Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi Beserta Pengertian dan Contohnya

Pernahkah kalian membuat puisi ? Paling enggak untuk seseorang yang paling kamu cintai. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian puisi, unsur intrinsik puisi, unsur ekstrinsik puisi beserta contohnya.

Puisi menggambarkan kejadian yang memberikan makna yang mendalam untuk kehidupan seseorang. Kata-kata yang tersirat di dalam puisi, membuat puisi jadi lebih indah. 

Namun apa sebenarnya pengertian dari puisi itu sendiri ? Berikut ini adalah penjelasannya :


Pengertian Puisi


Unsur Intrinsik Puisi
500px.com

Puisi datang dari bahasa Yunani, yaitu Poet yang berarti orang yang mencipta sesuatu lewat imajinasi. pribadi.

Imajinasi pribadi maksudnya puisi merupakan karya yang benar-benar dihasilkan oleh seseorang berdasarkan pada pengalamannya dan belum pernah dibuat sebelumnya.

Puisi mengungkap perihal fikiran serta perasaan dari seseorang penyair dengan cara yang imajinatif. Pikiran serta perasaan sang penyair kemudian disusun dengan fokus pada kekuatan bahasanya dengan struktur fisik dan batinnya.

Puisi merupakan sebuah karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah serta kaya akan makna dan arti. Di Indonesia, puisi merupakan bentuk kesastraan yang paling tua, yang terdiri dari 2 periode, menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia. 

Kedua periode tersebut adalah puisi klasik dan puisi modern. Penjelasan mengenai puisi modern Indonesia, yaitu puisi yang dihasilkan tanpa memperhatikan irama, bait, baris, serta rima. Puisi ini mengandung 2 unsur pokok yaitu susunan fisik serta susunan batin.

Susunan fisik dalam puisi modern Indonesia sangat berkaitan dengan pilihan kata atau diksi, bahasa figuratif atau majas, serta citraan yang merupakan susunan kata untuk mengungkapkan pengalaman dari sensoris.

Sedangkan susunan batin dalam puisi modern Indonesia sangat berkaitan dengan hal-hal yang akan disibakkan oleh sang penyair yang terkait dengan perasaan serta situasi jiwanya.


Unsur Intrinsik Puisi


Pengertian Puisi
500px.com

Unsur intrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi itu sendiri. Adapun unsur intrinsik puisi sebagai berikut :

  1. Tema (sense) merupakan gagasan utama dari puisi baik itu yang tersirat maupun yang tersurat.
  2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi merupakan tatanan larik, bait, kalimat, frasem kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
  3. Amanat (intention) atau pesan merupakan suatu yang ingin disampaikan oleh penyair melalui karyanya.
  4. Nada (tone), merupakan sikap penyair terhadap pembacanya, misalkan sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif dan yang lainnya.
  5. Rasa atau emosional merupakan sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, kesedihan, kemarahan, keheranan, dan yang lainnya.
  6. Perasaan (feeling) merupakan sikap pengarang terhadap tema dalam puisinya, misalnya konsisten, simpatik, senang, sedih, kecewa, dan yang lainnya.
  7. Enjambemen merupakan pemotongan kalimat atau frase dengan diakhiri lirik. Kemudian meletakkan potongan itu diawal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian-bagian yang berikutnya.
  8. Kata konkret (imajination), merupakan penggunaan kata-kata yang tepat atau bermakna denotasi oleh penyair.
  9. Diksi merupakan pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui puisi tersebut.
  10. Akulirik merupakan tokoh aku yang terdapat dalam puisi.
  11. Rima merupakan pengindah dalam puisi yang berbentuk pengulangan bunyi baik di awal, tengah, ataupun di akhir.
  12. Verifikasi merupakan berupa rima dan ritma. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi dan sedangkan ritma adalah tinggi rendahnya, panjang pendeknya, keras lemahnya bunyi dalam puisi)
  13. Majas merupakan cara penyair menjelaskan pikiran dan perasaannya dengan gaya bahasa yang sangat indah dalam bentuk puisi.
  14. Citraan merupakan gambaran-gambaran yang ada di dalam pikiran penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji. Gambaran pikiran ini merupakan sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang bisa dilihat oleh mata.

Unsur Ekstrinsik Puisi


Unsur Unsur dalam Puisi
500px.com

Unsur ekstrinsik puisi merupakan unsur yang berada di luar naskah puisi. Biasanya berasal dari dalam diri penyair atau lingkungan tempat sang penyair menulis puisinya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai unsur ekstrinsik puisi  :

  1. Unsur Biografi, merupakan latar belakang atau riwayat hidup sang penyair.
  2. Unsur nilai dalam puisi, biasanya mengandung nilai-nilai seperti ekonomi, politik, budaya, sosial, dan yang lainnya.
  3. Unsur kemasyarakatan, merupakan situasi sosial ketika puisi ini dibuat.

Contoh Puisi Beserta Unsur Intrinsiknya


Unsur Intrinsik Puisi Modern
500px.com

“HAMPA”

Ketika tembulan telah nampak.

Aku terdiam tanpa sebuah kata.

Dengan tetes air mata.

Aku teringat akan cintamu.

Tak ada suara sedikitpun.

Semuanya terdiam, membisu, sunyi …

Ketika rembulan telah nampak.

Seakan wajahmu terlintas sudah.

Dengan senyuman mu yang berlalu.

Aku rindu … rindu akan dirimu …

Semua terasa hampa.

Tubuh ini terasa menjadi kaku.

Mengingat kenangan yang telah lalu bersamamu.

Disebuah malam yang penuh dengan tanda tanya ?

Kembalilah…

Jangan biarkan hati ini terus merindu.

Jangan biarkan hati ini menunggu.

Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu.

Aku rindu … rindu akan dirimu …

Unsur Intrinsik Puisi

1. Tema

Tema dari puisi diatas adalah kerinduan seorang kekasih. Dimana sang kekasih sedang menunggu kedatangan kekasihnya untuk kembali seperti yang dulu.

2. Rasa dan Nada

Adapun rasa yang terkandung dalam puisi tersebut adalah sabar, pasrah, dan sedih. Sebab itu terlihat dari kata “Dengan tetes air mata” dan “Aku teringat akan dirimu”

3. Pesan atau Amanat

Pesan atau amanat yang terkandung dalam puisi tersebut adalah ditujukan untuk seorang kekasih yang sedang menjalin sebuah hubungan. Maksudnya adalah jangan pernah pergi, jika tidak sanggup untuk kembali.

4. Rima atau Persajakan

Rima yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :

“Jangan biarkan hati ini merindu “

“Jangan biarkan hati ini menunggu”

“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu”

5. Ritma atau Irama

Ritma yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :

“Jangan biarkan hati ini merindu “

“Jangan biarkan hati ini menunggu”

“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu”

6. Metrum atau Matra

Metrum yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :

“Aku rindu … rindu akan dirimu … “

7. Diksi

Diksi yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :

“Ketika rembulan telah nampak”

8. Gaya Bahasa dan Majas

  • Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada : 

“Disebuah malam yang penuh dengan tanda tanya ? “

  • Majas yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :

“Jangan biarkan hati ini merindu “

“Jangan biarkan hati ini menunggu”

“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu”