Ketika akan membeli sebuah barang, tentu kemasan menjadi salah satu faktor utama penentuan pemilihan. Sebagai cover, memang kemasan adalah wajah dari keseluruhan isi di dalamnya. Maka dari itu, pembuatan kemasan tentunya tidak boleh asal-asalan. Perusahaan yang baik pasti akan memasukkan rancangan kemasan ke dalam rencana perusahaannya.
Perubahan kemasan bisa berimbas pada perubahan image perusahaan, sehingga untuk mengganti kemasan pun dibutuhkan waktu yang tepat dan juga pemikiran tentang desain yang lebih baik. Tak heran jika banyak perusahaan besar yang mengadakan acara besar, hanya untuk mengenalkan perubahan kemasan pada produknya.
Pengertian Pengemasan (Packaging) Menurut Ahli
1. Cahyorini dan Rusfian (2011)
Aktivitas yang dikerjakan perusahaan dalam rangka pembuatan penampung dengan cara penggabungan beberapa elemen. Elemen tersebut antara lain data mengenai produk, desain serta strukturnya.
2. Danger (1992)
Penampung atau wadah yang berguna untuk melapisi barang ketika akan dilakukan pendistribusian, penyimpanan, maupun penjualan dan penggunaan. Penggunaan wadah membuat barang yang dimasukkan ke dalamnya menjadi lebih aman sebab tidak ada kontak langsung dengan luar yang mungkin penuh kontaminasi.
3. Rodriguez (2008)
Penampung yang dapat melakukan perubahan kondisi atas barang yang dapat dimakan. Dalam penggunaan standar akan dilibatkan penggunaan senyawa aktif yang ditempatkan berdampingan dengan bahan pangan yang akan mengakibatkan usia simpan dari barang tersebut menjadi lebih lama dan mutu tetap terjaga.
4. Klimchuk dan Krasovec (2006)
Sebuah proses kreatif mengenai desain yang ada hubungannya dengan pola, bahan, warna, bentuk huruf serta unsur lainnya yang berkaitan tentang data perihal produk yang ada di dalam kemasan sebelum diperjualbelikan. Wadah tersebut berguna sebagai pembungkus, pelindung, pengidentifikasian serta pembeda dari kompetitornya.
5. Titik Wijayanti (2012)
Pembungkus yang dibuat khusus untuk suatu perusahaan. Pembungkus tersebut menjadi sarana memberikan pengetahuan mengenai sebuah produk yang dihasilkan agar pembeli dapat tertarik. Dengan adanya data tersebut, pembeli dapat mengetahui detail barang dengan seksama.
6. Kotler dan Amstrong (2012)
Sebuah aktivitas perencanaan maupun pembuatan sebuah pembungkus yang digunakan untuk mengemas barang. Proses pembungkusan mempunyai tugas penting yaitu sebagai pelindung barang yang akan didistribusikan. Sekarang ini proses pembungkusan dan juga bungkusnya adalah salah satu elemen yang utama dalam marketing.
Fungsi Kemasan (Packaging)
1. Self Service
Kemasan memberikan layanan kepada konsumen mengenai citra diri dari produk yang berada di dalam kemasan. Semua informasi mengenai produk disampaikan secara singkat di atas kemasan tersebut sehingga konsumen bisa mendapatkan kesan pertama yang baik dan benar terhadap produk tersebut.
2. Company and Brand Image
Perusahaan berusaha memperkenalkan keunggulan dari produknya serta kekuatan perusahaannya dengan merancang desain kemasan sesuai dengan wajah perusahaan. Dengan demikian, konsumen menjadi lebih kenal dengan sosok perusahaan dan produk yang ditawarkan.
3. Consumer Affluence
Dengan kemasan yang lebih memikat, konsumen akan rela ketika harus mengeluarkan dana yang lebih besar daripada biasanya. Sebab penampilan produk bisa mendatangkan prestise tersendiri dan hal ini menjadi daya tarik lain dari sebuah produk. Bahkan tidak jarang orang lebih tertarik pada kemasan daripada isi produknya.
4. Innovational Opportunity
Bentuk dan cara mengemas yang unik bisa menguntungkan konsumen. Kemasan yang bisa digunakan kembali atau bisa berfungsi menjadi barang lain dan tidak hanya berakhir menjadi sampah akan menambah daya tarik produk.
5. Fungsi Protektif
Tidak bisa dipungkiri bahwa fungsi utama dari kemasan adalah untuk memproteksi atau melindungi produk yang ada di dalamnya. Hal ini disebabkan ada banyak gangguan dari luar yang bisa membuat sebuah produk rusak, misalnya benturan ketika pengiriman hingga perbedaan suhu.
6. Fungsi Promosional Kemasan
Selain untuk melindungi, kemasan juga dapat dijadikan sebagai media promosi. Promosi bukan hanya terbatas mengenai informasi perusahaan saja, tetapi juga promosi tentang gagasan, idealisme maupun promosi tentang produk lain dan mitra dari perusahaan tersebut.
Tujuan Pengemasan (Packaging)
1. Barrier Protection
Dengan mengemas, maka produsen berharap ada batasan antara produk dengan sentuhan luar yang berpotensi untuk mengurangi fungsi atau menurunkan kualitasnya. Kontaminasi dari debu, jamur, maupun uap bisa dibatasi ketika produk dimasukkan ke dalam kemasan. Dengan demikian, produk bisa dijaga kualitasnya dan menjadi memiliki umur yang lebih lama.
2. Physical Production
Dengan adanya kemasan, maka produk secara nyata terlindungi. Ada semacam benteng yang akan menolong produk agar tidak rusak ketika mengalami goncangan maupun gesekan dan juga gangguan-gangguan lain yang mungkin bisa terjadi ketika proses penyimpanan, pengiriman maupun penggunaan.
3. Information Transmission
Dalam kemasan, produsen berusaha menyampaikan informasi terkait cara memperlakukan produk sehingga tidak terjadi pengurangan kualitas karena cara perlakuan yang tidak sesuai dengan seharusnya. Informasi juga bisa disediakan terkait perlakuan terhadap kemasan setelah selesai menggunakan produk yang ada di dalamnya.
4. Containment or Agglomeration
Untuk menjaga agar barang bisa ditangani secara efisien, baik ketika disimpan, dikirim maupun ketika digunakan, maka produk tersebut akan digolongkan menurut klasifikasi tertentu. Hal tersebut akan menjadi mudah ketika produk sudah dimasukkan ke dalam kemasan yang memuat informasi terkait produk tersebut.
5. Reducing Theft
Meskipun kemasan yang mudah terbuka atau rusak tampaknya tidak begitu aman untuk melindungi produk, namun di sisi lain kemasan semacam ini malah berguna untuk hal lain, yaitu mencegah pencurian.
Dengan kemasan yang mudah rusak, maka produk bisa dikenali ketika sudah dibuka karena meninggalkan bekas, Sehingga pencuri akan berpikir ulang untuk membuka kemasan atau mengganti isi di dalamnya.
6. Convenience
Kemasan dapat memberikan rasa nyaman kepada konsumen ketika menggunakan suatu baran. Misalnya ketika akan menikmati makanan siap saji yang panas, kemasan membantu konsumen untuk bisa tetap menikmati makanan tanpa bersinggungan langsung dengan barang panas tersebut.
Kenyamanan juga bisa tercipta karena kemudahan dalam membawa produk, kemudahan membuka dan menutup dan masih banyak kemudahan lainnya.
7. Marketing
Salah satu strategi pemasaran yang paling utama adalah pengemasan yang baik. Sebab, keamanan merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh konsumen sebelum melihat komposisi, kegunaan dan lain-lain. Kemasan yang baik juga akan meningkatkan harga suatu barang
Manfaat Pengemasan (Packaging)
1. Pelindung dan Pengawet Produk
Dengan memberikan kemasan yang baik dan benar, maka sebuah produk bisa memiliki umur simpan yang lebih lama. Hal ini dikarenakan tidak ada kerusakan yang disebabkan oleh faktor luar dari produk tersebut. Selain itu, kemasan juga menjaga agar produk tetap higienis dan tidak berkurang mutu, rasa hingga warnanya.
2. Penambah Nilai Jual
Sekarang ini sebuah produk dijual bukan hanya berdasarkan rasa, kegunaan maupun harga, tetapi juga karena kemasannya yang baik. Jajan pasar yang dibungkus plastik biasa akan memiliki harga yang berbeda dengan jajan pasar yang dikemas di dalam dus dengan desain yang menarik.
Jamu yang dijual langsung dan dikemas plastik biasa, pasti memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan jamu kemasan di dalam botol.
3. Pembeda dengan Produk Lain
Tidak ada barang yang benar-benar baru di dunia ini, sebagian besar adalah produk daur ulang dari produk yang sudah ada sebelumnya. Entah dikombinasikan dengan bahan lain, maupun ditingkatkan kualitasnya dengan kemasan atau bentuk yang berbeda.
Agar dapat membedakan suatu produk dengan produk lainnya, maka dibutuhkan kemasan yang berbeda agar konsumen tidak salah pilih.
Jenis-Jenis Kemasan
1. Berdasarkan Struktur Isi
a.) Primer
Wadah yang masuk ke dalam golongan primer merupakan tempat untuk meletakkan produk secara langsung. Biasanya yang masuk ke dalam klasifikasi ini adalah produk yang berupa makanan atau bahan pembuat makanan. Contoh untuk kemasan seperti ini adalah kemasan untuk kebab, burger maupun makanan siap saji lainnya.
b.) Sekunder
Wadah ini berfungsi sebagai pelindung untuk produk yang sudah dikemas sebelumya. Jadi wadah ini merupakan lapisan kedua untuk meletakkan sebuah produk.
Contoh dari bentuk kemasan seperti ini adalah kantong kertas ketika kita memesan burger dan makanan lain atau kotak kayu untuk melindungi barang elektronik yang sudah dikemas untuk pengiriman ke tempat yang jauh.
c.) Tersier
Wadah ini merupakan lapisan ketiga yang berguna melindungi produk, biasanya ketika akan melakukan pengiriman ke tempat yang jauh maupun untuk proses klasifikasi. Contoh dari wadah semacam ini adalah peti kemas yang di dalamnya sudah terdapat barang-barang lain.
2. Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
a.) Disposable
Wadah ini merupakan kemasan yang setelah selesai dipakai langsung dibuang atau disebut juga dengan wadah sekali pakai. Kegunaan dari wadah semacam ini memang terbatas, kecuali dialihfungsikan menjadi bentuk lain, bukan sebagai kemasan lagi.
Contoh yang mudah untuk kemasan disposable adalah kertas pembungkus makanan cepat saji.
Kemasan sekali pakai biasa disebut dengan kemasan langsung buang. Kemasan jenis ini mempunyai fungsi yang terbatas. Contoh dari kemasan sekali pakai atau disposable diantaranya kemasan plastik bungkus permen.
b.) Multi Trip
Berbeda dengan kemasan sekali pakai, kemasan multi trip masih bisa digunakan, namun biasanya yang akan menggunakannya kembali adalah pihak produsen. Sehingga biasanya konsumen akan mengumpulkan kemasan tersebut dan mengembalikannya kepada produsen dengan imbalan tertentu.
Contoh dari kemasan multi trip adalah wadah kosong produk perawatan kulit maupun galon untuk air minum.
c.) Semi Disposable
Wadah ini dapat dimanfaatkan lagi oleh konsumen, sehingga biasanya tidak akan langsung dibuang. Terkadang kemasan tersebut akan kembali dipakai untuk mengemas sesuatu atau untuk penyimpanan. Contoh yang paling mudah sering kita jumpai ketika Lebaran, yaitu kaleng biskuit yang berisikan makanan yang lain.
3. Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pemakaian
a.) Siap Pakai
Sesuai namanya, maka ketika produsen menggunakan wadah jenis ini, maka mereka tinggal meletakkan saja produk mereka ke dalam wadah. Contoh dari kemasan siap pakai adalah botol, kaleng, kotak mika, plastik es, styrofoam untuk makanan dan lain sebagainya.
b.) Siap Rakit
Untuk bisa menggunakan jenis wadah semacam ini, maka diperlukan waktu untuk merangkainya terlebih dahulu. Biasanya kemasan seperti ini adalah kemasan untuk lapisan kedua atau ketiga, yang akan membungkus produk yang sudah dikemas sebelumnya.
Contoh untuk wadah semacam ini adalah kardus hantaran, kotak kayu untuk pengiriman luar kota dan masih banyak lagi.
Agar produk yang dihasilkan bisa memiliki nilai jual yang lebih, maka salah satu caranya adalah memberikan pengemasan yang baik. Kemasan bisa jadi tidak perlu berharga mahal, namun harus tepat guna dan juga memiliki desain yang menarik.