Kematian itu bisa datang kapan saja tanpa pernah terduga. Datangnya kematian yang tak terduga ini perlu Anda ingatkan pada orang lain. Istilahnya, saling mengingatkan. Salah satunya lewat ceramah singkat. Anda bisa mempelajari contoh ceramah singkat tentang kematian ini sebagai referensi untuk membuat ceramah yang menarik.
Tulisan ini akan membahas kultum tentang kematian, antara lain; kematian itu pasti, persiapan menjemput kematian dan merasakan sebelum mati itu datang.
Apa yang dimaksud dengan kultum? Kultum adalah pidato singkat yang membahas suatu materi agama yang ringkas dalam waktu tujuh menit saja. Kultum ini populer menjelang bulan Ramadan untuk mengisi waktu setelah shalat asar.
Yuk, simak pidato tentang kematian ini untuk menambah referensi Anda membuat pidato yang menarik. Simak sampai tuntas ya.
Kematian Itu Sesuatu yang Pasti Datang
Bagi semua makhluk hidup, mati itu sesuatu yang pasti. Buktinya, orang-orang yang hidup sebelum kita, kini mereka telah tiada Mereka telah mati. Apa definisi kematian itu? Kematian adalah berpisahnya ruh dengan jasad.
Kematian bagi manusia itu berbeda dengan matinya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Saat hewan mati, maka tak ada urusan, selesai urusan. Namun saat manusia mati, maka kehidupan yang sesungguhnya akan dimulai.
Banyak penceramah yang menyampaikan tausiah kematian bahwa kehidupan manusia yang sesungguhnya itu dimulai dari alam kubur, menanti datangnya kiamat. Mereka mengantri datangnya hari perhitungan (hisab) dan menunggu pengadilan Allah Swt.
Orang-orang yang hidup di dunia baik, menjalankan ibadah dan menjauhi laranganNya, maka mereka berpotensi memperoleh keuntungan di sisi Allah Swt. dan masuk ke dalam surga-Nya. Mereka akan memperoleh kebahagiaan dan langgeng di sana.
Sebaliknya, orang yang waktu itu di dunia tidak mau mengenal siapa Tuhannya, tidak mau beribadah, mereka itu juga tetap akan mati. Mereka mati membawa kekufuran. Bagi mereka, yang ada hanyalah penyesalan. Penyesalan mereka sudah tidak berguna.
Banyak dari mereka ingin kembali hidup di dunia, memperbaiki diri dan menjalankan ibadah. Tetapi semua sudah terlambat. Ibarat pepatah, “Nasi sudah terlanjur menjadi bubur”, tidak ada yang bisa terulang. Kematian menjadi pemutus ikhtiar mereka untuk beriman dan beribadah kepada Allah Swt.
Kematian adalah finish hidup manusia di dunia. Ketika ajal menjemput, maka usaha untuk mengumpulkan bekal untuk akhirat telah terputus.
Dalil datangnya kematian itu jelas dan ternyata. Allah Swt. berfirman dalam Alquran:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap jiwa pasti merasakan mati,” (Qs Ali ‘Imran ayat 185)
Orang yang saat ini hidup di dunia, mereka pasti merasakan Kematian. Termasuk saya dan Anda yang membaca tulisan sederhana ini. Kematian itu bukan sesuatu yang perlu kita takuti tetapi datangnya kematian harus kita persiapkan sedini mungkin.
Kematian datang begitu cepat tanpa permisi dan tanpa jadwal dulu. Maka, kita perlu menyiapkan perbekalan yang cukup untuk menjemput datangnya ajal yang akan datang sewaktu-waktu tanpa kita tahu.
Baca juga: 5 Contoh Teks Ceramah Singkat Tentang Agama Yang Menarik Audiens
Merasakan Mati Sebelum Kematian Datang
Banyak di antara kita yang salah memahami orang cerdas. Kebanyakan orang bilang “Orang cerdas adalah orang yang pandai, memiliki nilai tinggi dan mudah memahami sesuatu”. Tetapi baginda nabi Muhammad Saw. menyebut orang cerdas adalah orang yang banyak mengingat kematian.
Sebaliknya orang yang hanya mengejar urusan dunia, mereka adalah orang yang lalai dan lemah.
Nabi bersabda:ta
Kita bukan hanya perlu mempersiapkan diri dengan datangnya kematian tetapi kita perlu menjemput kematian. Orang yang mempersiapkan diri itu seringnya dalam keadaan sibuk. Sedangkan orang yang siap menjemput itu sudah menyiapkan banyak hal untuk datangnya kematian.
Beberapa hal yang perlu kita siapkan untuk menjemput kematian, yaitu:
Mengerjakan Amal Sholeh
Mempersiapkan bekal kematian itu bukan dengan mengumpulkan uang supaya kaya raya dengan bekerja keras. Tetapi mempersiapkan bekal untuk kematian itu dengan mengerjakan amal saleh. Bila bekerja keras mengumpulkan uang dan uangnya Anda gunakan untuk bersedekah, membantu pembangunan masjid, mengentaskan orang miskin dan menyantuni anak yatim. Maka itu juga bagian dari amal saleh.
Di balik kematian itu ada agenda besar, yaitu bertemu dengan Allah Swt. Ada dua syarat utama untuk bertemu dengan Allah Swt. dalam keadaan terbaik, yaitu:
Beramal saleh dan menjauhi kesyirikan
Allah Swt. berfirman dalam Alquran:
Amal sholeh itu tak terbatas hanya ibadah mahdloh saja, seperti salat, puasa, membaca Alquran dan bersedekah saja. Tetapi amal sholeh ini bisa berupa; membantu orang lain, hormat kepada guru, berbakti kepada orang tua dan bermanfaat untuk masyarakat.
Amal saleh ini kita maksudkan untuk bekal menghadap Allah Swt. di akhirat, maka amal ini harus bersih dari riya.
Sebagaimana ucapan Sahhal Al-Tustari:
Menjauhi Perbuatan Tercela
Sebagai bukti bahwa kita itu mengharapkan akhirat, maka kita perlu menjauhi perbuatan buruk dan tercela, yaitu sesuatu yang haram yang tidak membuat Allah Swt. murka. Para ulama dan orang-orang saleh selalu menjaga diri dari perbuatan tercela ini. Sampai-sampai banyak dari mereka yang menjaga diri dari berlebihan dalam hal yang mubah (boleh).
Bertobat Dengan Tobat Nasuha
Tak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa. Semua manusia berpotensi berbuat salah dan dosa. Hanya Nabi, terutama nabi Muhammad Saw. yang Allah Swt. beri penjagaan dari dosa. Sifat Nabi ini adalah mak’sum, artinya terpelihara dari salah dan dosa.
Tobat adalah upaya untuk menetralkan dosa dan kesalahan sehingga Allah Swt. mengampuni dan memaafkan kesalahan dan dosa kita.
Merasakan Mati Sebelum Kematian Datang
Merasakan mati sebelum kematian itu datang mungkin sulit dicerna oleh akal sehat. Betapa tidak, banyak orang yang takut mati, belum siap mati dan ingin hidup lebih lama. Bahkan ingin hidup 1000 tahun lagi dan itu tak mungkin terjadi. Namun, kenyataannya, tak ada orang yang tahu kapan mati itu datang. Sering kematian itu datang tanpa diundang. Maka, banyak orang yang tetap mati tanpa pernah persiapan.
Banyak dari mereka menganggap bahwa mereka belum akan mati.Padahal, walau mereka belum siap untuk mati, tetap saja mati itu akan datang menghampirinya.
Maka, merasakan mati sebelum mati itu datang akan membuat kita memiliki energi kuat untuk beramal sholeh dan melakukan kebaikan.
Ibarat orang yang dikejar seekor harimau. Saat ada harimau mengejar, tentu Anda akan lari tunggang langgang menggunakan segala daya upaya agar selamat. Tak mungkin saat ada harimau datang mengejar, Anda berjalan santai atau berlari sekedarnya dengan alasan capek.
Begitulah dengan kematian. Saat kita menyadari kematian itu pasti datang dan ada di belakang kita, maka kita pasti akan bersungguh-sungguh menggunakan segala upaya dan yang kita miliki untuk bekal menuju kematian.
Agar bisa mati sebelum mati adalah meninggalkan angan-angan. Orang yang panjang angan-angan itu disebabkan dua hal, yaitu:
Kebodohan
Orang yang bodoh itu orang yang tidak mengenal siapa Tuhannya, akhirnya tidak mau beribadah dan menyembah sebagaimana seorang hamba. Mereka adalah orang-orang bodoh. Mereka menikmati segala fasilitas dan nikmat Tuhan tetapi mereka tidak mau tahu tidak mau mencari tahu siapa Pemilik nikmat itu.
Baca juga: 3 Contoh Ceramah Singkat Tentang Jujur. Nomor 3 Paling Penting
Terlalu Cinta Dunia
Senang dengan perhiasan harta benda itu manusiawi. Tetapi juga berlebihan dalam cinta dunia itu adalah masalah. Kita hidup di dunia ini hanya sementara, sedangkan di akhirat itu selamanya.
Dunia Allah Swt. ciptakan agar kita menjadikannya sebagai tempat untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk akhirat. Bukan untuk bersenang-senang, menghimpun dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Pada akhirnya, kita akan mati dan meninggalkan semua yang kita kumpulkan itu. Itulah kerugian yang nyata.
Demikian pembahasan penulis tentang ceramah singkat tentang kematian ini semoga bermanfaat.