Ceramah pendek jadi solusi bagi orang yang sibuk dan tak punya banyak waktu untuk menimba ilmu agama. Mereka bisa menyimak ceramah ini lewat Youtube pojsel mereka. Ada banyak contoh ceramah pendek yang bisa kamu pelajari untuk melatih dirimu mampu membuat ceramah pendek dan menyampaikannya di hadapan banyak orang.
Apa saja judul ceramah di bulan Ramadan? Simak pembahasannya dalam artikel ini.
Ceramah Tentang Keutamaan Membaca Al Quran
Assalamu Alaikum Warahmatullah wabarakatuh
Bapak ibu guru yang mulia, sahabatku yang berbahagia,
Aku berdiri di hadapan kamu untuk menyampaikan materi ceramah pendek tentang keutamaan membaca Al Quran.
Bulan Ramadan menyimpan keberkahan yang tak ternilai bila kita bandingkan dengan bulan-bulan yang lain selain Ramadan. Tampak banyak sekali keistimewaan bulan suci Ramadan. Salah satunya adalah bulan diturunkan al Quran.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam al Quran:
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
Artinya: “(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-baqarah [2]: 185)
Mengomentari ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsir al Quranul Adzim juz 1 halaman 292 bahwa al Quran itu Allah turunkan pada bulan Ramadan, yaitu pada malam Lailatul Qadar. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam al Quran:
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ
Artinya: “Sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-qadr [97]: 1)
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
Artinya,: “(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-baqarah [2]: 185)
Karena al Quran turun pada bulan Ramadan, maka nabi Muhammad sangat menganjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak membaca al Quran pada bulan Ramadan ini.
Ini adalah bentuk kegembiraan kita dengan turunnya al Quran.
Baca juga: 5 Ceramah singkat Ramadan yang Menggetarkan Hati Pendengarnya
Ceramah keistimewaan Bulan Ramadan
Ramadan merupakan bulan yang paling istimewa dalam Islam. Secara bahasa, Ramadan terambil dari kata ro-ma-dho. Artinya, panas menyengat. Ada juga yang mengartikan Ramadan dengan membakar. Artinya, walaupun siang hari Ramadan terik matahari panas menyengat, seorang muslim yang puasa tak boleh makan minum.
Secara hakikat, Ramadan yang artinya membakar itu adalah membakar dosa-dosa muslim yang pernah mereka lakukan sehingga dosa itu Allah ampuni.
Puasa Ramadan adalah seruan Allah untuk orang-orang beriman. Jadi, bila ada seorang muslim yang tak puasa, maka keimanan mereka patut dipertanyakan. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam al Quran:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْن
Artinya “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al baqarah: 183)
Bukan berarti yang menjalankan puasa hanya orang yang takwa saja tetapi seseorang yang menjalankan puasa dengan tepat dan benar akan mengantarkan muslim menjadi orang yang bertakwa.
Siapakah orang yang bertakwa itu? Orang takwa adalah orang yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Mereka adalah manusia-manusia yang menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah yang sesungguhnya. Segala aktivitasnya berdasarkan sudut pandang Allah semata. Mereka mengerjakan sesuatu karena Allah dan meninggalkan sesuatu karena Allah semata.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam al Quran
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: ”dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS al-Dzariyat [51]: 56)
Tujuan Allah menciptakan manusia ke muka bumi ini hanyalah untuk beribadah. Ibadah itu bukan berarti hanya melaksanakan salat, membaca al Quran dan berpikir saja tetapi hidup mereka di muka bumi ini semata-mata untuk menghamba kepada Allah dengan segala bentuk dan aktivitasnya. Mulai dari aktivitas, bekerja dan aktivitas yang lainnya. Semua semata-mata karena Allah untuk Allah dan sebagai bekal untuk kembali kepada Allah.
Keutamaan Bulan Ramadan
Di antara keutamaan Ramadan antara lain:
- Bulan penuh keberkahan
- Pintu minum neraka ditutup pintu surga dibuka
- Turunnya malam lailatul qadar
- Puasa Ramadan menjadi penebus dosa hingga datangnya Ramadan berikutnya
- Pidato tentang keutamaan lailatul qodar
Dalam agama Islam ada malam yang sangat utama keutamaannya melebihi malam 1000 bulan. Malam ini biasa dikenal dengan nama malam Lailatul Qadar. Malam lailatul qadar mengandung keberkahan dan pahala yang berlipat-lipat.
Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya: “Bulan Ramadan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 185)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya “Bulan Ramadan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. al-Baqarah [2]: 185)
Syekh Abdul Halim Mahmud memaknai Nuzulul Quran sebagai turunnya rahmat dan kasih sayang Allah pada seluruh alam. Hal ini berdasarkan firman Allah
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Tidak lain kami mengutusmu (Muhammad), kecuali untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Q.S. Al-Anbiya’ [21]: 107)
Pada malam Lailatul Qadar, malaikat turun ke muka bumi membawa rahmat kebahagiaan, kedamaian dan kesejahteraan hingga fajar datang.
1000 bulan itu setara dengan 83 tahun, 4 bulan. Ini ukuran dalam standar manusia.
Boleh dibilang, menemukan Lailatul Qadar seumur hidup sekali saja itu nilainya lebih utama dari ibadah kita seumur hidup. Bukan berarti ketika menemukan Lailatul Qadar kita santai dan tidak beribadah lagi. Tetapi menemukan Lailatul Qadar adalah berkah dari keikhlasan dan ibadah kita kepada Allah selama ini.
Diampuni Dosa yang Telah Lalu
Orang yang berdiri beribadah pada malam Lailatul Qadar karena Allah semata, maka Allah mengampuni dosa-dosa yang lalu. Hal ini sebagaimana sabda baginda nabi Muhammad shallAllahu alaihi wasallam:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.”
Ceramah Bulan Ramadan Tentang Keutamaan Sabar Dalam Beribadah
Dalam agama Islam yang mulia, kesabaran adalah bagian penting dari ibadah. Sabar adalah ibadah hati. Saat seseorang menjalankan ibadah, maka banyak godaan yang datang. Dalam kondisi seperti ini, mereka perlu bersabar.
Sabar dalam ibadah artinya adalah gigih, bertahan dan tetap beribadah. Walaupun rasanya lelah, capek dan jenuh, ibadah tetap perlu kita jalankan. Walaupun kita tidak tahu seberapa besar pahala ibadah kita kepada Allah, kita tetap beribadah. Inilah sabar dalam beribadah.
Ketika melakukan ibadah, kita terkadang merasa senang terutama saat bersama banyak orang tetapi saat sendirian, kita sering merasa jenuh, letih dan lelah. Dalam kondisi seperti ini, terkadang terbersit perasaan malas untuk beribadah. Saat datang perasaan seperti ini, kita buru-buru menepis dan menghalaunya.
Ini adalah nafsu dan bisikan dari setan. Jangan terperdaya dan kalah oleh nafsu. Sebaliknya, kamu yang harus menguasai nafsu. Tumbangkan nafsumu menuju Allah dan Allah akan menolong dan memberikan yang terbaik untukmu.
Keutamaan Makan Sahur Pada Bulan Ramadan
Dalam menjalankan puasa Ramadan, kita dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu. Makan sahur ini berbeda dengan makan malam. Makan malam kita laksanakan karena kita makan di malam hari. Sedangkan makan sahur adalah makan di malam hari karena untuk membantu meringankan puasa siang hari.
Makan sahur bukan sekedar makan biasa tetapi makan yang bernilai ibadah di sisi Allah. Ada beberapa keutamaan menjalankan makan sahur bagi orang yang akan puasa siang harinya. Inti dari makan sahur adalah untuk memperoleh keberkahan.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
عن أنس رضي الله عنه قال صلى الله عليه و سلم: “تسحروا فإن في السحور بركة” رواه الشيخان
Artinya, Diriwayatkan dari anas ra, rasulullah saw bersabda, “sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan.” (HR, Syaikhani)
Jadi, saat akan puasa siang hari, kita makan sahur malam harinya, kita niatkan semata-mata karena Allah bukan supaya kuat puasa siang hari saja. Dengan begitu, kita akan memperoleh keberkahan dari Allah, keberkahan rezeki dan keberkahan waktu.
Terdapat empat hikmah dari makan sahur. Di antaranya adalah:
Bentuk Kasih Sayang Allah Untuk Hambanya
Walaupun kita melaksanakan makan sahur karena Allah semata tetapi tujuan makan sahur untuk meningkatkan stamina tubuh saat puasa sehingga tidak mudah lelah dan capek. Apalagi bagi orang yang bekerja berat siang hari, makan sahur sangat penting bagi mereka.
Tidak Dihisab Oleh Allah
Orang yang makan sahur saat akan puasa siang hari, berpeluang tidak Allah siksa pada hari akhir. Keterangan ini berdasarkan sabda baginda nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam:
ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ
Artinya, “Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (HR. al-Azdra’i)
Termasuk Hamba Yang Istimewa Di Sisi Allah
Ibadah puasa termasuk ibadah yang pernah Allah perintahkan kepada nabi umat nabi yang lain bukan hanya umat nabi Muhammad. Tetapi umat-umat terdahulu tidak Allah syariatkan untuk makan sahur. Sedangkan umat Muhammad dianjurkan untuk makan sahur saat puasa. Rasulullah shallAllahu alaihi wasallam bersabda:
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحَرِ
artinya, “yang membedakan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur”. (Hr Muslim).
Salah Satu Bentuk Ibadah
Makan sahur adalah makan seperti makan biasa tetapi saat kamu makan sahur dan kamu niatkan untuk membantu meningkatkan kualitas puasa karena Allah semata, maka makan sahur ini bernilai ibadah yang tinggi nilainya di sisi Allah.
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحَرِ
artinya, “yang membedakan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur”. (HR Muslim).
ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ
artinya, “ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (Hr Al-Azdra’i)
simpulan
kita sering mendengar contoh ceramah pendek setiap hari terutama pada bulan Ramadan. Ceramah ini sering kita dengar, baik lewat radio, televesi dan yang terbaru lewat Youtube, Tiktok dan aplikasi berbagi video lainnya yang lagi booming.