8 Ciri Artikel Ilmiah Terbaik

Artikel ilmiah merupakan hal penting yang ada di dalam dunia akademik dan penelitian. Umumnya, tujuan utama penulisan suatu artikel ilmiah adalah untuk menyampaikan suatu hasil penelitian. Agar bisa menjadi karya tulis yang bermakna, tentu ada beberapa ciri artikel ilmiah terbaik yang perlu dipenuhi.

Sebagai sebuah karya tulis akademik yang baku, proses pembuatan karya tulis ilmiah tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pasalnya terdapat sejumlah aturan dan juga kaidah-kaidah penting yang perlu dipertimbangkan agar bisa menghasilkan suatu karya tulis yang terbaik.

 Pada umumnya, sebuah karya ilmiah yang baik perlu memenuhi sejumlah aturan atau ciri tertentu. Keberadaan ciri tersebut akan menjadi indikator mengenai kelengkapan dan juga tingkat status dari sebuah karya ilmiah apakah masuk ke dalam kategori terbaik ataukah tidak.

8 Ciri Artikel Ilmiah Terbaik Yang Perlu Anda Ketahui

Secara umum, ada beberapa ciri penting yang perlu dimiliki oleh sebuah artikel ilmiah. Meski bukan merupakan patokan yang fixed, namun umumnya beberapa ciri tersebut sudah mencukupi untuk dijadikan sebagai acuan penilaian kualitas suatu artikel ilmiah.

Sebagai informasi, berikut adalah beberapa ciri artikel ilmiah terbaik yang perlu ada di dalam penulisan suatu karya ilmiah.

1. Ciri Artikel Ilmiah Terbaik : Bersifat Reproduktif

Salah satu ciri yang bisa dijadikan sebagai indikator terkait kualitas suatu artikel ilmiah adalah sifatnya yang reproduktif. Artinya, sebuah karya ilmiah haruslah bisa diterima oleh para pembaca sesuai dengan makna yang ingin disampaikan oleh peneliti atau penulis artikel ilmiah tersebut.

Jadi para pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah yang sudah dipublikasikan tersebut. Nantinya artikel ilmiah yang sudah dibuat tersebut, akan bisa dikonstruksi secara lebih mudah oleh para pembaca tanpa perlu mengalami kendala yang cukup berarti.

2. Tidak Bermakna Ambigu

Ciri artikel ilmiah yang tidak kalah penting berikutnya adalah tidak memiliki makna yang ambigu dan tidak bias dalam makna. Artinya, sebuah artikel ilmiah haruslah bisa memberikan pemahaman secara detail dan mudah dipahami.

Karya ilmiah yang baik tentunya akan disampaikan dalam bahasa dan kalimat yang lugas serta terhindar dari makna yang ambigu. Penggunaan tata bahasa yang ambigu tentunya akan bisa membuat para pembaca menjadi kebingungan dalam memahami dan juga menafsirkan isi artikel ilmiah tersebut.

Dengan menghindari penggunaan kalimat-kalimat  yang ambigu maka maksud dan inti tujuan dari suatu karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh banyak pembaca. Sehingga tidak ada kerancuan dalam penyampaian isi maupun hasil penelitiannya.

3. Menggunakan Tata Bahasa yang Baku

Ciri artikel ilmiah yang baik selanjutnya adalah penggunaan tata bahasa yang baku di dalamnya. Penggunaan bahasa baku ini bertujuan agar isi artikel karya ilmiah tersebut bisa lebih mudah dipahami oleh para pembacanya.

Penggunaan bahasa baku di dalam artikel ilmiah meliputi seluruh bagian aspek penulisannya. Mulai dari judul, pendahuluan, pembahasan, hingga bagian simpulan dan saran. Penulisan karya ilmiah dalam bentuk notasi yang baku ini akan membuat proses pemahaman menjadi semakin mudah dicerna.

Ketika artikel ilmiah ditulis dalam bahasa yang kurang baku, umumnya akan membuat para pembaca menjadi lebih kebingungan. Terutama dalam proses memaknai apa yang ingin disampaikan dalam tulisan dan bahasan artikel ilmiah tersebut.

4. Ditulis Menggunakan Kaidah-kaidah Keilmuan

Ciri berikutnya yang perlu dimiliki oleh sebuah karya tulis ilmiah adalah ditulis dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan sesuai kapabilitas penulisnya. Proses penyusunan dan penulisan suatu karya ilmiah haruslah menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik yang memang sesuai dengan background dari si penulis.

Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulis tersebut memiliki kapabilitas yang mumpuni pada bidang kajian yang sedang dibahas. Penggunaan kaidah keilmuan tersebut juga menjadi indikator takaran mengenai seberapa ahli si peneliti dalam bidang tersebut.

Sebagai contoh, kalau Anda ingin menulis artikel ilmiah dalam bidang Interaksi dalam Fisika Kuantum, tentunya Anda perlu menggunakan terma dan kaidah yang berkaitan dengan fisika kuantum. Misalnya fungsi gelombang, ikatan elektron, energi potensial atom, dan lain sebagainya.

5. Bersifat Dekoratif dan Juga Rasional

Artikel ilmiah yang baik juga perlu memiliki ciri yakni bersifat dekoratif dan juga rasional. Artikel ilmiah harus bersifat dekoratif artinya artikel ilmiah tersebut harus menggunakan istilah atau kalimat yang hanya memiliki satu makna saja sehingga tidak menimbulkan yang namanya multi-tafsir.

Selain itu, artikel ilmiah juga harus memiliki sifat rasional yang artinya para penulis haruslah menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan dalam penelitiannya. Jadi selain tidak membingungkan para pembaca, artikel ilmiah yang baik juga harus bersifat rasional dalam setiap kaidah penulisannya.

6. Memiliki Sifat Kohesi Antar Bagian Artikel Ilmiah

Ciri penting yang juga perlu dimiliki oleh sebuah artikel ilmiah adalah adanya sifat kohesi antar bagian pada artikel ilmiah tersebut. Artinya, suatu karya ilmiah haruslah memiliki kesinambungan antar bagian dan juga bab-bab yang ada di dalam tulisan artikel ilmiah tersebut.

Setiap bagian pada suatu karya ilmiah haruslah memiliki alur yang tersambung dan juga runtut yang akan bisa memudahkan proses pemahaman. Selain itu, adanya sifat kohesi pada setiap bagian artikel ilmiah ini juga harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan. Sehingga tidak membuat artikel tersebut terkesan bertele-tele.

7. Artikel Ilmiah Harus Bersifat Objektif

Artikel ilmiah adalah karya tulis akademik yang ditulis berdasarkan kajian dan pengamatan yang dilakukan oleh si peneliti. Maka dari itu, ciri artikel ilmiah yang baik selanjutnya adalah bersifat objektif dan tidak bergantung pada pribadi si penulis artikel tersebut.

Sangat penting untuk membuat artikel ilmiah yang tidak didasarkan pada asumsi dan perasaan dari si penulis. Jadi kebenaran yang disampaikan dalam artikel tersebut haruslah bersifat objektif dan sesuai dengan apa yang sudah didapatkan dari hasil pengamatan, pengkajian, dan ataupun data hasil penelitian.

Artikel ilmiah haruslah menunjukkan data-data dan juga fakta-fakta sesuai dengan apa yang didapat dari analisisnya. Jadi artikel ilmiah yang baik tersebut haruslah terhindar dari kecondongan terhadap sifat subjektivitas para penulis artikel yang bersangkutan.

8. Ditulis Menggunakan Kalimat yang Efektif

Ciri berikutnya yang juga tidak boleh dilupakan dalam pembuatan karya tulis artikel ilmiah adalah penggunaan pemilihan kalimat yang efektif dan efisien. Penggunaan kalimat yang efektif bertujuan untuk menghindarkan para pembaca dari penggunaan kata-kata yang berputar-putar.

Penggunaan kalimat yang tidak efektif dan cenderung berputar-putar akan membuat para pembaca artikel menjadi kebingungan. Hal ini bisa saja membuat pembaca tersebut kesulitan dalam memahami makna seperti apa yang ingin disampaikan si penulis di dalam karya tulisnya tersebut. Maka dari itu, penting untuk menghindari penggunaan kalimat yang tidak efektif dalam penulisan artikel ilmiah.

Itulah beberapa ciri artikel ilmiah terbaik yang perlu Anda ketahui. Kini dengan adanya pembahasan tersebut, Anda tidak perlu bingung lagi terkait dengan seluk-beluk indikator artikel ilmiah yang baik dan berkualitas.