motherboard. Motherboard yang disebut juga dengan papan induk atau mainboard ini telah dilengkapi dengan chip BIOS (Basic Input Output System) dan di dalamnya terdapat port-port sebagai penghubung hardware.
c.) Kartu Suara
Sound card atau kartu suara merupakan perangkat keras yang berfungsi untuk mengerjakan proses data yang berbentuk suara. Sound card inilah yang nantinya digunakan untuk memproses suara yang masuk maupun suara yang keluar.
d.) VGA (Video Graphics Array)
Proses visualisasi data dalam sistem komputer dikerjakan oleh VGA (Video Graphics Array) yang ditampilkan dalam bentuk grafis. Industri game dan CAD yang berkembang sampai saat ini merupakan salah satu hasil dari perkembangan VGA yang begitu pesat dari waktu ke waktu.
3. Perangkat Keras Output
a.) Monitor
Monitor merupakan hardware jenis output yang utama dengan fungsi untuk menampilkan hasil dari pemrosesan data grafis yang dilakukan VGA. Video yang ditampilkan pada monitor inilah yang merupakan hasil pemrosesan data grafis tersebut.
b.) Speaker
Pemrosesan data berupa suara yang dilakukan oleh sound card tadi selanjutnya akan dikeluarkan oleh speaker sebagai perangkat keluarannya dalam bentuk suara juga.
c.) Printer
Printer merupakan perangkat keras keluaran atau output yang memiliki fungsi sebagai pencetak dokumen dalam bentuk kertas yang sebelumnya telah diinstruksikan oleh software dengan bantuan mouse atau keyboard.
d.) Proyektor
Proyektor merupakan output hardware yang berfungsi untuk menampilkan atau menayangkan gambar melalui layar proyeksi menggunakan elemen optik yang ada di dalamnya.
4. Perangkat Keras Penyimpanan
a.) RAM (Random Access Memory)
RAM merupakan perangkat keras penyimpanan yang mampu menyimpan data ketika sedang diproses oleh prosesor. Jika menyimpan data pada RAM, maka data akan hilang ketika listrik mati karena sifatnya volatile dan setelah itu data akan diakses secara random atau acak.
Teknologi DRAM yang digunakan pada transfer data RAM membuatnya lebih cepat dari harddisk yang biasa, ratusan bahkan ribuan kali. Hal inilah yang menjadikan data pada RAM sifatnya sementara agar performanya dapat selalu meningkat.
RAM juga memiliki teknologi caching yang mampu menyimpan data aplikasi dan memprosesnya kembali ketika dibutuhkan. Hal ini bisa dirasakan ketika pertama membuka aplikasi akan terasa lambat, tetapi akan terasa cepat ketika membukanya untuk kedua kali.
b.) ROM (Read Only Memory)
ROM adalah media penyimpanan yang dapat ditemukan pada chip BIOS atau firmware. Berbeda dengan RAM, ROM merupakan media penyimpanan yang sifatnya non-volatile, yakni data tidak akan hilang meskipun listrik mati, serta hanya dibaca saja.
c.) Hardisk
Harddisk merupakan media berupa piringan digital yang berfungsi sebagai penyimpan data sistem operasi serta data pengguna dengan sifatnya yang non-volatile. Harddisk inilah yang membagi lokasi penyimpanan menjadi beberapa partisi dengan simbol seperti C:/, D:/, dan yang lainnya.
d.) SSD (Solid State Drive)
SSD merupakan media penyimpanan yang kerap kali digunakan sebagai pengganti harddisk agar lebih kuat, cepat, serta hemat listrik dengan teknologi NAND Flash yang dimilikinya.
e.) NVme
Jika SSD biasa dirasa kurang cepat, maka NVme bisa digunakan karena mampu membuat performa lebih cepat dengan port PCI Express yang dimilikinya. Media penyimpanan yang satu ini kerap kali digunakan untuk komputer server atau data center.
5. Perangkat Keras Kelistrikan
a.) Power Supply
Untuk melakukan manajemen sistem komputer dibutuhkan tegangan listrik DC. Untuk itu, agar bisa melakukan konversi tegangan AC menjadi DC digunakanlah power supply.
b.) Stabilizer Voltage
Stabilizer voltage merupakan hardware kelistrikan yang berfungsi sebagai penstabil tegangan listrik agar kerusakan perangkat elektronik dapat dicegah.
c.) UPS (Uninterruptible Power Supply)
Sebagai backup listrik ketika listrik mati, maka UPS bisa digunakan. Saat ini sudah banyak UPS yang dilengkapi dengan stabilizer, namun harganya lebih mahal.
Untuk menjalankan komputer secara maksimal, perangkat-perangkat keras di atas harus ada. Apabila terdapat salah satu yang kurang, maka bisa berdampak pada kerusakan perangkat komputer yang lainnya. Perangakat kerasa komputer satu dengan lainnya bisa disambungkan menjadi sebuah jaringan dengan topologi jaringan tertentu. Antar komputer tersebut bisa dihubungkan salah satunya dengan kabel utp.